Rendang Daging Manusia Tulang ku, remuk.

Tulang ku, remuk.

Saat larut malam, di dapur Bu Rini. Koper yang bergerak tadi, kini telah terbuka. Seorang wanita muda dengan tangan terikat di lantai, matanya penuh ketakutan.

Bu Rini

Not support

Bu Rini

[berjalan mendekat sambil membawa pisau besar] Kamu kelihatan ketakutan. Tapi tenang, aku akan lakukan dengan cepat...mungkin. ☺️

Wanita itu menggeleng dengan liar, berusaha melepaskan diri. Bu Rini hanya tersenyum, meletakkan pisau di meja, dan mengambil kain untuk mengelap tangannya.

Bu Rini

Kamu tahu, aku tidak selalu begini. Awalnya, aku cuma ingin masak rendang yang enak. Tapi....dunia ini keras. Orang-orang harus makan, dan aku harus bertahan.

Ia berjongkok, menatap wanita itu dengan wajah dingin namun tenang.

Bu Rini

Sayangnya, kamu jadi salah satu yang harus berkorban untuk itu.

Bu Rini menarik wanita itu ke meja kayu besar, mengikat tubuhnya lebih erat. Wanita itu berontak, namun sia-sia.

Bu Rini

[mengambil palu kecil dari meja] Kalau kamu teriak, aku harus menghentikan mu lebih cepat. Tapi kalau kamu diam, aku mungkin akan sedikit lebih lembut. ☺️

Wanita itu mulai menangis, tubuhnya bergetar hebat. Bu Rini mengangkat palu dan menghantam pergelangan tangan wanita itu dengan keras.

Bu Rini

Not support

Terdengar suara retakan tulang yang mengerikan.

Bu Rini

[menghela napas] Lihat? Tidak terlalu buruk, kan? ☺️

Ia melanjutkan dengan memotong kulit di sekitar pergelangan tangan yang sudah remuk, memastikan daging yang ia ambil tetap "bersih." Setiap gerakannya presisi, seolah-olah ini hanya rutinitas memasak biasa.

Bu Rini

Not support

Bu Rini

Orang-orang bilang rendangku ini penuh cinta. Dan kamu tahu? Mereka tidak salah.☺️

Wanita itu kini hanya terdengar sesegukan lemah. Bu Rini memutuskan untuk mengakhiri penderitaannya dengan 3 kali tusukan pisau tajam di jantung.

Bu Rini

Not support

Bu Rini

[berbisik lembut] Terimakasih atas pengorbananmu.☺️

🍃

...

Bu Rini