LONDON Bridge Is Falling Down
Eps3. Orang di dalam mimpi
Rasanya sangat menyiksa, ketika Rakha kembali teringat tentang adiknya
uang yang selama ini dia dapat, belum cukup terkumpul untuk mencari keberadaan sang adik
hari-hari rasanya seperti berjalan sangat berat, langit yang cerah juga tampak kelabu di matanya
dimana sore ini dia harus mengantar paket, namun motor yang dia gunakan masuk kedalam parit karena kecerobohannya
Rakha Harisdarma
📞Maaf bos, hari ini aku tidak bisa mengantar paket-paket ini
???
📞Lalu dimana semua paket-paketnya?
Rakha Harisdarma
📞Ng... maaf bos, semuanya hancur
Rakha Harisdarma
📞Aku akan mengganti semua kerugiannya
Rakha pun menutup telponnya lalu duduk di pinggir jalan
bukannya bertambah, uangnya malah terus berkurang
dia menatap ke atas langit kosong, yang kemudian terlihat sebuah pesawat terbang melintas
sudah 12 tahun lamanya Rakha terus merindukan adiknya
Rakha Harisdarma
Entah dimana kau berada
Rakha Harisdarma
Pokoknya tunggulah sebentar lagi, kakak akan datang menjemputmu
malam, dimana seharusnya Rakha pergi menghadiri pesta ulang tahun temannya
badannya sangat panas, bahkan kepalanya terasa berat dan pusing
Genta Winata
📞Hai sob, dimana kau?
Genta Winata
📞Acaranya sudah mau dimulai nih
Genta Winata
📞Diana menunggu mu
Rakha Harisdarma
📞Katakan pada Diana kalau aku tidak bisa datang
suara Rakha terdengar serak di telpon
Genta berkali-kali mengorek-ngorek telinganya
Genta Winata
📞Sinyalmu jelek ya, Rakh?
Genta Winata
📞Suaramu terdengar jelek
Rakha Harisdarma
📞Aku tidak enak badan
Rakha Harisdarma
📞Sampaikan salamku pada Diana, katakan kadonya menyusul
Rakha tak banyak bicara lagi kemudian memutus telponnya
dia pun berbaring di atas kasur, menarik selimut hingga menutupi seluruh bagian tubuhnya
sambil memandangi pemandangan kota di malam hari, dia pun terlelap
berharap saat bangun nanti dia bisa melihat wajah lucu adik kecilnya
namun justru malam itu Rakha bermimpi aneh
dia bermimpi sedang bermain sepeda dan mengejar seseorang di depannya
mereka tertawa bersama, tawa yang sangat lepas yang bahkan belum pernah Rakha rasakan sebelumnya
ketika pagi itu dia terbangun, rasanya hampa
itu adalah mimpi yang paling bahagia yang pernah dia rasakan
mimpi itu selalu terulang seperti potongan puzzle yang kemudian tersambung menjadi satu
wajah seseorang yang selalu datang ke mimpinya akhirnya bisa dia lihat, dan bisa dia ingat sepanjang hari
sungguh mengingatnya membuat hari-hari Rakha kembali seperti semula
Rakha Harisdarma
*Aku belum pernah bertemu dengannya, tapi rasanya sangat hangat*
Rakha Harisdarma
*Mungkin kah dia adikku?*
???
Anak-anak... kita kedatangan murid pindahan
semua mata tertuju pada orang yang berdiri di samping guru mereka
Ray DRiady
Hai teman-teman... aku Ray DRiady, salam kenal~
begitu mendengar nama belakangnya, satu kelas mulai berbisik-bisik
???
Waah apa aku tidak salah dengar?
Ray merasa bingung melihat reaksi teman sekelasnya
hingga dia berpikir apakah mereka sedang membicarakannya
Ray DRiady
*Apa mereka menyukai ku, atau sebaliknya?*
guru lalu mengizinkan Ray duduk di bangku kosong paling belakang
dan kebetulan bangku itu dekat dengan jendela
spot paling sakral di dalam kelas, dan itu adalah posisi bangku terfavorit Ray
saat dia duduk di sana, seseorang terus memerhatikannya yang juga duduk paling belakang di barisan lain
Ray lalu balik menatapnya penuh tanda tanya
lalu orang itu terseyum padanya
Ray DRiady
*Wajahnya tidak asing... aku pernah melihatnya dimana ya*
Ray lalu melambaikan tangan untuk menyapa orang itu
saat jam makan siang, saat yang lain bergegas pergi ke kantin orang itu justru menghampiri Ray dan duduk di bangku lain di depannya
Axton Garibaldi
Aku Axton Garibaldi...
