Eps2. Rakha dan Ray

Kakak beradik bernama Rakha dan Ray itu pindah ke panti asuhan yang tempatnya tak jauh dari rumah bibi Nai
mereka akhirnya bisa hidup layak dan makan setiap hari berkat bantuan nenek tua yang hari itu menolongnya
namun sesekali Rakha terlihat mengunjungi rumah bibinya dan merawatnya ketika sakit
Rakha tetap bekerja walaupun sudah bisa sekolah, dia sudah terbiasa mandiri dan menghasilkan uang jajan untuk adiknya tersayang
hingga suatu hari keluarga konglomerat datang untuk mengadopsi Ray di saat Rakha sedang membantu salah satu pengasuh di ladang
ketika Rakha kembali, Ray sudah pergi
dia pun berlarian, hendak mengejar mereka namun yang dia kejar itu justru sudah pergi jauh
mereka sudah terbang ke luar negeri
Kakak
Kakak
ADIIIIIKK!!
Kakak
Kakak
Hiks... adik tidak boleh pergi
Kakak
Kakak
Bagaimana kakak bisa menepati janji pada mama
Kakak
Kakak
Bagaimana kalau mama kembali, hiks huhuuuu
setiap kata-kata yang keluar dari mulut Rakha, rasanya terdengar sangat menyakitkan
setelah berlarian, menangis dan berteriak memanggil adiknya, kakak pun terjatuh dan tak sadarkan diri
*
Beberapa tahun kemudian telah berlalu
kakak yang saat itu masih kecil kini sudah menginjak usia remaja
dia masih giat bekerja seperti dulu, menghasilkan uang adalah kegemarannya
dari hasil kegemarannya itu dia mampu membiayai sekolahnya sendiri, bahkan di SMA elite yang notabene hanya siswa dari anak orang kaya saja yang bisa masuk ke sana
sedangkan kakak, hanya seorang anak yang hidup seorang diri
Genta Winata
Genta Winata
Rakha, pinjami aku uang dong~
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Hah, apa aku tidak salah dengar?
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
NovelToon
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Seorang Genta Winata meminjam uang padaku?
Genta Winata
Genta Winata
Heiiyy... memangnya kenapa?
Genta Winata
Genta Winata
Kau kan pengusaha muda, banyak uang
Genta Winata
Genta Winata
Uang jajan ku bulan ini habis, boleh ya... 2 juta saja~
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Tidak, tidak!
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Mau kau pinjam 1 sen pun, aku tidak akan meminjamkannya
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Kecuali...
Genta Winata
Genta Winata
Apa? Apa itu?
Genta Winata
Genta Winata
Akan aku lakukan, asal kau pinjami aku uangmu
Genta Winata
Genta Winata
Kau mau aku melakukan apa?
Genta Winata
Genta Winata
Menghajar ketua OSIS, atau apa?
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Ketua OSIS itu kan, kau
Genta Winata
Genta Winata
Ohoho... iya
Genta Winata
Genta Winata
Lalu apa syaratnya?
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Kau harus mengembalikan uang yang kau pinjam 2 kali lipat
Genta Winata
Genta Winata
Ya ampun... itu mudah sekali, bilang dari tadi
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Deal?
Genta Winata
Genta Winata
Deal!
mereka pun berjabat tangan lalu melakukan perjanjian
setelah itu uang 2 juta dari tabungan Rakha berhasil di transfer ke rekening milik seorang anak pengusha, Genta Winata
Genta Winata
Genta Winata
Hohoho... kau memang teman terbaikku
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Apa yang akan kau lakukan dengan semua uang itu?
Genta Winata
Genta Winata
Servis mobil
Genta Winata
Genta Winata
Tadi pagi aku tidak sengaja menggores nya
keduanya lalu menghampiri mobil Genta yang ada di parkiran sekolah
NovelToon
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Mana?
Genta lalu menunjukkan sebuah goresan yang sangat kecil dan hampir tak terlihat di body mobilnya
Rakha kemudian terkekeh-kekeh
Genta Winata
Genta Winata
Apanya yang lucu?
