Model Cinta Di Balik BADGE

Model Cinta Di Balik BADGE

Bab. 1 Ingin Bertemu Lagi

Sayup-sayup terdengar suara langkah kaki tampak tergesa-gesa, sorot mata yang mengalir selalu mengarah ke belakang. Ia terlihat seperti sedang menghindari kejaran seseorang jauh di sana.

Aroma anyir begitu menyengat, hingga meninggalkan jejak pada tiap tapak yang terlewati. Helai rambut dan pakaian tampak kusam dengan deru nafas memburu.

Baris-baris pepohonan yang menjulang tinggi dengan rimbunnya ia lewati tanpa arah tujuan, langkah kakinya semakin melemah tetapi seseorang di belakangnya semakin mendekat.

Rasa takut mengalir bersama derasnya air mata yang membasahi pipinya, sendirian di tengah lautan rimbunnya pepohonan dengan tidak tahu apa yang akan terjadi dengan nasibnya sekarang.

*Aku nggak boleh mati, aku harus bisa keluar dari* *sini*!. Deretan harap memintanya sedikit keajaiban.

Tekadnya begitu keras, namun tidak dengan tubuhnya yang tidak sanggup lagi menopang keyakinannya. Ia terjatuh dan bersamaan dengan itu tiga pria berbaju hitam kini berdiri tepat di hadapannya.

Wajahnya terlihat begitu menakutkan, tatapan tajamnya membuat wanita tersebut membeku di tempat.

*Dorrr*

Satu tembakan terlepas ke langit-langit, dan itu sontak membuat wanita  tersebut menutup telinganya rapat-rapat.

"*Take him*!!!," ujar pria itu tegas, memerintah rekanya.

"*No, don't take me*," teriak wanita itu memberi perlawanan.

"*Don't take me! Please*."

"*Shut up. Or you will die right now*!" ancam pria itu dengan menodongkan pistol tepat di kepala wanita itu.

Di balik batas waktu, saat cahaya mulai memudar. Dinginnya udara membuat suasana begitu mencengkam, deretan waktu seakan menghitung akhir dari sebuah nasib yang sedang digeret paksa ke sebuah bangunan tua yang ada di tengah hutan.

Mentari seakan melambai mengucapkan selamat tinggal, sedangkan wanita itu memohon untuk tetap tinggal. Bahkan sedikit cahaya itu pergi meninggalkannya sendiri, sekarang ia hanya bisa berharap ada keajaiban.

Tidak ada rasa belas kasih sedikitpun, perlakuan mereka begitu kasar. Wanita tersebut di dorong hingga tersungkur dengan tidak memperdulikan luka-luka yang terlihat jelas di tubuhnya, lalu meninggalkannya begitu saja.

Sebuah ruangan yang cukup besar, ruangan yang berbeda dari tiap sudut ruang yang ada di bangunan tersebut. Walau hanya bangunan tua, tetapi bangunan tersebut terlihat dijaga begitu ketat.

Dengan susah payah ia berhasil kabur dengan penjagaan yang begitu ketat, tetapi nasib membawanya kembali. Dengan debaran jantung yang  tak beraturan, sorot mata wanita itu terlihat begitu ketakutan. Apalagi saat langkah kaki seorang pria mendekatinya.

Pemilik mata berwarna hazel, dengan bulu mata lentik itu terlihat gelisah kesana dan kemari untuk mencari cara agar bisa kabur.

Memundurkan tubuhnya perlahan saat tiap langkah kaki pria itu semakin dekat, sampai akhirnya ia tidak bisa bergerak karena sudah berada di dinding batas bangunan itu.

"*Who told you to*?," suara bariton pria yang sedang menodongkan pistol tepat di kepalanya.

Melihatnya hanya diam, pria itu dengan kasar mencekik leher wanita itu kemudian melepaskan satu peluru ke sembarang arah. Lagi, wanita itu menutup telinganya rapat-rapat dengan tangan gemetar.

Mencoba melawan dan memberontak, walau usahanya tidak sama sekali berhasil. Tenaganya tidak sebanding dengan pria bertubuh besar di hadapannya.

