4. Wanita Piskopat

1 bulan telah berlalu, Zhea kembali pada aktivitasnya, menjadi pembunuh bayaran, jika sebelumnya Zhea menjalankan perintah menggunakan senjata jarak jauh, kini sedikit berbeda, Zhea seringkali menggunakan senjata tajam dan sejenisnya.....

Sementara Rimba, selama sebulan ini dia telah mengunjungi kediaman Zhea sebanyak 6 kali, tapi tak kunjung bertemu dengan Perempuan itu, Rimba juga beberapa kali mendatangi tempat kerja Zhea, tapi hal yang ia dapat sama saja, Zhea tidak ada di Restoran....

"Zhea pergi kemana??....."Tanya Rimba kala supirnya baru saja duduk di kursi kemudi dan melaporkan jika Zhea tidak masuk bekerja......

"Entahlah tuan, kata Managernya pun, Nona Zhea tidak meminta izin atau memberi alasan ketidakhadirannya untuk bekerja....."Jawab Sang supir menyampaikan informasi yang dia dapat dari manager restoran.....

Terlihat Rimba menarik napas pelan, sejak kepulangan Zhea dari rumahnya, entah mengapa dia selalu memikirkan gadis itu, ada perasaan khawatir didalam hati Rimba kala tak ada kabar dari Zhea....

"Coba kamu cari tau apakah Zhea masih memiliki kerabat jauh, siapa tau Zhea mengunjungi kerabat jauhnya!!...."Sang supir mengangguk kemudian menelfon seseorang.....

"Semoga saja kamu baik-baik saja Zhea, sejujurnya aku khawatir...."entah mengapa sejak kepergian Zhea dari rumahnya, Rimba menjadi uring-uringan, dia selalu cemas dan ingin tau keadaan Zhea....

"Apa tuan Rimba mulai ada rasa terhadap nona Zhea? Saya melihat kekhawatiran yang teramat pada Tuan tentang gadis itu...."Rimba yang sedang melamun seketika mengerutkan dahinya...

"Apa maksudmu?, apa kau menduga jika aku menyukai Zhea begitu?...."bukannya menjawab, Rimba malah bertanya, Supir yang berusia hampir kepala 4 itu hanya mengangguk perlahan....

"Tidak, saya tidak menyukai Zhea, hanya saja saya merasa memiliki tanggung jawab terhadapnya, buanglah jauh-jauh pikiranmu itu...."Rimba mengelak, sejujurnya dia pun bingung dengan perasaannya, Rimba tidak tau membedakan mana peduli dan mana cinta, pasalnya selama ini dia hanya sibuk mencari pelaku pembunuh kedua orang tuanya.....

"Argo, bagaimana tentang gadis itu, apa kamu telah menemukan keberadaannya?...."tanya Rimba, wajah yang tadinya terlalu khawatir kini berubah datar tanpa ekspresi.....

"Tidak tuan, informasi yang saya dapatkan dari anak buah saya mengatakan jika pada saat itu tidak ada anak kecil ditempat kejadian....""Ujar Laki-laki yang bernama Argo....

"Saya sangat yakin jika orang yang membunuh sahabat papa saya adalah orang yang sama yang telah membuat papa dan mama...."Seketika Rimba memejamkan mata mengingat kejadian beberapa puluh tahun yang lalu, masih jelas terekam kejadian dimana Kedua orang tuanya terbunuh.....

Ting, sebuah pesan masuk ke ponsel Argo, segera ia melihatnya, dan dahinya berkerut kala melihat pesan yang dia baca

"Tuan Rimba, saya baru mendapat kabar jika rumah yang ditempati oleh Nona Zhea adalah rumah dari sahabat Tuan besar dulu, nona Zhea membelinya 5 tahun lalu....."Ujar Argo sambil melihat ponselnya....

"Apa?, kemungkinan besar Zhea tau siapa pemilik rumah terakhirnya, itu bisa membuka jalan agar kita bertemu dengan anak sahabat Papa, cepat temukan Zhea segera, telusuri setiap tempat yang sering dia kunjunginya..."Titah Rimba, Argo pun segera menghubungi semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Zhea.....

.....

Zhea membuang Pisau yang berlumuran darah keatas lantai, kemudian dia menunduk meraih wajah pria botak yang sedang meringis menahan sakit di sekujur tubuhnya....

"Aku sudah bilang padamu kan jangan pernah mengganggu ketenanganku jika kamu tidak ingin mati, karna aku tidak akan membiarkan kamu lolos begitu saja, apa kamu tau? Kematian orang-orang biadab seperti kalian ini sangat menyenangkan bagiku...."Zhea menyeringai, menatap tajam pria yang kini telah berlumuran darah.....

"Kau benar-benar wanita Piskopat....."Ujar Lelaki botak itu kemudian menutup mata untuk selamanya, Zhea hanya menyeringai kala laki-laki itu menyebutnya wanita piskopat.....

"Asal kau tau, Keadaan dan Tuhanlah yang membuatku seperti ini, dan aku tidak akan berhenti dari pekerjaanku sebelum menemukan pembunuh kedua orang tuaku, akan ku buat mereka menjerit kesakitan, aku akan membawa mereka ke neraka, sama sepertimu....." Setelah memastikan jika laki-laki itu tidak bernapas lagi, Zhea segera memusnahkan semua bukti akan kejahatannya, kemudian pergi meninggalkan tempat itu.....

Pria botak yang baru saja Zhea lenyapkan adalah pria yang hampir saja melecehkan dirinya sebulan yang lalu....

Flas back Off

Zhea yang bosan dirumah, memutuskan untuk masuk bekerja, ada banyak tawaran yang datang padanya, tapi Zhea tidak bergairah untuk membunuh siapapun, jadi dia membuat keputusan untuk masuk bekerja sembari menghilangkan rasa jenuhnya.....

Ditengah perjalanan, Zhea dihadang oleh preman berkepala botak....

"Hay Nona manis, hendak ke manakah dirimu, boleh Abang temani?...."tanya pria botak itu, mengedipkan mata pada Zhea....

"Minggir, atau kau akan menyesal karna telah menggangguku!!...."Seru Zhea datar, tidak ada rasa takut pada wajah Gadis mudah itu, hanya tatapan tajam yang hendak ingin menusuk pria botak itu.....

Pria botak itu hanya terkekeh mendengar ancaman Zhea, dia mendorong motor yang dikendarai Zhea sehingga motor itupun Jatuh bersamaan dengan pemiliknya...

"Sebaiknya temani aku malam ini manis, aku akan membuat kamu berteriak kenikmatan malam ini...."saat pria itu hendak menarik tangan Zhea, seketika Zhea bangkit langsung menendang dan memberikan pelajaran kepada pria yang hampir melecehkan nya....

Zhea menginjak tangan pria itu dengan keras membuat pria itu mengerang kesakitan, saat Zhea hendak mengeluarkan pisau kecil yang ada dibalik saku bajunya, seketika ia berhenti saat mendengar suara perempuan yang sangat amat iya kenali....

"Zhea...." Zhea seketika menoleh dan melihat teman kerja nya....

"Apa yang terjadi, kenapa kamu?...."teman Zhea menghentikan ucapannya kala melihat pria yang kini babak belur karna ulah Zhea...

"Nindi, ini sudah hampir telat, jika kamu bertanya, itu sama saja kamu memotong gajiku, dia hanya lelaki brengsek yang harus dimusnahkan....."Zhea menatap tajam pria itu, kemudian menarik Nindi pergi dari sana....

"Kemana saja kamu selama ini? Kata pak Diki kamu sakit, aku samperin kerumah kamu tapi ngak ada orang sama sekali, terus aku telfon nomor kamu juga ngak aktif?...."Tanya Nindi kala mereka hampir sampai ditempat kerja....

"Aku tinggal dirumah orang yang menolongku, awalnya aku ingin pulang, tapi dia memaksa ku tinggal sampai aku pulih....."Jawab Zhea berkata jujur....

"Ohh, Syukurlah, aku turut senang kamu baik-baik saja...." Keduanya pun menghentikan obrolan saat motor metik milik Zhea memasuki area parkir....

Flash back On....

Setelah membalaskan dendamnya, Zhea meninggalkan tempat kejadian setelah membakar semua bukti kejahatannya, dia memilih untuk pulang kerumahnya, karna hari sudah menunjukkan pukul 1 Dini hari....

Saat sampai di rumah, Zhea terkejut melihat mobil Rimba terparkir didepan rumahnya.....

"Kamu?....."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!