Istri Yang Ku Nodai

Istri Yang Ku Nodai

Kecelakaan

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Angin sore yang bergerak secara perlahan-lahan dapat menggerakkan setiap dedaunan yang menggantung dengan indah pada tangkainya.

Anginnya serasa mengantarkan rasa sejuk pada setiap balutan kulit yang disapanya. Seperti waktu sore di sekolah menengah atas ini, sudah saatnya bagi semua siswa untuk kembali pulang ke rumah mereka.

Setelah semenjak tadi pagi mengikuti berbagai kegiatan di sekolah, akhirnya semua siswa dan siswi sudah bisa pulang, mereka semua berjalan seolah seperti bertebaran ke hampir setiap halaman sekolah mereka.

Dan kini nampak dua orang gadis yang memang sudah bersahabat baik, keduanya melangkah bersama dengan hati yang senang.

Banyak pasang mata yang mengarah pada mereka, namun sebenarnya dari kedua gadis itu salah satunya lah yang paling menjadi sorot perhatian. Ia begitu terlihat anggun di mata hampir semua orang apalagi di mata para siswa.

Hara Ayunda Nugraha, seorang siswi SMA yang berparas sangat cantik. Hara memiliki wajah yang sangat cantik, jika ia tersenyum terlihat sangat manis. Hara adalah anak yang memiliki sikap sopan santun, ia sangat menghormati para gurunya, sosoknya terkenal pendiam, namun Hara sangatlah aktif dalam kegiatan pembelajaran di sekolahnya.

Hara melangkah bersama dengan sang sahabat April, dua gadis SMA yang tak lama lagi akan segera lulus itu akan menuju ke tempat parkir untuk mengambil sepeda motor.

Hara tak memiliki sepeda motor, April lah yang memiliki sepeda motor, dan hampir setiap hari pula Hara ikut bonceng pada April dari berangkat sekolah hingga pulang dari sekolah.

Dan kini kedua gadis SMA itu sudah akan pulang, dan dalam setiap langkah mereka selalu diiringi dengan perasaan senang, Hara dan sang sahabat April merasa senang dan bersyukur karena prestasi yang sudah keduanya dapatkan.

" Aku benar-benar kagum padamu Hara, kamu selalu mendapatkan nilai terbaik, pasti orang tua kamu selalu bangga sama kamu. " dalam langkahnya April memang sangat memuji prestasi Hara.

" Kamu bisa saja Pril, kamu kan juga seperti itu, nilai akademikmu selalu bagus, dan nilai kamu juga tidak pernah turun dari tiga besar. " sahut Hara karena sahabatnya ini adalah siswi yang berprestasi.

Hara dan April memang siswi yang rajin dan patut dijadikan teladan, semua guru di sekolah ini sudah tahu bagaimana kebiasaan mereka.

Sebenarnya hari ini bukanlah hari pembagian raport sekolah, namun wali kelas Hara telah memberikan sedikit bocoran akan nilai-nilai dari murid-muridnya, termasuk wali kelas Hara mengatakan jika Hara adalah siswi dengan nilai terbaik.

" Aku mau ambil motorku dulu, kamu tunggu di sini saja Hara tidak perlu ikut ke tempat parkir. " ujar April pada Hara agar sahabatnya ini tak perlu ikut mengambil motor.

" Jangan begitu April, aku tetap mau ikut. " sahut Hara yang langsung menolak.

Begitulah Hara, karena tak memiliki motor pribadi Hara memang selalu numpang bonceng pada April, dan karena hal itu membuat Hara sadar meski dalam hal sederhana membuat Hara ingin mendampingi April sebagai bentuk rasa terima kasihnya.

Hara terus saja jadi ikut melangkah bersama April, dua gadis SMA itu mengarah pada area parkir sekolah.

Namun dari jarak yang memang tak begitu jauh dari tempat parkir, nampak seorang siswa yang berdiri dengan tersenyum. Siswa itu berdiri tak terlalu jauh dari motor April, ia tersenyum dengan memperhatikan Hara.

" Kamu lihat itu kan Hara?, pasti sudah dari tadi dia menunggumu. " ujar April dengan wajah lesunya.

Hara hanya terdiam, gadis muda itu jadi sedikit menunduk malu, mengapa dia sudah berdiri di sana, cepat sekali. Hara berbicara di dalam hatinya karena tak ingin jika laki-laki itu sampai menegurnya, bukan karena Hara membencinya, hanya saja Hara merasa kurang nyaman jika ada lawan jenis yang mendekatinya.

" Tuh kan, lebih baik kamu tidak ikut ke tempat parkir, pasti dia ada di sini karena menunggu kamu Hara. " April berbicara dengan masih menatap lesu ke arah depan.

