LONDON Bridge Is Falling Down
Eps4. Basket x Taekwondo
Malam ini Rakha baru saja selesai latihan Basket di sekolahnya
dia beristirahat sejenak sebelum pulang
Rakha Harisdarma
Kau tidak pulang?
dia bertanya pada seseorang yang sedari tadi menunggunya selesai latihan
Diana Karnavian
Bagaimana aku bisa pulang...
Diana Karnavian
kau saja baru selesai latihan
Rakha menghembuskan napasnya hingga terdengar oleh Diana
Diana Karnavian
Apa-apaan itu?
Rakha Harisdarma
Berhentilah mengintil, kau bukan adik perempuan ku
Diana Karnavian
Adik perempuan??
Diana Karnavian
Selama ini kau menganggap ku adik perempuan?
Rakha Harisdarma
Sama sekali tidak
Rakha Harisdarma
Pergilah!
Rakha Harisdarma
Sejak kau terus menempel padaku, banyak orang yang membenci ku
Diana Karnavian
Mereka tidak membencimu, mereka hanya iri
Diana lalu mengeluarkan make-up nya untuk memperbaiki riasan di wajahnya
Rakha Harisdarma
Untuk apa kau melakukan itu
Rakha Harisdarma
Kau kan pulang naik mobil
Diana Karnavian
Siapa bilang, aku pulang naik motor tuh
Rakha langsung merasakan firasat buruk
Diana Karnavian
Aku menyuruh supir ku untuk pulang lebih dulu
Rakha Harisdarma
Kau mau ayahmu mengamuk?
Diana Karnavian
Aku sudah bilang, kalau kau yang akan mengantarku pulang~
Rakha Harisdarma
Astaga Diana, malam ini aku harus bekerja
Diana Karnavian
Kau mau bekerja dalam kondisi seperti itu?
Rakha Harisdarma
Memangnya kenapa?
Diana Karnavian
Heh, daritadi aku lihat kau tidak fokus latihan
Diana Karnavian
Kau mau sekolah kita kalah di turnamen minggu depan?
Diana Karnavian
Wanita mana sih yang membuatmu seperti itu?
Rakha Harisdarma
Bukan karena wanita, dasar sok tau
raut wajah Rakha terlihat lelah, pikirannya kembali kalut gara-gara teringat orang yang ada di mimpinya
sekalipun dia menyibukan diri, Rakha tak bisa menepis rasa penasarannya
Rakha Harisdarma
Aku harus bekerja
Rakha Harisdarma
Aku tidak mau kehilangan upahku
Diana Karnavian
Kau mau aku mengganti upah kerja paruh waktumu?
Rakha pun membuka tangannya dan bersiap menerima uang itu
namun alih-alih uang, dia justru mendapatkan pukulan Diana yang tidak terasa sakit itu
Diana Karnavian
Kau ini benar-benar ya!
Diana Karnavian
Kau tidak menganggap ku sebagai wanita sama sekali?
Diana Karnavian
Kau terang-terangan memintaku mengganti upahmu?
Rakha Harisdarma
Hidup ku memang selalu tentang uang, Diana... kau juga tau sendiri kan
Diana Karnavian
Tentu saja, hanya aku dan Genta yang paling tau kehidupan mu, karena kita berteman sejak SMP
Diana Karnavian
Tapi aku mohon malam ini saja, tolong antarkan aku pulang
Diana Karnavian
Aku sudah bilang pada ayahku kalau kau yang akan mengantarku pulang
Diana Karnavian
Bisa habis aku kalau sampai di antar orang lain
Rakha Harisdarma
Ya sudah ayo cepat selesaikan dempul mu!
Aku mau mandi dulu
Diana Karnavian
Yakkk, dempul?
ketika Rakha masuk ke ruang mandi yang ada di gymnasium, di sana sudah ada beberapa temannya
salah satunya menghampiri Rakha ketika selesai mandi, dan bertanya dengan hati-hati
???
Hey Rakha... sebenarnya kau ada hubungan apa dengan Diana?
Rakha Harisdarma
Memangnya kenapa?
???
Ku dengar Prabu sangat menyukai Diana, apa kau tidak takut kalau tiba-tiba dia dan gengnya menyerangmu?
Rakha Harisdarma
Kalau begitu serang saja...
Rakha Harisdarma
paling-paling setelahnya, Diana akan memasang tembok baja untuk Prabu
???
Wahh ternyata kau sedekat itu dengan Diana?
