Hari minggu pagi, hari untuk bersantai ria lepas dari rutinitas sehari hari. Toko sembako ibu masih tutup, biasanya toko ibu pagi pagi sekali sudah buka. Khusus hari Minggu buka agak siang. ibu ikut senam zumba di balai RW. Kata ibu agar tubu sehat dan bugar.
Sedangkan bapak sibuk di halaman belakang rumah. Sibuk merawat tanaman dan kolam ikannya. Kalau si Agung setelah subuhan melanjutkan kegiatan berlayar di pulau kapuk. Sementara Eka dan Ayu bermalas malasan di teras atas. Duduk di atas ayunan kayu sambil nyemil tahu walik.
"Ay .. sudah lama kamu pacaran sama si Zever ? bukankah kamu pernah cerita kalau naksir bos tempat kamu kerja ?" Eka menatap Ayu intens.
"Aku pacaran sama Kak Seger baru dua bulan mbak! Untuk urusan naksir si bos, masih tetap lanjut lah, akumasih suka dan cinta sama Pak Nizam." Ayu terkikik pelan.
"Hah .. yang bener Ay? lalu si Zever kamu anggap apa? sepertinya dia benar benar serius sama kamu ... jangan mempermainkan perasaan orang dong Ay! padahal aku sudah mewanti wanti Zever untuk tidak mempermainkan mu .. malah kamu yang mempermainkan dia .. cinta ke orang lain malah pacaran dengannya.. kalau Zever tahu pasti dia kecewa Ay." Eka ngedumel.
" Lha gimana lagi kak ... perasaan dan hati kan tidak bisa dipaksa? kalau aku sedang berdekatan dengan pak Nizam hati rasanya berdebar .. gemetar .. gak berani menatap matanya .. kalau jauh rinduuuu rasanya." Tutur ayu
"Kalau kamu cintanya sama Pak Nizam, kenapa kamu jadian sama Zever?" Eka heran.
"Hmmm apa ya, mungkin hanya sebagai selingan sambil menunggu Pak Nizam jatuh cinta padaku, aku terima saja pernyataan cinta Kak Zever! Dari pada jomblo, lagian pacaran sama kak Zever gak ada ruginya, Selain kaya, tampan, kak Zever itu baik dan gak pelit!" Ayu beralasan.
"Astaga Ay, kamu ini layak disebut play girl, suka mempermainkan perasaan lelaki! kalau Zever tahu kamu tidak mencintainya dan hanya menjadikan lelaki itu selingan, dia pasti kecewa." Eka geleng-geleng kepala dengan kelakuan adiknya.
"Tenang kak .. mungkin lain kali aku akan berusaha sayang padanya! tapi saat ini hatiku masih untuk pak Nizam, my handsome bos! tapi sayangnya si bos sudah punya tunangan ... menurut rumor sih tunangan pak Nizam seorang model yang berkarier di luar negeri.. jadi patah deh hatiku .. makanya aku terima aja tawaran cinta dari kak Zever .. ketimbang merana mikirin cintaku pada pak bos yang berpeluang tipis untuk diterima." Jelas ayu panjang lebar.
Eka hanya bisa geleng geleng kepala mendengar argumen Ayu.
"Ceritakan bagaimana kamu bisa pacaran sama Zever." Tuntut Eka.
"Kami bertemu ketika aku menemani pak Nizam untuk presentasi kerja sama dengan perusahaan kak Zever." Cerita Ayu.
" kamu selalu menemani bosmu kemana mana Ay?" Eka bertanya.
"Tidak selalu mbak ... seringnya ditemani pak Erga asistennya... sebagai sekretaris aku cuma menemani pertemuan pertemuan dengan pengusaha lokal." Jelas Ayu.
"Terus gimana ceritanya kamu bisa jadian sama Zever?" Eka bertanya lagi.
"Sepertinya kak Zever udah jatuh cinta sama aku pas pertemuan pertama deh, soalnya pas aku nemenin pak bos meeting yang kedua, kak Zever nembak aku mbak." jawab Ayu sambil mengunyah tahu walik.
"Kok bisa sih?" Eka sangsi.
"Ya bisalah mbak ... aku kan cantik ... baik hati ... smart." Ayu menyombongkan diri.
Eka mengeluarkan suara mau muntah mendengar bualan Ayu.
"Kau sudah diperkenalkan pada keluarga Zever? Omong omong Zever tuh asli orang mana?" Eka masih dengan cecaran pertanyaannya.
"Aku pernah diajak dinner bersama keluarganya, cuman satu kali! Kak Zever asalnya dari Italy." Jawab Ayu.
"Gimana tanggapan keluarganya?" Tanya Eka lagi.
Wajah Ayu terlihat mendung mendengar pertanyaan Eka.
"Tanggapan keluarganya terkesan tak menyukaiku, terutama mamanya .. seperti meremehkan gitu .. memandang sebelah mata ... mungkin karena aku bukan dari trah horang kaya... tapi gak papa... kan ini cuma hubungan penjajakan .. aku gak serius serius amat kok. Lagipula aku masih belum ingin terikat hubungan yang lebih serius lagi dengan kak Zever." Kata Ayu dengan entengnya.
"Kaya banget ya keluarga Zever Ay?' Eka jadi kepo.
"Keluarga milyader mbak, bukan hanya kaya, tapi sudah masuk kategori milyader." ucap Ayu.
