Keraguan Dan Kehebatan

Dika menahan jari nya di pelatuk ketika melihat wanita yang menabrak ia tadi di dekat Stasiun.

"Kok ada itu Perempuan" Tanya Dika dalam hati.

Dika menahan tembakkan dan terus memperhatikan kondisi dari atas gedung itu. Ia pun terkejut, ketika Wanita itu salim ke target nya itu.

"hah, kok dia salim sih?" Tanya Dika dalam hati.

Ia pun lalu meletakkan sniper nya dan duduk menyender di tembok sambil membuka ponsel nya.

"Target bernama Adam Wilson. Dia menikah dengan Wanita bernama Azizah Helen dan memiliki 3 orang anak. 2 Lelaki dan 1 Perempuan, anak perempuan terakhir bernama Aulia Wilson?" Ucap Dika sambil mengorek informasi dari ponsel nya tsb.

3 Tahun lalu, Dika hanya kurir pengantaran barang dan makanan. Sampai pada malam itu di tempat yang terkenal rawan. Ia tak tahu jika paket yang di antar nya berisi barang haram. Ketika penerima menerima paket nya, ia langsung membuka paket tsb dan mengetahui isi dalam nya hilang.

"Lho, kemana barang saya?" Tanya si penerima ke Dika.

"Hah, saya engga tahu mas. Saya hanya kurir, saya engga membuka paket tsb" Ucap Dika sambil melihat ke kotak yang di pegang oleh penerima.

" Engga mungkin, saya pesan ini beserta isi nya. Masa tiba-tiba engga ada begitu lo yang antar" Ucap penerima paket sambil mendesak Dika.

"Sumpah mas, saya engga tahu" Jawab Dika sambil mencoba meyakinkan orang tsb.

Karena merasa di curangi, pria itu menepuk tangan nya dan ketika itu, muncul 3 orang yang memegang senjata tajam di tangan nya.

"Kamu mau bohongi saya?" Tanya penerima sambil mengangkat kerah baju Dika.

"Lepas, buat apa saya bohong" Ucap Dika sambil menepis tangan pria itu yang memegang kerah baju nya.

Pria itu langsung memberi kode ke kawan-kawan nya untuk menyerang Dika. Dika yang tidak siaga pun, di tendang oleh salah satu dari mereka.

"Oh, mau main kasar ya. Ayok lah" Ucap Dika sambil melipat lengan baju nya"

Pertarungan tak bisa di hindari. Pukulan, tendangan dan tebasan melayang ke Dika. Dengan sempurna, ia mampu mengelak serangan mereka meski di keroyok 4 orang.

Ketika 3 orang sudah di kalahkan dan tumbang, tinggal 1 orang. Ya, itu si penerima.

"Jadi gimana mas?" Tanya Dika sambil maju santai ke arah nya.

Mencoba memberanikan diri, ia pun mengambil pisau kawan nya dan langsung menusuk Dika. Dika yang menahan tusukan dengan tangan nya itu pun mengalami pendarahan karena menahan pisau nya. Ia pun langsung memukul wajah orang itu dengan keras.

Orang itu pun terpental dan terbaring. Dika langsung menduduki badan orang itu dan menarik kerah nya.

"Mau ngomong atau gua hajar?" Jawab Dika dengan mengancam.

"I... Iya ampun bang. Sebenernya emang itu paket engga ada isi nya. Bos sengaja menyuruh kita untuk menjebak kurir supaya bisa kita kuras" Ucap Pria itu dengan ketakutan.

"Dimana tempat bos lo?" Tanya Dika sambil terus mengancam.

"Di dekat rel bang, pos 3" Ucap orang itu dengan nada gemetar.

Dika yang kesal pun memukul wajah pria itu hingga berdarah dan babak belur. Ketika dirasa cukup, ia berdiri dan langsung berjalan menuju motor nya.

Sementara itu di pos 3. Ramai anak-anak buah Geng Yahar berkumpul. Minum-minum, judi dan main perempuan bersatu di dalam situ. Seketika, mereka di kejutkan dengan Dika yang menabrak pintu masuk dengan tertabrak nya 2 penjaga. Sontak, hal itu membuat mereka yang sedang sibuk berpesta langsung mengambil senjata nya dan bersiap menghadapi Dika.

Dika pun turun dari motor dengan membawa tongkat toya di punggung nya.

"B*ngsat, siapa lo!" Ucap bos nya dengan nada emosi yang sangat keras.

"Lo engga perlu tahu. Cuma yang lo perlu tahu, lo cari perkara sama orang yang salah" Jawab Dika sambil mengeluarkan tongkat toya nya itu.

Ketika itu, mereka pun bersama-sama maju menyerang Dika. Dika pun mulai melibas satu persatu mereka dengan tenang. Beberapa dari mereka ada yang terpental-pental terkena pukulan tongkat toya.

Sampai akhirnya, ia berhasil melumpuhkan mereka. Bos dari mereka pun merasa panik dan langsung mengeluarkan pistol. Tanpa takut, ia menodongkan pistol itu ke Dika.

"Mundur lo, atau gua tembak" Ucap pria itu dengan gemetar melihat anak buah nya tumbang dikalahkan satu orang.

Tanpa pikir panjang, Dika memutar-mutar tongkat nya dan lalu langsung memukul Tangan orang itu yang menggenggam pistol. Pistol itupun terlempar dan Dika langsung melibas wajah nya. Seketika, ia terlempar dan mencoba bangun dengan cara merangkak mundur ketakutan.

"Kenapa, tadi lo galak" Ucap Dika sambil menodongkan tongkat nya itu.

Ketika ingin menghantam orang itu, terdengar suara tembakkan peringatan di belakang Dika. Saat menengok ke belakang, ia melihat beberapa polisi sudah datang dan membawa anak-anak buah nya untuk menangkap mereka yang Dika kalah kan.

"Jatuhkan senjata mu!" Ucap salah seorang polisi yang maju menuju Dika sambil menodongkan pistol nya.

Dika pun menjatuhkan tongkat nya dan mengangkat kedua tangan nya. Dika serta bos geng Yahar itu pun di borgol dan dibawa ke kantor polisi terdekat.

Sementara itu, di ruang interograsi. Dika hanya duduk menatap ke langit-langit ruangan yang di sinari cahaya lampu.

Kepala polisi masuk dan melihat Dika dari luar.

"Siapa dia?" Tanya Syafiq kepala Polisi di daerah tsb.

"Dia orang yang menghajar habis-habisan geng Yahar di markas mereka pak" Ucap seorang Perwira Polisi.

"Dia sendiri?" Tanya Syafiq.

"Dari laporan yang kami dapat di lapangan, dia sendiri" Jawab Perwira Polisi sambil memberikan berkas.

Setelah melihat berkas, ia pun masuk ke dalam ruangan interogasi. Ia pun duduk di depan Dika, Dika hanya memperhatikan Syafiq yang datang dan langsung duduk di depan nya.

"Kamu sendiri ngelawan mereka?" Tanya Syafiq ke Dika untuk meyakinkan.

"Ya kalo gua sendiri emang kenapa pak?" Tanya balik Dika.

Syafiq yang terdiam mendengar Dika bertanya balik langsung berdiri dan membuka borgol Dika. Dika pun terdiam sambil menatap Syafiq.

"Kamu boleh pulang, ini simpan" Ucap Syafiq sambil menepuk bahu Dika dan memberikan secarik kertas lalu pergi.

Dika pun menerima secarik kertas itu dan langsung keluar dari ruangan.

Sementara itu, di tempat lain.

"Lo bayangin. Dia ngacak-ngacak markas Yahar sendirian" Ucap Syafiq ke seseorang.

"Hmmm.... Menarik, sudah lo kasih?" Tanya pria misterius itu ke Syafiq.

"Udah sih. Harusnya, besok dia datang. Gua juga udah kantongin alamat nya, untuk jaga-jaga" Ucap Syafiq sambil memberikan kertas berisi alamat Dika ke Pria itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!