Rakha Harisdarma
Katakan padanya, kalau aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Diana
Rakha Harisdarma
Aku rasa.. Diana juga menyukai Prabu
Rakha hanya tersenyum lalu pergi
orang itu langsung merogoh ponselnya dan mengubungi orang yang sedari tadi mereka sebut-sebut namanya
selesai bersiap, Rakha pun akhirnya mengantar Diana pulang dengan motornya
Diana Karnavian
Aku jadi terharu, kau benar-benar mengantar ku pulang
mendengar nada manja Diana yang tiba-tiba itu, membuat Rakha merinding
Rakha Harisdarma
Anak ini kesambet apa
Diana pun mencubit perut Rakha, sambil membisikkan hal mengerikan dengan ekspresi yang manis dan tersenyum yang lebar
Diana Karnavian
Ah astaga kau bisa saja~
Diana Karnavian
diam kau, perlakuan aku seperti pacarmu!
dengan begitu Rakha pun menyadari bahwa ada seseorang yang sedang mengawasi mereka
Rakha Harisdarma
Apa yang harus kulakukan, aku tidak pernah punya pacar
Rakha Harisdarma
Jangan bercanda, ayahmu melihat kita di atas balkon
Diana langsung menoleh ke arah ayahnya dan melambaikan tangan padanya
Rakha juga ikut menyapa dan dibalas dengan senyuman yang ramah
Rakha Harisdarma
Selamat malam pak~
Rakha Harisdarma
Sudah ya, aku pergi dulu
Rakha Harisdarma
Aku sudah terlambat bekerja
ekspresi Diana kembali berubah ketika berbalik pada Rakha
Diana Karnavian
Kau memang tidak bisa diandalkan
Rakha Harisdarma
Kau mau aku mencium mu, di depan ayahmu?
Diana Karnavian
Aku bukan mau memperlihatkannya pada ayahku!
memerhatikan pohon yang ada di sekitar sana
orang yang dia maksud tadi mengintip dari sana, namun sekarang sudah pergi
Diana Karnavian
Haaahhh... sudah pergi
Rakha Harisdarma
Apa maksud mu?
Rakha ikut celingukan, namun tidak ada siapapun di sana
setelah itu dia menerima beberapa lembar uang di tangannya
Diana Karnavian
Ini upahmu, dan uang bensin karena sudah mengantarku pulang
Diana Karnavian
Malam ini kau tidak perlu kerja dan istirahat lah
Rakha Harisdarma
Ini kurang
Diana kembali merogoh tasnya dan menambahkan uangnya untuk Rakha
Diana Karnavian
Nih, cukup tidak?
Rakha Harisdarma
Ini baru cukup
Diana Karnavian
Cih... dasar mata duitan
mereka lalu tertawa bersama, sebelum akhirnya Rakha pun pergi
setelah Diana masuk ke dalam rumahnya, hal yang tak terduga pun terjadi
dia ditampar oleh ayahnya karena pulang terlalu malam dan meminta supirnya pulang lebih dulu
Diana Karnavian
Kenapa ayah tega memukulku karena hal sepele?
???
Ayah sangat khawatir padamu
???
Kau tidak bisa merasakan apa yang orang tua rasakan, saat anaknya pulang terlambat tanpa pengawasan
???
di luar sana banyak hal berbahaya, kau tidak akan mengerti
Diana Karnavian
Ayah, aku sudah besar
Diana Karnavian
Aku bisa menjaga diriku sendiri
???
Katakan itu kalau sesuatu hal sudah terjadi padamu
Diana Karnavian
Tapi aku sudah pulang dengan selamat, kan?!
???
Ya, itu berkat temanmu
Diana Karnavian
Kalau begitu ayah harus memberinya imbalan
Diana Karnavian
dia sudah menjagaku seharian
Diana Karnavian
setiap hari dia selalu menjagaku di sekolah
ayahnya hanya terdiam lalu duduk dan meredakan emosinya
Diana Karnavian
Sejak SMP!
Diana Karnavian
Ayah ingat kan, bagaimana aku bisa kabur dari para penculi waktu itu?
Diana Karnavian
Itu berkat Rakha, dan selama ini dia selalu menjagaku
???
Lalu sekarang apa maumu?
Diana Karnavian
Beri dia pekerjaan yang layak di perusahaan ayah nanti
Diana Karnavian
Dia juga salah satu siswa berprestasi di sekolah kami
Diana Karnavian
Selama ini ayah hanya bisa bersikap baik padanya untuk berterima kasih, kan?!
Diana Karnavian
Kali ini lakukan lah hal yang benar, demi aku
???
