"Zhea, kemana saja kamu selama ini, aku mencari mu kemana-mana, sampai tempat kerjamu pun aku kunjungi tapi katanya kamu tidak masuk bekerja, apa kamu baik-baik saja?....."tanya Rimba saat Zhea telah berdiri didepannya.....
"Aku pulang kampung, mengunjungi makam kedua orang tuaku didesa, aku sudah lama tidak mengunjungi makam mereka....."Ujar Zhea berbohong.....
Rimba menganggukkan kepalanya....
"Aku perlu bicara denganmu jika kamu tidak keberatan...."Ujar Rimba memberanikan diri...
"Mau bicara apa?...."kening Zhea berkerut kala melihat tingkah Rimba yang terlihat aneh....
"Emm, Argo mendapatkan informasi jika kamu membeli rumah ini 5 tahun lalu, apa kamu mengenal pemilik rumah ini? Atau kamu punya nomor handphone nya?....."Zhea menahan napas beberapa saat, kemudian mencoba untuk tenang....
"Sebaiknya kita bicarakan ini didalam, tidak enak bicara diluar seperti ini....."Rimba mengangguk seraya mengikuti Zhea yang berjalan memasuki kediamannya.....
"Dimana kamu bertemu dengan pemilik rumah ini dan dimana dia sekarang, bagaimana keadaan nya?...."tanya Rimba bertubi-tubi kala Zhea datang membawa minuman untuknya.....
"Kenapa kamu bertanya tentang pemilik rumah ini?...."bukannya menjawab, Zhea malah balik bertanya, Rimba terlihat menggaruk tengkuknya, dan semua itu tak luput dari pandangan Zhea....
"Ceritanya sangat panjang Zhea, dan aku pun tidak bisa menceritakan nya sekarang, tapi aku sangat ingin bertemu dengannya, aku mohon bantu aku bertemu dengannya!!...."Pinta Rimba memohon.....
"Sayangnya aku tidak mengenal baik pemilik rumah ini, setelah membeli rumah ini aku tidak pernah lagi bertemu dengannya, nomor ponselnya pun sudah tidak aktif, tapi saat itu dia mengatakan jika dia sangat butuh uang untuk berobat...." Ujar Zhea, terlihat Rimba menghela napas, dia mengusap kasar wajahnya....
"Apa kamu tau namanya?..."tanya Rimba lagi, Rimba tidak ingin putus asa....
"Namanya, Zhalika, aku tidak tau nama lengkapnya, waktu aku bertemu dengannya, dia pun terlihat tidak baik-baik saja, dan aku tidak tau, apakah dia masih hidup sampai sekarang atau justru sebaliknya...." Zhea begitu tenang menjawab, sementara Rimba hanya bisa menghela napas berkali-kali, peluang satu-satunya untuk menemukan anak dari sahabat papanya kini telah pupus....
"Aku tidak bodoh Rimba, aku tau kamu mencari ku, mungkin saja kamu ingin membunuhku tapi tidak segampang itu, kita lihat siapa yang akan terbunuh lebih dulu, aku atau kamu ...."Zhea bermonolog dalam hati, tatapan yang sayup itu mengandung sebuah arti yang tidak diketahui oleh orang lain.....
"Zhea, ini sudah terlalu malam, aku harus pulang, maaf sudah mengganggu waktumu, dan aku harap kamu tidak menghilang lagi seperti kemarin, jujur saja aku khawatir, aku takut kamu Kenapa-kenapa....."Zhea melihat mata Rimba, terlihat ada kejujuran dan ketulusan yang terpancar dimatanya, Zhea hanya tersenyum lalu mengangguk....
"Tidak akan lagi....."Jawab Zhea....
.....
"Bagaimana tuan muda, apa tuan mendapatkan informasi tentang wanita yang tuan cari?...."tanya Argo, setelah Rimba duduk tenang didalam mobil.....
"Tidak, Zhea hanya sekali bertemu dengannya, dan mereka pun tidak pernah saling kontek, tapi Zhea mengatakan nama perempuan itu adalah Zhalika, 5 tahun lalu, dia mengalihkan penyakit mematikan, kamu harus mencari informasi disetiap rumah sakit dikota ini, dan temukan dia, mungkin Saja pihak rumah sakit masih menyimpan datanya!!...."
"Baik tuan...."
.....
Tikkk.....
"Tepat sasaran, aku sudah tidak sabar, menunggu hari dimana aku menghancurkan mu tuan Rimba, orang tuamu sudah menghancurkan kebahagiaan ku, maka kamu pun harus merasakan penderitaan ku selama ini...."Zhea menatap tajam foto yang terpampang didepan nya....
