Dika bersiap-siap untuk berangkat.
"Kamu mau kemana?" Tanya Wulan yang melihat Dika bersiap-siap
"Aku mau berangkat Lan. Sudah agak siangan" Jawab Dika sambil mengambil helm
"Aku mau ikut boleh?" Tanya Wulan.
"Boleh, kamu siap-siap ya" Jawab Dika sambil memakai sepatu.
Sore hari pun tiba. Dika tinggal menyelesaikan 1 paket lagi.
"Tunggu sebentar ya, aku pengen kasih paket nya ke penerima" Ucap Dika sambil memegang paket.
"Iya sayang" Ucap Wulan ke Dika.
Dika pun lalu bergegas menuju lobby. Di lobby, ia bertemu dengan penerima paket. Dari kejauhan, penerima paket itu tampak marah ke Dika dan Dika hanya menunduk dan meminta maaf atas keterlambatan. Segera penerima itu pergi dengan raut wajah yang kesal, Dika pun kembali ke parkiran motor.
"Kenapa orang itu?" Tanya Wulan ke Dika yang baru saja tiba.
*Gapapa. Biasalah, dia pesan paket tapi kecewa karena pengiriman terlambat* Jawab Dika dengan tersenyum.
"Kok kamu diam saja tadi di ocehin?" Tanya Wulan ke Dika.
"Ya begini lah Lan. Di luar pekerjaan, aku memang terlihat menakutkan. Tapi, aku berusaha profesional dalam pekerjaan ku. Terkadang, sebagian orang tidak bisa menghargai pekerjaan kurir" Jawab Dika.
Dika pun naik ke motor dan pergi meninggalkan tempat itu bersama Wulan.
Mereka berhenti di sebuah warung makan kecil. Mereka berdua makan sambil mengobrol-ngobrol.
"Ngomong-ngomong. Kamu kok bisa beladiri kaya gitu?" Tanya Wulan sambil mengambil air minum nya.
"Kaya gimana?" Tanya Dika sambil mengunyah makanan.
"Kamu bisa mengacak-acak Geng Yahar sendirian" Tanya Wulan.
"Oh, kebetulan aku emang bisa beladiri aja Lan.
Di tengah-tengah perbincangan mereka, masuk geng Hajun yang mencari-cari Dika.
"Itu dia orang nya" tunjuk salah satu dari geng tsb ke arah Dika.
"Waduh, itu geng Hajun" Ucap Wulan yang melihat ke arah mereka.
Mereka pun berjalan dengan beramai-ramai menuju Dika. Sampai lah mereka di meja Dika dan Wulan. Dika tak menghiraukan mereka melainkan asyik menikmati makan nya.
"Kau, ikut kami" Ucap salah satu dari mereka.
Dika pun tak merespon, melainkan asyik menikmati makanan nya. Hal itu membuat mereka kesal, dan salah satu dari mereka membalikkan meja.
"Belagu ya" Ucap salah satu dari mereka sambil menunjuk Dika.
Dika yang kesal makanan nya tumpah, langsung meraih tangan orang yang menunjuk nya dan langsung meremas jari nya. Sontak, hal itu membuat pria itu mengerang kesakitan.
"Lo udah ganggu makan gua" Jawab Dika yang langsung memukul pria itu.
Orang itupun terpental dan mereka mulai menyerang Dika. Dika pun mulai meladeni dengan menumbangkan mereka satu persatu dengan mudah sambil melindungi Wulan. Tepisan, pukulan dan tendangan mendarat di mereka semua sampai tersisa salah satu dari mereka yang masih berdiri. Dika berjalan santai menuju orang itu sambil merapihkan rambut nya.
"Siapa yang suruh kalian?" Tanya Dika dengan nada santai menuju orang itu.
"Bo.... Bos kami" Jawab Pria itu dengan gemetar.
"Siapa bos lo?" Tanya Dika sambil memegang kerah baju pria itu.
"Rafli. Dia bilang mau ketemu lo" Jawab Pria itu yang ketakutan dengan gemetar di seluruh badan.
"Baiklah, bawa gua ke dia" Ucap Dika sambil melepaskan Pria itu.
Di markas geng Hajun. Di pintu masuk, terdapat pajangan-pajangan Mustika dan di penuhi dengan bau mistis. Dika bersama Wulan yang terus memeluk tangan Dika karena ketakutan berjalan menuju ruangan Rafli.
