SUAMIKU MANTAN KEKASIH ADIKKU
Sore itu angin bertiup lembut tapi membawa nuansa dingin. Meski hawa terasa dingin, tidak menyurutkan tekad Eka untuk menyelesaikan sesi terahir latihan panjat nya. Saat ini dia masih tergantung diatas tali karmentel. Gadis itu meluncur turun setelah mencapai top wall dalam waktu 5,13 detik.
Diiringi applaus dari rekan rekan dan sang coach, kaki Eka menapak lantai. Coach Adi beranjak mendekati dan memberikan selamat
" Bagus Eka pertahankan waktumu! kamu benar benar luar biasa." Coach Adi memuji.
" Terima kasih suportnya kak." Eka tersenyum.
Rekan Eka membantu melepaskan harnes dari tali karmentel yang melilit pinggang Eka.
Sambil menghembuskan nafasnya Eka membenahi jilbabnya yang sedikit berantakan, tak perduli tangannya masih menyisakan bubuk magnesium yg mengakibatkan jilbab hitam yang ia kenakan bernoda putih terkena bubuk magnesium yang masih menempel di telapak tangannya.
Ya ... Eka adalah seorang atlit panjat tebing yang bergabung di Federasi panjat tebing Indonesia. Kecintaannya pada olahraga ini berawal saat dia masih duduk di bangku SMU, Eka mengikuti eskul pecinta alam di sekolahnya. Dari sinilah dia mengenal olahraga panjat tebing. Eka giat berlatih panjat wall dan tebing di organisasi pecinta alam.
Usaha memang tidak mengkhianati hasil, begitu giatnya Eka berlatih, oleh sang coach Eka diikutkan kejuaraan lomba panjat tebing. Dari tingkat kota, propinsi, national, hingga kancah international. Ya benar Eka salah satu atlit yang mengharumkan nama bangsa tercinta ini di forum Internasional dengan memecahkan rekor tercepat sebagai atlit panjat tebing.
Dari hasil kejuaraan yang diikutinya Eka bisa membelikan rumah dua lantai yang nyaman untuk keluarganya. Puncaknya ketika Eka berhasil menyabet medali emas di olympiade, Eka memperoleh hadiah uang satu milyar dari bapak presiden.
Eka memang berasal dari keluarga sederhana bahkan bisa dibilang pas pasan. Ayahnya seorang buruh bangunan, ibunya penjual rujak cingur. Dari keberhasilan Eka kini ayahnya berhenti menjadi buruh bangunan beralih menjadi sopir pic up yang dibelikan Eka. Ibunya dibuatkan toko sembako di depan rumah sehingga tidak perlu bangun jam dua malam untuk memasak bahan bahan rujak cingur.
Eka telah menyelesaikan masa kuliahnya di jurusan akuntansi. Selain berprofesi atlit Eka mempunyai bisnis online kosmetik yang lumayan berkembang pesat. Dia mempunyai 3 karyawan untuk membantunya dalam bisnis kosmetik online.
Sebenarnya Eka ditawari pemerintah untuk menjadi PNS atas prestasi gemilangnya sebagai atlit panjat tebing. Tapi Eka masih belum menerimanya karena masih terikat dengan latihan latihan panjat tebing yang lumayan memforsir waktu dan tenaganya. Nanti kalau sudah agak senggang dia akan mempertimbangkan tawaran itu. Karena profesi PNS diincar banyak orang, hingga rela menempuh ujian yang sulit.
Hari sudah menjelang magrib, ketika Eka berpamitan pulang pada coach dan rekan rekan panjat tebingnya yang sebagian masih berada di basecamp pelatihan. Eka berjalan menuju tempat parkir, menuju sepeda motor maticnya berada. Sampai di tempat motor miliknya, Eka memakai helm, lalu naik ke atas motor matic merah kesayangannya. Eka menstater gas, langsung melaju pulang.
"Fuih benar benar hari yang melelahkan, sampai di rumah aku akan mandi air hangat ditaburi garam pasti nyaman di tubuh." Eka berpikir sambil senyum senyum sendiri.
Eka mengendarai motor dengan kecepatan sedang menuju rumahnya. Butuh waktu setengah jam untuk sampai di rumahnya. Meski capek dan letih, Eka tetap berkendara dengan riang. Setiap hari, gadis manis ini menjalani hidupnya dengan penuh semangat.
Eka Larasati nama lengkapnya, putri pertama dari tiga bersaudara. Anak dari pasutri Bapak Ahmad Ridwan dan ibu Rahayu Wilujeng. Anak kedua Bu Rahayu bernama Dwi Ayu Saraswati. Sementara anak bungsu Pak Ridwan dan Bu Rahayu bernama Agung Wicaksono, satu satunya anak lelaki kedua pasangan suami istri ini.
Usia ketiga bersaudara ini tidak terpaut jauh sebenarnya. Eka berusia dua puluh tiga tahun, Ayu berumur dua puluh satu tahun, dan Agung berusia delapan belas tahun, masih duduk di bangku kelas dua belas. Sedangkan Ayu baru saja lulus kuliah dan sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan besar di luar kota sebagai sekretaris CEO.
Keseharian Eka diisi dengan bekerja dan latihan panjat. Tiap pagi Eka akan bekerja di lapaknya sampai siang hari. Istirahat sebentar, lalu menjelang jam dua ia berangkat latihan panjat tebing. Kecuali kalau ada kejuaraan yang harus diikutinya maka jadwal latihan mulai pagi bahkan sampai dikarantina.
Eka larasati mempunyai postur tubuh yang tinggi untuk ukuran wanita indonesia umumnya. Berwajah manis, sedap dipandang. Jika dibandingkan dengan Ayu yang punya wajah cantik, orang akan berkata lebih cantik adiknya ketimbang kakaknya. Tapi jika dilihat lebih lama wajah Eka lebih sedap dipandang dan tidak membosankan.
Ayu memang lebih putih dan bersih kulitnya dibanding Eka yang nyaris setiap harinya terpapar sinar matahari. Tapi karena Eka memakai baju tertutup dan berhijab hanya wajah dan telapak tangannya berwana kecoklatan tapi bersih licin tanpa noda dan jerawat. Karena Eka merawat tubuh , wajah dan rambutnya dengan cara alami. Dia lebih suka menggunakan cara alami ketimbang skincare masa kini. Meskipun ia berjualan produk kecantikan.
Makanya wajah Eka itu bersih, mulus tanpa noda bukan glowing yang mengerikan seperti wajah wanita masa kini yang kebanyakan punya wajah glowing putih mengkilat. Rambutnya pun dirawat dengan cara alami, meski tertutup hijab seharian rambutnya tetap harum dan jarang lepek.
Untuk usaha online, Eka membeli sebuah ruko kecil di tengah kota. Usaha online Eka lewat aplikasi belanja online yang lagi viral dan digemari para wanita jaman now.
Eka bersyukur bisnis onlinenya berjalan dengan lancar. Bisa dibilang sukses karena omzet penjualan tiap bulan bisa mencapai jutaan rupiah.
Eka sangat bahagia dengan kehidupannya saat ini baik sebagai atlit ataupun pebisnis.
Tapi meski hidup Eka terlihat mulus dan lancar ada saja batu kerikil yang mengganggu kelancaran jalan hidupnya. Salah satunya adalah gibahan tetangga julid yang pedas. Sepedas sambel ayam tempong level tertinggi.
Ada aja bahan gibahan yang diobrolkan tetangga rempong sekampung. Seandainya yang jadi bahan gibahan ini prestasi yang dicapai Eka, tak masalah. Bukan prestasi yang jadi pembicaraan, Eka malah dibanding bandingkan dengan Ayu. Ayu tuh lebih cantik, lebih laku ketimbang Eka. Secara Ayu sering gonta ganti pacar sejak duduk di bangku SMA.
Sementara Eka tak pernah sekalipun pulang membawa teman pria. Meski menjadi bahan gibahan tetangga julid, secuil pun Eka tak pernah menggubris julitan tetangganya. Waktu Eka habis untuk menjalankan usaha online dan latihan memanjat wall.
Eka memang tak mempermasalahkan gunjingan para tetangga, tetapi tidak dengan ibunya. Hati Bu Rahayu terbakar mendengar semua gunjingan para tetangga tentang putri sulungnya. Walhasil Eka sering diomeli sang ibu untuk segera mencari pasangan.
"Bu sudahlah jangan digubris omongan para tetangga kita, Aku masih ingin berkarya, masih ingin membuat bangga negara ini dengan menyumbangkan medali emas lagi bu, Aku juga masih ingin mengembangkan bisnis online milikku menjadi lebih besar lagi." Dalih Eka jika ibunya sudah ngomel tentang pasangan hidup.
"Halaaah semua keinginanmu bisa kamu jalani meski kamu sudah menikah! ibu ndak mau kamu dilangkahi adikmu, ora ilok kalau kamu sampai keduluan Ayu ... kalau sampai Ayu menikah duluan, bisa sial hidupmu! bisa bisa kamu jadi perawan tua, ibu ndak mau kalau itu sampai terjadi, ibu akan sangat malu kalau kamu menjadi perawan tua." Bu Rahayu mengomel panjang lebar.
" Ya ampun ibu... jodoh itu sudah menjadi ketentuan Allah, kita tidak bisa mengaturnya. Kalau memang Ayu nikah duluan, tak jadi masalah! Aku percaya Allah sudah menyiapkan pasangan hidup untuk diriku .... Ibu jangan takut Eka menjadi perawan tua." Eka menenangkan ibunya.
" Tapi jangan pasif Eka .. carilah laki laki yang baik untukmu.. ajak ke rumah! biar ibu dan bapak bisa menilai calon suamimu .. . Masak iya kamu ndak punya teman lelaki.. bukankah di tempat latihan kamu punya banyak teman lelaki." Bu Rahayu masih kekeh mendesaknya.
Eka hanya mampu menepuk jidatnya.
"Iya .. iya ibu, nanti aku usahakan." Bujuk Eka.
"Jangan iya iya saja ... cari lelaki yang baik, tampan, kaya raya, setia, penuh pengertian bertanggung jawab untuk menjadi suamimu!" Bu Rahayu merepet.
Eka hanya bisa menghela nafas lelah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Wina Yuliani
menarik, seru,
2025-08-30
0