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Serahkan padaku
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Aku akan membuat mobil mu kembali seperti baru
Genta menatap temannya itu tak yakin
di jam istirahat dia lalu memberikan kunci mobilnya pada Rakha
sebelum jam istirahat berakhir, dia sudah kembali dengan kondisi mobil yang benar-benar seperti baru
Genta Winata
Genta Winata
Huwaahh... bagaimana kau melakukannya?
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Rahasia
Genta Winata
Genta Winata
Catnya mulus sekali, benar-benar kembali seperti semula
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Ini tidak gratis, kau harus membayarnya mahal
Genta Winata
Genta Winata
B-Berapa?
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
3 juta
Genta Winata
Genta Winata
Hey, kau saja meminjami ku 2 juta
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Kalau begitu bayar dengan uang tadi
Genta langsung kembali mentransfer uangnya pada Rakha
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Kau masih berhutang padaku ya, dan 1 juta tambahan
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
totalnya jadi 5 juta
Genta Winata
Genta Winata
Hey tunggu, sepertinya ada yang salah di sini
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Anggap saja yang memperbaiki mobilmu adalah orang bengkel
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Jadi barusan kau membayar biaya bengkel, bukan padaku
Genta lalu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Kau masih bingung?
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Berapa IQ mu?
Genta Winata
Genta Winata
Aduuh jangan bawa-bawa IQ
Genta Winata
Genta Winata
Ya sudah, aku akan membayar mu 5 juta minggu depan
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Pintar
Genta hanya bisa menggelengkan kepalanya karena masih bingung
begitulah salah satu trik Rakha menghasilkan uang lebih
dia tidak perlu banyak mengeluarkan tenaga karena otaknya yang lebih banyak bekerja
atau bisa dibilang, dia cukup licik?
pagi hari dia sekolah, sorenya bekerja menjadi kurir pengantar paket, dan malamnya bekerja paruh waktu di kedai angkringan
weekend pagi dia mengajar taekwondo anak-anak TK, siangnya dia bekerja paruh waktu di minimarket hingga larut malam
dia seperti orang yang sibuk, namun punya banyak waktu untuk melakukan hobbynya
bersantai menonton TV di atas sofa yang hangat, ditemani berkaleng-kaleng cola dan camilan
???
???
Permisi...
seorang pria paruh baya mengetuk pintu rumah
Rakha buru-buru beranjak dari sofa dan membukakan pintunya
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Ya?
???
???
Selamat malam nak Rakha
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Ooh paman, sudah waktunya membayar sewa rumah ya?
???
???
Hehe... iya nak Rakha
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Tunggu sebentar!
Rakha kembali masuk dan membiarkan pintu sedikit terbuka
pria tua itu lalu mengintip dari luar, melihat keadaan di dalam rumah
namun Rakha segera kembali dan memblokade penglihatan pria tua itu
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Ini... 1,5 juta, kan?!
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Silakan dihitung dulu
dia pun menghitung uangnya di depan Rakha
???
???
Uangnya sudah pas, nak Rakha
???
???
Hehe, terima kasih banyak ya
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Sama-sama paman
ketika Rakha hendak kembali menutup pintu, pria tua itu kembali berbicara
mau tidak mau, dia harus menahan tangannya sambil memegang pedal pintu
???
???
Omong-omong nak Rakha...
???
???
Anu... aku mau bertanya sesuatu
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Ya silakan, tanyakan saja
???