"Halo, lama tak bertemu" Sapa Rafli ke Dika dengan nada santai.
"Halo kawan" Ucap Dika yang langsung memeluk Rafli.
"Bisnis lancar?" Tanya Rafli yang melepaskan pelukkan dan melihat Dika dari atas ke bawah.
"Bisnis apa. Gua cuma kurir biasa" Jawab Dika sambil cengar-cengir.
"Oh ya, lalu ini apa?" Tanya Rafli ke Dika sambil memberikan koran.
"Seorang pemuda menyerang geng Yahar sendirian pada malam hari dengan brutal" Ucap Dika sambil membaca tulisan di koran.
"Gua selama ini mencari lo Dik. 5 Geng di wilayah ini mengalami sesuatu yang lebih serius daripada perang geng" Jawab Rafli.
"Maksud lo?" Tanya Dika.
"Geng Cobra mulai berbisnis dengan 5 Naga untuk menghancurkan ke 5 wilayah termasuk wilayah nya untuk memperluas distrik bisnis 5 naga" Ucap Rafli ke Dika.
"Tungu, geng Cobra?" Tanya Dika.
"Ya, lo tau geng itu?" Tanya balik Rafli ke Dika sambil memberikan minuman.
"Tau. Mereka kemarin merekrut gua buat jadi anak buah nya" Jawab Dika ke Rafli.
"Mereka licik Dik. 5 naga rencana nya akan membangun distrik nya" Ucap Rafli sambil mengaktifkan layar di tv nya.
"Tunggu, bukannya itu peta ke 5 wilayah geng?" Tanya Dika sambil melihat ke arah tv.
"Ya, dan lokasi ini rencana nya akan di bangun 5 naga untuk membuat pusat bisnis" Ucap Rafli ke Dika.
"Gua akan berfikir-fikir dulu pak" Ucap Dika ke Rafli.
"Oke lah. Kalau lo butuh apa-apa, lo tahu harus kemana" Jawab Rafli.
Malam pun tiba. Dika dan Wulan berada di kost Dika, terlihat Dika sedang duduk sambil melamun.
"Ini di minum" Ucap Wulan yang datang dan langsung meletakkan kopi di meja Dika.
"Eh iya, terimakasih" Ucap Dika sambil tersenyum ke Wulan.
"Kamu melamun terus dari tadi, ada apa?" Tanya Wulan ke Dika.
"Kamu ga tau rencana apa-apa dari Cobra?" Tanya Dika ke Wulan.
"Kenapa kamu nanya begitu, apa karena ucapan temen kamu tadi?" Tanya balik Wulan ke Dika.
"Lan, kamu dari Cobra dan ga mungkin kamu ga tau" Gertak Dika ke Wulan.
"Jujur, aku emang dari Cobra. Tapi, aku ga tau kalo Amir merencanakan itu" Jawab Wulan dengan menundukkan kepala.
"Apa tujuan lain kamu disini teru?" Tanya Dika ke Wulan
Wulan hanya terdiam dan tak menjawab pertanyaan Dika.
"Kenapa Lan, ada yang kamu sembunyikan?" Tanya Dika ke Wulan sambil menatap mata nya.
Wulan pun hanya menggelengkan kepala dan beranjak pergi. Namun, Dika memegang tangan Wulan.
"Lan, aku ada disini untukmu. Aku akan selalu menjaga mu" Ucap Dika ke Wulan dengan lembut.
Wulan pun akhirnya duduk kembali.
"Awalnya, Amir memang berencana untuk merekrut kamu supaya rencana 5 naga berjalan dengan baik. Aku kira, aku hanya bisa berpura-pura menikmati semua bersama mu seperti yang sudah-sudah ku lakukan, dan melumpuhkan target Amir jika ia tak mau bergabung. Namun, aku salah" Jawab Wulan.
"Apa yang salah?" Tanya Dika.
"Selama hampir 3 hari bersama mu, aku merasakan kehangatan dan kasih sayang. Aku mengesampingkan tugas ku karena, Aku Mencintai mu" Jawab Wulan sambil menatap Dika dengan tulus.
"Aku berjanji, akan terus menjaga mu" Ucap Dika sambil menggenggam tangan Wulan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments