Jejak Cinta Dalam Keluarga
Chapter 5: Langkah Awal Menuju Kebenaran
[Private Chat: Aisha & Reyhan]
Aisha Putri
Rey, aku tahu ini sulit buat kamu, tapi aku nggak akan berhenti sampai aku tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Reyhan Alvaro
Sha, kenapa kamu nggak bisa biarin ini berlalu? Aku udah cukup lama ngelupain semuanya.
Aisha Putri
Justru itu, Rey. Kalau kamu terus menutupinya, kamu nggak akan pernah benar-benar bebas. Aku di sini untuk bantu kamu.
Reyhan membaca pesan itu dengan hati yang bercampur aduk. Dia tahu Aisha tulus, tapi membuka luka lama adalah sesuatu yang paling dia takutkan.
Reyhan duduk di meja kerjanya, menatap ponsel yang bergetar. Panggilan dari Aisha terus masuk, tapi dia tak sanggup menjawab.
Di dalam pikirannya, dia kembali ke hari itu—hari di mana ejekan teman-temannya mencapai puncaknya
Flashback: Aula Perpisahan
Reyhan berdiri di belakang panggung, memegang piala penghargaan untuk siswa berprestasi. Saat itu, beberapa teman mendekatinya dengan senyum yang tak tulus.
Siswa 1:
Wah, Reyhan. Hebat ya, bisa dapat piala. Tapi nggak heran sih, kamu kan anak kesayangan guru.
Siswa 2:
Bener banget. Tapi sayang, keluarga kamu nggak pernah hadir buat lihat keberhasilan kamu, ya?
Ejekan itu menusuk hati Reyhan. Dia hanya tersenyum kecil, mencoba menahan air mata. Ketika acara selesai, dia langsung pergi, meninggalkan keramaian tanpa sepatah kata pun.
[Grup Chat: Sahabat Sejati]
Dinda Amelia
Rey, reuni tinggal seminggu lagi. Kamu udah yakin mau datang?
Reyhan Alvaro
Din, aku belum tahu. Rasanya berat banget buat ketemu mereka lagi.
Aisha Putri
Rey, kalau kamu nggak datang, kamu cuma kasih mereka kekuatan buat terus bikin kamu merasa kecil. Kamu lebih dari itu.
Reyhan Alvaro
Sha, ini nggak semudah yang kamu kira.
Dinda Amelia
Kita bakal ada di sana buat kamu, Rey. Kamu nggak sendirian.
Pesan dari Dinda dan Aisha membuat hati Reyhan sedikit hangat. Untuk pertama kalinya, dia mempertimbangkan untuk menghadapi semuanya.
[Malam Hari, Private Chat: Pengirim Anonim & Reyhan]
Pengirim Pesan Anonim (Identitas Rahasia
Kamu belum cerita ke mereka, ya?
Reyhan Alvaro
Kenapa kamu terus ganggu aku? Apa maumu sebenarnya?
Pengirim Pesan Anonim (Identitas Rahasia
Aku cuma mau kamu jujur, Rey Mereka berhak tahu apa yang kamu alami.
Reyhan Alvaro
Kamu nggak tahu apa-apa soal aku.
Pengirim Pesan Anonim (Identitas Rahasia
Justru aku tahu segalanya. Termasuk apa yang mereka katakan di aula waktu itu.
Pesan terakhir itu membuat Reyhan terdiam. Siapa sebenarnya pengirim ini? Bagaimana dia bisa tahu detail kejadian yang bahkan Reyhan coba lupakan?
Reyhan duduk di balkon kamarnya, memandangi kota yang mulai gelap. Dia menggenggam ponsel dengan erat, berpikir tentang kata-kata Aisha, Dinda, dan pengirim anonim.
Di sudut meja, undangan reuni masih tergeletak. Reyhan menatapnya dengan ragu, namun dalam hati, dia tahu bahwa melarikan diri bukanlah solusi.
Sementara itu, Aisha sedang menyusun rencana untuk menghadapi reuni. Dia bertekad untuk membantu Reyhan, apapun yang terjadi.
Dan di suatu tempat, pengirim anonim mengetik pesan lain, siap mengungkap rahasia yang bisa mengubah segalanya.
Comments