Menyamar jadi Ibu Kennan

Tidak satupun yang berhasil membuat Kennan kembali ceria. Wajahnya terus merengut karena tidak melihat Bella yang dianggapnya mamanya.

"Makanlah! Nenek janji besok akan bawa kamu ketemu mama.." ucap sang nenek yang sangat sedih melihat Kennan minta diawa untuk bertemu Bella.

"Benarkah?" tanya Kennan dengan tersenyum

Setelah nenek menganggukan kepalanya, barulah Kenan makan. Saat makanannya masuk kemulutnya, Kenan menoleh ke arah ayahnya. Kenan masih ingat rasa masakan yang Bella masak untuknya tadi siang. Dengan lahap Kennan makan makananya. Sang nenek dan kakeknya pun tampak bahagia. Mereka sangat penasaran wanita mana yang bisa membuat cucu mereka kembali ceria.

Bella tampak sangat sibuk menangani pasien yang sangat banyak malam ini. Saat menangani pasien yang akibat kecelakan beruntun, Bella melihat anak kecil yang tampak sibuk mencari mamanya sambil menjerit setelah diobati.

"Sayang lebih baik kamu istirahat dulu ya, dokter akan bantu kamu cari mama kamu..."

"Dok, mama saya baik-baik sajakan?" tanya anak kecil itu dengan menangis.

Bella teringat dengan masa lalunya saat dia masih kecil, akibat dari kecelakaan yang menimpanya membuat dia kehilangan mamanya. Kalau saja mamanya tidak memaksakan diri mencari ayahnya, mamanya tidak akan mengalami kecelakaan dan mungkin saja mamanya masih bersamanya.

"Semuanya akan baik-baik saja. Dokter janji akan menyelamatkan mama mu..."

Setelah mengantarkan anak kecil itu kembali ke tempatnya, Bella mencari data pasien-pasien yang mengalami kecelakaan. Saat mendapatkan data pasien yang dia cari, Bella langsung menghampirinya. Bella melihat pasien yang dia cari tampak kritis. Para dokter yang menanganinya sedang berusaha membuat detak jantungnya kembali. Lagi-lagi bayangan mamanya yang tampak mengalami hal yang sama terlintas. Detak jantungnya berdegup kencang. Setelah beberapa menit detak jantungnya tidak kembali, dokter yang menanganinya tampak pasrah.

Bayangan anak kecil tadi yang terus menangis, membuat Bella sadar. Tanpa bertanya, Bella langsung naik dan memompa jantungnya dengan tangan. Dokter senior yang menangani lebih dulu memaksa Bella untuk turun. Tapi Bella tetap tidak mau dan akhirnya usaha Bella tidak sia-sia. Detak jantung pasien kembali terdekteksi di monitor. Perawat dan dokter yang sudah menyerah, tampak terkejut dan mereka langsung memasang kembali oksigen yang tadi sempat dilepas. Bella pun langsung turun, dengan wajah sendu Bella berjalan ke arah anak kecil menangis mencari ibunya yang lagi tertidur. Bella tidak ingin anak kecil tadi merasakan apa yang dia rasakan.

"Dokter tolong, ada satu ambulan lahi yang . datang..." ucap salah satu perawat yang mendapat kabar dari ambulan yang lagi dijalan menuju rumah sakit.

...----------------...

Pagi harinya Bella yang baru saja menyelesaikan shift malamnya, tampak sangat lesu.

"Bel, langsung pulang?" tanya Nana dengan lemas karena juga merasa lelah.

"Tidak! Aku mau ke sana..." Bella menunjuk Subway yang ada.diseberang rumah sakit.

"Aku butuh masukan, untuk mengembalikan tenagaku..." sambung Bella lagi.

Tanpa menunggu ucapan kedua sahabatnya, Bella langsung melangkah dengan cepat.

"Saya pesan Chicken combonya satu!" ucap Bella tanpa pikir panjang saat memesan makanannya.

Bella dan kedua sahabatnya tampak tidak peduli tatapan orang-orang pada mereka karena cara mereka makan. Apalagi tampang mereka yang sangat kacau.

Tidak butuh waktu yang lama ketiganya menghabiskan makanan mereka. Setelah itu mereka memutuskan pulang ke kost mereka masing-masing. Saat mereka ingin kembali ke rumah sakit untuk mengambil kendaraan mereka, sebuah mobil berhenti menghadang mereka.

