Tentang Diriku

Mata biru secerah lautan. Rambut hitam legam panjang sebahu, dengan kulit putih pucat dan tubuh kurus kering. Ini adalah gambaran yang sangat cocok denganku, salah satu anak di dalam penjara bawah tanah kediaman bangsawan yang menjalankan perdagangan budak.

Jika kau berpikir bahwa perdagangan budak itu ilegal, maka jawabannya adalah iya. Menurut pendapatku begitu.

​Hanya saja, di dunia ini aku tidak terlalu tahu.

​Duniaku dulu adalah dunia di mana hak asasi manusia dijunjung, disanjung, bahkan ditegakkan. Dengan sistem pemerintahan demokrasi yang dipimpin oleh presiden sebagai pemangku jabatan tertinggi.

Meskipun praktik politik di mana pun akan berpihak pada orang yang berkuasa sih. Kupikir tidak jauh berbeda dengan dunia ini. Namun, ternyata dunia tempatku hidup saat ini jauh lebih buruk. Atau mungkin aku belum tahu saja.

​Wajah pucat itu terpantul di sebuah genangan air kotor. Tak jelas sama sekali, namun jika dilihat baik-baik, aku tahu betul mengapa anak ini bisa berada di sini. Parasnya yang cantik rupawan sebagai makhluk yang suci. Aku tidak menyangka mereka bisa menangkap ras elf ini. Apalagi kini elf itu adalah aku sendiri. Lalu, bagaimana bisa dia menangkap elf ini?

Aku sendiri sedikit penasaran tentang masa lalu pemilik asli tubuh ini. ​

Jika diperhatikan baik-baik, aku memiliki telinga yang cukup panjang layaknya seorang peri, dan entah kenapa, memiliki telinga seperti ini membuatku merasa aneh. Kau pasti akan berpikir hal yang sama jika hal yang biasa ada pada tubuhmu sebagai manusia kini tiba-tiba berubah.

​Kupikir ini penampilan yang mengesankan.

​Seorang anak kecil dengan kulit pucat dengan rambut hitam legam ini adalah aku sendiri. Tapi tunggu sebentar, bukankah ras elf itu memiliki rambut yang mencolok? Tapi kenapa rambutku ini berwarna hitam padam?

Seketika aku tertegun, terlena dengan pemikiranku sendiri, apalagi setelah menyadari bahwa tubuh ini sangat lemah dan sedang sakit. Bahkan satu pukulan dari pria gendut itu masih terasa sakit hingga saat ini.

​Terhitung sudah satu minggu berlalu dari kejadian itu. Aku masih ingat betul tangis wajah anak perempuan di sampingku. Melihatnya tertidur pulas saat ini membuatku merasa takjub dengan kekuatan mental yang ia miliki.

​Apa Om Gendut itu suka menangkap gadis berusia 10 tahun, ya…?

Gadis itu bernama Noel, itu yang aku tahu. Perihal masa lalunya, kurasa aku tidak perlu membahasnya. Namun jika perlu diungkapkan, Noel adalah anak perempuan yang tinggal di panti asuhan di daerah ini.

Tentang penangkapan yang menimpanya itu, aku tidak ingin melanjutkannya.

​Apa penculikan dapat dibenarkan hanya dengan dalih mempekerjakan seseorang?

Mendengarnya bercerita mengenai masa lalunya saja membuatku muak dengan kehidupan di dunia ini. Tapi apa dayaku? Dengan tubuh kecil ini, aku tak bisa berbuat banyak. Pun jika aku masihlah orang dewasa, apakah aku memiliki keberanian untuk menegakkan keadilan di dunia ini? Kurasa aku hanya akan depresi memikirkan hal itu, mengingat aku hanyalah manusia biasa di dunia tempatku berasal.

​Ya, aku hanya seorang mahasiswa tingkat akhir jurusan Bahasa Indonesia di salah satu universitas ternama di Korea Selatan.

​Ah ya, aku lupa memperkenalkan diri. Setidaknya dalam peribahasa ada kata-kata bijak yang mengatakan, tak kenal maka tak sayang.