Dan benar saja, siswa yang berdiri tak terlalu jauh dari mereka mulai melangkah, ia melangkah dan akan mendekati Hara.

Melihat siswa itu yang sudah berjalan mendekat, membuat April memilih melangkah menjauhi Hara, akibatnya Hara jadi berdiri sendiri seperti orang yang tak bisa berkutik.

" Sore Hara, kamu masih terlihat cantik saja meski sudah se sore ini. " sapa Erwin ramah dengan tersenyum pada Hara.

Hara yang disapa seperti ini masih dengan sikapnya yang sama, diam dengan sedikit menunduk. Hara tak mengerti kali ini Erwin datang menghampirinya dengan maksud apa.

Dialah Erwin Handoko, seorang siswa tampan yang merupakan salah satu anak dari seorang konglomerat ternama di kota ini.

" Oh iya, aku dengar kamu kembali menjadi siswi dengan nilai terbaik, wah keren sekali kamu Hara, selamat ya atas prestasi kamu. " Erwin memberikan ucapan selamatnya dengan langsung menyalami tangan Hara bahkan tanpa menunggu reaksi dari Hara.

Sentak hati Hara sebenarnya tersentak kaget, bagaimana tak kaget jika Erwin main langsung menyentuh tangannya meski itu hanya sebagai perantara pemberian selamat.

" Teruslah seperti ini Hara pertahankan prestasimu, sudah cantik kamu juga sangat pintar. " lanjut Erwin dengan kalimatnya yang sudah-sudah tanpa melepas genggamannya dari Hara.

" Iya terima kasih. " sahut Hara dengan segera mungkin menarik tangannya yang tak kunjung dilepas oleh Erwin.

Erwin masih dengan senyuman manisnya pada Hara, dan hal ini membuat Hara jadi semakin tak nyaman. Hara menyadari jika Erwin naksir padanya, tetapi tidakkah Erwin merasa jika Hara masih tak ingin menjalin hubungan dengan lawan jenis.

" Ayo Hara kita pulang sekarang. " ajak April yang ternyata sudah berada di atas motornya.

" Iya. " sahut Hara singkat dan gadis itu pun langsung bergegas mendekati sang sahabat.

Tak butuh waktu lama bagi Hara untuk menaiki motor April, gadis SMA itu mulai memasang helmnya dan siap pergi.

" Hara, jangan lupa balas pesan WAku ya. " ujar Erwin dengan nadanya yang sedikit meninggi.

Dan tanpa lama April yang memang selalu menyetir langsung menancap gas motornya. Dua gadis SMA itu telah melenggang pergi dari area tempat parkir dengan meninggalkan Erwin yang masih tersenyum.

Erwin sang siswa yang menyukai Hara memperhatikan gadis yang menjadi pujaan hatinya itu. Sejauh ini Erwin memang masih belum menyatakan rasa sukanya pada Hara, tetapi Erwin sudah yakin jika Hara pasti merasakan jika dirinya ini menyukainya.

" Setelah ini aku akan memperjuangkanmu Hara, dan aku tidak akan berhenti sampai aku mendapatkan hatimu. " seraya mengikuti keyakinannya, hal itu juga merupakan doa Erwin.

*****

Sejuknya angin sore serasa menyapa dan mengiringi perjalanan menuju rumahnya, helm pengamannya pun terpasang dengan sangat rapi di kepalanya.

Kendaraan roda dua yang diboncenginya melaju dengan kecepatan sedang namun pasti. Dengan memperhatikan sang sahabat yang menyetir di depan membuat Hara jadi bertanya, mengapa sahabatnya ini lewat di jalan ini, jalan ini adalah jalan yang sangat jarang ia lewati.

Hingga selang tak begitu lama, sang sahabat April mulai mengurangi kecepatan motornya, dan April pun mulai menepikan motornya itu.

Dan kala motor itu berhenti membuat Hara mulai turun dari sang motor, dibukanya helm di kepalanya itu.

" Kenapa berhenti di sini Pril?. " Hara bertanya dengan mengarahkan pandangannya pada sebuah toko kecil yang ada di seberang jalan.

" Mamaku menyuruhku untuk membeli minyak goreng sepulang dari sekolah, kamu tunggu di sini dulu Hara, aku mau beli minyak goreng dulu. " ujar April dengan meletakkan helmnya di atas motornya.

" Kamu hanya mau beli minyak goreng saja Pril?. " tanya Hara.

" Kurang tahu, tapi kalau ada makanan yang aku suka mungkin akan aku beli juga. " jelas April dengan memperhatikan jalan yang ada di depannya.

