Antara Dendam Dan Cinta Wanita Piskopat
POV Zhea
Namaku Zhea Zalika, aku tinggal seorang diri dirumah peninggalan kedua orang tuaku, rumah tempat terakhir kedua orang tuaku menghembuskan nafas terakhirnya karna dibunuh didepan mataku, mama yang lebih dulu menyembunyikan ku didalam kolom tempat tidurku membuat ku selamat dari maut saat itu, aku yang masih berusia 8 tahun saat itu hanya bisa menangis dalam diam menyaksikan perbuatan keji orang-orang yang telah membunuh kedua orang tuaku.....
Dendam membara didalam diriku, aku telah bersumpah kepada diriku sendiri dan kedua orang tuaku bahwa kematian mereka akan terbalaskan dengan kedua tanganku sendiri....
"Asal bayarannya sesuai aku tidak masalah....."
"Kirim saja fotonya, aku akan melenyapkan nya kurang dari 24 jam!!......"
Aku bekerja sebagai pembunuh bayaran, pekerjaan yang kulakukan sejak usiaku memasuki 19 tahun, semua ini kulakukan untuk mencari pembunuh kedua orang tuaku yang bernama Arya Wirajaya, Aku mengetahuinya saat salah satu pembunuh itu menjawab pertanyaan dari papa waktu itu....
"Siapa yang menyuruhmu melakukan semua ini?...."teriak papaku dalam kesakitan, seorang laki-laki berambut gondrong berjongkok dan tersenyum remeh pada papaku.....
"Siapa lagi kalau bukan Arya Wirajaya....."mata papa membulat sempurna, dari raut wajahnya, seperti dia sangat terkejut mendengar nama itu....
"Tidak mungkin, Arya tidak mungkin melakukan ini semua, kami bersahabat dari kecil, tidak ada alasan untuk dia membenciku, kalian pasti berbohong....."Papa menyangkal apa yang baru saja didengarnya, dari raut wajahnya dia tampak terkejut tapi dia tidak percaya jika sahabat masa kecilnya telah melakukan semua ini padanya....
"Mau percaya atau tidak kami tidak perduli yang penting tugas kami selesai...."Para penjahat itu pun langsung menodongkan pistol pada kedua orang tuaku, tanpa perasaan mereka langsung menarik pelatuknya, aku segera menutup mata saat peluruh itu menghujam tubuh kedua orang tuaku, tangisan ku hampir pecah, sekuat tenaga aku mencoba untuk menutup mulutku rapat-rapat agar suara tangisan ku tak terdengar pelan orang jahat itu.....
Setelah menghabisi kedua orang tuaku, para penjahat itu pergi meninggalkan rumahku, aku segera keluar dan menghampiri tubuh tak bernyawa mama dan papanya,....
"Mama papa bangun!!, jangan tinggalkan Zhea, nanti Zhea sama siapa, bangun Ma, Pa!!....."Aku mengguncang tubuh kedua orang tuaku secara bergantian tapi tidak ada respon sedikitpun, darah yang mengucur dari tubuh mereka kini mengenang dilantai, baju yang saat ini ku kenakan pun terkena darah, lama aku menangisi jasad kedua orang tua ku, sehingga mata ini pun mulai tertutup, aku pingsan seraya memeluk tubuh kedua orang tuaku.....
Flash back Off
Dadaku serasa berdebar kencang saat membayangkan kejadian saat itu, rasa sakit di dadaku kian bertambah setiap detiknya, dendam yang membara didalam diriku seperti dipupuk sehingga bertambah besar dan dalam, aku telah bersumpah akan membalas kematian kedua orang tuaku.....
Ting.....
Sebuah pesan masuk ke ponsel ku, segera ku periksa, ada beberapa foto seorang laki-laki paruh baya, ini adalah foto orang yang harus ku lenyapkan....
"Tidak sulit......"kembali kumasukkan benda pipih itu kemudian berjalan masuk ketempat penyimpanan senjata rahasiaku, ku ambil senjata yang bisa mematikan seseorang dari jarak jauh, kemudian memeriksanya.....
POV Author
Sementara dilain tempat, seorang pemuda tengah menunduk sedih melihat makam kedua orang tuanya, hampir 1 jam dia hanya duduk ditengah-tengah makam kedua orang tuanya, sekali-kali mengusap Nisan itu bergantian, tidak ada air mata, yang ada hanya raut kesedihan.....
"Maaf Tuan, sepertinya akan terjadi hujan besar, apa tidak sebaiknya kita kembali?...."Seorang lelaki paruh baya mendekati, lelaki itu mendongak kemudian mengangguk, ia segera berdiri usai mencium batu nisan orang tuanya secara bergantian.....
"Rimba pamit ya Ma, Pa, kalau Rimba ngak sibuk Rimba akan kesini lagi bulan depan....."Lelaki yang bernama Rimba itu pun segera berbalik lalu berjalan menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari pemakaman.....
"Kita ke Kantor!!....."Serunya usai mendudukkan tubuhnya,
"Baik tuan muda....."pria paruh baya itu pun segera melajukan mobilnya menuju kantor.....
"Apa kalian belum menemukan siapa pembunuh kedua orang tuaku?....."Rimba terdiam cukup lama, memandang keluar jendela menyaksikan hujan turun dengan sangat deras.....
"Maafkan kami Tuan muda, orang ini sangat misterius, dia berhasil menghapus jejaknya, tapi saya dan anak buah saya masih terus melakukan pencarian....."Lelaki paru baya yang sedang sibuk menyetir itu hanya bisa menghela napas panjang.....