???
Apa bibi mu baik-baik saja?
???
???
Dia jarang kelihatan
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Bibi?
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Maksud paman, bibi Nai?
???
???
Iya benar, sudah lama sekali aku tidak melihatnya
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Wah sayang sekali
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Beberapa waktu lalu bibi Nai pergi mencari putrinya
???
???
Astaga, benarkah itu?
???
???
Kudengar dia kurang sehat
Rakha lalu tersenyum lebar
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Benar, aku sempat merawatnya beberapa waktu lalu
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Walaupun begitu, bibi tetap memaksakan diri dan pergi tanpa sepengetahuan ku
???
???
Ya ampun, semoga Nai baik-baik saja
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Terima kasih sudah mengkhawatirkan bibi
???
???
Meski begitu, nak Rakha..
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Ya?
???
???
Apa kau tidak mau pindah dari rumah ini?
???
???
Ah aku tidak berniat apa-apa, hanya saja...
???
???
Kau mungkin bisa tinggal di rumah yang lebih layak
???
???
Dari pada tetap tinggal di rumah yang sudah berjamur ini
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Paman, aku hanya mampir sesekali
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Meski begitu aku tetap membayar sewanya tepat waktu
???
???
I-Iya sih...
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Sebenarnya aku sudah pindah ke apartemen Blanco
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Jadi paman tidak perlu khawatir
???
???
Oh syukur lah kalau begitu...
???
???
Tapi... Apa kau masih menunggunya?
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Ya?
???
???
Adik kecilmu
???
???
Mendengar kau sudah pindah, tapi tetap datang ke sini...
???
???
Apa itu artinya, kau menunggu adik kecilmu itu?
senyum Rakha yang indah itu tiba-tiba menghilang dari raut wajahnya
pria tua pemilik rumah itu langsung meminta maaf begitu menyadari ekspresi Rakha yang tiba-tiba berubah
dia lalu pamit pergi dan tak menoleh ke belakang lagi
meninggalkan Rakha yang masih terdiam di depan pintu
lalu berlinangan air mata
Rakha Harisdarma
Rakha Harisdarma
Adik... sebenarnya kau ada dimana
*
Pak Riady
Pak Riady
Ray!
Seorang pria setengah berteriak memanggil anaknya yang pergi mengunci diri di dalam kamar, setelah pulang dari sekolahnya
Pak Riady
Pak Riady
Kenapa lagi anak itu?
Pak Riady
Pak Riady
NovelToon
???
???
Anu... tuan
supir pribadinya menghampiri sambil menenteng tas tuan muda
???
???
Tuan muda masih merajuk, karena ingin ikut ke Indonesia bersama tuan dan nyonya
Pak Riady
Pak Riady
Haaa... ya ampun
pasangan suami istri keluarga Riady sebentar lagi akan melakukan perjalanan bisnis
yang mengharuskan mereka kembali dan menetap di Indonesia dalam waktu yang tidak bisa ditentukan
mereka berencana untuk pergi berdua dan meninggalkan putra mereka di rumah
namun kini putranya merajuk dan ingin ikut bersama mereka
pak Riady pun menyusul putranya itu ke dalam kamar, dan mencoba untuk membujuknya
Pak Riady
Pak Riady
Ray... ayo bicara sebentar
Ray DRiady
Ray DRiady
Tidak mau!
Ray DRiady
Ray DRiady
NovelToon
Ray lalu menggulung dirinya di dalam selimut, dan tampak seperti kue molen raksasa yang lucu
Pak Riady
Pak Riady
Ayolah... jangan seperti itu
Pak Riady
Pak Riady
Daddy akan sedih kalau kau marah seperti itu
Pak Riady
Pak Riady
Ayo bicara sebentar saja
pak Riady mencolek-colek di balik selimut dengan lembut
Ray lalu membuka selimutnya dan duduk berhadapan dengan pak Riady
Pak Riady
Pak Riady
Ada apa, katakan!
Ray DRiady
Ray DRiady
Daddy sayang padaku, kan?
Pak Riady
Pak Riady
Tentu saja, kenapa kau bertanya hal yang sudah jelas seperti itu?
Ray DRiady
Ray DRiady
Aku tau itu, daddy pasti sangat sayang padaku
Ray DRiady
Ray DRiady
Daddy pasti mengabulkannya kan, kalau nanti aku ikut ke Indonesia bersama kalian
Pak Riady
Pak Riady
!
pak Riady langsung terdiam
Pak Riady
Pak Riady
Kau kan harus sekolah
Pak Riady
Pak Riady
Bahkan daddy sudah mendaftarkanmu ke SMA favorit yang ada di ibu kota
Ray DRiady
Ray DRiady
Apa?
Ray DRiady
Ray DRiady
Kenapa daddy tidak bertanya dulu padaku?
Ray DRiady
Ray DRiady
Aku tidak mau sekolah di sana
Pak Riady
Pak Riady
Lalu kau mau masuk ke SMA mana?
Ray DRiady
Ray DRiady
Aku mau ikut ke Indonesia dan sekolah di sana
Pak Riady mulai memijat-mijat keningnya
Ray DRiady
Ray DRiady
Boleh, kan?
Pak Riady
Pak Riady
Tidak bisa Ray...
Ray DRiady
Ray DRiady
Daddy tidak sayang padaku?
Pak Riady
Pak Riady
Daddy sayang padamu, tapi kau tau sendiri bagaimana mamy mu
Ray DRiady
Ray DRiady
Daddy takut pada mamy?
Ray DRiady
Ray DRiady
Daddy kan kepala keluarga, daddy yang harus memutuskan dong!
Ray terus mendesak keinginannya itu pada daddy nya
tentu saja dia sudah melakukan hal yang sama pada mamy nya, namun hasilnya nihil
kali ini dia berusaha membujuk pak Riady, dan dia yakin akan berhasil
Ray DRiady
Ray DRiady
Kalau kalian tidak membawaku, aku tidak mau sekolah, titik!
Pak Riady
Pak Riady
Ray...?
Ray DRiady
Ray DRiady
Ah bagaimana kalian bisa setega itu meninggalkan ku?
Ray DRiady
Ray DRiady
Untuk apa aku diangkat jadi anak, kalau pada akhirnya kalian telantarkan?
Pak Riady
Pak Riady
!
betapa kagetnya par Riady saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut putranya
dia langsung memeluk Ray dengan erat
Pak Riady
Pak Riady
Tidak... tidak!
Pak Riady
Pak Riady
Kau tidak boleh mengatakan itu
Pak Riady
Pak Riady
Kau putra daddy, darah daging daddy!
Ray DRiady
Ray DRiady
Orang tua temanku, melakukan perjalanan bisnis tak lebih dari satu hari
Ray DRiady
Ray DRiady
Tapi mereka tak pernah meninggalkan putranya sendirian...
Ray DRiady
Ray DRiady
Lalu bagaimana dengan kalian?
Ray DRiady
Ray DRiady
Bagaimana bisa kalian pergi tanpaku, tanpa tau kapan akan kembali
Pak Riady
Pak Riady
Tidak Ray, itu tidak akan terjadi
Pak Riady
Pak Riady
Kau akan ikut, ikut bersama mamy dan daddy ke Indonesia
Ray DRiady
Ray DRiady
...
Pak Riady
Pak Riady
Kau mau sekolah di sana? Daddy akan mengurusnya
Ray DRiady
Ray DRiady
Benarkah?
Ray DRiady
Ray DRiady
Daddy tidak bohong, kan?
Pak Riady
Pak Riady
Daddy berjanji padamu
Ray lalu tersenyum lebar saking senangnya
akhirnya dia bisa ikut, dan kembali pulang ke Indonesia
🎧
🎧
Not support
Ray DRiady
Ray DRiady
*Lihatlah...bagaimana daddy sangat menyayangi ku*
Ray DRiady
Ray DRiady
*Atau...bisa dibilang, daddy terlalu bodoh?*
Ray DRiady
Ray DRiady
NovelToon
Ray DRiady
Ray DRiady
Hihi... London bridge is falling down~
Ray DRiady
Ray DRiady
Falling down~ falling down~
Ray DRiady
Ray DRiady
London bridge is falling down~ My fair lady~
Ray selalu menyanyikan lagu itu setiap kali perasaannya berubah
lagu favoritnya yang sering dia nyanyikan diwaktu kecil, hingga sekarang masih sering dia nyanyikan dalam nuansa yang berbeda-beda
**
Terpopuler

Comments

𝄞•ʏᴏᴊɪɴ

𝄞•ʏᴏᴊɪɴ

apa itu syarat dri ortu angkat Ray yaaa
mrka gak boleh sekolah bareng dn gak boleh kthuan ama orang klo mrka kaka adik.
biar Rakha bisa bertemu Ray trus dn bareng sampai gede

2025-02-21

1

𝄞•ʏᴏᴊɪɴ

𝄞•ʏᴏᴊɪɴ

dimana kamu...
apakah kau rindu,sungguh susah buat lupa
hati tak bisa berdustaaa... 😭😭😭
nyesek bangett jadii luh

2025-03-01

0

𝄞•ʏᴏᴊɪɴ

𝄞•ʏᴏᴊɪɴ

ihh apalah bapak" satu ini jangan kesal" tar jelek mukanyaa

2025-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!