Larut malam, di ruang belakang rumah Bu Rini. Lampu gantung remang-remang menerangi ruangan yang berbau anyir. Seorang wanita muda terbangun, mendapati dirinya terikat di kursi kayu yang reyot. Tubuhnya lemas, mulutnya disumpal kain.
korban
[menggeram pelan, mencoba berteriak] Mmpphh!
korban
Not support
Bu Rini
[Muncul dari bayangan dengan apron penuh bercak merah] Oh, kamu sudah sadar? Bagus. Aku lebih suka kalau mereka sadar. Itu...lebih memuaskan.
Wanita itu menggeliat panik, menatap alat-alat yang ada di meja dekat Bu Rini: gergaji kecil, pisau, palu, dan ember besar.
Bu Rini
Kamu tahu, ini bukan salah kamu. Kamu cuma ada di tempat yang salah, pada waktu yang salah. Tapi, setidaknya, aku akan memanfaatkanmu sebaik mungkin.
Ia mengambil pisau besar, memutarnya perlahan di tangannya, dan berjalan mendekati wanita malang itu.
korban
[menggeleng liar, air mata mengalir deras] Mmph! Mmmph!
Bu Rini
[berbisik sambil menunduk ke wajahnya] jangan khawatir. Aku tahu apa yang aku lakukan. ☺️
Bu Rini mulai dengan menu sukkan pi sau di bahu wanita itu, memotong dengan presisi. Da rah mengalir deras ke ember di bawahnya. Wanita itu men jerit, tapi suaranya tertahan oleh sumpalan di mulutnya.
Bu Rini
Lihat? Sakitnya gak lama, kok. Aku butuh daging yang segar.
Ia beralih ke palu, menghancurkan sendiri wanita itu dengan pukulan keras, memastikan tubuhnya mudah diolah. Wanita itu menggelepar kesakitan, sementara Bu Rini tetap bekerja tanpa emosi.
Bu Rini
Not support
Bu Rini
Not support
Bu Rini
Kamu tahu? Orang-orang selalu bilang rendangku ini punya tekstur yang lembut. Itu karena aku tahu cara menangani daging dengan benar.
Ia memo tong bagian pa ha wanita itu, dagingnya dipisahkan dengan cekatan dari tulang. Wanita itu semakin lemah, napasnya tersengal-sengal, sementara darah terus mengalir deras.
Bu Rini
[tersenyum kecil]Hampir selesai. Kamu akan jadi bagian dari sesuatu yang indah. ☺️
Setelah menyaksikan wanita itu tak bernyawa, Bu Rini mengangkat ember penuh darah dan menuangkannya ke wastafel. Ia membersihkan potongan daging dengan air dingin, memisahkan bagian yang akan digunakan untuk rendang keesokan harinya.
Bu Rini
[memandang hasil kerjanya] Sempurna.
Dapur terlihat bersih kembali keesokan harinya. Tidak ada jejak apapun selain aroma rempah-rempah yang mulai dintumis di wajan besar. Rendang Bu Rini siap untuk pelanggan setianya.
Bu Rini
[tersenyum saat pelanggan mulai datang] Selamat menikmati. Semoga rasanya bikin kalian balik lagi.☺️
Namun, di ruangan belakang, koper lain sudah menunggu. Kali ini dengan korban berikutnya, seorang wanita yang pingsan dengan tangan terikat.
Comments
chiaa🍰
cs sebagus ini knapa sepii huaaa😭 lanjut thor
2025-01-06
1
Your Boyfriend
di tunggu updatenya /Scream/
2025-01-06
0
Msofa
Asli Psikopat!!! 🥶
2025-01-07
1