Baiklah... kalau itu yang kau inginkan
???
Tapi ada beberapa syarat yang harus dia lakukan
???
Dia harus mendapatkan juara umum di sekolah, dan masuk universitas terbaik
???
Dengan begitu ayah akan membiayai kuliahnya, setelah lulus dia harus bekerja di perusahaan ku
Diana Karnavian
B-Benarkah?
Diana Karnavian
Ayah akan melakukan itu semuanya?
???
Ya, selama kau tidak menyukainya sebagai seorang pria
Diana Karnavian
Ah ayaahh...
Diana Karnavian
Tentu saja dia seorang pria dan sangat tampan, bagaimana bisa tidak menganggapnya sebagai seorang pria
Diana lalu tersenyum sambil menutup mulutnya malu-malu
???
Cumi saus padang dan jus tomat untuk meja nomor 10 ~
Rakha Harisdarma
Segera aku buatkan~
padahal dia sudah menerima upah pengganti dari Diana
tapi Rakha tetap bekerja malam itu dan tak mendengarkan kata-kata Diana
hubungan Rakha, Genta dan Diana sebenarnya sudah seperti saudara karena berteman sejak awal tahun masuk SMP
walaupun sebenarnya, hubungan mereka tidak pernah jauh-jauh dari keterlibatan uang
Diana dan Genta yang hobbynya menghamburkan uang, sementara Rakha menjadi tempat penampungannya
sungguh hubungan yang sangat harmonis dan saling menguntungkan
untuk itu mereka memutuskan untuk terus berteman dengan Rakha walaupun status sosial mereka berbeda jauh
Keesokan paginya di hari sabtu
di sebuah taman bermain, di pagi yang cerah itu Rakha mengawali harinya dengan melatih Taekwondo anak-anak TK
suara aba-aba mereka yang khas itu begitu nyaring dan menjadi pusat perhatian
bahkan menyita perhatian seseorang, yang sedang istirahat sejenak merebahkan tubuhnya di bangku taman setelah jogging
dia mencari asal suara dan mengitari area taman yang luas itu
matanya langsung berbinar saat menemukan mereka
Ray DRiady
Waahh... mereka sedang latihan Taekwondo?
Ray mulai penasaran pada pelatih yang dengan telaten mengajari anak-anak sekecil itu
Ray DRiady
Mereka kompak sekali, padahal masih kecil
Ray DRiady
Siapa ya pelatihnya, dia pasti melakukannya dengan sangat telaten
Ray kembali mengitari area itu sampai dia bisa melihat dengan jelas pelatih anak-anak itu
Rakha Harisdarma
Nah adik-adik, latihan kita sampai di sini saja
Rakha Harisdarma
Besok kita kembali bertemu lagi di sini, jam 6 pagi
Rakha Harisdarma
Kalian siap?
mereka pun menyahut kata-kata Rakha dengan semangat, lalu berhamburan menghampiri ibu mereka masing-masing
sedangkan Ray masih memerhatikan Rakha yang sedang beres-beres sampai dia pergi meninggalkan lapangan di tengah taman itu
sampai supir pribadinya datang menjemput, Ray baru meninggalkan tempat itu juga
???
Tuan muda, sudah saatnya pergi
dia pun mengikuti sang supir ke tempat dimana mobilnya terparkir
namun Ray terus menoleh ke belakang, menatap punggung Rakha yang kian menjauh, hingga tak terlihat lagi
ada rasa yang asing, namun begitu hangat dan mendebarkan
ketika sudah di dalam mobil, supir pribadinya itu mengatakan sesuatu yang membuat mood Ray berubah drastis
???
Saya tau... anda sangat menyukai olahraga Taekwondo
???
Tapi saya hanya mengingatkan, kalau anda tidak boleh mengikuti olahraga itu, tuan muda
???
Kalau tuan besar tau, beliau akan memarahi anda
???
Maafkan saya, tuan muda
raut wajah Ray tiba-tiba berubah, kini dia terlihat sedih sambil menatap ke arah luar kaca mobil
dia harus mematuhi beberapa aturan dari orang tuanya, yang dibuat khusus untuknya
tak lama kemudian, Ray pun bersenandung, dengan tempo lambat dari lagu favoritnya
sang supir sudah terbiasa mendengarnya, setiap tempo yang tuan mudanya nyanyikan selalu berbeda, itu menunjukkan suasana hatinya
Comments
𝄞•ʏᴏᴊɪɴ
hahaha🤣🤣
spontan sekalii
2025-03-04
0