Masalah

Raka dan kawannya kelas 10 baru tiba di kantin, sementara Daka dan temannya kelas 11 juga baru datang. Mereka melihat adegan di mana Hopipah sedang terkena masalah dengan lima pria kakak kelas yang terkenal di sekolah.

Daka tersenyum dalam hati, "Ha! Akhirnya Hopipah mendapatkan apa yang pantas untuknya. Semakin banyak yang membully dia, semakin bagus."

Raka juga tersenyum dalam hati, "Hopipah memang pantas untuk diperlakukan seperti itu. Gue tidak akan ikut campur, biar dia yang menghadapi masalahnya sendiri."

Raka dan Daka saling menatap dan mulai berbisik meninggalkan teman-teman mereka, keduanya memiliki ekspresi yang sama.

"Gue senang melihatnya seperti ini, Daka," kata Raka dengan nada dingin.

"Gue juga senang, Raka. Semakin banyak yang membully dia, semakin lemah dia," jawab Daka dengan ekspresi yang sama.

Mereka berdua hanya menonton dari jauh, sementara Hopipah berusaha untuk menyelesaikan masalahnya dengan lima pria tersebut.

"Gue tidak akan membantu dia, Daka. Biar dia yang menghadapi masalahnya sendiri," kata Raka dengan nada tegas.

"Gue setuju, Raka. Dan lebih bagusnya nanti kita tambah deritanya," jawab Daka dengan ekspresi yang sama.

Keduanya hanya diam dan menonton, sementara Hopipah berusaha untuk bangun dan menghadapi lima pria tersebut.

"Gue rasa kita harus pergi dari sini, Raka. Tapi gue senang melihat adegan ini," kata Daka dengan nada puas.

"Gue setuju, Daka. Gue juga senang melihatnya," jawab Raka dengan ekspresi yang sama.

Mereka berdua berbalik dan pergi meninggalkan tempat itu, meninggalkan Hopipah untuk menghadapi masalahnya sendiri.

*

Di sisi lain Hopipah ketakutan, dua kakak kelasnya ini melihatnya dengan tatapan tajam. Hopipah melihat sekelilingnya semua orang melihatnya dengan ekspresi yang aneh, sinis dan tidak bisa di tebak.

"Eh buluk!" suara keras tersebut membuat Hopipah kaget dan melihat keduanya.

"Elu jangan cuma diam doang monyet! elo harus pijitin tubuh gue akibat elo tubruk seenaknya aja." Ucap Hendryk yang sedikit melangkah mendekati Hopipah.

"Sekali lagi, aku minta maaf kak," ucapnya lemah.

"Gitu doang gak cukup, ikut gue," ucap Keleo yang berjalan ke arah Hopipah, lalu menarik baju Hopipah dan pergi, yang lainnya pun mengikuti. Entah mau di bawa kemana Hopipah, dirinya bingung dan takut.

Yang lain pada lihat. Ada yang saling bisik.

"Apa yang akan terjadi pada siswa itu?" bisik seseorang.

"Gue tidak tahu, tapi pasti tidak akan baik-baik saja," jawab orang lain.

"Merekakan ganteng-ganteng, bisa aja kan melakukan hal-hal yang aneh. Bakhan bisa aja mereka meperkosa!??" ucap dari salah satunya.

"Ih elo, pikiran elo aneh-aneh aja." Ucap teman sebangkunya yang menyenggol lengan temanya itu.

"Ih apa sih loh!"

Linzy yang mendengarnya pun merasa khwatir dan ngeri.

"Duh semoga Opi, baik-baik aja." Gumamnya pelan penuh khawatir.

Tiba-tiba ada geng wanita datang dengan body yang terlihat sedemikian rupa.

"Eh, mereka itu gak bakalan ngelakuain itu, ya gak selera merekalah. cewenya aja burik, yakan girls," ucapanya, mereka tidak suka cowo popeler kesukaan mereka, ada cewe lain yang deket selain mereka.

"Ingat yah, mereka itu tidak sembarangan itu apa lagi buang-buang cairan. Mereka gitu aja sama cewe buruk tadi gak bakalan sayang juga dong." Ucap salah satu temanya.

"Ya paling mereka kasih pelajaran, karena mereka akan menyimpan itu untuk di berikan pada orang yang tepat untuk mereka. Ya itu, untuk kita. Calon ibu masa depan anak-anak mereka." Ucap dari salah satunya lagi dengan begitu yakin dan pedenya.

"Yups betul itu," timpal ketua dari tiga temannya.

Yang duduk yang tadi berbisik membicarakan tadi, mereka yang mendengarnya pun jijik dan hanya menggukkan kepala sampai senyum kecut.

Linzy yang mendengarnya merasa geli melihat mereka dari belakang.

"Idih najis, gila halu tingkat obses." gumamnya pelan ia memilih pergi, muak mendengarkannya.

Di sisi lain Hopipah hanya bisa mengikuti Keleo dan yang lainnya, mengikuti segala langkah karena terus di seret. Tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mereka menuju arah gedung belakang sekolah sudah mulai kelihatan ada tempat kosong. Hopipah di bawa kesana.

