Bab 5 : Terhina

Kania dan Yuda pulang bersama, Yuda mampir dulu ke kontrakan Kania karena memang hari ini dia ingin menghabiskan harinya dengan kekasihnya itu.

Yuda menunggu Kania yang ingin bersiap-siap karena malam ini, dia akan mengajak Kania untuk bertemu dengan kedua orang tuanya, dia tidak ingin lagi menunda niat baik ini.

Selang beberapa menit, Kania sudah siap dengan pakaian terbaiknya, Kania sangat cantik dalam balutan dress yang menutupi tubuhnya, Yuda berdiri dan mendekat pada Kania.

“Kamu cantik banget sayang, mereka harus menyetujui hubungan kita apapun yang terjadi.”

“Kalo mama kamu tetap nolak aku gimana?”

“Ya kita kawin lari aja.”

“Ngaco kamu.” Yuda hanya nyengir lalu mengamit tangan Kania, mereka berjalan ke arah mobil, dengan romantisnya, Yuda membukakan pintu untuk Kania lalu berjalan kecil mengelilingi mobil untuk masuk ke pintu lain.

Yuda melajukan mobil dengan kecepatan sedang, sebenarnya Kania begitu gugup harus menghadapi kedua orang tua Yuda yang begitu arogan dan memiliki mulut begitu pedas, terlebih ibu Yuda.

“Jangan gugup begitu sayang, santai saja, aku ada kok sama kamu.” Yuda menggenggam tangan Kania karena dia tahu kalau saat ini kekasihnya begitu gugup.

“Aku hanya takut aja Yud, aku udah kebayang aja gimana mama sama papa kamu.”

“Aku ada sama kamu, kamu tenang aja.”

Kania mengangguk, mereka berdua sampai di sebuah rumah mewah dengan pagar yang begitu tinggi, seorang satpam membukakan pagar lalu Yuda memasuki rumah itu.

Kania memantapkan langkahnya untuk memasuki rumah Yuda, pria itu disambut hangat oleh kedua orang tuanya namun tidak dengan Kania, Kedua orang tua Yuda menatap sinis Kania, dari tatapan itu sudah bisa dipastikan kalau mereka pasti akan menolak Kania mentah-mentah.

Kini mereka semua duduk saling berhadapan, Kania kembali gugup dan juga takut dengan tatapan kedua orang tua Yuda. Yuda mengemukakan niat hatinya untuk melamar Kania dan benar saja, hal itu ditentang keras oleh mereka, suara amarah dari ayah dan ibu Yuda membuat Kania begitu takut.

“Wanita sampah begini mau kamu nikahi? Apa standar kamu begitu rendah Yuda?” teriak ibu Yuda dengan lantang.

“Aku cinta sama Kania ma.”

“Persetan dengan cinta kamu itu, masih banyak wanita lain yang jauh lebih sempurna daripada wanita sampah ini Yuda.”

“Ma, tolong jangan hina Kania lagi, mau restu dari kalian ataupun tidak, aku akan tetap menikahi Kania.” Yuda berdiri lalu menarik tangan Kania untuk pergi dari sana, ibu dan ayah Yuda berteriak namun tak digubris oleh Yuda.

Di dalam mobil, Kania menangis tersedu, dia sangat sakit hati dengan hinaan dari ibu Yuda tadi, Yuda memeluk lembut Kania dan mencium kening Kania lama.

“Besok kita menikah, aku tidak peduli dengan restu mereka, yang akan menjalani hidup ini adalah aku dan kamu sayang.”

“Jika mereka semakin marah bagaimana Yuda?”

“Aku tidak peduli Kania, aku benar-benar tidak peduli.” Kania membalas pelukan Yuda.

Mereka kembali ke kontrakan, Yuda akan menginap di sana malam ini, besok dia akan menikahi Kania dan resmi memiliki Kania seutuhnya.

Yuda mengunci pintu rumah itu dan menyusul Kania ke dalam kamarnya, wanita itu ternyata tengah mengganti bajunya dengan baju tidur, Yuda membantu Kania untuk melepaskan gaun yang melekat di tubuh Kania dengan gerakan menggoda sambil mengelus punggung terbuka Kania.

Kania memejamkan mata saat merasakan sentuhan lembut tangan Yuda di area punggungnya.

