 
            HOME SWEET HOME
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu Bella. Tanpa sepengetahuan orangtuanya. Bella memutuskan untuk keluar dari rumah orang tuanya setelah mendapatkan ijazah SMA nya. Dia ingin kuliah yang sangat dia inginkan dan hidup sendiri.
"Non, ingat kalau terjadi sesuatu pada nona telepon bibi atau temui bibi di alamat yang bibi kasih ya..."
"Ia, bi ! Bibi tenang saja Bella bisa jaga diri Bella sendiri. Maaf ya bi, jika selama ini Bella sudah merepotkan bibi..."
Hanya ada satu pembantu yang selalu menjadi tempat curhatnya Bella dan selalu memperhatikannya. Bella sudah menganggapnya sebagai ibunya sendiri sejak ibu kandungnya meninggal. Dengan bantuan bibi Arum, Bella berhasil pergi dengan diam-diam dari rumah.
Bella terpaksa malam ini tidur di bandara karena pesawatnya berangkat jam 05.00 Pagi. Bella memutuskan kabur keluar kota. Dia tidak ingin ayahnya menemukannya.
Sesampainya di kota tujuannya, Bella langsung kerumah yang sudah dia sewa, setelah itu dia ke kampus yang sangat dia impikan untuk mengapai cita-citanya. Mimpinya adalah menjadi dokter, dia ingin seperti ibunya. Meskipun ibunya berhenti jadi dokter karena permintaan ayahnya, tapi waktu dia masih umur lima tahun dia melihat ibunya sangat cantik dan keren setiap memakai baju putihnya. Ibunya adalah dokter ahli bagian bedah dan sangat cantik. Tidak hanya cantik ibunya juga sangat dermawan, sehingga banya laki-laki yang suka dengan ibunya. Karena kecemburuan ayahnya yang sangat besar membuat ibunya mengambil keputusan besar, yaitu berhenti dari pekerjaanya.
Tapi semua pengorbanan ibunya sia-sia. Karena orang ketiga dalam pernikahan orangtuanya. Ayahnya ternyata selingkuh dan memiliki anak yang umurnya beda 2 tahun darinya. Sejak dari situ ibunya mulai stress dan selalu marah-marah pada ayahnya setiap ayahnya pulang tengah malam.
"Baiklah, sekarang aku harus cari pekerjaan. Kalau tidak kerja dari mana biaya kuliah ku..." gumamnya Bella.
Dengan bermodalkan ijazah SMA, Bella sangat sulit mendapatkan pekerjaan. Dengan bantuan teman dekatnya di kampus, Bella akhirnya mendapatkan pekerjaan jadi guru les privat anak-anak orang kaya. Dengan lata belakangnya yang selalu mendapatkan juara dan menang mengikuti olimpiade membuat Bella mudah.
"Bi, bagaimana? Apa mereka sudah pulang?" Bella menghubungi Arum untuk bertanya tentang orangtuanya.
"Belum, non. Tapi malam ini bibi dengar mereka pulang..."
"Oke, bi. Pokoknya bibi jangan bilang pada mereka saya tinggal dimana ya. Jaga kesehatan bibi ya..." ucap Bella sebelum mengakhiri teleponnya.
"Dor..." Bella sangat terkejut setelah Nana mengejutkannya dari belakang.
"Ish, Nana kalau jantungku tercopot bagaimana?"
"Ya tinggal dipasang lagi lah...."
Keduanya pun langsung tertawa bahagia. Bella memilki dua sahabat Nana dan Gerry. Mereka sangat terkenal karena kepintaran mereka. Meskipun mereka pintar, mereka tidak pernah sombong. Bella juga menceritakan kepada dua sahabatnya tentang latar belakangnya. Karena baginya kalau sudah bersahabat tidak perlu ada yang ditutupi.
"Mana Si Angga?"
"Biasa lagi menebarkan pesonanya pada cewek-cewek..."
"Memanglah..."
"Ya, sudah kita langsung kekantin aja! Sudah lapar..."
"Bel, bagaimana pekerjaan mu? Lancarkan?"
