bab 4 uji coba ke 2

Hari itu, kabut tebal menyelimuti distrik GEAR, membuat semua terlihat samar-samar. Bangkai kendaraan dan mesin tua tampak seperti raksasa tidur yang terlupakan oleh zaman. Di tengah reruntuhan yang sunyi, dua remaja berdiri dengan mata berbinar—Ruby dan Zack—di lokasi uji coba lama mereka, Zona Pembuangan D-3.

Namun, hari ini bukan uji coba biasa.

Armor yang dikenakan Ruby bukan lagi IRON-X model tempur kuno. Yang ia kenakan kini adalah versi baru—IRON-EDGE—armor yang terbentuk dari bahan graphene-nanotech, ramping, elegan, dan menyatu sempurna dengan tubuhnya. Bahkan tinggi dan bentuknya seolah disesuaikan secara personal.

“Hari ini kita akan lihat seberapa jauh teknologi masa-depan yang sekarang lo pake,” kata Zack sambil mengetik cepat di tablet-nya.

“Dan semoga gak meledak kayak eksperimen kita minggu lalu,” balas Ruby sambil menarik napas di balik helm ber-visor biru transparan.

Zack menyeringai. “Sistem stealth aktif?”

Ruby mengecek HUD-nya. “Aktif.”

Begitu ia menekan tombol di panel lengan, tubuh armor-nya perlahan menghilang—bukan hanya dari pandangan biasa, tapi juga dari radar dan sensor thermal. Cahaya sekitarnya dibiaskan sempurna.

Zack mencoba mendeteksi Ruby lewat tablet-nya.

“Nggak terdeteksi sama sekali. Lo literally ngilang. Bahkan Arkheon nggak bakal tahu lo di sini.”

Ruby melangkah maju, lalu mematikan stealth-nya. Armor kembali muncul perlahan seperti makhluk dari dimensi lain.

“Gokil. Gue berasa jadi ninja di film cyber,” katanya takjub.

“Sekarang coba senjata barunya. Cannon plasma di bahu kanan.”

Ruby mengaktifkan modul bahu kanan, dan sebuah meriam mini keluar, bermuatan plasma biru yang menyala terang. Ia mengarahkannya ke drone bekas yang mereka letakkan sebagai target.

FWOOOM!

Tembakan plasma melesat dan menghantam drone itu. Seketika, drone meleleh dalam ledakan listrik halus, seperti terbakar dari dalam.

“Efeknya… bukan cuma ledakan panas. Ini kayak ngebakar sistemnya duluan, baru fisiknya,” ujar Zack, kagum.

“Selanjutnya, medan elektromagnetik,” kata Ruby, bersiap.

Ia menekan tombol lain. Armor mulai memancarkan aura samar berwarna ungu dari sela-sela panel tubuhnya. Radar Zack langsung menampilkan peringatan.

Zona Interferensi: 10 Meter – Sinyal Mati

Zack menghidupkan kembali drone pengawas dan melemparkan satu robot kecil ke dalam radius efek Ruby.

Begitu masuk radius, robot itu mendadak berhenti total. Lampu-lampunya padam, motornya mati, dan sistem operasinya crash dalam sekejap.

“Woah! Dia bener-bener... nge-freeze semua mesin di radius 10 meter! Gila Ruby, ini bukan cuma armor tempur—ini kayak EMP berjalan!”

Ruby tersenyum puas. “Berarti kalau lawan gue pakai mesin, mereka otomatis jadi patung.”

Zack mengangguk. “Tapi hati-hati... efek ini bisa nyentuh sistem sipil juga. Drone medis, kamera keamanan, bahkan motor listrik lo.”

“Noted,” jawab Ruby.

Tiba-tiba, suara peringatan muncul di HUD Ruby dan tablet Zack.

Gelombang elektromagnetik tak dikenal terdeteksi. Arah: Timur. Kemungkinan: Scout Drone Arkheon.

Ruby langsung bersembunyi di balik besi tua, mengaktifkan stealth. Zack menjatuhkan tubuh ke tanah, diam.

Beberapa detik kemudian, drone kecil melintas pelan di udara. Tapi... tak satu pun dari sistemnya menanggapi armor Ruby.

“Dia beneran nggak lihat lo,” bisik Zack dengan suara rendah.

“Armor ini udah beda dunia, Zack,” balas Ruby pelan. “Sekarang, mereka nyari hantu. Dan kita punya waktu buat latihan sebelum mereka sadar.”

Drone itu menjauh, dan mereka berdua menghela napas lega.

Setelah beberapa menit, Ruby mematikan semua fitur tempur dan menurunkan helmnya.

Zack mendekat, menepuk bahunya. “Gue nggak nyangka, tapi... lo sekarang punya senjata paling canggih di Neo-Terra. Bahkan Arkheon mungkin nggak punya yang beginian.”

Ruby memandangi tangannya, lalu mengepalkan dengan pelan. Di balik armor ini, ia masih remaja dari pinggiran kota. Tapi di balik visor ini, matanya mulai melihat sesuatu yang lebih besar dari sekadar bertahan hidup.

Ia melihat potensi untuk... mengubah arah dunia.

“Mulai sekarang,” katanya tenang, “kita bukan cuma pemulung dan hacker jalanan. Kita punya alat. Dan kita harus putusin: mau sembunyi... atau mulai bergerak.”

Zack menatap Ruby, dan tersenyum tipis.

“Apa nama kita sekarang? Duo pinggiran? Iron Bros?”

Ruby tertawa pelan. “Gue udah tahu. Lo boleh hacker, tapi gue... gue Ironboy.”

...----------------...

---

Zack menyapu layar tablet-nya dengan cepat, matanya membelalak saat melihat parameter baru yang muncul otomatis dari armor.

“Ruby, ini gila. Di daftar upgrade, ada modul kecepatan adaptif... Dan baru aktif setelah lo nyalain mode stealth dan elektromagnetik barusan.”

Ruby mengangkat alis. “Kecepatan adaptif?”

Zack mengetuk layar dan menampilkannya di udara lewat proyeksi hologram kecil.

> MODUL TERBUKA: Hyper Mobility System v1.7 – Kecepatan Maksimum: 1.2 Mach | Fleksibilitas Gerak: 98% Sinkronisasi Saraf

“Bro... lo bisa lari secepat suara.”

Ruby terdiam sejenak. Jantungnya berdebar.

“Jangan bilang ini kayak lari kayak kilat?”

“Lebih kayak... kayak lo nge-blink, dan tiba-tiba udah 200 meter dari titik awal,” jawab Zack, terkekeh. “Gue udah siapkan jalur tes. Lurus aja ke arah utara, melewati tumpukan kontainer. Kalau lo bisa sampai ujung sebelum timer habis... berarti sistemnya bener-bener jalan.”

Ruby memutar leher, lalu menekan tombol kecil di sarung tangan kanan. Armor berpendar lembut, mengeluarkan semacam gelombang panas kecil dari kaki dan punggungnya—seperti sistem propulsi mikro.

“Siap?”

Zack mengangkat tangan, menghitung mundur. “Tiga… dua… satu…”

“GO!”

ZAAAP!

Dalam satu kedipan mata, Ruby menghilang dari pandangan. Hanya tersisa jejak angin yang merobek debu dan sampah di jalur pelariannya. Zack menoleh cepat ke radar tablet—dan bahkan sistem GPS-nya kesulitan menangkap posisi Ruby yang terus meloncat, meluncur, dan berputar dengan kecepatan yang mustahil.

Ruby melesat di antara tumpukan besi tua, melompati puing-puing robot rongsokan, dan menapaki dinding bekas pabrik seolah-olah gravitasi tidak berlaku. Tiap gerakan diatur dengan presisi yang luar biasa—nyaris seperti tarian, hanya dalam versi blur yang nyaris tak kasat mata.

“INI GILAAA..!” teriak Zack sambil tertawa tak percaya.

Ruby berhenti tiba-tiba di ujung jalur tes, menyebabkan ledakan angin kecil yang membuat puing berserakan ke segala arah. Ia berdiri di sana, helm terbuka sebagian, napasnya tidak terengah sama sekali.

“Waktu tempuh: 4.9 detik untuk 1 kilometer. Lo nyaris setara kecepatan jet tempur,” kata Zack lewat interkom dengan nada kagum.

Ruby menatap kedua tangannya, lalu melihat ke sekeliling.

“Rasanya... kayak semua di sekitarku jalan lambat. Gue bisa ngelihat jalur lompatan, gerakan partikel udara, bahkan burung yang lewat… kayak slow-motion.”

Zack berjalan mendekat, matanya berbinar. “Lo bukan manusia biasa lagi, Ruby. Lo… lo Ironboy versi prototipe masa depan.”

Armor Ruby mulai mendingin, sistem stabilisasi aktif, dan energi internalnya kembali pada status idle.

“Masalahnya sekarang,” lanjut Zack sambil melipat tangan, “kita harus latih kontrol lo. Karena dengan kecepatan segitu... satu gerakan salah bisa bikin lo nabrak dinding baja dan—”

“—meledak bareng tembok,” sela Ruby sambil tertawa.

Zack menepuk pundaknya. “Tapi satu hal pasti… kalau Arkheon ngirim pasukan buat nyari lo, mereka bakal ngerasa nguber bayangan. Karena lo udah masuk ke level yang gak bisa ditebak.”

Ruby menatap langit Neo-Terra yang mulai diselimuti senja.

"Zack," katanya serius, "kalau armor ini bisa bantu kita kabur dari kemiskinan, dari ketidakadilan... mungkin ini bukan cuma hadiah, tapi misi."

Zack mengangguk pelan.

Dan di kejauhan, di balik awan merah senja, satelit pengintai Arkheon diam-diam menangkap anomali energi tak dikenal—tapi tak satu pun bisa mendeteksi bentuk, nama, atau identitasnya.