Dress itu terlepas, Kania saat ini hanya mengenakan dalaman saja, Yuda yang melihat Kania seperti itu sangat terangsang, bagian selatannya mengeras dan ingin segera dipuaskan. Ini bukanlah hal pertama untuk mereka, mereka sudah sering melakukannya jika ada kesempatan tapi Yuda selalu memberikan obat pencegah kehamilan untuk Kania agar perbuatannya tidak meninggalkan bekas.

Yuda terus mencumbu Kania dengan menghisap dan menjilati leher hingga telinga Kania, wanita itu hanya bisa menggigit bibir bawahnya sambil memegangi kepala Yuda.

Tangan pria itu kini perlahan membuka bra yang dikenakan Kania dan tubuh atas Kania sekarang polos dengan dua buah dada yang menggantung indah, Yuda tak membuang kesempatan, dia langsung meremas kuat kedua buah dada itu yang membuat Kania mendesah.

“Aahh Yudahh aahh,” desah Kania, Yuda semakin liar mengecup Kania lalu sebelah tangan Yuda menyusup ke balik segitiga yang membungkus aset berharga Kania, mengelus bibir kemaluan itu dengan lembut sehingga tubuh Kania membusung dengan erotis.

Tangan Kania menjambak rambut Yuda lalu bibir Yuda kini bersatu dengan bibir Kania, suara kecipak dari penyatuan dua bibir mulai terdengar begitu sensasional.

Yuda melepaskan semua pakaiannya, dia juga membuka cd yang dipakai oleh Kania, mereka berdua kini telah dipenuhi dengan nafsu dan gairah, saat akan kembali bermesraan, lampu di kontrakan Kania mati, semua berubah menjadi gelap, Yuda meraba ponselnya untuk mendapatkan pencahayaan.

“Pasti meterannya membalik lagi,” pikir Kania.

“Aku cek keluar dulu ya.”

“Iya.” Yuda mengenakan kembali celananya dan memeriksa meteran keluar, benar saja, lampu tetangga semua menyala, hanya lampu di kontrakan Kania yang mati.

Dugh!

Yuda pingsan seketika saat balok kayu besar menghantam kepalanya dengan kuat. Seseorang menyeret tubuh Yuda masuk ke dalam bagasi mobil, sebelum menutup bagasi itu, Yuda terlebih dahulu diberikan suntikan.

Leo tersenyum saat melihat Yuda tak berdaya, dia masuk ke dalam kontrakan Kania untuk menggantikan Yuda, dari tadi sebenarnya Leo sudah mengikuti Kania dan Yuda.

Kania sedang rebahan di atas kasurnya sambil memainkan ponsel.

Klek!

“Kok belum nyala juga lampunya Yud? Mati semua ya?” tanya Kania sambil menaruh kembali ponselnya di atas nakas dan mengambil posisi duduk.

Leo berjalan mendekati Kania yang memang kamar itu sangat gelap tanpa cahaya, Leo hanya diam, suara langkah kakinya saja yang terdengar.

“Kok diam aja sih, Yuda.”

Kania merapatkan selimut ke tubuhnya, karena dia sedang tidak mengenakan apa-apa di balik selimut itu.

“Kamu siapa?” tanya Kania saat Leo menindihnya, Kania sangat hafal dengan aroma tubuh Yuda dan kali ini bukanlah Yuda.

“Lepaskan aku, kamu siapa? Di mana Yuda?” Leo membekap mulut Kania dan mengikat kedua tangan Kania dengan tali yang telah dia bawa.

“Ini aku Kania, apa kau lupa?”

“Siapa? Lepaskan aku.”

“Leo.”

“Apa maumu? Di mana Yuda? Kenapa kau lakukan ini padaku?”

“Shtt jangan berisik, aku hanya melakukan apa yang menurutku benar.” Suara Leo terdengar dingin dan menuntut, Leo beranjak dari tubuh Kania lalu menyalakan senter untuk penerangan di kamar itu, Kania membulatkan matanya dengan sempurna.

“Apa maumu Leo?” tanya Kania dengan nada takut.

“Dirimu Kania, aku sangat benci ketika pria itu memilikimu ” jawab Leo dengan santai dan dingin.

...•••BERSAMBUNG•••...

