Nightfall

Nightfall

Hai...

Seorang anak laki-laki berseragam sekolah dasar Cheong Dam dengan mantel kuning jingga tampak menghampiri seorang gadis kecil yang lebih muda darinya. Gadis itu duduk seorang diri di salah satu kursi panjang kecil dalam sebuah halaman bangunan tua besar yang menjulang tinggi.

Sambil memeluk erat sebuah boneka kelinci kecil usang yang memiliki beberapa bercak darah, dia melamun sampai anak laki-laki tersebut berdiri tepat di depannya. Dia mengerjap dan menatap kosong anak bersama seorang pria muda bermantel hitam di sisinya.

“Mau bermain bersamaku?"

Sang Anak bertanya dengan suara dan tatapan yang datar. Namun, alih-alih menjawab, Sang Gadis terlihat takut dan perlahan menundukkan pandangannya.

“Ulurkan tangan, Tuan,” perintah pria yang menggandeng tangan kiri Sang Anak.

Sesaat, Sang Anak tampak bingung tetapi, dengan hati-hati ia mengulurkan tangan kanannya.

“Aku Seo Min Hyuk. Ini Tuan Manager, namanya Sa Kyung Min,” ucapnya dengan nada datar yang sama.

“Halo.”

Sang Pria bernama Sa Kyung Min tersebut berusaha membantu dengan ikut menyapa. Dia berjongkok dan meraih uluran tangan Sang Anak bernama Min Hyuk itu agar bisa lebih dekat dengan gadis kecil di hadapan mereka yang terlihat semakin ketakutan.

“Jabatlah tangan Min Hyuk, dia hanya ingin bermain bersamamu,” bujuk Kyung Min seraya tersenyum tulus.

Sunyi, seolah angin yang menerpa kedua pipi tembam Sang Gadis hingga memerah itu, bisa terdengar. Menunggu cukup lama, Min Hyuk pun semakin menatap lekat gadis yang kedua matanya tampak sedikit membesar karena menahan udara dingin yang hampir menusuk tulangnya.

“Kalau tidak ingin bermain bersamaku, jangan duduk di sini. Kau akan mati kedinginan,” ucap Min Hyuk dengan suara bergetar.

Terlihat jelas jika Min Hyuk berusaha menyembunyikan rasa dingin yang juga menusuk tulangnya dan Kyung Min yang sedari tadi memperhatikan pun segera melepas mantelnya. Dia bermaksud untuk mengenakannya pada Min Hyuk. Namun…

“Gendong dia ke dalam,” perintah Min Hyuk datar.

Sorot mata Kyung Min tampak linglung ketika Min Hyuk tiba-tiba menarik uluran tangan dan menepis mantel pemberiannya. Dia mengerjap usai mendengar perintah Min Hyuk sebelum kemudian memahami keinginannya.

“Tuan…ingin aku memberikannya pada gadis ini?” tanya Kyung Min ragu.

Dan segera, Min Hyuk mengangguk tegas.

“Selimuti dia dengan mantelmu dan bawa dia ke dalam. Kakinya kedinginan,” ucap Min Hyuk.

Langsung saja pandangan Kyung Min teralih pada kaki Sang Gadis yang terlihat gemetar.

“Oh! Kau kedinginan makanya tidak bisa bicara. Maafkan aku, boleh aku membantumu masuk ke dalam? Di sana pasti lebih hangat,” ucap Kyung Min yang berusaha untuk tidak membuatnya takut.

Tetapi, Sang Gadis Kecil tetap diam dan perlahan mengalihkan pandangan pada Min Hyuk yang sudah menatapnya lebih dulu. Seakan mengerti arti dari tatapan Sang Gadis yang mulai berani melihatnya, Min Hyuk pun mengerjap tenang.

“Dia Tuan Baik Hati. Dia hanya ingin menggendongmu. Aku masih kecil, kau pasti berat untukku,” kata Min Hyuk dengan suara seraknya yang khas.

Kembali, gadis kecil itu memandang Kyung Min yang masih tersenyum lembut padanya. Beberapa saat, Kyung Min menunggu dengan sabar sampai gadis itu mengerjap pelan. Berusaha mengerti dan dengan hati-hati dia menyelimuti Sang Gadis menggunakan mantelnya sebelum menggendongnya.

Perlahan Kyung Min melangkah ke dalam bangunan besar tersebut bersama Min Hyuk yang telah menggenggam erat ujung jas cokelatnya. Tidak lama dan Kyung Min pun menurunkan gadis dalam gendongannya bersamaan dengan munculnya sosok seorang biarawati yang berlari ke arah mereka.

“Han Byul, apa kau duduk di luar lagi? Aku mencarimu ke mana-mana, kupikir kau hilang. Anakku, Tuhan memberkatimu,” ucap biawarati tersebut.

Rasa panik juga lega di rasakan Sang Biarawati yang langsung mengusap serta mengecup lembut kedua pipi gadis kecil yang tetap diam tersebut. Dia menggendong gadis kecil bernama Han Byul itu. Tenang dan Han Byul yang diselimuti mantel Kyung Min kini tampak nyaman memeluk erat Sang Biarawati.

“Anda berbicara Bahasa Korea dengan baik,” tegur Kyung Min.

Tatkala terlalu fokus mengusapi wajah Han Byul yang memerah, Sang Biarawati pun tersentak dan seketika mengalihkan pandangan pada Kyung Min.