Ternyata yang menghadang mereka adalah dokter Frans yang tertarik dengan Bella. Bella yang tadinya tampak semangat karena sudah mengisi perutnya, langsung tampak malas karena melihat dokter Frans.

"Dokter Bella..." sapa dokter Frans dengan menggoda.

"Selamat pagi dok..." jawab ketiganya dengan malas.

"Kalian mau pulang?"

"Ia, dok..." Nana langsung menjawab dengan cepat, karena dia tahu Bella tampak malas menjawab.

"Kalau begitu kami permisi dulu ya dok!" ucap Bella dengan cepat sambil menarik tangan kedua sahabatnya.

"Dokter Bella tunggu..." dokter Frans langsung berteriak memanggil Bella. Tapi, Bella dan kedua sahabatnya tetap jalan dengan cepat.

Angga dan Nana lebih dulu mengantarkan Bella ke apartemennya. Sesampainya di lobby apartemen, Bella sangat terkejut melihat Kennan dan sepasang suami istri yang tampak tua duduk diantara Kennan.

"Mama..." teriak Kenna sambil berlari ke Bella.

"Kennan..." Bella memeluk Kennan dengan bahagia.

"Ken, tidak sekolah?" Kennan menggeleng kepalanya dengan wajah merengut.

"Kenapa?"

"Hai nak Bella..." sapa nenek Bianca, neneknya Bella.

Bella pun langsung bangkit berdiri dan menundukkan kepalanya sedikit untuk memberi hormat pada nenek Bianca.

"Saya Bianca dan ini suami saya Felix, kami kakek dan neneknya Kennan"

"Salam kenal, nyonya, tuan!' sapa Bella sambil berjabat tangan dengan kakek dan neneknya Kennan. Tidak lupa juga Bella mencium punggung tangan kakek dan neneknya Kennan saat berjabat tangan.

Kakek dan nenek Kennan tampak kagum dengan Bella yang sangat sopan dengan mereka. Apalagi mereka dapat melihat Bella gadis yang sangat baik.

"Apa saya bisa bicara sebentar?" tanya nenek Bianca dengan lembut.

...----------------...

Kennan tampak sangat bahagia dan dia memamerkan pada teman-temannya kalau mamanya cantik dan seorang dokter. Melihat tingkah Kennan membuat Bella terus tertawa.

Nenek Bianca meminta tolong pada Bella jadi ibu diacara sekolah Kennan. Acara hari ibu disekolah Kennan, akan diadakan lomba ibu dan anak. Kennan merasa malu kesekolah kalau datang bersama kakek dan neneknya.

Saat perlombaan yang diadakan disekolah Kennan, kakek dan neneknya Kennan mengabadikannya dan mengirimkannya pada putra mereka. Ternyata usaha Bella tidak sia-sia, Bella dan Kennan juara 1. Setelah acara selesai, Bella diajak makan bersama di salah satu restoran milik keluarga Fernando

"Terimakasih ya nak Bella..." ucap nenek Bianca sambil menggem tangan Bella dengan lembut. Lalu nenek Bianca mengeluarkan amplop yang cukup tebal untuk Bella dan langsung memberikannya pada Bella.

...----------------...

Philip yang ingin pulang kerumahnya, melihat Bella yang lagi ribut dengan seorang wanita dan pria muda di seberang rumah sakit.

"Rudi berhenti..." perintah Philip pada asistennya.

"Tuan, bukankah itu nona Bella?" tanya Rudi saat melihat kearah mana Philip melihat.

"Cari tahu apa yang terjadi!"

"Baik, tuan!"

Philip memilih tetap didalam mobil untuk memperhatikan Bella. Philip tidak tahu, setiap melihat Bella jantungnya berdegup kencang dan ada perasaan yang berbeda yang dia belum mengerti dengan dirinya. Bertahun-tahun sejak istrinya meninggal, dia tidak pernah sekalipun tertarik untuk mencari pengganti istrinya. Saat melihat Bella didorong dengan kasar, dengan cepat Philip pun langsung keluar.

"Nona, tidak apa-apa?" tanya Rudi saat membantu Bella untuk bangkit berdiri.

"Tidak apa-apa tuan!" Bella sangat terkejut Rudi membantunya.

Philip yang tadi sempat keluar, memilih kembali lagi masuk dalam mobil.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!