Terpopuler

Comments

Jenny's

Jenny's

yah Thor kok kenapa udah pernah ehem2 sama Yuda Thor, ciuman dong Leo 😅

2025-03-03

1

Maryam Nushaibah

Maryam Nushaibah

Aw Leo cemburu

2025-04-13

0

Maryam Nushaibah

Maryam Nushaibah

Panas eui/Grin/

2025-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menghabisi Pengkhianat
2 Bab 2 : Dibawa Wanita Asing
3 Bab 3 : Tersentuh Akan Kebaikannya
4 Bab 4 : Memeras Orang Yang Salah
5 Bab 5 : Terhina
6 Bab 6 : Sama Saja
7 Bab 7 : Bunuh Diri
8 Bab 8 : Merasa Sedih
9 Bab 9 : Ternyata Satu Kota
10 Bab 10 : Sentuhan Lembut Sang Ayah
11 Bab 11 : Sisi Lembut
12 Bab 12 : Itu Menjijikkan
13 Bab 13 : Kehilangan
14 Bab 14 : Membalas Kekejian
15 Bab 15 : Menonton Film Romantis
16 Bab 17 : Meminta Kebebasan
17 Bab 18 : Keluar Dari Rumah
18 Bab 19 : Memenuhi Keinginan Maureen
19 Bab 20 : Dibawa Paksa
20 Bab 21 : Menyesal Telah Pergi
21 Bab 22 : Mencoba Hal Baru
22 Bab 23 : Menjadi Bahan Perundungan
23 Bab 24 : Hampir Terlambat
24 Bab 25 : Lamaran Leo
25 Bab 26 : Mulai Membalas
26 Bab 27 : Melepas Rindu
27 Bab 28 : Malam Ini Cukup Melelahkan
28 Bab 29 : Hari Pernikahan
29 Bab 30 : Kolam Renang
30 Bab 31 : Apa Itu Benar?
31 Bab 32 : Ke Pasar
32 Bab 33 : Terpikir Mengenai Kehamilan
33 Bab 34 : Positif Hamil
34 Bab 36 : Kenapa Harus Dihabisi?
35 Bab 37 : Menabrak Ulat Bulu
36 Bab 38 : Kekerasan Yang Hampir Meregang Nyawa
37 Bab 39 : Jangan Membunuh Lagi!
38 Bab 41 : Diganggu Siluman Rubah
39 Bab 42 : Pengacau Hidup Sudah Tiada
40 Bab 43 : Target Selanjutnya
41 Bab 44 : Pergi Ke Meksiko
42 Bab 45 : Dilecehkan Orang Tak Dikenal
43 Bab 46 : Dipakai Secara Bersamaan
44 Bab 47 : Tidak Bisa Mengelak
45 Bab 48 : Menyatakan Rasa
46 Bab 49 : Aku Lelah Axelo
47 Bab 50 : Keadilan Untuk Safa
48 Bab 51 : Memulai Pembalasan
49 Bab 52 : Sudah Tamat
50 Bab 53 : Pembunuh Yang Meresahkan
51 Bab 54 : Motif Pembunuhan
52 Bab 55 : Menjerat Maureen
53 Bab 56 : Kecemasan Leo
54 Bab 57 : Perselingkuhan
55 Bab 58 : Bertemu Dengannya
56 Bab 59 : Pergi Keluar Kota
57 Bab 60 : Menguji Kesabaran Leo
58 Bab 61 : Kedatangan Pelakor
59 Bab 62 : Akan Mengakhiri Semuanya
60 Bab 63 : Jebakan
61 Bab 64 : Mengajukan Tuntutan
62 Bab 65 : Situkang Jajan
63 Bab 66 : Hasrat Membunuh
64 Bab 67 : Membawa Jaminan
65 Bab 68 : Merasa Bersalah dan Terbebani
66 Bab 69 : Kematian Yang Diinginkan
67 Bab 70 : Selama Dia Hamil, Kau Aman
68 Bab 71 : Wanita Asing
69 Bab 72 : Jajan Solusi Terbaik
70 Bab 73 : Kasus Perampokan
71 Bab 74 : Menyelidiki Kasus Kembali
72 Bab 75 : Berakhir Malam Ini
73 Bab 76 : Ibu Mereka?
74 Bab 77 : Kepribadian Ganda
75 Bab 78 : Memperbaiki Hubungan
76 Bab 79 : Penggeledahan