Namun itu tidak membuatnya menyerah, dengan sisa tenaga ia mendapatkan kesempatan dengan melihat sebuah botol minuman keras yang ada di meja. Botol itu ia arahkan untuk memukul pria tersebut hingga tangan yang mencengkram lehernya terlepas.

Ia segera berlari ke arah pintu untuk keluar dan kabur dari ruangan itu, walau tidak mungkin untuknya bisa keluar dari sana. Tetapi tekadnya begitu kuat.

"*Fu\*ck*." Tatapan murka pria itu, sembari mengarahkan pistol yang sedang tertuju pada wanita tersebut sekarang.

*Dorrr*

Mematung di tempat dengan kaki yang terasa lemas, perlahan memutar tubuhnya ke belakang. Seketika retinanya membesar hingga membuatnya terduduk di lantai. Ia kaget melihat pria itu sudah tergeletak bersimbah darah, ia pikir dirinya yang mati karena ditembak pria itu. Tetapi ternyata suara tembakan itu bukan untuknya, melainkan tertuju pada pria itu.

Keajaiban yang ia harapkan datang, sesaat peluru itu akan ditujukan padanya. Seseorang datang menggagalkan pria itu dengan menembak lengannya.

"*Are you alright*?."

Suara itu membuat wanita tersadar, retinanya yang tadinya ke arah pria jahat kini bergerak melihat seseorang yang ada di hadapannya.

Hembusan nafas lega sangat terlihat jelas dari ekspresi wajahnya, ia menatap lekat wajah pria berwajah tampan di hadapannya, dan langsung mengalungkan tangannya memeluk pria itu erat.

Namun, pria itu melepaskan pelukannya dan melihat dengan seksama wanita yang ada di hadapannya. Iya, itu wanita yang sama yang ia selamatkan seminggu yang lalu.

Xabiru Wangga, seorang Interpol asal Indonesia yang sedang bertugas dan bekerjasama dengan interpol New York dalam melakukan misi kejahatan dan kriminalitas.

Dalam melakukan misi tersebut ia bertemu dengan seorang wanita yang disandera. Tetapi bukan hanya sekali, ini yang kedua kalinya. Padahal sebelumnya ia sudah memastikan wanita itu dan serta lainnya yang disandera aman.

Namun apa yang terjadi? Mengapa kini wanita itu ada di tempat seperti ini lagi?.

...***...

"Bagaimana keadaannya?." Terdengar suara Xabiru yang berjalan masuk mendekat ke arah rekan-rekannya.

"Banyak luka lebam di tubuhnya, ia juga banyak kehilangan darah akibat peluru yang meleset mengenai lengannya. Telapak kakinya juga lukanya sangat dalam karena pecahan kaca yang belum dikeluarkan tetapi dipaksa untuk berjalan," jelas rekannya yang juga sama-sama asal Indonesia.

Wanita yang terbaring dengan alat medis tersebut, langsung menoleh saat melihat Xabiru datang. Tatapannya tidak sedetik pun beralih saat melihat kedatangannya, padahal isi kepalanya sedari tadi memikirkan entah apa yang akan terjadi jika Xabiru juga rekannya terlambat sedikit saja, mungkin ia akan sudah pindah alam sekarang.

Sekilas melihat ke arah wanita itu, kemudian Xabiru melihat ke arah rekannya seperti memberi isyarat.

"Arabella Shazifa, dia seorang model asal Indonesia yang menetap di New York setahun ini," jelas temannya sambil melihat benda pipih miliknya, ia menjelaskan informasi yang ia dapatkan tentang wanita tersebut.

"Apa yang kamu lakukan di sana? Kamu sudah kami bebaskan dari tempat itu seminggu yang lau? Lalu kenapa kamu ada di tempat lainnya?."

Arabella tidak mengidahkan perkataan seorang pria yang telah menyelamatkannya, ia hanya diam tanpa ekspresi dengan menatapnya sendu.

"Atau kamu salah satu dari sindikat perdagangan manusia itu?."

Pria itu menatap ke arahnya penuh curiga, dalam menjalankan sebuah misi mereka tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita yang mereka tolong dan menemukannya kembali di tempat lainnya.

*Aku cuma ingin bisa bertemu dengan kamu lagi*. Tatapan yang tidak sedetik pun beralih dari Xabiru.

***

Hai para readers, jangan lupa like dan komen ya untuk meninggalkan jejak...

Jangan lupa baca cerita aku lainnya yang berjudul LOVE JUST ONCE...

Terpopuler

Comments

bleuphoria

bleuphoria

Apakah arabbela jatuh hati sama xabiru wangga? Aaaaaa can't wait for the next chapter😭

2025-04-30

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Ingin Bertemu Lagi
2 Bab. 2 Trauma
3 Bab. 3 Sebuah Janji
4 Bab. 4 Salah Sangka
5 Bab. 5 Tiga Bola Salju
6 Bab. 6 Mencurigakan
7 Bab. 7 Rasa Bersalah
8 Bab. 8 Sebuah Perintah
9 Bab. 9 Panggilan Abi
10 Bab. 10 Sebuah Fakta
11 Bab. 11 Lagian Kamu Terpaksa Bukan?
12 Bab. 12 Venom Rose's
13 Bab. 13 Dingin Tetapi Begitu Hangat
14 Bab. 14 Warna Baru
15 Bab. 15 Cemburu
16 Bab. 16 Blacklist
17 Bab. 17 Mencari Tahu Tentang Kematian Filio
18 Bab. 18 Scandal
19 Bab. 19 Merasa Bersalah
20 Bab. 20 Surat Kematian
21 Bab. 21 Balik Ke Indonesia
22 Bab. 22 Tuan Elvaro
23 Bab. 23 Panjat Tebing
24 Bab. 24 Fillio Othanel
25 Bab. 25 Siapa Dia?
26 Bab. 26 Meminta Pertanggungjawaban
27 Bab. 27 Datang di Waktu yang Tidak Tepat
28 Bab. 28 Aku Orang Yang Selalu Dia Cari
29 Bab. 29 Hanya Sebuah Drama
30 Bab. 30 Menawarkan Kesepakatan
31 Bab. 31 Karaoke dan Mie Ramen
32 Bab. 32 Vitamin Sebelum Tidur
33 Bab. 33 Cincin Bermata Blue Safir
34 Bab. 34 Kenangan Masa Kecil
35 Bab. 35 Mabok Buku
36 Bab. 36 Lebih Suka Berisik Daripada Jadi Pendiam
37 Bab. 37 Panggilan Khusus Seketika Berubah
38 Bab. 38 Pesan Dari Tuan Elvaro
39 Bab. 39 Bukan Gue Tapi Dia
40 Bab. 40 Ular Bakar
41 Bab. 41 Sayang?
42 Bab. 42 Hadiah Kaca Mata Hitam
43 Bab. 43 Saudara Kembar
44 Bab. 44 Diam Tanpa Ekspresi
45 Bab. 45 I Love You
46 Bab. 46 Pulang Ke Indonesia
47 Bab. 47 Hotel Berbintang
48 Bab. 48 Permainan Wahana
49 Bab. 49 Aku Punya Kamu
50 Bab. 50 Di Dalam Kardus
51 Bab. 51 Kamu Harus Bangun
52 Bab. 52 Katanya Bersaing Secara Sehat
53 Bab. 53 Calon Suami Idaman
54 Bab. 54 Dara Kucing Persia
55 Bab. 55 Pesona Kecantikan Edora Menjalankan Misi
56 Bab. 56 Kehilangan Yang Terus Berulang
57 Bab. 57 Takut Kehilangan
58 Bab. 58 Group Baru
59 Bab. 59 Tamu Tak Diundang
60 Bab. 60 Rahasia Dari Isi Kotak
61 Bab. 61 Mengambil Sebuah Keputusan Besar
62 Bab. 62 Sepucuk Surat
63 Bab. 63 Ada Kaitannya
64 Bab. 64 Dipermainkan
65 Bab. 65 Pertanyaan Arabella
66 Bab. 66 Mengambil Keputusan
67 Bab. 67 Diusir
68 Bab. 68 Resign
69 Bab. 69 Panggil Mas!
70 Bab. 70 Mulai Tumbuh
71 Bab. 71 Menjalankan Proyek Fillio
72 Bab. 72 Olahraga Dengan Suasana Berbeda
73 Bab. 73 Mama Papa Mertua
74 Bab. 74 Dicuekin
75 Bab. 75 Tentang Pernikahan
76 Bab. 76 Akal-akalan Xabiru
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab. 1 Ingin Bertemu Lagi
2
Bab. 2 Trauma
3
Bab. 3 Sebuah Janji
4
Bab. 4 Salah Sangka
5
Bab. 5 Tiga Bola Salju
6
Bab. 6 Mencurigakan
7
Bab. 7 Rasa Bersalah
8
Bab. 8 Sebuah Perintah
9
Bab. 9 Panggilan Abi
10
Bab. 10 Sebuah Fakta
11
Bab. 11 Lagian Kamu Terpaksa Bukan?
12
Bab. 12 Venom Rose's
13
Bab. 13 Dingin Tetapi Begitu Hangat
14
Bab. 14 Warna Baru
15
Bab. 15 Cemburu
16
Bab. 16 Blacklist
17
Bab. 17 Mencari Tahu Tentang Kematian Filio
18
Bab. 18 Scandal
19
Bab. 19 Merasa Bersalah
20
Bab. 20 Surat Kematian
21
Bab. 21 Balik Ke Indonesia
22
Bab. 22 Tuan Elvaro
23
Bab. 23 Panjat Tebing
24
Bab. 24 Fillio Othanel
25
Bab. 25 Siapa Dia?
26
Bab. 26 Meminta Pertanggungjawaban
27
Bab. 27 Datang di Waktu yang Tidak Tepat
28
Bab. 28 Aku Orang Yang Selalu Dia Cari
29
Bab. 29 Hanya Sebuah Drama
30
Bab. 30 Menawarkan Kesepakatan
31
Bab. 31 Karaoke dan Mie Ramen
32
Bab. 32 Vitamin Sebelum Tidur
33
Bab. 33 Cincin Bermata Blue Safir
34
Bab. 34 Kenangan Masa Kecil
35
Bab. 35 Mabok Buku
36
Bab. 36 Lebih Suka Berisik Daripada Jadi Pendiam
37
Bab. 37 Panggilan Khusus Seketika Berubah
38
Bab. 38 Pesan Dari Tuan Elvaro
39
Bab. 39 Bukan Gue Tapi Dia
40
Bab. 40 Ular Bakar
41
Bab. 41 Sayang?
42
Bab. 42 Hadiah Kaca Mata Hitam
43
Bab. 43 Saudara Kembar
44
Bab. 44 Diam Tanpa Ekspresi
45
Bab. 45 I Love You
46
Bab. 46 Pulang Ke Indonesia
47
Bab. 47 Hotel Berbintang
48
Bab. 48 Permainan Wahana
49
Bab. 49 Aku Punya Kamu
50
Bab. 50 Di Dalam Kardus
51
Bab. 51 Kamu Harus Bangun
52
Bab. 52 Katanya Bersaing Secara Sehat
53
Bab. 53 Calon Suami Idaman
54
Bab. 54 Dara Kucing Persia
55
Bab. 55 Pesona Kecantikan Edora Menjalankan Misi
56
Bab. 56 Kehilangan Yang Terus Berulang
57
Bab. 57 Takut Kehilangan
58
Bab. 58 Group Baru
59
Bab. 59 Tamu Tak Diundang
60
Bab. 60 Rahasia Dari Isi Kotak
61
Bab. 61 Mengambil Sebuah Keputusan Besar
62
Bab. 62 Sepucuk Surat
63
Bab. 63 Ada Kaitannya
64
Bab. 64 Dipermainkan
65
Bab. 65 Pertanyaan Arabella
66
Bab. 66 Mengambil Keputusan
67
Bab. 67 Diusir
68
Bab. 68 Resign
69
Bab. 69 Panggil Mas!
70
Bab. 70 Mulai Tumbuh
71
Bab. 71 Menjalankan Proyek Fillio
72
Bab. 72 Olahraga Dengan Suasana Berbeda
73
Bab. 73 Mama Papa Mertua
74
Bab. 74 Dicuekin
75
Bab. 75 Tentang Pernikahan
76
Bab. 76 Akal-akalan Xabiru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!