"Aku bisa saja membunuhmu dengan muda, tapi sepertinya bermain-main sedikit saja akan menyenangkan bagiku, aku akan membuat mu jatuh cinta padaku, setelah itu aku akan menghancurkan perasaan dan mentalmu secara bersamaan, bukankah itu terdengar sangat menyenangkan?...."Zhea menyeringai.....
......
Pagi hari telah tiba, Zhea sudah siap untuk berangkat ke restoran, motor matik miliknya sudah terparkir didepan rumah, ia keluar lalu meluncur kejalan raya, Udara dipagi hari begitu menyejukkan hati Zhea menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, menikmati perjalan dengan santai, karna jam masih diangka 6:30 jadi jalanan masih sepi orang pengendara lain....
Setelah sampai, Zhea langsung mengganti pakaian nya, kemudian bergabung dengan pegawai restoran lainnya yang sedang bersih-bersih karna sebentar lagi Restoran akan ditutup...
"Zhea kamu diminta untuk menghadap ke Pak Diki sekarang juga!...."Saat Zhea sedang sibuk mengelap meja, tiba-tiba temannya datang dan mengatakan jika dia dipanggil oleh Manager...
"Ok...."
.....
"Kamu saya pecat....."Zhea membulatkan matanya saat Manager yang ada didepannya mengeluarkan kata keramat yang sangat amat dibenci oleh seorang karyawan....
"Tapikan pak saya sudah izin bulan lalu, ingin pulang kampung, kok bapak malah seenaknya mecat saya seperti ini?...."Zhea memprotes, pasalnya dia sudah diberikan cuti satu bulan lalu.....
"Saya tau Zhea, dan saya memang memberikan cuti pada kamu, tapi disurat cuti itu kamu hanya diberi waktu 2 Minggu, terus 2 Minggunya lagi kenapa kamu tidak masuk?..."Ujar pak Diki dengan lantang....
"Saat saya dikampung saya sakit pak, makanya saya tidak diperbolehkan untuk kembali ke kota, tolong jangan pecat saya ya pak!..."Zhea memohon agar tidak dipecat....
"Maaf Zhea, saya juga tidak tega, tapi saya tidak tidak ingin membuat pekerja lainnya merasa saya pilih kasih, kemarin 3 orang langsung saya pecat, kasusnya sama dengan kamu, jika saya memberikan kesempatan lagi untuk kamu, itu akan membuat pekerja lainnya memandang enteng kepada saya, sekali lagi maaf, dan ini gaji terakhir kamu....."
Zhea keluar dari Restoran dengan perasaan galau, pekerjaan yang selama 2 tahun ini ia jalani harus di tinggalkan karna kelalaian nya....
"Zhea kamu benar-benar dipecat oleh pak Diki?...."Zhea yang sedang berdiri diparkiran motor tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan Nindi yang tiba-tiba.....
"Astaga Nindi, kamu bikin aku kaget aja, untung jantung aku ngak copot...."Nindi hanya cengengesan mendengar Omelan temannya....
"Jawab dulu, kamu benar-benar dipecat atau tidak?...."Nindi mendesak, Zhea hanya mengangguk lemah....
"Siapa suruh kamu tolak cinta pak Diki, sudah kubilang terima saja...."Zhea memutar bola mata malas lalu mentoyor kepala Nindi....
"Aku ngak suka sama dia Bambang, cinta itu ngak bisa dipaksakan, lagian aku ngak suka sama bapak-bapak kayak gitu, kenapa enggak kamu aja yang pacaran sama dia....."Zhea menggoda Nindi membuat temannya itu bergidik ngeri....
"Jelek-jelek gini seleraku bukan yang bapak-bapak Zhea, aku memang jelek, tapi selera ku itu spek seperti Oh Sehun...."
"Dih, mimpi ketinggian, sudah sana kerja, nanti pak Diki liat malah kamu ikutan dipecat, aku mau cari pekerjaan yang lebih wow, yang gajinya sampai ratusan juta sehari...."Zhea mendorong Nindi, lalu menaiki motornya....
"Jangan bilang Lo mau jadi Ani-ani?...."Zhea menggelengkan kepalanya merasa tidak percaya dengan ucapannya temannya itu....
"Aku ini masih waras sayang..., Sana kerja!...."Zhea pun melajukan motornya meninggalkan Restoran, walaupun ada sedikit sedih yang ia rasakan, tapi Zhea tak ingin terlalu berlarut-larut....
Pak Diki seorang duda yang berusaha 40 tahun itu memang sering kali menyatakan perasaannya pada Zhea, bahkan pernah melamar Zhea didepan orang banyak tapi Zhea dengan tegas menolak dan dengan terang-terangan mengatakan jika dia tidak menyukai pak Diki, apalagi pak Diki berstatus sebagai duda anak 2.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments