Bab. 5 Tiga Bola Salju

"Mommy, Daddy, kakak," suara itu terlihat begitu ceria dan penuh kerinduan.

Tiga boneka salju mini tersusun di telapak tangannya, bentuknya jangan ditanyakan. Hanya seperti gumpalan kecil, namun tetap saja disebut boneka oleh si pembuat.

Suara ocehan tiada hentinya, bahkan suara berisik dari sekitar tidak membuat sudut bibir Arabella berhenti mengembang.

Sesekali ia terlihat bermain bersama salju yang turun, mengangkat tangannya ke atas melihat langit malam sembari tersenyum lebar.

"*Gemeusnya*. *Huhhh, really cold*." Sambil memeluk lengannya, Arabella melihat sekeliling.

"Selamat tinggal Mommy, Daddy, kakak. Ara pergi dulu! Ara *is cold*, Ara *has to go back to the hospital*."

Meletakkan tiga bola salju di trotoar jalan, ia kemudian mendorong kursi rodanya. Banyak orang-orang berkerumun mencuri perhatian Arabella, ia tahu mencium dari aromanya jika sesuatu yang dijual di sana pasti sangat enak.

"Lihatlah! Bibirnya itu nggak berhenti tersenyum," sambil melipat kedua tangannya di depan dada, Edo melangkah mendekat pada Xabiru yang terus menatap Arabella dari kejauhan.

"Kita yang seharusnya sedang bersenang-senang, malah mengurus wanita yang nggak kita ketahui asal-usulnya itu."

"Edo," suara Hanan meminta sahabatnya itu diam.

"Lo nggak lihat, dia itu terlihat mencurigakan. Lihat Biru!" menunjuk ke arah Arabella penuh selidik.

Setelah melihat sebuah rekaman yang memperlihatkan di mana posisi Arabella, Xabiru langsung bergegas datang. Bersama kedua temannya, mereka kini memantau dari kejauhan. Sedang rekan lainnya kembali ke kantor.

Terlihat berbeda dari binar mata yang sebelumnya penuh kegelapan, kini tampak bercahaya, terlihat dari sudut bibirnya yang terus mengembang.

Seperti embun pagi yang menanti mentari, mungkin jika tidak berada di kursi roda. Wanita itu sudah berlarian dan menari di bawah melodi salju yang turun.

Pergi buru-buru ke tempat di mana pedagang yang sudah mencuri perhatiannya, selain itu perutnya juga sudah tidak bisa diajak kerja sama lagi.

Sedang sepasang kaki yang sedari tadi mematung, kini perlahan melangkah. Meninggalkan begitu saja, suara-suara yang tidak hentinya memenuhi pendengarannya.

Tiba-tiba saja langkah itu berhenti tepat di depan Arabella, seketika kursi rodanya langsung diam di tempat menghalangi tujuannya. Raut wajahnya terlihat bahagia saat melihat siapa seseorang itu, namun terlihat juga jika ia sedang menahan perasaannya.

Memundurkan kursi rodanya perlahan menjauh, merubah ekspresi dan terlihat acuh pada Xabiru, ia pergi dari sana tanpa perduli sedikitpun tentang kehadiran pria tersebut.

"Berhenti! Aku bilang berhenti!" tanpa ekspresi juga dengan nada rendah, Arabella meminta Xabiru yang mengambil alih dan mendorong kursi rodanya untuk berhenti.

"*I said stop*! Atau aku akan loncat!" ancam Arabella.

Benar saja, wanita keras kepala itu melompat dari kursi rodanya. Melihat apa yang dilakukan Arabella, membuat Hanan dan Edo lari mendekat.

"Kamu nggak papa?" Xabiru khawatir dan hendak menolong, tetapi Arabella dengan cepat mengangkat tangannya tepat di hadapan pria itu.

"Aku bisa sendiri," jawab Arabella penuh penekanan.

"Aku bilang aku bisa sendiri!" teriaknya. Melihat Xabiru yang terus memaksa dan tetap membantunya walau sudah berkali-kali tangannya ditepis.

"Aku... Aku nggak perlu kamu kasihani. Aku bisa pulang sendiri, karena aku juga kesini sendiri."

"Eh Lo. Udah sukur kita kemari untuk jemput Lo ya," Edo bersuara karena tidak terima melihat temannya diperlukan seperti itu.

Hanan langsung menghentikan Edo, jika tidak sahabatnya itu tidak akan berhenti berbicara nanti.

Tatapan tajam dilayangkan Arabella pada Edo, ia tidak menjawab ucapannya, tetapi ia justru berusaha untuk berdiri.