"Kamu pikir pikir beneran deh Ay hubunganmu sama si Zever .. ngeri sih masuk keluarga sultan, mana mamanya gak respek sama kamu! kalau kamu dan Zever jadi beneran, yang ada kamu menderita Ay! secara kamu ini mental melow .. dikit dikit cemen .. nangis .. nelangsa .. baper! kalau kamu dijahati emaknya si Zever gimana, kuat kamu?" Eka jadi kepikiran.
"Ih mbak Eka kok nakutin sih .. tapi iya juga sih .. kalo dilihat lihat mamanya kak Zever itu ketus bin galak! terus istri kakaknya Zever juga kelihatan sombong .. sok kecantikan! papanya Zever dingin dan kelihatan kejam .. kakaknya Zever setali tiga uang sama papanya! Aiiiih kok aku jadi ngeri ya kak .. mending gak usah diterusin deh hubunganku dengan Zever" Ayu jadi ketakutan.
"Ahahahaha .... gak usah takut! kalau memang Zever jodohmu ya dihadapi apapun masalahnya! rumah tangga itu ujiannya bisa jadi dari mertua, kakak ipar, anak atau suami." Kata Eka sok bijak.
"Dih siapa juga yang mau buru buru berumah tangga .. aku mau happy happy dulu mbak." Protes Ayu.
"Gak baik pacaran melulu Ay .. harus pintar jaga diri, harus tahu batasannya .. yang rugi itu kita pihak perempuan." Nasehat Eka.
"Iya mbak .. Ayu akan selalu menjaga diri gak akan melanggar batasan kok." Janji Ayu.
Sejenak mereka berdiam diri dari obrolan ngeh gibah si Zever. Ngemil tahu walik buatan ibu. Ibu Rahayu memang jago bikin masakan.
"Selama kamu menjalin hubungan sama Zever, sering gak bertemu dengan keluarganya?" Eka memecah keheningan.
"Dua kali, pertemuan kedua waktu ada acara pesta, sebenarnya Zever sering ngajak makan malam bersama keluarganya, tapi aku gak mau! males .. gak ngeh aku sama keluarganya terutama sama mamanya." Jawab Ayu.
Eka manggut manggut.
"Ceritakan dong tentang keluarga si Zever!" Tuntut Eka.
"Buat apa mbak? kepo bingit." Ayu heran.
"Ya harus tahu dong ... kalau kamu beneran married sama si Zever .. ibarat perang nih .. sudah tahu tentang kondisi musuh! gimana kekuatannya... kelemahannya... mbak gak mau kamu tersakiti." Eka menjelaskan.
"Fuih berat amat ... tapi oke aku ceritain nih tentang keluarga Zever! kalau dari cerita si Zever, kakeknya seorang pengusaha dari Italy .. cabang perusahaannya banyak! perusahan di Italy dan seputar Eropa dipegang anak tertua, Anak kedua, papanya Zever megang perusahaan di Asia dibantu kedua anaknya ... Vincent dan Zever." Ayu menjelaskan.
"Jadi si Zever dua bersaudara?" Tanya Eka.
"Tiga mbak .. yang sulung cewek, namanya Nicole, dah nikah ... ikut suaminya tinggal di Kanada! Anak kedua bernama Vincent , punya istri bernama Zoya blasteran turki indonesia! trus Zever si bungsu." Runut Ayu panjang lebar.
"Kalau mamanya gimana? Asli orang Italy juga kah?" Masih belum puas Eka nanyanya.
"Bukan .. asli indonesia .. wajahnya agak oriental .. mungkin blasteran manado dan jawa kali ya?" Ayu bertanya sendiri.
"Hmmmm benar benar keluarga milyader si Zever ini! kalau si Zever sendiri gimana Ay? Kepribadiannya secara umum .. bukan kepadamu ... kalau ke kamu sih gak usah nanya pasti yang ditampilkan yang baik baik aja." Kejar Ayu.
"Kalau dilihat kak Zever itu aslinya orangnya dingin .. gak suka basa basi ... tegas.. bahkan cenderung cuek."
Keduanya terdiam. Eka masih berpikir apa lagi yang mau ditanyakan tentang Zever. Belum sempat pembicaraan dilanjutkan, dari bawah terdengar suara mobil akan memasuki halaman. Ayu berdiri menghampiri pagar melihat siapa yang datang.
"Astaga kak Zever .. masih pagi kok sudah datang? padahal aku belum mandi." Ayu kebingungan.
Pintu mobil terbuka. Zever keluar dari dalam mobil. Laki laki bule itu mendongak ke arah lantai dua rumah pak Ridwan. Tangannya melambai ke arah Ayu yang sedang berdiri di atas balkon.
"Masuk aja kak Zever .. langsung buka aja pagarnya gak dikunci kok! mobilnya lansung parkir di halaman ya biar gak ngalangin mobil yang lewat." Teriak Ayu.
"Siap Ay sayang." Zever berseru, membuka pintu pagar lebar lebar, masuk kembali ke dalam mobil, lalu mengemudikan mobil miliknya masuk ke dalam halaman depan.
"Haih lebay." Dengus Eka mendengar teriakan Zever.
"Kak Zever masuk aja ya ke ruang tamu! aku tinggal mandi dulu." Ayu berseru.
"Oke honey." Balas Seger, yang berhasil memarkirkan mobil di halaman.
Eka mengeluarkan suara mau muntah lagi mendengar perkataan Zever. Ayu tergelak sambil berlari masuk untuk mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments