ada apa dengan ivelle?
Dengan hati-hati, Ivelle mulai memindahkan pakaiannya ke bagian atas lemari, sebuah wilayah yang selama ini terasa asing baginya. Ia ingin menandai kehadirannya, mengambil sedikit ruang di antara dominasi pakaian Raphael. Untuk meraih rak paling atas, ia terpaksa menggunakan kursi.
ivelle
(Bergumam pelan) Sedikit lagi... aku ingin melihat pakaianku di tempat yang mudah kulihat.
Ia berjinjit di atas kursi, meraih beberapa helai blus kesayangannya. Namun, saat ia mencoba menarik sebuah gaun yang terselip di antara tumpukan pakaian, keseimbangannya goyah.
ivelle
(Ivelle terjatuh) Ah!
Kursi oleng, dan dalam sekejap, Ivelle kehilangan keseimbangan. Ia jatuh dengan sedikit teriakan tertahan, tubuhnya membentur lantai dengan bunyi yang cukup keras.
Tepat pada saat itu, Raphael yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan hendak menuju kamar, mendengar suara gaduh dari dalam. Keningnya berkerut, dan tanpa pikir panjang, ia mempercepat langkahnya dan membuka pintu kamar dengan tergesa-gesa.
raphael rodward
(Suaranya terdengar panik) Ivelle?! Ada apa?!
Pemandangan yang menyambutnya adalah Ivelle yang terduduk di lantai, terlihat sedikit terkejut namun tidak menangis. Beberapa helai pakaiannya berserakan di sekitarnya, dan kursi yang ia gunakan terbalik di dekatnya.
raphael rodward
(Berjalan cepat menghampiri Ivelle) Kamu tidak apa-apa? Apa ada yang sakit?
Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Raphael menunjukkan sedikit kepedulian. Ada nada khawatir dalam suaranya, meskipun ekspresi wajahnya masih terlihat kaku. Ia berjongkok di hadapan Ivelle, menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
ivelle
(Dengan cepat berdiri, sedikit terhuyung) Aku... aku tidak apa-apa. Hanya sedikit kehilangan keseimbangan.
Ivelle menolak uluran tangan Raphael dan berdiri sendiri. Ada sedikit rasa malu dan kesal dalam dirinya karena kecerobohannya. Ia memungut pakaiannya yang terjatuh dengan gerakan cepat, berusaha menyembunyikan rasa sakit di pergelangan kakinya.
raphael rodward
(Menatap Ivelle dengan tatapan menyelidik) Kamu yakin? Kamu terlihat pucat.
ivelle
(Menghindari tatapan Raphael) Ya. Hanya... hanya terkejut. Aku sedang merapikan lemari.
Suasana di kamar menjadi tegang. Raphael masih menatap Ivelle dengan tatapan yang mencoba mencari kebohongan, sementara Ivelle berusaha terlihat tenang dan tidak terpengaruh. Ada jarak yang tercipta di antara mereka, bukan hanya jarak fisik, tapi juga jarak emosional yang selama ini memisahkan mereka.
raphael rodward
(Berdiri tegak) Hati-hati lain kali.
Setelah mengucapkan kalimat itu, Raphael berbalik dan berjalan menuju sisi ranjangnya. Ia mengambil ponselnya tanpa melihat kembali ke arah Ivelle. Sikap dinginnya kembali mendominasi, seolah kepanikan sesaat tadi tidak pernah terjadi.
ivelle
(Berbisik lirih, hampir tak terdengar) Aku selalu hati-hati... hanya saja...
Ivelle tidak menyelesaikan kalimatnya. Ia hanya memandang punggung Raphael dengan tatapan kosong. Rasa sakit di pergelangan kakinya terasa semakin nyata, namun rasa sakit di hatinya jauh lebih perih. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya merapikan lemari, namun kali ini dengan perasaan yang bercampur aduk antara kesal, kecewa, dan setitik harapan yang entah mengapa kembali bersemi setelah melihat kekhawatiran sesaat di wajah Raphael.
Raphael berbaring di ranjang, berpura-pura sibuk dengan ponselnya, namun sesekali matanya mencuri pandang ke arah Ivelle. Ia memperhatikan bagaimana istrinya yang tampak mungil itu bergerak dengan tekun, membersihkan dan merapikan lemari dengan fokus yang tidak biasa. Ada sesuatu yang berbeda dari Ivelle hari ini, sebuah ketenangan yang dingin, tanpa ada tatapan memohon perhatian seperti biasanya.
raphael rodward
(Dalam hati) Ada apa dengannya? Biasanya dia akan meminta perhatianku
Raphael merasakan sedikit rasa bersalah karena sikap dinginnya tadi. Kekhawatiran sesaatnya memang tulus, namun egonya kembali mengambil alih dengan cepat. Ia tidak terbiasa menunjukkan kelemahannya, apalagi kepada Ivelle.
Ivelle terus bergerak dengan efisien. Ia membersihkan debu di rak-rak lemari, melipat pakaian dengan rapi, dan menata kembali isinya. Tidak ada keluhan, tidak ada tatapan lirih ke arah Raphael. Ia benar-benar tenggelam dalam pekerjaannya.
raphael rodward
(Dalam hati) Dia bahkan tidak bertanya kenapa aku tidak mengucapkan selamat hari anniversary.
Keheningan di kamar terasa semakin pekat. Hanya suara gesekan kain dan gerakan pelan Ivelle yang terdengar. Raphael merasa ada sesuatu yang hilang dalam keheningan ini, sesuatu yang biasanya selalu ada: tatapan mata Ivelle yang mengharapkan interaksi darinya.
Setelah semua pakaian tertata rapi di bagian masing-masing, Ivelle mengambil salah satu baju tidurnya dari laci. Ia melirik sekilas ke arah Raphael yang masih terbaring di ranjang, namun tatapannya datar dan tanpa ekspresi.
ivelle
(Berjalan menuju pintu tanpa suara) ...
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Ivelle berjalan keluar dari kamar utama. Raphael hanya bisa menatap kepergian istrinya dengan diam-diam. Ada sedikit kebingungan dan rasa kehilangan yang mulai menyelinap dalam hatinya.
raphael rodward
(Dalam hati) Dia mau kemana?
Raphael mengamati pintu yang tertutup setelah Ivelle keluar. Ia merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam diri istrinya hari ini. Sebuah perubahan yang sulit ia definisikan, namun terasa nyata.
Sementara itu, Ivelle berjalan menuju salah satu kamar tidur tamu di lantai yang sama. Kamar itu jarang ia gunakan, namun terasa lebih nyaman dan tenang saat ini. Ia meletakkan baju tidurnya di atas tempat tidur dan duduk di tepinya.
ivelle
Hari ini aku tidur di sini. Dan mungkin... malam-malam berikutnya juga.
Ivelle memandang sekeliling kamar tamu yang sederhana namun bersih. Ada sedikit rasa lega dan kebebasan yang ia rasakan di ruangan ini. Ini adalah ruangnya sendiri, tempat di mana ia bisa sedikit menjauh dari dinginnya pernikahan yang selama ini ia jalani. Keputusan untuk tidur di kamar tamu malam ini terasa seperti langkah kecil namun signifikan menuju perubahan yang telah ia tekadkan. Raphael mungkin tidak menyadarinya, namun batas kesabaran Ivelle telah mencapai puncaknya.
Comments