Jejak Cinta Dalam Keluarga
Chapter 4: Kebeneran Yang Mulai Terkuak
[Private Chat: Reyhan & Dinda]
Dinda Amelia
Rey, aku cuma mau bilang, reuni ini nggak hanya tentang nostalgia. Ini tentang memperbaiki apa yang pernah rusak. Kalau kamu ngerasa nggak siap, aku ngerti. Tapi aku harap kamu datang.
Reyhan Alvaro
Makasih, Din. Aku tahu kamu dan Aisha selalu peduli. Tapi ada hal yang kalian nggak tahu, dan itu mungkin akan mengubah segalanya.
Dinda Amelia
Rey, kita semua punya masa lalu. Tapi kita di sini bukan buat menghakimi. Kalau kamu butuh tempat cerita, aku dan Aisha selalu ada.
Reyhan menghela napas panjang. Pesan Dinda membuat hatinya sedikit lebih ringan, meski bayangan masa lalunya masih menghantuinya.
[Private Chat: Pengirim Anonim & Aisha]
Pengirim Pesan Anonim (Identitas Rahasia
Aku tahu kamu masih bingung. Tapi kamu harus tahu, Reyhan menyembunyikan sesuatu tentang kejadian di akhir SMA.
Aisha Putri
Kenapa kamu terus bilang hal ini? Apa yang sebenarnya terjadi? Jelaskan!
Pengirim Pesan Anonim (Identitas Rahasia
Kamu ingat insiden perpisahan kelas? Semua orang tertawa, tapi nggak ada yang sadar apa yang Reyhan alami hari itu.
Aisha terdiam membaca pesan itu. Dia mulai mengingat hari perpisahan yang penuh kegembiraan, namun tak pernah terpikirkan bahwa ada sesuatu yang salah.
Aisha Putri
Apa maksudmu? Insiden apa? Aku nggak ingat ada yang aneh.
Pengirim Pesan Anonim (Identitas Rahasia
Itu karena dia pandai menyembunyikannya. Kalau kamu benar-benar peduli, cari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Akun anonim itu kembali offline, meninggalkan Aisha dengan segudang pertanyaan.
Aisha’s Room – Siang Hari
Aisha duduk di depan laptopnya, membuka folder foto-foto lama. Dia memandangi foto perpisahan yang Dinda kirim beberapa hari lalu.
Dalam foto itu, Reyhan berdiri di sudut, tersenyum kecil. Tapi ketika Aisha memperhatikan lebih dalam, ada sesuatu di matanya—bukan kebahagiaan, melainkan kepedihan yang tersembunyi.
Aisha menghela napas. Dia harus mencari tahu lebih banyak.
[Grup Chat: Sahabat Sejati]
Aisha Putri
Guys, aku baru lihat lagi foto-foto perpisahan kita. Ada yang ingat sesuatu yang aneh waktu itu?
Dinda Amelia
Maksud kamu apa, Sha? Bukannya itu hari yang seru banget?
Reyhan Alvaro
Sha, kamu kenapa tiba-tiba nanyain itu? Bukannya itu udah lama banget?
Aisha Putri
Entahlah, aku cuma ngerasa ada sesuatu yang kita lewatkan waktu itu. Rey, kamu nggak apa-apa, kan?
Reyhan Alvaro
Ya, aku nggak apa-apa. Jangan pikirin yang aneh-aneh.
Reyhan cepat mengakhiri percakapan, membuat Aisha semakin yakin ada sesuatu yang dia sembunyikan.
Reyhan teringat hari perpisahan itu. Semua orang tertawa, bersenang-senang, sementara dia duduk sendirian di salah satu sudut ruangan. Beberapa teman menghampirinya, tetapi bukan untuk mengajaknya bergabung.
“Rey, kenapa kamu selalu jadi orang yang nggak seru?” kata salah satu teman dengan nada mengejek.
Dia mencoba mengabaikan komentar itu, tetapi ejekan lain menyusul, membuatnya semakin merasa kecil.
Ketika acara selesai, dia berjalan pulang sendirian, membawa perasaan terluka yang tak pernah dia bagi dengan siapa pun.
[Private Chat: Aisha & Dinda]
Aisha Putri
Din, aku nggak bisa berhenti mikirin Reyhan. Aku yakin ada sesuatu yang dia sembunyikan, dan itu ada hubungannya dengan masa SMA kita.
Dinda Amelia
Aku juga mikir begitu, Sha. Tapi gimana caranya kita tahu tanpa bikin dia marah?
Aisha Putri
Kita harus sabar. Mungkin, kalau kita kasih dia waktu, dia bakal cerita.
Malam itu, Aisha mendapat pesan lagi dari pengirim anonim.
Pengirim Pesan Anonim (Identitas Rahasia
Kalau kamu benar-benar mau tahu, tanyakan tentang insiden di aula sekolah. Itu awal dari semuanya.
Pesan itu membuat Aisha semakin gelisah. Apa yang sebenarnya terjadi di aula sekolah saat perpisahan kelas mereka?
Sementara itu, Reyhan duduk di kamarnya, menatap undangan reuni di mejanya. Hatinya penuh keraguan, tetapi juga harapan kecil bahwa mungkin ini adalah kesempatan untuk melepaskan beban masa lalu.
Comments