Bagi mereka, yang muncul hanyalah satu label:

> TARGET: UNKNOWN ENTITY – KODE: GHOST TRACE

Namun bagi Ruby, kini ia tahu...

Ia bukan lagi bayangan.

Ia Ironboy.

---

Episodes
1 Bab 1: Kilau Besi di Tengah Sampah
2 bab: 2 . perbaikan
3 bab : 3. uji coba
4 bab 4 uji coba ke 2
5 bab 5 .Maya dan Lily
6 Bab 6: Ancaman dan Misi Penyelamatan Hero Misterius
7 Bab 7: Kerjasama
8 bab : 8. prajurit
9 Bab 9: Pertarungan
10 bab .10 kemenangan
11 bab 11. PROYEK IRONBORN
12 bab 12. DNA
13 bab 13 latihan
14 bab :14. latihan kedua
15 bab:15. serangan dadakan
16 Bab 16 – Rencana Rahasia Dr. Vex
17 Bab 17 – Evaluasi dan Rencana Selanjutnya
18 Bab 18 – Misi dan Kebenaran
19 bab.19 misi pengintaian
20 bab.20 misi pengintaian 2 (PERTEMPURAN DIBALIK BUKIT.)
21 bab.21 kekalahan dan bala bantuan
22 bab. 22 duka
23 bab 23. kebangkitan dan remaja misterius
24 bab 24. anomali, xeno dan Vortex
25 bab 25. bayangan biru
26 Bab. 26 – Robot X
27 Bab.27 – kejutan.
28 Bab.28 – kejutan.
29 Bab 29 – Pengejaran
30 bab. 30 - kekaguman dan kekhawatiran
31 Bab. 31 – Tenang Sebelum Badai
32 Bab.32 - pengintaian
33 Bab 33 – Jebakan
34 Bab 34 – jebakan 2
35 Bab 35 – veteran
36 Bab 36 – Darah Pengorbanan
37 Bab 37 – Terpuruk
38 Bab 38 – Rapat Darurat Neo-Terra
39 bab. 39 - misi pengintaian khusus
40 bab. 40 - R-CELL
41 bab. 41 - R-CELL 2
42 PENJELASAN (R-CELL)
43 bab. 42 - regenerasi
44 bab. 43-NEW ARMOR
45 bab.44-reruntuhan kota lama
46 Bab 45 – Anomali Bawah Tanah
47 bab. 46-serangan dadakan
48 Bab 47 – Ancaman
49 Bab 48 – ketenangan sesaat
50 Bab 49 – VORTEX vs MK-I
51 bab 50 ENDING
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1: Kilau Besi di Tengah Sampah
2
bab: 2 . perbaikan
3
bab : 3. uji coba
4
bab 4 uji coba ke 2
5
bab 5 .Maya dan Lily
6
Bab 6: Ancaman dan Misi Penyelamatan Hero Misterius
7
Bab 7: Kerjasama
8
bab : 8. prajurit
9
Bab 9: Pertarungan
10
bab .10 kemenangan
11
bab 11. PROYEK IRONBORN
12
bab 12. DNA
13
bab 13 latihan
14
bab :14. latihan kedua
15
bab:15. serangan dadakan
16
Bab 16 – Rencana Rahasia Dr. Vex
17
Bab 17 – Evaluasi dan Rencana Selanjutnya
18
Bab 18 – Misi dan Kebenaran
19
bab.19 misi pengintaian
20
bab.20 misi pengintaian 2 (PERTEMPURAN DIBALIK BUKIT.)
21
bab.21 kekalahan dan bala bantuan
22
bab. 22 duka
23
bab 23. kebangkitan dan remaja misterius
24
bab 24. anomali, xeno dan Vortex
25
bab 25. bayangan biru
26
Bab. 26 – Robot X
27
Bab.27 – kejutan.
28
Bab.28 – kejutan.
29
Bab 29 – Pengejaran
30
bab. 30 - kekaguman dan kekhawatiran
31
Bab. 31 – Tenang Sebelum Badai
32
Bab.32 - pengintaian
33
Bab 33 – Jebakan
34
Bab 34 – jebakan 2
35
Bab 35 – veteran
36
Bab 36 – Darah Pengorbanan
37
Bab 37 – Terpuruk
38
Bab 38 – Rapat Darurat Neo-Terra
39
bab. 39 - misi pengintaian khusus
40
bab. 40 - R-CELL
41
bab. 41 - R-CELL 2
42
PENJELASAN (R-CELL)
43
bab. 42 - regenerasi
44
bab. 43-NEW ARMOR
45
bab.44-reruntuhan kota lama
46
Bab 45 – Anomali Bawah Tanah
47
bab. 46-serangan dadakan
48
Bab 47 – Ancaman
49
Bab 48 – ketenangan sesaat
50
Bab 49 – VORTEX vs MK-I
51
bab 50 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!