"Saya bantu!" suara Xabiru yang masih berusaha untuk membujuk namun tetap tidak dihiraukan.

Bersusah payah Arabella bangkit sendiri dan kembali duduk di kursi rodanya, "Aku nggak pernah minta dijemput, dan maaf udah merepotkan kalian."

Mendorong kursi rodanya menjauh dari sana, Arabella buru-buru pergi tanpa melihat sedikitpun ke arah tiga pria yang kini sedang menatap ke arahnya.

Namun saat ia hendak menyeberang, sebuah lampu mobil yang menyorot tepat di wajahnya membuatnya langsung menutup wajahnya dengan tangan dan berhenti di tengah jalan.

Melihat hal itu, Xabiru langsung membulatkan retinanya sempurna. Apalagi saat melihat roda empat itu melaju kencang dan semakin dekat, "Ara ..."

*Brakkkkkkk*

Terpopuler

Comments

bleuphoria

bleuphoria

butuh kelanjutannya thor
tolong update sedikit lebih cepat ya
semangat thor

2025-06-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Ingin Bertemu Lagi
2 Bab. 2 Trauma
3 Bab. 3 Sebuah Janji
4 Bab. 4 Salah Sangka
5 Bab. 5 Tiga Bola Salju
6 Bab. 6 Mencurigakan
7 Bab. 7 Rasa Bersalah
8 Bab. 8 Sebuah Perintah
9 Bab. 9 Panggilan Abi
10 Bab. 10 Sebuah Fakta
11 Bab. 11 Lagian Kamu Terpaksa Bukan?
12 Bab. 12 Venom Rose's
13 Bab. 13 Dingin Tetapi Begitu Hangat
14 Bab. 14 Warna Baru
15 Bab. 15 Cemburu
16 Bab. 16 Blacklist
17 Bab. 17 Mencari Tahu Tentang Kematian Filio
18 Bab. 18 Scandal
19 Bab. 19 Merasa Bersalah
20 Bab. 20 Surat Kematian
21 Bab. 21 Balik Ke Indonesia
22 Bab. 22 Tuan Elvaro
23 Bab. 23 Panjat Tebing
24 Bab. 24 Fillio Othanel
25 Bab. 25 Siapa Dia?
26 Bab. 26 Meminta Pertanggungjawaban
27 Bab. 27 Datang di Waktu yang Tidak Tepat
28 Bab. 28 Aku Orang Yang Selalu Dia Cari
29 Bab. 29 Hanya Sebuah Drama
30 Bab. 30 Menawarkan Kesepakatan
31 Bab. 31 Karaoke dan Mie Ramen
32 Bab. 32 Vitamin Sebelum Tidur
33 Bab. 33 Cincin Bermata Blue Safir
34 Bab. 34 Kenangan Masa Kecil
35 Bab. 35 Mabok Buku
36 Bab. 36 Lebih Suka Berisik Daripada Jadi Pendiam
37 Bab. 37 Panggilan Khusus Seketika Berubah
38 Bab. 38 Pesan Dari Tuan Elvaro
39 Bab. 39 Bukan Gue Tapi Dia
40 Bab. 40 Ular Bakar
41 Bab. 41 Sayang?
42 Bab. 42 Hadiah Kaca Mata Hitam
43 Bab. 43 Saudara Kembar
44 Bab. 44 Diam Tanpa Ekspresi
45 Bab. 45 I Love You
46 Bab. 46 Pulang Ke Indonesia
47 Bab. 47 Hotel Berbintang
48 Bab. 48 Permainan Wahana
49 Bab. 49 Aku Punya Kamu
50 Bab. 50 Di Dalam Kardus
51 Bab. 51 Kamu Harus Bangun
52 Bab. 52 Katanya Bersaing Secara Sehat
53 Bab. 53 Calon Suami Idaman
54 Bab. 54 Dara Kucing Persia
55 Bab. 55 Pesona Kecantikan Edora Menjalankan Misi
56 Bab. 56 Kehilangan Yang Terus Berulang
57 Bab. 57 Takut Kehilangan
58 Bab. 58 Group Baru
59 Bab. 59 Tamu Tak Diundang
60 Bab. 60 Rahasia Dari Isi Kotak
61 Bab. 61 Mengambil Sebuah Keputusan Besar
62 Bab. 62 Sepucuk Surat