Axton Garibaldi
Kau mau berteman dengan ku, Ray?
Ray lalu terkekeh sambil memasukan buku catatannya ke dalam tas
Axton terkejut dengan respon Ray tersebut, namun dia berusaha untuk tetap tenang
Ray DRiady
Bukankah kita teman sekelas?!
Ray DRiady
Tentu saja sekarang kita teman, kan?!
Axton Garibaldi
Menurut mu begitu?
Ray mulai menganggap serius pembicaraan mereka
Axton Garibaldi
Semua orang tau siapa itu Riady dan Garibaldi
Axton Garibaldi
Mereka segan untuk berteman dengan kita
lagi-lagi Ray terkekeh dan kembali membuat Axton tertegun
Ray DRiady
Jadi kau mengajakku berteman... karena keluarga kita setara?
Axton Garibaldi
Setidaknya akulah orang pertama yang mengajak mu bicara
Ray mulai tertarik padanya lalu mengulurkan tangan pada Axton
Axton terdiam sejenak saat melihat tangan Ray
Axton Garibaldi
Tidak masalah
Axton pun menyambut tangan Ray dengan senang hati
itu adalah jabat tangan pertamanya bersama seorang teman
selama ini, Axton hanya menyembunyikan tangannya di balik saku celana
dia tidak pernah mau bersentuhan dengan orang lain sama sekali
Ray, adalah orang pertama yang membuatnya mengulurkan tangan
Axton Garibaldi
Untuk merayakan hari pertama mu di sekolah ini, dan merayakan awal pertemanan kita...
Axton Garibaldi
izinkan aku mentraktir mu, ayo ke caffe!
Ray DRiady
Bukannya ke kantin?
Axton mengibas-ngibaskan tangannya
Axton Garibaldi
Aku tidak suka tempat yang terlalu ramai
Axton Garibaldi
Aku ingin makan siang dengan tenang, bagaimana denganmu?
Ray DRiady
Dimana pun tidak masalah bagiku, asal makanannya bersih
Axton Garibaldi
Bersih? Hahaha
Axton Garibaldi
Bukankah seharusnya kau bilang, sehat?
Axton Garibaldi
Bersih belum tentu sehat, tapi sehat pasti bersih
mereka pun meninggalkan kelas dan berjalan bersama menuju caffetaria yang masih berada di dalam area sekolah
Ray dan Axton sedang bercanda di dalam kelas saat jam kosong
kebetulan itu adalah sesi jam istirahat kelas Rakha
dia pergi ke kantin bersama teman-temannya dan melewati kelas mereka
tiba-tiba perhatian Rakha tertuju pada orang yang duduk di sebelah Axton itu
Rakha Harisdarma
Loh... bukankah itu...!
rasanya percaya tak percaya
melihat wajah orang yang selama ini datang ke mimpinya secara langsung, membuat Rakha terpaku di tempat
dia terus memerhatikan wajah Ray, matanya, hidungnya, senyumnya
Rakha Harisdarma
*Siapa orang itu?*
Rakha Harisdarma
T-Tunggu!
Rakha pun memilih pergi dan menyimpan rasa penasarannya untuk nanti
sekilas Ray melihat orang yang dari tadi memerhatikannya
Axton pun menoleh ke belakang
Ray DRiady
Entahlah... rasanya tadi ada seseorang yang berdiri lama di situ
Axton Garibaldi
Omong-omong...
Axton Garibaldi
Apa kau sudah tau, kalau sekolah kita mewajibkan setiap murid untuk mengikuti eskul?
Ray DRiady
Ya... aku sempat membacanya di artikel, jadi itu benar?
Axton pun mengangguk mengiyakan
Ray DRiady
Kau sendiri, sudah masuk eskul apa saja?
Axton Garibaldi
Aku masuk dua eskul olahraga, ice skating dan taekwondo...
Ray DRiady
Taekwondo?
Waah keren~
Axton Garibaldi
Lalu club matematika dan sains
Ray DRiady
Bagaimana kau bisa membagi waktu?
Axton Garibaldi
Tentu saja, jadwal kelasnya kan tidak ada yang sama
Axton Garibaldi
Apa kau tertarik masuk eskul yang sama dengan ku?
