[S2] SOMETHING: TAKUT DAN HARAPAN | Jirosé (END)
Bab 4: Antara Nada dan Tatap
Hari-hari berlalu cepat, tapi tekanan justru kian menumpuk. Di rumah, komunikasi Jimin dan Rose makin terbatas. Sekadar pesan singkat soal urusan anak-anak atau jadwal—tanpa pelukan, tanpa senyuman yang dulu begitu mudah hadir.
Jimin tenggelam dalam proyek album bersama Sooyoung. Ia menyadari bagaimana kehadiran perempuan itu memberi ruang aman—tanpa tuntutan, tanpa tatapan kecewa. Sooyoung tahu kapan bicara dan kapan diam, dan justru dari sanalah Jimin merasa dilihat.
Di sisi lain, Rose semakin sering menghabiskan waktu dengan Daniel di lokasi syuting. Pria muda itu penuh perhatian, ringan dalam bercanda, tapi punya kedalaman saat bicara. Sesuatu dalam diri Daniel mengingatkan Rose pada versi lama dari Jimin—yang dulu sering membuatnya tertawa tanpa alasan.
Young Min mulai menyimpan perasaan kecewa yang tak bisa ia ungkapkan, sedangkan Young Ah menggambarkan dirinya bersama Mommy dan satu sosok laki-laki yang bukan Appa. Mereka belum mengerti sepenuhnya, tapi mereka bisa merasakan: rumah ini perlahan menjadi asing.
Dan ketika malam datang, tak ada satu pun dari mereka yang benar-benar bisa tidur nyenyak.
Sooyoung
"Kita selesai rekaman jam berapa tadi? Aku bahkan nggak sadar udah lewat tengah malam."
Park Jimin (박지민)
"Aku juga. Musik selalu membuat waktu... lenyap."
Sooyoung
"Atau mungkin kamu memang ingin waktu berhenti di sini. Bersamaku."
Park Jimin (박지민)
(menatapnya, lama) "Aku nggak tahu, Soo... aku cuma lelah."
Sooyoung
"Lelah dicintai dengan ekspektasi?"
Park Jimin (박지민)
(pelan) "Lelah merasa gagal, bahkan di rumah sendiri."
Sooyoung
(mendekat, pelan) "Kalau kamu butuh tempat untuk bernapas... aku di sini."
Di lokasi syuting – Sore hari
Daniel
"Kamu tahu nggak, Rose? Kadang aku bingung. Gimana mungkin kamu terlihat begitu sempurna, tapi sorot matamu sepi banget."
Choi Rose (최로즈)
(kaget, lalu menunduk) "Kamu terlalu peka."
Daniel
"Atau kamu terlalu pandai menyembunyikan luka."
Choi Rose (최로즈)
(pelan) "Aku istri. Ibu. Aku harus kuat."
Daniel
"Kuat itu bukan berarti harus sendiri."
Choi Rose (최로즈)
(menoleh, menatap mata Daniel) "Kamu bicara seolah kamu tahu rasanya."
Daniel
(tersenyum tipis) "Aku tahu rasanya mencintai seseorang yang terlalu sibuk untuk mencintai balik."
Park Young Min (박영민)
(membuka pintu kamar pelan, mendekati Rose) "Mommy, aku mimpi Appa tinggal di rumah lain."
Choi Rose (최로즈)
(mengangkat selimut, merangkulnya) "Itu cuma mimpi, sayang."
Park Young Min (박영민)
(pelan, takut) "Tapi... kalau itu jadi nyata, aku boleh marah nggak?"
Choi Rose (최로즈)
(menahan tangis) "Kalau suatu hari kamu marah, Mommy akan tetap di sini. Untuk kamu dan adikmu."
Di studio – Sebelum pulang
Park Jimin (박지민)
(mematikan mesin mixing) "Aku harus pulang."
Sooyoung
"Karena kamu ingin... atau karena kamu harus?"
Park Jimin (박지민)
(terdiam sejenak) "Aku bahkan nggak tahu jawabannya."
Sooyoung
"Kalau suatu hari kamu ingin tahu rasanya dicintai tanpa syarat... kamu tahu harus ke mana."
Menghela napas, lalu pergi tanpa kata
Author Nanda
emosinya udah mulai dapat belum? wkwk tenang aja, karena ini belum seberapa, akan ada saatnya bom yang lebih besar akan meledak, tahan dulu ya
Comments
YAFA Amri
oke tahan aja, padahal aku ndak tau tokoh tokoh nya itu peran sebagai apa 🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥☹️☹️☹️
2025-04-22
1
Laurena Imelya
lanjut dong kak plis dan semangat 💪💪💪🤗😊🥰🥰🤭🤭🥰
2025-04-21
1