3. Monster Tidur

Walau kecewa berat mendapatkan item yang sedikit tidak berguna, Noza tetap menyimpan buku tersebut di dalam tas.

Perempuan berambut hitam itu pun kembali pergi menuju swalayan yang berada di dekat sekolahnya. Di sini, kewarasan Noza mulai dipertanyakan oleh cahaya putih selaku sistem pengawas.

"Hebat, dia kayak anak kecil yang dilepas di toko mainan! semoga saja dia lupa tujuan awalnya dan memborong semua barang tidak berguna."

[Nona, tolong jangan bertindak sembrono. Ingatlah, tujuan anda kemari untuk mengambil barang-barang yang diperlukan.]

Sistem informasi tiba-tiba memperingati Noza, hal itu membuat Cahaya putih yang sedang terbang berdecak pelan.

"Ah, kau benar. Aku harus mengambil barang pokok dulu."

Remaja itu pun bergegas menuju bagian perkakas dan mengambil beberapa barang berupa, 2 tali Pramuka 10 meter, 30 bel lintingan, lem super, dan oli super.

Noza tidak tahu seperti apa bentuk monster tidur itu, dia hanya bisa berharap monster tersebut tidak bersayap agar jebakannya ini sukses.

Rencana remaja ini simpel, pertama dia akan membuat semacam perangkap yang jika terkena akan mengeluarkan bunyi berisik. Ketika ia bangun Noza akan keluar rumah dan mencoba lari dari monster tersebut.

"Pengecut."

"Hah?!" Noza menatap tajam Cahaya putih yang tengah melayang di dekatnya.

"Kenapa kau tidak langsung mengambil senjata dan berhadapan langsung dengan monster tidur? Kau mau melarikan diri terus menerus?"

Noza menghela nafas panjang. Ia lalu menggaruk kepalanya. "Sekarang aku tahu kenapa Oray menyuruhmu menjadi sistem pengawas bukan informasi."

Criing!

Noza menaruh barang-barang tadi ke dalam tas dan memasukkannya ke inventory.

"Dengar ya wahai cahaya putih, aku ini masih manusia biasa bukan pahlawan super yang kuat sejak lahir. Sistem yang Oray berikan padaku tidak bisa menambah kekuatanku.

Monster tidur itu berbahaya karena aku tidak memiliki satupun informasi yang benar tentang dia. Lagi pula, misi sampingan kali ini hanya menyuruhku bertahan hidup."

Cahaya putih itu pun terdiam. "Itu masuk akal."

Diam-diam, sistem informasi menertawakan Cahaya putih yang terkena marah.

Noza pun beralih menuju rak khusus makanan. Dia mengambil makanan pokok yang sekiranya cukup untuk 1 Minggu.

"Sip, dengan begini aku gak perlu kembali lagi ke swalayan tiap hari," ucap Noza.

Perempuan itu memperhatikan sekitarnya yang benar-benar sepi.

"Hei sistem informasi, apa aku bisa mengetahui siapa saja orang yang dikirim oleh Oray kemari?"

[Anda bisa mengetahuinya jika misi sampingan telah selesai. Papan peringkat akan muncul dan menunjukkan posisi 100 besar. Selain itu anda juga bisa melihatnya jika memiliki item Peta Pengintai, Kompas Pelacak, Buku Infomasi Tingkat 3 ke atas, dan beberapa item lain.]

Dari penjelasan di layar hologram itu, Noza mengetahui jika ada lebih dari 100 orang yang di panggil ke permainan ini oleh Oray dan mereka tersebar ke seluruh dunia.

"Hmm... Oray sih emang belum memberi misi yang nyuruh kami untuk bunuh-bunuhan, tapi bukan berarti semua orang akan berteman dan tidak saling nusuk," pikir Noza.

Remaja itu pun memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang belum pernah ia kunjungi. Penjara.

Noza tahu, jika dibandingkan dengan pos polisi, tempat ini akan memiliki presentase lebih tinggi untuk menemukan senjata api.

"Aku akui kau memiliki pemikiran yang lumayan bagus, tapi kau tidak lupa kan sekarang jam berapa?" Cahaya putih bertanya ketika matahari semakin turun dari tempat tertingginya.

"Aku tahu," ucap Noza. perempuan ini sudah serius dalam menyiapkan rencana di dalam kepalanya.

Begitu masuk, Noza sempat kebingungan mencari tempat penyimpanan senjata. Di dalam penjara mungkin memang tidak ada tempat penyimpanan senjata tapi ada yang namanya loker pribadi. Walau butuh tenaga ekstra untuk membukanya.