Ray DRiady
Entahlah... nanti kupikirkan lagi
Ray jadi penasaran dengan kelas Taekwondo yang diceritakan Axton
saat giliran kelasnya istirahat, Ray menyempatkan diri pergi ke Gymnasium sendirian
kebetulan di sana ada club Taekwondo yang sedang latihan untuk mempersiapkan turnamen minggu depan
Ray DRiady
Loh, Axton tidak ikut ya?!
Ray pun memerhatikan mereka latihan dengan mata berbinar-binar
dia tak berhenti berdecak kagum dan bertepuk tangan untuk menyemangati mereka
hingga seseorang mulai menyadari kehadirannya itu di bangku penonton
Genta Winata
Loh... siapa dia?
Genta merasa bahwa anak itu tertarik dengan club Taekwondo mereka
dia berniat untuk mengajaknya bergabung jika ada waktu
tiba-tiba terdengar suara bel tanda jam istirahat kelas Ray berakhir
dia pun bergegas meninggalkan Gymnasium
Axton Garibaldi
Kau darimana saja, Ray?
Axton berdiri di depan finding mesin minuman yang tak jauh dari kelasnya
Jawab Ray santai, lalu menempelkan kartunya di mesin minuman itu
dia mulai memencet satu tombol dan tak lama sebuah minuman kaleng bersoda meluncur ke bawah
dia membawanya, membuka kalengnya dan mulai meneguknya serakah
Axton Garibaldi
Haha... sepertinya kau harus sekali
Axton Garibaldi
Ayo ke kelas!
Axton merangkul pundaknya
ketika mereka hendak pergi ke kelas, seseorang datang dan berdiri di depan mesin kopi di samping mereka
keduanya hampir menabrak orang itu karena datang tiba-tiba
Alen Djauhari
Huh, akhirnya istirahat juga...
orang itu mulai memecat tombol kopi dan air panas pun keluar mengisi sebuah gelas kertas di bawahnya
entah kenapa, rasanya Ray sangat terganggu dengan orang yang baru saja datang itu
lalu dengan sengaja, Ray pun menyenggolnya hingga membuatnya menabrak mesin kopi
orang itu meringis kesakitan, karena gelas kopinya terjatuh dan mengenai kakinya
bukan hanya itu, tangannya juga tersiram air panas yang masih mengalir dari mesin
Ray DRiady
Maaf, apa kau baik-baik saja?
mesin pun berhenti saat kopi sudah siap untuk diaduk
Alen Djauhari
Ah tanganku...
tangannya mulai memerah dan terlihat sangat sakit
entah kenapa Ray merasa puas saat melihatnya
Ray DRiady
Ya ampun, aku benar-benar minta maaf
dia menutup mulutnya dan berpura-pura merasa kaget
Ray DRiady
Ayo ke UKS, aku akan mengantarmu
namun saat hendak pergi, Axton menarik Ray
Axton Garibaldi
Sebentar lagi guru akan masuk ke kelas kita
Axton Garibaldi
Guru fisika kita terkenal killer, apa kau yakin mau bolos?
Ray DRiady
A-Aku ijin sebentar saja
orang yang bernama Alen itu memerhatikan nametag mereka yang tersemat di seragam masing-masing
dia lalu menelan ludahnya sendiri
Alen Djauhari
T-Tidak apa-apa, aku bisa pergi sendiri
dia mengangguk sambil merinding memegangi tangannya
Axton Garibaldi
Sebaiknya kau segera pergi, tanganmu mulai melepuh tuh
Alen Djauhari
I-Iya... aku akan segera pergi
Alen Djauhari
Omong-omong... namaku Alen
Ray DRiady
Baiklah Alen, kalau kau perlu ke rumah sakit cari aku ya
saat hendak memperkenalkan diri, Axton buru-buru menarik Ray dan berlari menuju kelas mereka
Axton Garibaldi
Tidak perlu, ayo cepat masuk!
Axton yakin bahwa Alen tidak buta dan bisa melihat nama mereka dengan jelas
untuk itu dia merasa Ray tidak perlu memperkenalkan diri pada orang lain
sampai di dalam kelas dan mulai belajar, Ray sendiri terus tersenyum mengingat kejadian tadi
perasaan yang sama seperti saat melihat kembang api yang meletus di udara
Axton memerhatikannya di tengah-tengah soal fisika yang harus mereka kerjakan
Axton Garibaldi
Kau baik-baik saja?
Ray DRiady
Rasanya... menyenangkan
dia tersenyum lebar tanpa beban
Axton Garibaldi
*Hebat... dia bisa mengerjakan soal serumit ini?*
Comments
𝄞•ʏᴏᴊɪɴ
bukan karena kerja soal lohh🤣
2025-03-01
0