77 Bab 80 : Beban Yang Terlepaskan
78 Bab 81 : Kelimpungan
79 Bab 82 : Apa Kamu Bahagia?
80 Bab 83 : Lamaran Axelo
81 Bab 84 : Kegiatan Pertama Di Meksiko
82 Bab 85 : Dia Datang
83 Bab 86 : Ancaman Untuk Leo
84 Bab 87 : Tidak Bisa Dibiarkan
85 Bab 88 : Menekan Sang Istri
86 Bab 89 : Kekacauan Beruntun
87 Bab 90 : ICU
88 Bab 91 : Proses Pemulihan
89 Bab 92 : Menghancurkan Bisnis
90 Bab 93 : Persembunyian Musuh
91 Bab 94 : Tidak Ditakdirkan Menikah
92 Bab 95 : Menghabiskan Sisa Liburan Bersama
93 S2 Bab 1 : Kebersamaan
94 S2 Bab 2 : Penyebab
95 S2 Bab 3 : Perubahan
96 S2 Bab 4 : Malam Minggu
97 S2 Bab 5 : Kesedihan di Balik Kebahagiaan Semu
98 S2 Bab 6 : Apartemen
99 S2 Bab 7 : Telah Tiada
100 S2 Bab 8 : Halusinasi
101 S2 Bab 9 : Cold Hands
102 S2 Bab 10 : Jangan Bangunkan Luka
103 S2 Bab 11 : Mengintai
104 S2 Bab 12 : Mama Kesakitan, Pa
105 S2 Bab 13 : Bakso
106 S2 Bab 14 : Tingkah Aneh Geera
107 S2 Bab 15 : Pengkhianatan
108 S2 Bab 16 : Ruangan Gelap
109 S2 Bab 17 : Kondisi Menyedihkan
110 S2 Bab 18 : Dalang
111 S2 Bab 19 : Trauma Akan Pembantaian
112 S2 Bab 20 : Selesai Tanpa Membunuh
113 S2 Bab 21 : Dua Cinta Kecil di Ujung Layar
114 S2 Bab 22 : Rekaman Itu
115 S2 Bab 23 : Hari Terakhir di Paris
116 S2 Bab 24 : Kembali dan Pergi
117 S2 Bab 25 : Belanja Pagi
118 S2 Bab 26 : Teater Berdarah
119 S2 Bab 27 : Pantauan Tetangga
120 S2 Bab 28 : Creepy Smile
121 S2 Bab 29 : Wanita Itu
122 S2 Bab 30 : Kekacauan
123 S2 Bab 31 : Teror Yang Mengganggu
124 S2 Bab 32 : Memberi Kesempatan
125 S2 Bab 33 : Di Balik Tirai Maestro
126 S2 Bab 34 : Liar Malam Ini
127 S2 Bab 35 : Kabaji
128 S2 Bab 36 : Pengakuan
129 S2 Bab 38 : Romansa Merah
130 S2 Bab 39 : Menonton Secara Live
131 S2 Bab 40 : Harapan dan Keraguan
132 S2 Bab 41 : Pulau Triald
133 S2 Bab 42 : Tidak Diizinkan Pergi
134 S2 Bab 43 : Cukup Rumit
135 S2 Bab 44 : Teater Hidup
136 S2 Bab 45 : Bayi Malang
137 S2 Bab 46 : Pertempuran Malam
138 S2 Bab 47 : Harta Di Bawah Pulau
139 S2 Bab 48 : Tetaplah Di Sini
140 S2 Bab 49 : Liburan Ke Bali
141 S2 Bab 50 : Pelukan Matahari di Tanah Dewata
142 S2 Bab 51 : Teror Sekitaran Kompleks
143 S2 Bab 52 : Pengambilan Ginjal
144 S2 Bab 53 : Kegiatan Amal
145 S2 Bab 54 : Teror Kembali Datang
146 S2 Bab 55 : Kejelasan
147 S2 Bab 56 : Penolakan
148 S2 Bab 57 : Bukti Kejahatan
149 S2 Bab 58 : Tertuduh
150 S2 Bab 59 : Dipaksa Mengaku
151 S2 Bab 60 : Perkelahian
152 S2 Bab 61 : Keributan
153 S2 Bab 62 : Kerjasama
154 S2 Bab 63 : Pembunuhan Sipir Penjara
155 S2 Bab 64 : Blok Penjara
156 S2 Bab 65 : Sedikit Kecerobohan
157 S2 Bab 66 : Pelenyapan Barang Bukti
158 S2 Bab 67 : Angkuh
159 S2 Bab 68 : Dibuat Kesal
160 S2 Bab 69 : Permohonan Dengan Nada Aneh
161 S2 Bab 70 : Merendahkan
162 S2 Bab 71 : Peringatan Ringan
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bab 1 : Menghabisi Pengkhianat
2
Bab 2 : Dibawa Wanita Asing
3
Bab 3 : Tersentuh Akan Kebaikannya
4
Bab 4 : Memeras Orang Yang Salah
5
Bab 5 : Terhina
6
Bab 6 : Sama Saja
7
Bab 7 : Bunuh Diri
8
Bab 8 : Merasa Sedih
9
Bab 9 : Ternyata Satu Kota
10
Bab 10 : Sentuhan Lembut Sang Ayah
11
Bab 11 : Sisi Lembut
12
Bab 12 : Itu Menjijikkan
13
Bab 13 : Kehilangan
14
Bab 14 : Membalas Kekejian
15
Bab 15 : Menonton Film Romantis
16
Bab 17 : Meminta Kebebasan
17
Bab 18 : Keluar Dari Rumah
18
Bab 19 : Memenuhi Keinginan Maureen
19
Bab 20 : Dibawa Paksa
20
Bab 21 : Menyesal Telah Pergi
21
Bab 22 : Mencoba Hal Baru
22
Bab 23 : Menjadi Bahan Perundungan
23
Bab 24 : Hampir Terlambat
24
Bab 25 : Lamaran Leo
25
Bab 26 : Mulai Membalas
26
Bab 27 : Melepas Rindu
27
Bab 28 : Malam Ini Cukup Melelahkan
28
Bab 29 : Hari Pernikahan
29
Bab 30 : Kolam Renang
30
Bab 31 : Apa Itu Benar?
31
Bab 32 : Ke Pasar
32
Bab 33 : Terpikir Mengenai Kehamilan
33
Bab 34 : Positif Hamil
34
Bab 36 : Kenapa Harus Dihabisi?
35
Bab 37 : Menabrak Ulat Bulu
36
Bab 38 : Kekerasan Yang Hampir Meregang Nyawa
37
Bab 39 : Jangan Membunuh Lagi!
38
Bab 41 : Diganggu Siluman Rubah
39
Bab 42 : Pengacau Hidup Sudah Tiada
40
Bab 43 : Target Selanjutnya
41
Bab 44 : Pergi Ke Meksiko
42
Bab 45 : Dilecehkan Orang Tak Dikenal
43
Bab 46 : Dipakai Secara Bersamaan
44
Bab 47 : Tidak Bisa Mengelak
45
Bab 48 : Menyatakan Rasa
46
Bab 49 : Aku Lelah Axelo
47
Bab 50 : Keadilan Untuk Safa
48
Bab 51 : Memulai Pembalasan
49
Bab 52 : Sudah Tamat
50
Bab 53 : Pembunuh Yang Meresahkan
51
Bab 54 : Motif Pembunuhan
52
Bab 55 : Menjerat Maureen
53
Bab 56 : Kecemasan Leo
54
Bab 57 : Perselingkuhan
55
Bab 58 : Bertemu Dengannya
56
Bab 59 : Pergi Keluar Kota
57
Bab 60 : Menguji Kesabaran Leo
58
Bab 61 : Kedatangan Pelakor
59
Bab 62 : Akan Mengakhiri Semuanya
60
Bab 63 : Jebakan
61
Bab 64 : Mengajukan Tuntutan
62
Bab 65 : Situkang Jajan
63
Bab 66 : Hasrat Membunuh
64
Bab 67 : Membawa Jaminan
65
Bab 68 : Merasa Bersalah dan Terbebani
66
Bab 69 : Kematian Yang Diinginkan
67
Bab 70 : Selama Dia Hamil, Kau Aman
68
Bab 71 : Wanita Asing
69
Bab 72 : Jajan Solusi Terbaik
70
Bab 73 : Kasus Perampokan
71
Bab 74 : Menyelidiki Kasus Kembali
72
Bab 75 : Berakhir Malam Ini
73
Bab 76 : Ibu Mereka?
74
Bab 77 : Kepribadian Ganda
75
Bab 78 : Memperbaiki Hubungan
76
Bab 79 : Penggeledahan
77
Bab 80 : Beban Yang Terlepaskan
78
Bab 81 : Kelimpungan
79
Bab 82 : Apa Kamu Bahagia?
80
Bab 83 : Lamaran Axelo
81
Bab 84 : Kegiatan Pertama Di Meksiko