Mereka pun tiba, dari salah satunya membuka pintu. Dan saat pintu tersebut di buka ke enamnya masuk hingga duduk di kursi lebar mereka.

Hopipah melihat sekeliling ruangan itu, luas dan rapih. Keleo membuka bajunya dan terpampang tubuh sispeknya, Hopipah menutup matanya dengan tangannya. Keleo melemparkan baju tersebut ke wajah Hopipah, ia pun membuka baju yang di lemparkan Keleo ke wajahnya.

"Elo harus cuciin baju gue, yang tadi elo siram dengan minuman elo!" Pintanya dengan penuh tekan dan mata tajam tidak bisa di bantah. Pada akhirnya Hopipah pun pasrah saja.

"Ya udah, kalau gitu toiletnya di mana." Tanya Hopipah. Jefarel pun menunjukan letak kamar mandi yang ada di sana, ia duduk dan lanjut main game.

Hopipah pun melangkahkan kakinya kesana.

Tiba-tiba Ryker birkata saat ia sedang main game.

"Oh iya, sekalian yang di keranjang juga!" perintah Ryker. Sambil matanya mengkode ke arah ke ranjang dekat lemari mereka, Hopipah mengikuti arah mata itu. Dengan berat hati dan keikhlasan yang dia kumpul ia harus mencucinya.

Hopipah pun mencuci semua baju itu. Mengambil satu persatu keranjang, ia mulai mengisi air ke mesin cuci, saat air mulai penuh ia memasukan deterjen dan satu persatu memasukan baju lima pria tersebut.

"Ih ganteng-ganteng pada jorok." Monolognya yang memasukan baju basket, baju olahraga dan semuanya. Saat semua baju itu udah di cuci giliran baju yang putih-putih termasuk baju Keleo.

Ia berharap bisa menyelesaikan tugas ini secepat mungkin agar bisa kembali ke kelas. Setelah selesai mencuci, Hopipah mengeringkan pakaian-pakaian tersebut dan menjemurnya.

Setelah itu Ia berharap dengan menyelesaikan tugas ini, ia pun ke ruang utama di mana ada lima pria yang lagi pada main game tersebut.

"Kak, semuanya udah, aku pergi dulu ke kelas," ucapnya. Keleo yang asik main game.

Keleo yang lagi main game di sofa bersama teman-temannya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah cewe cupu yang di ujung meja yang menghadap padanya.

Keleo pun menunda permainan gamenya.

"Nggak, setelah musibah yang elo buat hingga makan gue tertunda. Elo pesankan makanan!" Perintah Keleo yang dingin datar, menghunus tatapan tajam menusuk pada Hopipah.

Dengan enteng dan cukup beranikan diri Hopipah.

"Tapi kan, kakak bisa pesen sendiri, ini aku udah waktunya masuk kelas," ucap Hopipah yang memberanikan diri walow sedikit tegang.

Hendryk yang mendengarkannya pun langsung berhentikan main gamenya itu langsung menyahuti.

"Apa susahnya tinggal lakuin. Beli makanan sekarang juga, itu emang hukuman elo yang belom selesai!" tekan Hendryk dengan tatapan tajam.

"Tapi aku bukan babu kalian," balas tekan Hopipah.

"Nggak ada, yang nganggap elo babu kita, babu kusam kaya elo. Apa yang elo sombongi cewe kumel kaya elo, Pergi pesen sekarang bawa ke sini jangan ngebantah!" Perintah Keleo penuh tekan raut wajah yang marah tapi ia tahan, ia kembali main game lagi.

Hopipah yang melihat dirinya yang kumel kusam pun tidak bisa berkata. Dan mau tak mau ia pun menerima perintah tersebut.

"Tuh dengerkan, jadi elo pergi beli pesanan dan bawa pesanan kesini, habis itu elo pijitin punggung gue! karena di tubruk elo itu bagaikan di lempar gajah besar ke punggung gue." Sahut Hendryk penuh tekan tatapan tajam sambil mengeluarkan uang lalu menyimpan di atas meja. Walow Hendryk melihat tubuh Hopipah itu kucel, kurus, gak terawat.

Hopipah dengan wajah kesal yang coba ia tahan, ia melangkah ke arah meja dan mengambil lembaran uang tersebut. Dan ia pun berbalik badan menuju keluar pintu.

Tiba-tiba Jefarel berkata "Yang ikhlas ya Adek manis? ingat lima porsi menu sama mie ayam kuah bakso pedes sedang semua, minuman sama!" ucap Jefarel sedikit teriak. Hopipah yang mendengarkannya pun sambil berjalan memutar bola mata raut wajah kesal.

*

*

Like, komen dan follow akun aku, serta hadiah dan votenya dan ikuti terus kisah ini dan mampir yuk ke novel ku yang lain

judu Novel : Beautiful, Previously Injured (Berlian di Pelukan CEO MAFIA)

Terpopuler

Comments

drpiupou

drpiupou

semangat kak

2025-07-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!