Begitulah kata ibuku yang asli orang Indonesia, suku Sunda. Kurasa ayahku adalah orang yang sangat beruntung bertemu dengannya. Sikapnya yang tulus, baik, dan sedikit ceroboh... jujur saja, semenjak berada di dunia ini aku merindukan mereka.

​Aku Park Hae Ji. Ya, nama yang terdengar seperti perempuan, bukan? Bahkan aku sedikit mendapatkan masalah karena nama itu. Pastinya kedua orang tuaku mempunyai alasan tersendiri karena memilih nama itu untukku.

Ketika nama Hae Ji dikatakan orang lain, khususnya di forum formal, selalu membuat situasi awal menjadi lucu. Bayangkan saja, ketika dosen baru memanggil namaku, tatapannya pasti melihat ke arah para perempuan. Ya, wajah teman-temanku itu memang bukan menertawakanku, tapi situasinya. Ketika dewasa, alangkah baiknya kau mengerti akan arti namamu sendiri. Setidaknya, nama itu akan seperti bintang terang yang akan terus menuntunmu hidup. Sederhananya, namamu adalah doa penuntun hidupmu.

Namun, saat ini aku tidak tahu nama dari anak ini. ​Laki-laki dari ras elf dengan mata biru dan rambut hitam layaknya langit malam. Wajahnya cukup mirip perempuan. Mungkin Om Gendut itu mengira aku adalah anak perempuan. Ya, paras anak ini kadang kala dapat menipu seseorang, bahkan diriku sendiri. Bahkan aku sempat memeriksa bagian bawah sana saking terkejutnya akan paras tubuh ini. Untungnya masih tetap sama.

​Ingatan pertamaku berada di tubuh ini adalah saat sebelum aku bertemu dengan Noel. Aku adalah anak pertama yang dibawa ke ruangan bawah tanah ini. Tanpa informasi apa pun, tiba-tiba aku terbangun berada di sel ini dalam keadaan sakit-sakitan. Makian dan cacian karena aku, yang dikatakan adalah barang yang akan laku mahal, kini menjadi tak berharga ketika aku sakit.

​Sungguh, aku tidak percaya. Pertemuan dengan roh pohon di taman itu membuatku bisa berada di sini. ​Aku pernah mendengar dan melihat di karya-karya lain bahwa ras elf ini biasanya tinggal di hutan lebat yang indah. Keterkaitannya dengan alam sangatlah erat dan tak dapat dipisahkan. Aku menganggap tubuh yang sakit ini adalah bukti bahwa alam telah direbut darinya.

​“Aku akan kaya!” Itu kalimat darinya yang membuatku sakit hati saat pertama kali bertemu dengannya.

​“Kenapa kau malah sakit, hah! Padahal aku ingin menjualmu siang nanti!” Bangsawan gendut itu mencaciku dengan keras. Itu adalah ucapannya yang kedua. Satu kalimat yang membuatku meratapi keadaanku sendiri.

Takdir yang tidak kuketahui alasannya ini memberikanku pengalaman baru dalam menjalani hidup​. Bahkan aku tahu bahwa kehidupanku di dunia ini tidak akan baik-baik saja. Satu mimpi yang kulihat kala itu adalah bukti bahwa aku memiliki takdir mengembara di dunia lain, tentunya dengan cara transmigrasi, merasuki tubuh orang lain.

​Aku tidak tahu apakah tubuh asliku kini ada di mana tapi hal yang aku inginkan adalah tidak mengalami hal seperti ini. Terlempar ke dunia lain dan menjadi barang dagangan? Yang benar saja. ​Aku ingin pulang. Tapi bagaimana dengan tubuh asliku?

​Sudahlah, lupakan saja ini tidak ada gunanya.

​Lebih baik menjalani tugas kemiliteran selama dua tahun daripada menjadi budak untuk diperjualbelikan.

Aku bukanlah barang. Apa ini hadiah dari kebaikanku selama ini? Atau mungkin ini adalah bentuk penebusan dosa-dosaku? Jika menurut mimpi itu, aku menolak tawaran yang diberikan oleh gadis misterius itu. Jadi, apa makna penolakan itu? Jika saja aku bisa mengulang masa itu, apa yang ingin kuperbuat?

​Memikirkan penyesalan saja tidak ada gunanya.

​Apa yang terjadi padaku sama sekali tidak bisa diubah. Meskipun kini aku berada di dunia fantasi dan menjadi ras lain, aku masihlah aku, Park Hae Ji. Sama seperti nama itu, keberanian dan ketegasanku dapat dikatakan setara dengan perempuan. Dengan kata lain, aku adalah orang yang tidak tegas pada diri sendiri dan mudah takut dalam mengambil keputusan. Tapi aku harus berubah, Berhentilah jadi pengecut, dan terus maju.

Hae Ji ​Kali ini kau hidup di dunia yang berbeda. Jika kau tidak bergerak, maka kau akan tetap menjadi orang pengecut yang menyesali masa lalumu!

​"Park Hae Ji, kini situasi memaksamu untuk maju. Apa pilihanmu?" Setelah banyak berpikir dan secara tak sadar mengatakan hal itu, aku menatap Noel, aku mulai membuat sebuah keputusan dalam hidup ini.

​Dunia mungkin telah berubah, dan jika aku masihlah menjadi sosok yang sama, maka pilihannya adalah aku yang dapat hidup di dunia dengan bebas atau kebebasanku yang direnggut oleh dunia itu sendiri.

​Baiklah, setidaknya aku harus bertahan hidup untuk mencari cara pulang!

​Aku menguatkan tekadku kali ini. Dalam beberapa hari kemudian kudengar terakhir kali dari ocehan Om Gendut itu ketika menyiksaku, ia akan menjual budak lain. Masih belum jelas dia memiliki berapa budak saat ini. Tapi yang pasti kesempatanku hanya satu kali.

​Tatapanku jauh menatap pintu itu. Ruangan ini hanya satu petak bak kamar kosong tanpa ada apa pun. Bahkan lebih mirip penjara tanpa jeruji. Genangan air kotor sisa-sisa air hujan yang merembes di retakan atap adalah bukti bahwa ruangan ini tak pernah dirawat sama sekali. Sumber cahaya penerangan hanya satu lilin di sisi ruangan ini.

Aku tahu ini kejam tapi bukankah jika kau ingin menjual barang setidaknya perhatikanlah kondisi barang itu.

​Ya, sebenarnya wajar saja jika Om Gendut itu tak pernah sukses. Hal sepele ini saja dia tak paham. Dia bukan pebisnis yang baik.

​Keputusanku memang telah bulat. Tapi masalah utamanya aku tidak tahu siapa yang akan terpilih oleh pria gendut itu untuk minggu depan. Jadi hal yang bisa aku siapkan hanyalah memperbaiki tubuh ini.

Jika argumen tak mendasarku benar—bahwa elf sakit karena ia dijauhkan dari alam—maka aku harus mencari solusi akan hal itu. Bagaimanapun, ini akan menjadi pertarungan mental yang sangat panjang. Tapi bagaimana jika itu salah?

​“Ini benar-benar buruk…” keluhku.

​Aku tidak tahu informasi apa pun tentang dunia ini. Bahkan tentang bagaimana dunia ini berjalan. Sementara aku masih meyakini bahwa dunia ini adalah dunia fantasi barat, tempat tinggal sihir dan pedang bersinar, di mana kekuasaan dan kekuatan adalah hal tertinggi dalam menentukan nyamannya sebuah kehidupan. Bahkan mungkin dugaanku pun masih bisa salah.

​“Sial, aku harus mulai dari mana?!”

​“Ok, tenanglah Hae Ji, kau pasti bisa!”

​“Hae Ji?” Terdengar suara lembut kini menusukku.

​Gadis yang sebelumnya tidur pulas kini matanya terbuka lebar. Mungkin ia bisa begitu karena aku bicara cukup keras tadi.

​“Apa itu namamu?” Noel bergegas duduk dan menatapku tajam.

​Anak perempuan usia 10 tahun itu kini memancarkan rasa keingintahuannya padaku. Bola matanya benar-benar mengharapkan jawaban dariku, seolah-olah berkata, “Cepat beritahu aku!”

Terpopuler

Comments

Kenneth

Kenneth

Kok susah sih thor update, udah nungguin banget nih 😒

2025-04-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!