82
Bab 85 : Dia Datang
83
Bab 86 : Ancaman Untuk Leo
84
Bab 87 : Tidak Bisa Dibiarkan
85
Bab 88 : Menekan Sang Istri
86
Bab 89 : Kekacauan Beruntun
87
Bab 90 : ICU
88
Bab 91 : Proses Pemulihan
89
Bab 92 : Menghancurkan Bisnis
90
Bab 93 : Persembunyian Musuh
91
Bab 94 : Tidak Ditakdirkan Menikah
92
Bab 95 : Menghabiskan Sisa Liburan Bersama
93
S2 Bab 1 : Kebersamaan
94
S2 Bab 2 : Penyebab
95
S2 Bab 3 : Perubahan
96
S2 Bab 4 : Malam Minggu
97
S2 Bab 5 : Kesedihan di Balik Kebahagiaan Semu
98
S2 Bab 6 : Apartemen
99
S2 Bab 7 : Telah Tiada
100
S2 Bab 8 : Halusinasi
101
S2 Bab 9 : Cold Hands
102
S2 Bab 10 : Jangan Bangunkan Luka
103
S2 Bab 11 : Mengintai
104
S2 Bab 12 : Mama Kesakitan, Pa
105
S2 Bab 13 : Bakso
106
S2 Bab 14 : Tingkah Aneh Geera
107
S2 Bab 15 : Pengkhianatan
108
S2 Bab 16 : Ruangan Gelap
109
S2 Bab 17 : Kondisi Menyedihkan
110
S2 Bab 18 : Dalang
111
S2 Bab 19 : Trauma Akan Pembantaian
112
S2 Bab 20 : Selesai Tanpa Membunuh
113
S2 Bab 21 : Dua Cinta Kecil di Ujung Layar
114
S2 Bab 22 : Rekaman Itu
115
S2 Bab 23 : Hari Terakhir di Paris
116
S2 Bab 24 : Kembali dan Pergi
117
S2 Bab 25 : Belanja Pagi
118
S2 Bab 26 : Teater Berdarah
119
S2 Bab 27 : Pantauan Tetangga
120
S2 Bab 28 : Creepy Smile
121
S2 Bab 29 : Wanita Itu
122
S2 Bab 30 : Kekacauan
123
S2 Bab 31 : Teror Yang Mengganggu
124
S2 Bab 32 : Memberi Kesempatan
125
S2 Bab 33 : Di Balik Tirai Maestro
126
S2 Bab 34 : Liar Malam Ini
127
S2 Bab 35 : Kabaji
128
S2 Bab 36 : Pengakuan
129
S2 Bab 38 : Romansa Merah
130
S2 Bab 39 : Menonton Secara Live
131
S2 Bab 40 : Harapan dan Keraguan
132
S2 Bab 41 : Pulau Triald
133
S2 Bab 42 : Tidak Diizinkan Pergi
134
S2 Bab 43 : Cukup Rumit
135
S2 Bab 44 : Teater Hidup
136
S2 Bab 45 : Bayi Malang
137
S2 Bab 46 : Pertempuran Malam
138
S2 Bab 47 : Harta Di Bawah Pulau
139
S2 Bab 48 : Tetaplah Di Sini
140
S2 Bab 49 : Liburan Ke Bali
141
S2 Bab 50 : Pelukan Matahari di Tanah Dewata
142
S2 Bab 51 : Teror Sekitaran Kompleks
143
S2 Bab 52 : Pengambilan Ginjal
144
S2 Bab 53 : Kegiatan Amal
145
S2 Bab 54 : Teror Kembali Datang
146
S2 Bab 55 : Kejelasan
147
S2 Bab 56 : Penolakan
148
S2 Bab 57 : Bukti Kejahatan
149
S2 Bab 58 : Tertuduh
150
S2 Bab 59 : Dipaksa Mengaku
151
S2 Bab 60 : Perkelahian
152
S2 Bab 61 : Keributan
153
S2 Bab 62 : Kerjasama
154
S2 Bab 63 : Pembunuhan Sipir Penjara
155
S2 Bab 64 : Blok Penjara
156
S2 Bab 65 : Sedikit Kecerobohan
157
S2 Bab 66 : Pelenyapan Barang Bukti
158
S2 Bab 67 : Angkuh
159
S2 Bab 68 : Dibuat Kesal
160
S2 Bab 69 : Permohonan Dengan Nada Aneh
161
S2 Bab 70 : Merendahkan
162
S2 Bab 71 : Peringatan Ringan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!