Menolong Bella

Dengan tatapan tajam Bella mendekati wanita yang mendorongnya.

"Aku diam bukan karena aku tidak sanggup menghadapi kalian! Aku berharap kita tidak bertemu lagi dan kalian tenang saja aku tidak ingin menerima uang dari suami anda sepeserpun! Permisi..." ucap Bella dengan tegas.

Saat dia ingin pergi, Rudi langsung memanggil Bella.

"Nona tunggu sebentar. Saya akan antar nona..."

"Tapi, pak..."

"Tuan Philip sudah menunggu nona di dalam..." Bella langsung menoleh kearah mobil yang ada diseberang jalan.

"Baik tuan..."

Saat Bella ingin masuk dalam mobil, Bella tampak gugup karena duduk disebelah Philip

"Sore Tuan..."

"Hemm..." Philip hanya menjawabnya dengan singkat.

"Nona, mau di antar kemana?"

"Saya mau pulang ke apartement saya tuan..."

"Baik nona..."

Selama perjalan, Bella tampak diam sambil menoleh keluar jendela. Sedangkan Philip hanya tampak sibuk dengan berkas-berkasnya.

"Tuan boleh berhenti sebentar disana?" tanya Bella sambil menunjukan arah.

Rudi tidak langsung jawab, tapi dia melirik Philip dari kaca spionnya. Saat Philip memberikan kode memberikan ijin, barulah Rudi menjawab Bella. Setelah mobil berhenti, Bella membawa bungkusan yang dia bawa tadi.

Rudi dan Philip memperhatikan Bella yang berlari kecil ke arah seorang kakek yang sedang beristirahat dibecaknya. Bella tampak tidak ada rasa jijik memeluk kakek yang dia temui. Setelah memberikan bungkusan yang dia bawa Bella dengan cepat kembali kedalam mobil, dia tidak ingin membuat Rudi dan Philip kelamaan menunggunya.

"Apakah itu kakek nona?" tanya Rudi saat Bella masuk kedalam mobil.

"Bisa dibilang begitu..." ucap Bella sambil tersenyum.

Sesampainya, diapartement Bella mengucapkan terimakasih pada Rudi dan Philip yang menolongnya tadi dan mengantarnya pulang.

"Ayah, aku dan mama menang...." teriak Kennan sambil membawa piala yang dia dapat.

Mendengan kata mama, Philip menoleh kearah orang tuanya yang masih menikmati acara berita di tv.

"Ma, pa..." Philip memanggil kedua orangtuanya untuk minta penjelasan.

Bianca langsung bangkit berdiri dan menjelaskan pada putranya bahwa mereka minta tolong Bella menemani Kennan ke acara hari ibu di sekolah Kennan. Bianca juga mengirim beberapa photo dan vidio interaksi Bella dan Kennan pada Philip.

"Oh, ya mama mengundang Bella ke acara ulangtahun papi lusa. Kamu yang harus jemputnya ya..."

Bukannya menjawab Philip langsung bangkit berdiri dan mengendong putranya untuk dibawa ke kamar.

"Ayah, kenapa mama tidak tinggal sama kita?" tanya Kennan dengan polosnya.

"Boy, apa kamu senang hari ini?" tanya Philip untuk menghindari pertanyaan putranya.

"Tentu saja. Ken, senang mama ikut Ken kesekolah dan menemani Ken lomba. Mama janji akan kasih hadiah ke Ken karena Ken juara"

"Ayah, besok apa boleh Ken ketemu mama lagi pulang sekolah?"

Philip mengangguk kepalanya dengan tersenyum. Setelah Kennan tidur, Philip kembali ke ruang kerjanya. Philip mengambil permen lolipop yang diberikan Bella padanya.

Terlintas bayangan wajah Bella saat memberikan permen padanya sebelum keluar dari dalam mobilnya. Tanpa sadar kedua Philip tersenyum dan dia merasa Bella sangat imut. Meskipun Bella tampa sangat pendek dibandingkan dirinya, tapi dia merasa Bella tampa sangat sempurna.

Setelah beberapa detik senyumnya kembali hilang saat melihat photo istrinya. Philip menyandarkan tubuhnya di kusri kebesarannya lalu menutup matanya. Philip teringat dimana istrinya meninggal karena menyelamatkan putranya dari kejaran musuhnya.

Saat Philip tertidur, Philip memimpikan istrinya menghampirinya dengan tersenyum. Istrinya tampak sangat canti dengan gaun putih, dengan lembut istrinya menyentuh pipinya.

