"Siapa?" ucap Sisi pelan. Begitu berbalik Sisi sangat terkejut melihatnya. Seorang gadis cantik berkulit sawo matang tepat berada di depannya dengan senyuman yang manis. Kedua lesung pipinya menjadikan dia tampak manis. Pakaiannya sederhana mengesankan bahwa gadis itu adalah bukan orang berada.
"Selamat malam non Sisi, saya Mina anak bibi Sulis," sapa gadis itu. Kepribadiannya begitu polos.
"Ini maksudnya gimana pa?" tanya Sisi bingung. Ia menunjukkan rasa ketidaksukaannya terhadap gadis itu. Mungkin karena belum mengenal jadi tak kenal maka tak sayang, batin Mina.
"Mulai besok Mina ini akan jadi teman sekelas kamu di sekolah. Perlakukan lah Mina ini di sekolah dengan baik. Begitu juga dengan kamu Mina, tolong jaga Sisi!" tutur Ayah Mina.
"Apa?!...
"Kenapa? Kamu keberatan?!"
"Mmmm nggak juga sih, tau ah aku capek mau tiduran di kamar!" jawab Sisi agak kesal dan melewati Mina begitu saja.
Mina sedikit kurang nyaman dengan perlakuan orang tua Sisi. Disisi lain Mina merasa Sisi tidak menyukainya. Berulang kali memutar isi di otaknya yang berbenturan dengan isi hatinya. Hatinya berkata akan sulit baginya berada di sisi non Sisi.
"Maaf Tuan, sepertinya non Sisi tidak begitu menyukai saya. Saya sebenarnya senang bisa sekolah di tempat non Sisi. Apalagi semua biaya sekolah saya ditanggung Tuan. Saya sadar diri, orang seperti saya tidak pantas berada di sisi non Sisi," ungkap Mina langsung menunjukkan kegelisahannya.
"Sisi memang orangnya tidak mudah dekat atau tidak pandai bersosial. Tapi sekali dia percaya kepada orang tersebut, dia tidak akan membuat jarak," terang Ayah Sisi.
"Sekarang kamu kembali ke kamar yang sudah disiapkan!"
"Baik Tuan."
Di Kamar Sisi
Sebenarnya aku merasa senang dengan kehadiran anak itu. Sebab di rumah yang besar ini aku tidak sendirian lagi. Ada teman untuk mengobrol. Ada teman untuk menemaniku tidur. Dan masih banyak lagi. Tapi mengapa ketika aku melihat wajahnya aku merasa gelisah? Kenapa??? Aku tidak tahu perasaan apa ini? Mengapa aku tiba-tiba begini?!
Malam ini Sisi menghabiskan malam di kamarnya usai makan malam bersama orang tuanya. Sekarang Sisi sedang menyiapkan diri untuk hari esok karena Mina akan menjadi murid baru di sana. Entah berapa lama orang tua Sisi berada di rumah Sisi masih belum sempat ia menanyakannya. Sementara Adimas terus-menerus mengirimkan pesan WhatsApp padanya. Namun tak satupun dibaca pesannya. Karena Sisi dalam keadaan dimana dia bingung akan dirinya sendiri. Berbaring di kasur empuknya dengan bantal dan gulingnya adalah tempat ternyaman baginya untuk menjernihkan pikiran.
Malam itu pukul 22.00 Sisi dalam keadaan terlelap. Dia tidur dengan sangat lelap. Sementara jendela kamarnya lupa ia tutup. Angin malam tak sengaja masuk kamar Sisi yang luas
terombang-ambing. Dalam tidurnya Sisi merasa merinding. Dia semakin mendekap guling nya. Di dalam Alam bawah sadar Sisi memasuki zona mimpi.
Sebuah pemandangan yang begitu indah dan sangat luas. Banyak tanaman dan bunga-bunga bermekaran. Serta gunung yang sangat cantik dengan warna birunya begitu pekat di atasnya terdapat awan putih yang sedap dipandang. Hamparan hijau terbentang luas. Sisi berada di tengah-tengah hamparan hijau tersebut. Mengenakan dress bewarna kuning tulang panjangnya selutut. Dan topi bulat dibelakangnya terdapat pita besar dan panjang menjadikan topi itu terlihat cantik. Menghiasi kepala Sisi dengan rambut tergerai lurus dan panjang.
Angin berhembus kencang seketika menyibak rambut Sisi yang tergerai panjang. Topi bulat yang menutupinya dari terik matahari pagi lepas begitu saja tertiup angin.
Tiba-tiba datang seorang pemuda memakai sepatu pantofel dan kemeja formal bewarna putih membawa topi milik Sisi. Ia hendak ingin memberinya. Rambutnya hitam pekat, lurus tertiup angin. Tubuhnya yang tinggi dan gagah serta memiliki bidang yang lebar. Sisi terpesona dengan tubuh yang dimiliki pria tersebut. Sayangnya Sisi tak bisa melihat wajahnya. Wajahnya tak terlihat seakan seperti terselimuti kabut putih. Sisi menduga bahwa pria di depannya saat ini sangatlah tampan.
Segera diterima topi itu darinya. Tanpa disadari Sisi langsung menanyakan siapa dirinya? Pria itu tidak menjawab. Dia menunjukkan telapak tangan Sisi yang terdapat tanda tulisan angka 99. Sisi bertanya-tanya apa maksudnya? Pria itu tidak menjelaskan. Dia tersenyum lalu mengelus rambut Sisi seperti anak kecil. Dan setelah itu terbangun dari tidurnya.