"Lancar, kamu tahu aku dapat bonus yang sangat besar dari salah satu muridku. Karena anaknya sdh masuk juara 3 di sekolah, mereka sangat senang dan katanya dia akan memperkenalkan aku pada teman-teman sosialitanya"
"Baguslah, ingat bonusnya dibagi-bagi..."
"Ia, bawel..."
"Sekarang gimana orang rumahmu? Mereka sudah tahu?"
"Hari ini mereka pulang. Pastinya ayahku langsung marah besar" ucap Bella sambil tersenyum.
"Kamu yakin mereka tidak akan tahu kalau kami ada dikota ini?"
"Kalau mereka tahu pun, aku tidak akan mau pulang dirumah itu! Itu bukan rumah untukku..."
"Kalau kamu perlu bantuan, kamu bisa hubungi aku ya..."
"Ia, Nana..."
Seperti apa yang dikatakan Bella, saat ayahnya Bella sampai dirumah salah satu pembantu yang ditugas untuk memperhatikan Bella memberitahu kalau Bella sudah beberapa satu bulan tidak dirumah.
"Bagaimana bisa kalian tidak tahu kemana Bella pergi? Dan kenapa kalian tidak hubungi saya?" teriak Sanjaya, ayahnya Bella.
"Maaf, tuan. Saya sudah hubungi nyonya Juwita, tuan..." ucap bi Arum dengan menundukkan kepalanya.
"Wita, kenapa kamu tidak kasih tahu?" ucap Sanjaya dengan tatapan tajam pada istrinya.
"Ya, aku kira dia nginap dirumah temannya untuk beberapa hari mas. Lagian dia sudah besar, dia bisa jaga dirinya sendiri.." ucap Juwita dengan santainya.
"Kamu ikut dengan saya..." Dengan cara kasar Sanjaya menarik Juwita ke kamarnya.
Sesampainya dikamar, Sanjaya memukul Juwita sampai membuat pipi Juwita memar.
"Aku ingin putriku kembali pulang! Kamu cari dia sampai dapat!" teriak Sanjaya
"Ah... Kenapa sih mas? Ini pertama kalinya kamu memukulku karenanya, kamu terlalu membedakan antara putra kita dengannya?" teriak Juwita yang merasa kasih sayang Sanjaya sangat berbeda pada putranya.
"Kamu diam! Aku tidak pernah membedakan antaranya dengan Derry. Dengar dia itu anak perempuan, di luar sana sangat berbahaya untuknya" ucap Sanjaya dengan tegas.
"Dan aku ingin putriku kembali dengan selamat sampai disini!" setelah mengatakannya Sanjaya pergi ke kamar putrinya.
Saat masuk kamar putrinya, Sanjaya sangat terkejut kamar putrinya tampak biasa saja. Tampak tidak seperti kamar anak perempuan yang lainnya. Hanya ada satu photo yang terpajang di dinding kamarnya. Photonya bersama putrinya waktu masih kecil dan mendiang istri pertamanya.
...3,5 Tahun Kemudian...
Bella yang baru saja pulang dari mengajar, sangat terkejut melihat ada kecelakaan. Bella langsung menghentikan motornya untuk mengecek orang yang didalam mobil.
Saat mengecek dari jendela mobil, Bella sangat terkejut melihat ada anak kecil didalam mobil. Bella langsung menghubungi ambulan dan membantu untuk mengecek keadaan orang-orang yang didalam mobil.
Bella duluan membantu seorang pria yang duduk disamping anak kecil untuk keluar dari dalam mobil.
"Tolong putraku..." bisik pria itu dengan suara pelan. Pria itu tampak setengah sadar saat Bella menolongnya.
"Tenang saja, pak. Saya akan bantu putra bapak..."
Setelah memastikan pria itu aman, Bella menolong anak kecil yang masih di dalam. Bella juga membantu supir pria itu. Bella yang mahasiswi kedokteran merasa bertanggungjawab untuk menyelamatkan semua pasien.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Nisa Nisa
..beberapa satu bulan.. kacau sekali bahasanya
2025-10-26
  0