63 Bab. 63 Ada Kaitannya
64 Bab. 64 Dipermainkan
65 Bab. 65 Pertanyaan Arabella
66 Bab. 66 Mengambil Keputusan
67 Bab. 67 Diusir
68 Bab. 68 Resign
69 Bab. 69 Panggil Mas!
70 Bab. 70 Mulai Tumbuh
71 Bab. 71 Menjalankan Proyek Fillio
72 Bab. 72 Olahraga Dengan Suasana Berbeda
73 Bab. 73 Mama Papa Mertua
74 Bab. 74 Dicuekin
75 Bab. 75 Tentang Pernikahan
76 Bab. 76 Akal-akalan Xabiru
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab. 1 Ingin Bertemu Lagi
2
Bab. 2 Trauma
3
Bab. 3 Sebuah Janji
4
Bab. 4 Salah Sangka
5
Bab. 5 Tiga Bola Salju
6
Bab. 6 Mencurigakan
7
Bab. 7 Rasa Bersalah
8
Bab. 8 Sebuah Perintah
9
Bab. 9 Panggilan Abi
10
Bab. 10 Sebuah Fakta
11
Bab. 11 Lagian Kamu Terpaksa Bukan?
12
Bab. 12 Venom Rose's
13
Bab. 13 Dingin Tetapi Begitu Hangat
14
Bab. 14 Warna Baru
15
Bab. 15 Cemburu
16
Bab. 16 Blacklist
17
Bab. 17 Mencari Tahu Tentang Kematian Filio
18
Bab. 18 Scandal
19
Bab. 19 Merasa Bersalah
20
Bab. 20 Surat Kematian
21
Bab. 21 Balik Ke Indonesia
22
Bab. 22 Tuan Elvaro
23
Bab. 23 Panjat Tebing
24
Bab. 24 Fillio Othanel
25
Bab. 25 Siapa Dia?
26
Bab. 26 Meminta Pertanggungjawaban
27
Bab. 27 Datang di Waktu yang Tidak Tepat
28
Bab. 28 Aku Orang Yang Selalu Dia Cari
29
Bab. 29 Hanya Sebuah Drama
30
Bab. 30 Menawarkan Kesepakatan
31
Bab. 31 Karaoke dan Mie Ramen
32
Bab. 32 Vitamin Sebelum Tidur
33
Bab. 33 Cincin Bermata Blue Safir
34
Bab. 34 Kenangan Masa Kecil
35
Bab. 35 Mabok Buku
36
Bab. 36 Lebih Suka Berisik Daripada Jadi Pendiam
37
Bab. 37 Panggilan Khusus Seketika Berubah
38
Bab. 38 Pesan Dari Tuan Elvaro
39
Bab. 39 Bukan Gue Tapi Dia
40
Bab. 40 Ular Bakar
41
Bab. 41 Sayang?
42
Bab. 42 Hadiah Kaca Mata Hitam
43
Bab. 43 Saudara Kembar
44
Bab. 44 Diam Tanpa Ekspresi
45
Bab. 45 I Love You
46
Bab. 46 Pulang Ke Indonesia
47
Bab. 47 Hotel Berbintang
48
Bab. 48 Permainan Wahana
49
Bab. 49 Aku Punya Kamu
50
Bab. 50 Di Dalam Kardus
51
Bab. 51 Kamu Harus Bangun
52
Bab. 52 Katanya Bersaing Secara Sehat
53
Bab. 53 Calon Suami Idaman
54
Bab. 54 Dara Kucing Persia
55
Bab. 55 Pesona Kecantikan Edora Menjalankan Misi
56
Bab. 56 Kehilangan Yang Terus Berulang
57
Bab. 57 Takut Kehilangan
58
Bab. 58 Group Baru
59
Bab. 59 Tamu Tak Diundang
60
Bab. 60 Rahasia Dari Isi Kotak
61
Bab. 61 Mengambil Sebuah Keputusan Besar
62
Bab. 62 Sepucuk Surat
63
Bab. 63 Ada Kaitannya
64
Bab. 64 Dipermainkan
65
Bab. 65 Pertanyaan Arabella
66
Bab. 66 Mengambil Keputusan
67
Bab. 67 Diusir
68
Bab. 68 Resign
69
Bab. 69 Panggil Mas!
70
Bab. 70 Mulai Tumbuh
71
Bab. 71 Menjalankan Proyek Fillio
72
Bab. 72 Olahraga Dengan Suasana Berbeda
73
Bab. 73 Mama Papa Mertua
74
Bab. 74 Dicuekin
75
Bab. 75 Tentang Pernikahan
76
Bab. 76 Akal-akalan Xabiru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!