Seperti biasa jam istirahat Bella dan kedua sahabatnya mekan bersama dikantin rumah sakit. Bella tampak sangat gusar karena ulah orang-orang yang tidak ingin dia temui seumur hidupnya.

"Jadi mereka sudah tahu kalau kamu tinggal dimana?" tanya Nana dengan kuatir.

"Belum, tapi yang pasti mereka akan tahu. Apalagi mereka sudah tau aku tinggal di kota mana. Aku harus cari tempat tinggal baru kayaknya..."

"Nanti aku akan bantu cari ya..." ucap Angga

"Makasih..." ucap Bella sambil memeluk Angga dengan senang.

Saat Bella memeluk Angga, Kennan datang dengan menarik Bella untuk menjauh dari Angga. Bella tampa terkejut melihat kedatangan Kennan ke rumah sakit.

"Kennan, sayang...." ucap Bella sambil memeluk Kennan, Bella tampak sangat gemas melihat muka Kennan yang menatap Angga dengan tajam.

"Om Angga kenapa peluk mama Kennan?" tanya Kennan dengan cadalnya.

"Kalian saling kenal?" tanya Bella saat Kennan menyebut nama Angga. Padahal Bella tidak pernah menyebut nama Angga pada Kennan.

"Dia keponakan ku..." ucap Angga sambil mencubit pipi Kennan dengan tersenyum.

"Keponakan?" tanya Bella dengan terkejut.

"Kak Philip..." sapa Angga pada Philip yang ada dibelakang Bella dan Nana.

Nana tampak terkejut melihat kehadiran Philip, sedangkan Nana tampat sangat terpesona dengan ketampanan Philip.

"Mama ayok kita pergi..." Kennan menarik tangan Bella dengan wajah dingin.

"Mama?" teriak Angga dan Nana bersamaan saat Kennan memanggil Bella mama.

Saat Bella dan Kennan pergi, Angga langsung menarik tangan Philip. Dia ingin minta penjelasan dan Philip.

"Kak, kenapa Kennan memanggil Bella mama?" tanya Angga dengan serius.

"Nanti aku jelaskan..."

"Baik, kau utang penjelasan untuk ku!"

Setelah itu Philip pergi ke ruangan Roy, dia tidak kuatir kalau putranya bersama Bella. Dia sangat percaya kalau Bella tidak akan menyakiti putranya.

"Ck.... Aku yakin kau kemari bukan karena putra mu. Tapi, karena kau juga ingin bertemu dengan Bella." ucap Roy sambil memberikan minuman pada Philip.

"Kau tahu sama siapa dia dekat disini?" Melihat kedekatan Bella dan Angga tidak suka. Ada rasa cemburu saat melihat Bella memeluk Angga.

"Setahuku dia hanya sering bersama dua dokter Nana dan dokter Angga. Kenapa?"

"Apa dia sangat dekat dengan Angga?" tanyanya lagi.

"Hahahah, aku tahu kenapa kau bertanya. Aku tidak tahu seberapa dekat mereka. Tapi ada dokter senior yang suka dengan Bella dan sering ngejar Bella."

Philip langsung menatap Rudi dengan tajam. Philip tampak tidak suka dengar apa yg dikatakan Rudi padanya.

"Itu mata tidak perlu menatapku seperti itu!"

"Kelihatannya putra mu sangat menyayangi dokter Bella. Bagaimana kalau menikah dengan dokter Bella?" Philip yang lagi menikmati kopinya langsung tersedak.

Rudi langsung tertawa melihat sahabatnya tampak salah tingkah. Dia dapat melihat kalau Philip tampak tertarik dengan Bella, hanya saja Philip belum menyadarinya atau belum move on dari kenangan mendiang istrinya.

...****************...

Angga dan Nana tampak serius memperhatikan interaksi Kennan dengan Bella. Mereka tampak ibu dan anak, Bella pun juga tampak senang setiap Kennan memanggilnya mama.

"Ga, aku tidak menyangka Bella memiliki sifat keibuan. Oh, ya apa kakak sepupumu tidak imgin cari istri lagi ?" ucap Nana sambil menikmati eskrimnya.

"Ck... Kau tahu! Banyak wanita yang sudah dijodohkan dengannya. Tapi dia menolaknya mentah-mentah. Begitu juga dengan putranya, tidak gampang mendekatinya. Tapi yang membuat aku bingung, dengan Bella dia tampak berbeda, dia banyak bicara dan tertawa."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!