"Semalam aku mimpi apa?!" gumam Sisi. Kebingungan itu terbawa ke alam nyata. Sisi segera melihat telapak tangannya. Namun tidak terjadi apa-apa alias tak ada tanda tulisan angka 99. Apa itu ya? pikirnya terus mencoba menerka dan menerawang. Karena baru pertama kali ia memimpikan hal tersebut, Sisi terus bertanya-tanya. Barangkali itu nomor togel?! pikirnya lagi yang mengharuskan Sisi untuk membeli nomor togel tersebut. Namun disisi pikiran Sisi lainnya, Ah mana mungkin?! Rasa penasaran dan segala pertanyaan seputar pria tak dikenal yang datang ke dalam mimpinya itu terus mengganggu pikirannya. Bahkan saat Sisi didalam kamar mandi pun masih memikirkannya. Ini sungguh gila! pikir Sisi lagi.
***
Pagi hari Sisi sudah berseragam rapi. Kali ini rambut Sisi diikat ke atas menjadikan Sisi terlihat tampak lebih cantik dan ringkas. Sekarang pun Sisi tidak makan sendirian. Pagi ini Sisi ditemani Mama dan Papanya. Sedangkan Mina, dia masih bersiap-siap untuk menuju ke sekolah yang baru. Ini benar-benar seperti mimpi bagi Mina dan diluar dugaan Mina. Seorang seperti Mina bisa bersekolah di sekolah elit tempat anak majikan ibunya mencari ilmu adalah sebuah keberuntungan yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Apalagi secara gratis. Padahal sekolah itu biayanya sangat mahal. Beberapa anak artist juga ada yang sekolah di sana. Sekarang Mina tidak tahu lagi kedepannya harus bagaimana membalas budi kebaikannya. Karena ini adalah kesempatan yang datangnya hanya satu kali, Mina ingin belajar sungguh-sungguh di sana. Dan membuktikan kepada keluarga Sisi, bahwa Mina bisa membanggakan terutama kepada ibunya yang sudah lama mengabdi.
Sisi berangkat bersama Mina menaiki mobil mewahnya. Tentunya Sisi tidak sendiri. Sisi diantar oleh sopir pribadi Ayahnya dan bersama asisten pribadinya bernama Pedrosa.
"Ayo cepat masuk kalau nggak mau terlambat!" ucap Sisi membuat Mina sedikit takut. Mina hanya menganggukkan kepalanya.
"Kamu sudah sarapan dengan benar, kan?!" tanya Sisi sedikit khawatir.
"Su... su sudah non Sisi," ucap Mina terbata-bata karena takut jika non Sisi tidak menyukainya.
"Di sekolah nanti jangan pernah kamu memanggilku dengan sebutan non Sisi lagi! Aku tidak suka mendengarnya!" ucap Sisi menegaskan.
"Aaaapaa non Sisi bilang? Kenapa tidak boleh?!" tanya Mina penasaran dan sedikit sedih.
"Kamu tidak tahu di sana seperti apa! Sudahlah ikuti saja perintahku. Dan dimana pun berada saat kita bersama jangan panggil aku seperti itu. Panggil saja Sisi, mengerti!"
"Baik non Sisi."
~Sampai di sekolah.
Segerombolan cewek-cewek tukang kepo dan gosib sedang berkumpul. Mereka duduk di taman sekolah dekat lapangan.
"Eh lihat tuh, ratu cantik di sekolah udah datang tuh! Kali ini rambutnya di ikat cantik banget...."
"Tapi siapa tuh dibelakangnya?"
"Kayaknya.... apa itu sepupunya atau saudara, adik?"
"Nggak mungkin, mereka nggak mirip. Kalau saudaranya atau sepupu itu masuk akal."
"Hmmm, sepertinya dia siswa baru di sini. Kira-kira dia masuk di kelas apa ya?"
Para cewek-cewek di sekolah tak henti-hentinya melihat ke arah Sisi. Terutama hari ini yang menjadi pusat perhatian adalah sosok yang berada di sebelah Sisi. Mereka penasaran siapa dia? Mengapa bisa satu mobil bersama Sisi. Dan juga hari ini Sisi datang tidak sendiri. Bersama pemuda tampan yang jelas dia bukan darah Indonesia. Wajahnya seperti orang barat. Mengenakan pakaian formal berjas hitam dan kemeja putih. Rambutnya sangat klemis, dan potongan rambutnya yang keren membuat banyak wanita-wanita di sekolah detak henti-hentinya melihatnya.
Pedrosa datang mengurus administrasi Mina. Dan segala kebutuhannya di sekolah. Dia juga menitipkan pesan kepada beberapa guru di sana untuk menjaga Mina. Serta identitas siapa sebenarnya Mina. Agar tidak terjadi masalah selama di sekolah terutama penyimpangan sosial.
Berita mengenai siswa baru bernama Mina meluas di sekolah. Wajar saja, Sisi sangat populer dan misterius. Sehingga apapun yang berhubungan dengan Sisi pasti akan cepat menyebar. Adimas, Natalie, Dion juga ikut mendengarnya dari obrolan siswa. Dion yang anaknya suka menggoda cewek begitu tau, langsung ingin menemuinya. Mau tak mau Sisi juga harus memperkenalkan dirinya kepada kelompok temannya.
***
Jangan lupa like, komen, dan vote biar tambah semangat.
.
.
.
Terimakasih 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Risa Koizumi
Menakjubkan
2025-03-14
1