"Ini sudah 12 tahun, apa tidak ada jejak sekecil apapun yang kalian dapat? Apa gunanya uang yang ku berikan pada kalian semua jika mencari pembunuh kedua orang tuaku saja kalian tidak bisa?...."Rimba yang kesal langsung membanting ponselnya kelantai sehingga ponsel itu terbagi menjadi beberapa bagian....
"Sehebat apapun kalian bersembunyi pasti suatu saat aku akan menemukan kalian, aku akan membuat kalian menyesal karna hidup didunia ini...."tangan Rimba terkepal kuat, tatapan tajamnya tertuju keluar jendela memandangi kota yang kini sedang diguyur hujan deras.....
"Tuan muda, semoga tuan muda tidak lupa, jika nanti malam ada perayaan pembukaan cabang baru dari perusahaan tuan Baskoro...."Lelaki yang usianya berkisar 40 tahun itu mengingatkan Rimba jika ada undangan dari kolega bisnis nya yang membuka cabang baru.....
"Aku tidak lupa, persiapkan saja semuanya....."
"Baik tuan muda.....
.......
"Apakah kamu sudah melihat targetnya?....."
"Sudah, aku sudah melihat targetnya, anda jangan khawatir, tugas ini akan terlaksana 30 menit kedepan,....."Zhea mematikan teleponnya, bersandar di kursi memperhatikan suasana diluar gedung yang sedang ramai kesana kemari mempersiapkan acara pembukaan cabang baru.....
Zhea berada didalam sebuah gedung kosong, gedung yang sudah lama di kosongkan, tempat itu menjadi tempat yang sangat cocok untuk Zhea melakukan aksinya,.....
Zhea mengambil senjatanya, memasukkan dua peluruh kedalam senapannya, lalu membidik sasaran nya....
"Sangat pas, sekali tembak pasti dia akan langsung pindah alam....."Ujarnya kala sasarannya kini pas dengan bidikan senjatanya.....
Zhea memang Ahli dalam menembak jarak jauh, bisa dibilang di tidak pernah gagal dalam aksinya dalam menembak.....
Sementara di luar gedung, semua para tamu berdatangan, mengucapkan selamat pada Tuan Baskoro, penyelanggara acara yang kini sedang berlangsung.....
"Tuan Rimba, saya sangat senang atas kedatangan tuan Rimba, silahkan masuk, Tuan adalah tamu spesial saya malam ini...."Tuan Baskoro segera menghampiri Rimba kala melihat lelaki berbadan tinggi dan kekar itu menuju kearahnya.....
"Selamat atas cabang baru nya Pak Baskoro, saya turun senang atas pencapaian anda...."Rimba menyampaikan selamat pada Tuan Baskoro, kemudian menuju tempat yang telah di sediakan oleh nya.....
Perusahaan tuan Baskoro Hendarso adalah anak cabang dari perusahaan besar milik Rimba yang diserahkan untuk dikelola oleh tuan Baskoro, semua itu adalah hadiah dari Rimba atas pengabdian Baskoro terhadap Rimba sejak dulu.....
Walaupun dikenal dingin dan tegas, Rimba selalu memberikan hadiah pada bawahannya yang telah lama mengabdikan diri kepada keluarganya, dan salah satunya adalah Baskoro.....
Acara berlangsung Meriah, Baskoro menyampaikan banyak pidato dan berterima kasih kepada Rimba yang telah mempercayakan beberapa perusahaan padanya, tepuk tangan terdengar meriah kala Pak Baskoro mengakhiri pidato nya.....
Pak Baskoro kemudian turun dari panggung, baru beberapa langkah menginjak tangga, tubuhnya langsung terhuyung dan sedetik kemudian dia terdepak kelantai, darah mulai keluar dari dadanya....
"Tepat sasaran, dan tugas selesai....."Zhea tersenyum puas setelah tugasnya berhasil dia lakukan, Zhea segera berkemas kemudian meninggalkan tempat terbengkalai itu.....
Sementara di kedua, keadaan menjadi kacau, orang-orang ketakutan dan berlari meninggalkan tempat itu, mereka takut dan histeris dengan apa yang baru saja terjadi didepan mata mereka....
Beberapa pengawal Rimba langsung berlari untuk melindungi Rimba, sebagai pengawal mengangkat tubuh Tuan Baskoro yang sudah tak bernyawa....,
"Tembakan jarak jauh?, cepat sebar pengawal dan cari pelakunya, cari di tempat tersembunyi, dan tempat yang sudah terbengkalai!!...."Teriak Rimba menggema, sebagian pengawalnya pun menjalankan perintah Rimba untuk mencari pembunuh tuan Baskoro.....
"Tuan muda, sebaiknya kita meninggalkan tempat ini, saya takut pembunuh itu sebenarnya mengincar tuan tapi salah sasaran....."Orang kepercayaan Rimba mendekat dan mengajak Rimba meninggalkan tempat itu, karna dia berpikir semua penyerangan ini di tujukan padanya....
"Baiklah, tapi sebar sebagian pengawalmu untuk mencari pelaku pembunuhan ini!..."Rimba pun meninggalkan tempat itu.....
.....
"Kerjamu sangat bagus Nona, saya sangat terkesan dengan aksimu, bayaran yang pantas untukmu sudah saya kirimkan...."
"Terima kasih senang bekerja sama dengan anda....."Zhea mematikan telfon nya ia merasa senang kala kliennya puas dengan pekerjaan nya, Zhea segera membuang kartu yang dia pakai, memusnahkan bukti agar jejaknya tidak tercium polisi....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments