Bab 2: Suara di Balik Panggung

Happy Reading
Studio rekaman di kawasan Gangnam penuh dengan suara-suara yang saling bertabrakan—alat musik, instruksi dari produser, dan para staf yang berlalu-lalang. Di tengah semuanya, Jimin duduk sendirian di ruang kontrol, mengenakan headphone dan menatap layar monitor yang menampilkan grafik gelombang suara. Namun pikirannya tidak sepenuhnya berada di ruangan itu. Meski musik adalah nafasnya sejak muda, akhir-akhir ini ada jeda di dalam iramanya. Sebuah keraguan kecil yang semakin membesar setiap kali ia melewatkan tawa anak-anaknya atau senyum Rose yang perlahan mulai memudar. Sementara itu, Rose berada di lokasi syuting iklan kosmetik mewah. Wajahnya dipoles dengan sempurna, senyumnya tampak memikat di depan kamera. Tapi di sela-sela pengambilan gambar, ia memandangi layar ponselnya—menunggu kabar dari Jimin, atau sekadar pesan kecil yang mengingatkan bahwa ia tidak sedang berjuang sendirian. Di sekolah, Young Min mulai menunjukkan perubahan. Ia lebih pendiam, lebih mudah kesal saat diejek teman-temannya yang mengatakan bahwa “ayahnya artis, tapi jarang kelihatan.” Young Ah pun beberapa kali bertanya kenapa Mommy sering pulang malam, meski tak pernah benar-benar mengeluh. Malam harinya, rumah kembali sunyi. Hanya suara detik jam dinding dan napas pelan dua anak yang sudah tertidur. Rose duduk di tepi ranjang, mengenakan piyama tipis dan memegang satu-satunya benda yang membuatnya merasa “terhubung”—foto keluarga mereka yang diambil dua tahun lalu, saat segalanya masih terasa lebih mudah. Ia mencintai Jimin. Tapi cinta, sekali lagi, bukan jawaban yang cukup saat komunikasi mulai retak dan jarak emosional perlahan tumbuh. Jimin akhirnya pulang malam itu. Sepi, canggung, dan tanpa sambutan.
Produser
Produser
(melalui interkom) "Jimin, kamu mau take ulang bagian chorus? Kayaknya emosinya belum dapet."
Park Jimin (박지민)
Park Jimin (박지민)
(melepas headphone, menghela napas) "Boleh. Kasih aku lima menit, ya."
Asisten Studio
Asisten Studio
"Kamu kelihatan capek, hyung."
Park Jimin (박지민)
Park Jimin (박지민)
(tersenyum kecil) "Capek karena hidup, bukan karena musik."
Hyunwoo (MANAGER JIMIN)
Hyunwoo (MANAGER JIMIN)
(tertawa kecil) "Lagu-lagu kamu makin dalam, mungkin karena kamu sekarang jadi ayah."
Park Jimin (박지민)
Park Jimin (박지민)
"Mungkin juga karena aku takut gagal sebagai ayah."
Di lokasi syuting
Sutradara Iklan & Film
Sutradara Iklan & Film
"Oke, Rose, senyumnya tahan... dan... cut! Bagus. Istirahat sepuluh menit."
Choi Rose (최로즈)
Choi Rose (최로즈)
(mengambil ponsel, membuka chat Jimin—masih centang satu) “Kapan pulang?” (dibisiki oleh makeup artist)
Alice (MUA & MANGAJER ROSE)
Alice (MUA & MANGAJER ROSE)
"Suamimu belum balas lagi, ya?"
Choi Rose (최로즈)
Choi Rose (최로즈)
(tersenyum kaku) "Dia sibuk. Selalu sibuk."
Alice (MUA & MANGAJER ROSE)
Alice (MUA & MANGAJER ROSE)
"Kamu juga sibuk. Tapi kamu masih sempat nyari waktu buat keluarga."
Choi Rose (최로즈)
Choi Rose (최로즈)
(menunduk) "Mungkin itu bedanya."
Di rumah, malam hari
Choi Young Ah
Choi Young Ah
(menggeliat di kasur) "Mommy... Appa pulang nggak malam ini?"
Choi Rose (최로즈)
Choi Rose (최로즈)
(mengelus rambut anaknya) "Mungkin. Kita doakan aja, ya."
Park Young Min (박영민)
Park Young Min (박영민)
(dari ranjang seberang) "Aku nggak mau video call. Kalau Appa mau lihat nilai aku, dia harus lihat langsung."
Choi Rose (최로즈)
Choi Rose (최로즈)
(berusaha tersenyum) "Nanti kita bicarakan lagi, ya. Sekarang tidur dulu."
Beberapa jam kemudian, pintu terbuka pelan
Park Jimin (박지민)
Park Jimin (박지민)
(berbisik, melongok ke kamar anak-anak) "Maaf, Appa telat lagi..."
Choi Rose (최로즈)
Choi Rose (최로즈)
(muncul di lorong, suara datar) "Mereka nunggu kamu. Tapi akhirnya tidur dalam diam."
Park Jimin (박지민)
Park Jimin (박지민)
"Aku nggak bisa pulang lebih cepat. Banyak yang harus diselesaikan."
Choi Rose (최로즈)
Choi Rose (최로즈)
(menatapnya tajam) "Kapan kamu akan selesai memilih semuanya di atas keluarga?"
Park Jimin (박지민)
Park Jimin (박지민)
(terdiam, menunduk) "Aku cuma... berusaha."
Choi Rose (최로즈)
Choi Rose (최로즈)
"Begitu juga aku. Tapi yang terus hilang bukan kamu. Kita."
Park Jimin (박지민)
Park Jimin (박지민)
(pelan) "Kita masih ada, kan?"
Choi Rose (최로즈)
Choi Rose (최로즈)
(hampir tak terdengar) "Tergantung besok."
BERSAMBUNG
Episodes
1 Bab 1: Detik yang Selalu Terlewat
2 Bab 2: Suara di Balik Panggung
3 Bab 3: Ruang yang Tak Terucap
4 Bab 4: Antara Nada dan Tatap
5 Bab 5: Tatapan yang Tak Saling Mengenal
6 Bab 6: Suara yang Tak Didengar
7 Bab 7: Yang Tak Pernah Terucap
8 Bab 8: Peluang Kedua (dan Luka yang Belum Sembuh)
9 Bab 9: Langkah Kecil Menuju Pulang
10 Bab 10: Bayang-Bayang yang Kembali
11 Bab 11: Suara Anak-Anak
12 Bab 12: Bicara yang Belum Pernah Terucap
13 Bab 13: Lagu yang Menyembuhkan
14 Bab 14: Lagu yang Didengar Dunia
15 Bab 15: Di Persimpangan Cahaya
16 Bab 16: Langit Baru di Atas Florence
17 Bab 17: Cahaya dan Bayangan di Balik Kamera
18 Bab 18: Sampai Jumpa, Florence
19 Bab 19: Kembali Menyala di Negeri Sendiri
20 Bab 20: Wajah Cinta, Wajah Dunia
21 Bab 21: Dua Dunia dalam Satu Rumah
22 Bab 22: Sorotan dan Bayangan
23 Bab 23: Ketika Suara Tak Lagi Didengar
24 Bab 24: Panggung dan Planet
25 Bab 25: Saat Kita Masih Bertiga
26 Bab 26: Di Balik Panggung dan Penemuan
27 Bab 27: Saat Mereka Mulai Tumbuh
28 Bab 28: Celah Kecil yang Tumbuh
29 Bab 29: Antara Panggung dan Rumah
30 Bab 30: Hari yang Tidak Sempurna, Tapi Penuh Arti
31 Bab 31: Lensa yang Tak Pernah Tidur
32 Bab 32: Sorotan dan Bayangan
33 Bab 33: Antara Mikrofon dan Kebenaran
34 Bab 34: Kata-kata yang Tak Terlihat
35 Bab 35: Menemukan Pulang
36 Bab 36: Rumah yang Lebih Ramai
37 Bab 37: Rumah yang Penuh Warna
38 Bab 38: Sorotan Baru
39 Bab 39: Rumah untuk Keluarga
40 Bab 40: Kenangan Baru di Rumah Baru
41 Bab 41: Ujian Lama, Wajah Baru
42 Bab 42: Pertemuan Tak Terduga
43 Bab 43: Keputusan Bersama
44 Bab 44: Persiapan Awal
45 Bab 45: Langkah Pertama di Tanah Baru
46 Bab 46: Sorotan Tak Terduga
47 Bab 47: Di Balik Wawancara
48 Bab 48: Antara Citra dan Keluarga
49 Bab 49: Bayang Masa Lalu
50 Bab 50: Pilihan yang Mengakar
51 Bab 51: Gelombang yang Tak Terduga
52 Bab 52: Sorotan yang Membakar
53 Bab 53: Bayang-Bayang yang Kembali
54 Bab 54: Pilihan yang Paling Berarti
55 Bab 55: Hari Libur Kecil yang Tak Tergantikan
56 Bab 56: Tawaran yang Menggoda
57 Bab 57: Rumah yang Penuh Cinta
58 Bab 58: Cinta yang Bertumbuh
59 Bab 59: Satu Hari di Musim Semi
60 Bab 60: Harmoni Abadi
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1: Detik yang Selalu Terlewat
2
Bab 2: Suara di Balik Panggung
3
Bab 3: Ruang yang Tak Terucap
4
Bab 4: Antara Nada dan Tatap
5
Bab 5: Tatapan yang Tak Saling Mengenal
6
Bab 6: Suara yang Tak Didengar
7
Bab 7: Yang Tak Pernah Terucap
8
Bab 8: Peluang Kedua (dan Luka yang Belum Sembuh)
9
Bab 9: Langkah Kecil Menuju Pulang
10
Bab 10: Bayang-Bayang yang Kembali
11
Bab 11: Suara Anak-Anak
12
Bab 12: Bicara yang Belum Pernah Terucap
13
Bab 13: Lagu yang Menyembuhkan
14
Bab 14: Lagu yang Didengar Dunia
15
Bab 15: Di Persimpangan Cahaya
16
Bab 16: Langit Baru di Atas Florence
17
Bab 17: Cahaya dan Bayangan di Balik Kamera
18
Bab 18: Sampai Jumpa, Florence
19
Bab 19: Kembali Menyala di Negeri Sendiri
20
Bab 20: Wajah Cinta, Wajah Dunia
21
Bab 21: Dua Dunia dalam Satu Rumah
22
Bab 22: Sorotan dan Bayangan
23
Bab 23: Ketika Suara Tak Lagi Didengar
24
Bab 24: Panggung dan Planet
25
Bab 25: Saat Kita Masih Bertiga
26
Bab 26: Di Balik Panggung dan Penemuan
27
Bab 27: Saat Mereka Mulai Tumbuh
28
Bab 28: Celah Kecil yang Tumbuh
29
Bab 29: Antara Panggung dan Rumah
30
Bab 30: Hari yang Tidak Sempurna, Tapi Penuh Arti
31
Bab 31: Lensa yang Tak Pernah Tidur
32
Bab 32: Sorotan dan Bayangan
33
Bab 33: Antara Mikrofon dan Kebenaran
34
Bab 34: Kata-kata yang Tak Terlihat
35
Bab 35: Menemukan Pulang
36
Bab 36: Rumah yang Lebih Ramai
37
Bab 37: Rumah yang Penuh Warna
38
Bab 38: Sorotan Baru
39
Bab 39: Rumah untuk Keluarga
40
Bab 40: Kenangan Baru di Rumah Baru
41
Bab 41: Ujian Lama, Wajah Baru
42
Bab 42: Pertemuan Tak Terduga
43
Bab 43: Keputusan Bersama
44
Bab 44: Persiapan Awal
45
Bab 45: Langkah Pertama di Tanah Baru
46
Bab 46: Sorotan Tak Terduga
47
Bab 47: Di Balik Wawancara
48
Bab 48: Antara Citra dan Keluarga
49
Bab 49: Bayang Masa Lalu
50
Bab 50: Pilihan yang Mengakar
51
Bab 51: Gelombang yang Tak Terduga
52
Bab 52: Sorotan yang Membakar
53
Bab 53: Bayang-Bayang yang Kembali
54
Bab 54: Pilihan yang Paling Berarti
55
Bab 55: Hari Libur Kecil yang Tak Tergantikan
56
Bab 56: Tawaran yang Menggoda
57
Bab 57: Rumah yang Penuh Cinta
58
Bab 58: Cinta yang Bertumbuh
59
Bab 59: Satu Hari di Musim Semi
60
Bab 60: Harmoni Abadi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!