“Oh! Anda siapa?” tanya Sang Biarawati heran.

Sesaat Kyung Min membungkuk dan sontak membuat Sang Biarawati balas membungkuk walaupun sedikit sulit karena harus menahan berat tubuh Han Byul.

“Aku Sa Kyung Min dan ini temanku, Seo Min Hyuk,” kata Kyung Min memperkenalkan dirinya dan Min Hyuk.

Sejenak Sang Biarawati tampak bingung ketika mengalihkan pandangan ke Min Hyuk yang hanya menatapnya dingin sebelum akhirnya tersenyum pada Kyung Min.

“Oh! Aku Suster Angel Shin. Ibuku berdarah Korea, sebab itu aku bisa menggunakan Bahasa Korea dengan baik. Dan ini Heo Han Byul, dia dulu sering berkunjung ke gereja di samping panti ini bersama Ibunya. Dia anak yang sangat baik, hanya saja dia tidak banyak bicara setelah kehilangan Ibunya dalam kecelakaan awal tahun lalu,” jelas Angel sambil menyingkap rambut yang menutupi wajah Han Byul.

Melihat wajah Han Byul yang begitu polos tengah bersandar pada bahu Sang Biarawati bernama Angel tersebut, Kyung Min pun sempat terdiam. Ada rasa iba yang menghinggapi hatinya usai mendengar penjelasan Angel. Tetapi, sedetik kemudian, dia kembali tersenyum ramah.

“Sudah lama Min Hyuk memperhatikan Han Byul setiap kali lewat sini sepulang sekolah. Dan hari ini kebetulan Min Hyuk pulang lebih awal makanya, kami menyempatkan kemari,” jelas Kyung Min sembari mengusap lembut kepala Min Hyuk.

Dan pandangan Angel teralih lagi pada Min Hyuk yang masih menatapnya tajam.

“Bermainlah bersama Han Byul sepulang sekolah. Dia pasti akan sangat senang jika kau menjadi temannya,” ucap Angel yang lalu beralih kembali pada Kyung Min, “kalian bisa bertemu di gereja sebelah, Suster Kepala tidak membiarkan orang lain sembarangan masuk dan menemui anak-anak di sini. Aku akan membantu mengatur pertemuan mereka,” tambahnya tulus.

Segera senyum semringah mengembang di wajah Kyung Min sedangkan, Min Hyuk masih menatapnya dingin tanpa ekspresi.

“Kalau begitu kami permisi, besok kami kembali dan menunggu di gereja sebelah,” ucap Kyung Min riang.

“Iya, terima kasih. Sampai jumpa, Min Hyuk,” kata Angel seraya melambai dan kemudian mengecup kening Han Byul penuh rasa sayang, “kau tidak ingin melambai padanya?” tanyanya sembari tersenyum lembut.

Tetapi, Han Byul tetap diam. Dia hanya menatap kosong punggung Min Hyuk yang menggandeng tangan Kyung Min dan telah melangkah cukup jauh.

“Aku akan menggendongnya seperti tadi saat sudah besar nanti dan kau, tidak boleh menyentuhnya lagi,” omel Min Hyuk dengan suara yang cukup lantang.

“Siap, Kapten Seo. Oh! Bagaimana dengan mantel, Tuan?” tanya Kyung Min.

“Biar untuknya saja, supaya dia tidak kedinginan lagi. Kau juga memakainya karena kebesaran buatku,” kembali Min Hyuk mengomel.

Omelan Min Hyuk dengan wajah datarnya membuat Kyung Min hanya tertawa geli sembari membantunya untuk naik ke mobil. Sementara, Han Byul yang perlahan di bawa masuk Angel terus melihat ke belakang, memandangi Min Hyuk yang hampir hilang dari pandangan dan semakin menggenggam erat mantel yang menyelimuti dirinya.

Namaku Kim Han Byul. Suster ini, dia yang selalu menjagaku. Dia malaikatku di antara keempat suster yang tampak menakutkan itu. Mereka terkadang memukuli Suster Angel jika dia mulai melindungiku ketika aku tidak sengaja melakukan kesalahan. Aku menyayangi Suster Angel dan kuharap, dia selalu berada di sisiku. Apa kau mau membantuku menyelamatkannya?

Batin Han Byul yang lalu memejam dan mempererat pelukannya pada Angel yang membawanya masuk semakin dalam.

“Han Byul~a, jal sarajyeo uri aegi. Ni omma cheoreom, uri Han Byeoleun naega hangsang jikhyeolgoya (Han Byul, hiduplah dengan baik anakku. Seperti Ibumu, aku akan selalu menjagamu),” bisik Angel dengan suara tertahan.

Sekilas terlihat Angel berjalan pincang sambil menepuk-nepuk pelan punggung Han Byul yang terlelap dalam gendongannya. Dan tanpa dia ketahui, sebulir air mata telah jatuh membasahi kedua pipi Han Byul.

Ketika matahari akan meninggalkan bumi dan senja mengetuk untuk menyambut bulan.

Malaikatku akhirnya tiba dengan sepenuh hati dan Tuhan berkata, itu takdir.

Seo Min Hyuk, aku menunggumu menjemputku di Panti Dolores…

Terpopuler

Comments

Nur Yuliastuti

Nur Yuliastuti

semangat Thor 🤗😍😍

2025-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!