Hara tak lagi bertanya, gadis itu mengiyakan saja sahabatnya yang ingin membeli apa, jika diperhatikan toko yang akan dikunjungi sahabatnya ini tak terlalu besar.

Hara terus memperhatikan area di sekitarnya dengan melihat sahabatnya yang sudah akan masuk ke toko.

Area toko ini begitu dekat dengan pertigaan jalan, tapi mengapa area ini begitu sepi, bahkan tak ada satu kendaraan pun yang melewati jalanan di area ini. Hanya ada seorang bapak tukang becak dan becaknya yang berada di seberang jalan sana dengan posisinya yang tak terlalu jauh dari area jalan pertigaan ini.

" Jalanan ini begitu sepi, kasihan sekali bapak tukang becak itu. " batin Hara yang berbicara dengan melihat sang bapak tukang becak yang hanya duduk di becaknya.

Dalam keadaan santai Hara tetap memperhatikan jalanan yang nampak jelas di depan matanya. Hara memperhatikan jalan pertigaan itu hingga pandangannya mengikuti jalan yang terhubung ke arah selatan. Dan disaat pandangan Hara tertuju ke jalan itu, disaat itulah Hara melihat sebuah kendaraan yang melaju dari arah sana.

Hara melihat adanya sepasang suami dan juga istri yang sedang menaiki motor mereka. Terlihat seorang bapak yang mengendarai motornya dengan membawa sang istri yang sedang bonceng padanya. Motor itu melaju dengan kecepatan sedang sehingga membuat Hara masih belum bisa melihat dengan jelas bagaimana wajah mereka.

Karena melihat kendaraan motor itu membuat pandangan Hara jadi terus tertuju ke arah selatan, dan ternyata benar, ada sebuah mobil yang melaju dari arah sana. Tapi tunggu dulu, mengapa mobil itu seperti melaju tak terkendali.

" Ya Tuhan, kenapa dengan mobil itu?, kenapa mobilnya melaju tidak terarah seperti itu?. " hati Hara berbicara dan mulai cemas.

Hingga pandangan Hara kembali tertuju pada kendaraan motor sebelumnya. Hara jadi khawatir bagaimana jika mobil itu sampai menabrak sepasang suami dan istri yang sedang berkendara itu.

Namun tunggu dulu, dalam seketika pandangan Hara menjadi sangat terfokus. Sepasang suami dan juga istri yang sedang menaiki motornya itu mengapa seperti Hara kenal. Hara merasa jika mereka berdua seperti bapak dan juga ibunya.

Hingga setelah sepersekian detik kemudian barulah Hara bisa melihat sepasang suami dan istri itu dengan sangat jelas. Iya benar, mereka berdua adalah bapak dan juga ibunya yang sedang naik motor bersama.

Deg...

Dan seketika itu pula dada Hara jadi berdentum sangat hebat. Rasa khawatir, takut akan hal yang tak diinginkan pun langsung mendera hati Hara. Yang menaiki motor itu adalah bapak dan ibunya, lalu bagaimana jika mobil itu sampai...

Dengan hati yang penuh ketakutan Hara kembali melihat sang mobil, dan mobil itu terus melaju tak seimbang.

" Tidak, jangan. " takut Hara dengan hal yang sebentar lagi akan terjadi.

Mobil itu semakin melaju tak terkendali, entah apa yang terjadi pada mobil itu.

" Hati-hati Rahmat, lihat itu di depan. " teriak sang tuan pada supirnya.

" Ya Tuhan, ya Tuhan... "

Brakk... brakk... cekittt... brukk... brukk...

" Ibuuu... " teriak Hara.

" Ibuuu... " Hara berteriak histeris kala melihat kedua orang tuanya dihantam dari arah belakang oleh sang mobil.

Sebuah kecelakaan hebat pun benar terjadi. Mobil itu benar menabrak kedua orang tua Hara hingga membuat tubuh keduanya terpental hebat sebelum akhirnya jatuh menggelundung dengan sangat keras di atas aspal.

" Ibu... bapak... " Hara berteriak histeris.

Hara menyaksikan dengan kedua matanya sendiri bagaimana kedua orang tuanya ditabrak dengan sangat mengenaskan, suatu kejadian buruk yang sama sekali tak pernah Hara inginkan.

" Ibu... " Hara langsung berlari, gadis muda itu sangat histeris melihat kecelakaan yang dialami oleh kedua orang tuanya.

Sungguh hal yang mengerikan itu telah benar terjadi. Sepasang suami dan istri telah menjadi korban kecelakaan. Keduanya ditabrak oleh sebuah mobil yang tak bertanggung jawab. Mobil itu melaju dengan sangat kencang dan meninggalkan kedua korban begitu saja. Dan parahnya kecelakaan ini telah disaksikan oleh putri kedua korban.

" Bapak hiks hiks... bapak hiks hiks... " Hara menangis histeris bersimpuh dengan memegang tubuh bapaknya yang sudah tergeletak.

" Bapak hiks hiks... hiks... hiks... " sangatlah hancur hati Hara, gadis itu sangat tak kuasa mengetahui orang tuanya yang mengalami kecelakaan seperti ini.

" Ya Tuhan, ya Tuhan. " sang bapak tukang becak menghampiri Hara. Pria itu segera berlari setelah terkejut karena kecelakaan yang terjadi.

Bapak tukang becak itu sangat terkejut dan kebingungan, ia melihat dengan jelas bagaimana kecelakaan ini sampai terjadi.

" Hiks... hiks... hiks... hiks... " Hara terus menangis.

" Nak kamu menangis?. " seru bapak tukang becak itu.

" Ibu... " dan kini Hara melihat pada ibunya yang tergeletak sekitar jarak beberapa meter dari posisi bapaknya.

Melihat sang ibu membuat Hara langsung bangkit dan ingin menghampiri ibunya.

" Hiks... hiks... hiks... ibuuu... " semakin pecahlah tangis Hara.

" Ibuuu... hiks... hiks... hiks... " sungguh Hara tak kuasa melihat semua ini, ibu yang sangat dicintainya tergeletak tak sadarkan diri dengan bersimbah darah.

" Ibuuu... hiks... hiks... hiks... "

Tangisan dan teriakan rasa tak terima atas musibah yang menimpa kedua orang tuanya sudah tak bisa Hara tahan. Mengapa kedua orang tuanya harus mengalami kecelakaan seperti ini, dan itu semua terjadi tepat di depan matanya.

Melihat adanya seorang gadis SMA yang menangisi kedua korban membuat sang bapak tukang becak menyadari jika gadis ini adalah anak dari kedua korban.

" Nak mereka kedua orang tuamu?. " seru sang bapak tukang becak.

" Iya hiks... mereka ibu dan bapak saya hiks hiks... " hati Hara sangat hancur, kedua orang tuanya tak sadarkan diri, apakah kedua orang tuanya ini sudah tiada.

" Hara... " panggil April yang berlari ingin mendekati Hara.

Bukan hanya itu, sepasang suami dan istri yang merupakan pemilik toko pun juga berlari keluar dari dalam toko, mereka mendengar suara yang sangat keras seperti adanya suara kecelakaan, dan ternyata benar memang ada yang kecelakaan.

" Ya Tuhan, apa yang terjadi?, om Hakim tante Dila, apa yang terjadi?, siapa yang menabrak mereka Hara?. " April sangat terkejut bukan main, gadis itu tak menyangka jika kedua orang tua sahabatnya telah menjadi korban kecelakaan.

" Ya Tuhan, apa yang terjadi ini pak?, lihat mereka terluka parah. " ibu pemilik toko merasa sangat ketakutan setelah melihat kedua korban kecelakaan ini.

" Ya Tuhan, apa yang terjadi, apa mereka ditabrak orang pak?. " tanya sang bapak pemilik toko pada bapak tukang becak karena ia yakin pasti sang bapak tukang becak mengetahui kronologi dari kedua korban kecelakaan ini.

" Korban tabrak lari pak bu, mereka berdua ditabrak sangat kencang dari arah belakang oleh sebuah mobil, dan mobilnya terus melaju ke jalan sana, cepat sekali mobil itu melaju. " jelas sang bapak tukang becak dengan mengarahkan tangan kanannya menuju ke jalan utara di mana mobil pelaku melaju dan menghilang.

" Mereka terluka sangat parah, harus segera dibawa ke rumah sakit, pa segera hubungi pihak rumah sakit dan polisi. " seru wanita pemilik toko itu pada suaminya.

Dengan tanpa berpikir panjang lagi sang bapak pemilik toko langsung merogoh saku celananya dan mengambil handphonenya. Keadaan sudah sangat genting, kedua korban harus segera diselamatkan.

Kecelakaan ini tak pernah disangka-sangka sebelumnya, bukan tanpa alasan, mengingat area jalan ini sangatlah sepi pengendara, sehingga kemungkinan adanya kecelakaan sangatlah kecil. Namun pada faktanya tak selamanya seperti itu, hari ini, di sore hari yang sejuk ini telah terjadi sebuah kecelakaan yang memakan dua korban.

Bersambung..........

❤❤❤❤❤

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!