Sebenarnya Noza bisa saja pergi ke pos polisi pusat hanya saja lokasinya sangat jauh. 3 jam lagi matahari akan benar-benar tenggelam dan ia belum memasang perangkap apapun.

"Wah, berat," batin Noza memperhatikan pistol berwarna hitam tersebut.

Segera ia mengambil kotak pelurunya dan pergi dari sana sebelum malam.

Setibanya di rumah, Noza mulai mengingat tali yang ia ambil di depan pintu dan jendela serta memasang bel lintingan.

"Sepertinya cukup untuk hari ini."

Kini, Noza hanya perlu menunggu monster itu datang.

.

.

.

Tidak ada.

"Sepertinya salah satu dugaanku ada yang salah?"

Noza berjalan perlahan menuju jendela. Sang Surya mulai kembali menyinari dunia tanpa suara sambutan dari ayam jantan di kandang.

Bruk!

Remaja itu merebahkan tubuhnya di sofa. "Jadi makhluk itu tidak muncul di malam hari. Kalau begitu dia mungkin akan muncul ketika aku tidur... Hah, aku kecewa."

[Bukankah ini bagus nona? Dengan begini anda tidak perlu takut berkeliaran di malam hari.]

Seperti biasa, sistem informasi memberikan pesan positif untuk Noza.

Kedua mata merah dan hitam Noza menyipit. "Sekarang aku mengantuk."

Ding!

Sebuah layar hologram berwarna biru kembali muncul. Itu adalah pesan dari Oray. Sekarang Noza bisa membedakan mana pesan hologram dari sistem informasi dan Oray.

[Selamat Atas keberhasilan anda bertahan 1 hari.

Hadiah: 5 poin

tambahan: lakukanlah beragam kegiatan untuk mendapatkan poin bonus, bila ingin.]

"Ah, ini baru mirip dengan yang di komik-komik," kata Noza sembari memperbaiki posisi duduknya.

"Sistem informasi, apa kegunaan poin ini?"

[Kegunaan utama koin adalah untuk menaikkan level, membeli barang-barang ajaib, dan untuk membeli skill khusus. Berikut daftar harganya:

Menaikkan level: 100-10.000 poin

Barang-barang ajaib: bebas

Skill khusus: 50-50.000 poin]

Noza berpikir sejenak. Ia sudah memiliki skill Melihat Masa Depan dan item Buku Rawh. Maka dari itu, fokus utamanya adalah menaikkan level.

"Baiklah!" Remaja itu pun bangkit dari duduknya dan mengepalkan tangan penuh tekad.

"Sekarang waktunya mandi!"

"BUAHAHAHA!" Cahaya putih yang sedari tadi diam pun tertawa terbahak-bahak. "Bisa-bisanya kau berpikir untuk mandi di situasi seperti ini."

Noza mengerutkan keningnya, "memangnya kenapa? Aku ini habis begadang tahu! Gak lucu kalau aku tiba-tiba ketiduran di pinggir jalan atau semacamnya."

"Ya ya ya, terserah kau sajalah."

Melihat kepergian Noza menuju kamar mandi membuat Cahaya putih itu tidak habis pikir.

"Kenapa aku harus mengawasi manusia jenis ini sih? Hei, apa aku boleh komplain ke tuan Oray?"

[Anda bisa terkena barah lagi. Memangnya anda mau mengawasi peserta yang mana?]

"Peserta yang saat ini sedang mendapatkan perhatian dari banyak sistem. Kalau tidak salah pion yang telah ia dapatkan sekarang berjumlah 50 lebih. Mungkin sebentar lagi dia akan menjadi yang pertama berada di level 1."

[Ah, peserta yang itu ya O⁠_O]

"Kenapa kau tidak tertarik?"

[Memangnya saya harus tertarik pada peserta yang lain. Tugas utama saya adalah memberikan informasi berguna kepada Nona Noza sesuai dengan levelnya. Jadi saya hanya perlu fokus padanya.]

"Ck, kau sistem yang membosankan, inilah alasan kenapa yang lain tidak tertarik dekat denganmu."

[Dan anda adalah sistem yang menyebalkan. Inilah yang membuat Tuan Oray menugaskan anda mengawasi peserta yang bermasalah.]

"Tunggu, bermasalah? Apa maksudmu?"

[... Lupakan saja apa yang barusan saya katakan. Demi keamanan bersama.]

Terpopuler

Comments

.......

.......

kak akan udah mampir nanti mampir juga ya 🙂

2024-12-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!