Eps 4 : Tamu
Para remaja yang sibuk memasak di dapur dengan kompak saling memandang begitu mendengar bel rumah berbunyi
Saling bertukar pandang untuk memutuskan siapa yang menyambut tamu, namun tidak ada yang bersedia
Bulan Citrahayi
Lo aja, Tin
Wiona Jadinne
(angguk setuju)
Lo kan Tuan Rumah
Justin Prajaya
(melotot)
Junna juga!
Junna Adiyaksa
Gue belum resmi jadi "Junna Prajaya"
Harun Wiranata
Om Fajar mana? Biasanya juga Om Fajar yang sambut tamu
(memotong bawang)
Ricky Fadhila
Ketemu Om Bagas, katanya ada mobil yang rusak parah tadi
Harun Wiranata
(angguk paham)
Bulan Citrahayi
Sana, Tin..
(mendorong Justin)
Bel rumah berbunyi sekali lagi, menandakan bahwa si tamu belum pergi sama sekali
Melihat teman-temannya yang tidak bersedia membuka pintu, akhirnya kakinya yang panjang itu melangkah meninggalkan dapur
Ricky sudah muak dengan teman-temannya yang selalu menolak untuk menyambut tamu
Junna Adiyaksa
𝘛𝘩𝘦 𝘣𝘦𝘴𝘵, Ricky
Jihan seketika menggenggam erat tangan kiri Reyna dan menunduk dalam begitu pintu perlahan terbuka
Jantungnya berdebar tak karuan, nafasnya pun tak beraturan, tubuhnya gemetar bukan main
Ricky Fadhila
Eh? Siapa, ya?
(menelengkan kepala)
Reyna Cashandra
(tersenyum)
Gue tetangga baru kalian
Ricky Fadhila
Oh, anak baru di SMA Bumantara, ya?
(tersenyum kaget)
Reyna Cashandra
(terkekeh)
Iya, gue sama temen gue ini baru pindah
Jihan Nadhifa
(menggenggam makin erat)
Reyna Cashandra
Shh!
(meringis pelan)
Ricky Fadhila
(melirik Jihan)
Jihan Nadhifa
(menggigit bibir)
[ Gue pusing, Reyna.. ]
Kepalanya seolah dihantam oleh sesuatu yang keras, sehingga ia tak sanggup untuk mengangkat kepalanya barang sedetik
Reyna Cashandra
(cemas)
Oh, iya, kayaknya kalian sibuk deh
Reyna Cashandra
(memberikan keranjang)
Ini dari Papa gue, katanya bentuk terimakasih karena udah bantuin Papa tadi
Reyna Cashandra
𝘈𝘤𝘵𝘶𝘢𝘭𝘭𝘺, gue gak tau apa-apa soal bantuan dari Ayah lo
Ricky Fadhila
Oh, bukan Ayah gue
Ricky Fadhila
Bentar, biar lebih sopan, gue panggilin aja Tuan Rumahnya
(hendak pergi)
Reyna Cashandra
Gak usah!
(mencegat Ricky)
Ricky Fadhila
(menatap heran Reyna)
Kenapa?
Reyna Cashandra
Terima aja, gue harus pulang sekarang
Ricky Fadhila
Gak, cuma sebentar-
Reyna dan Ricky kompak melihat ke dalam begitu ada yang menyerukan nama Ricky
Ricky Fadhila
Ah, Tin, sini dulu
Justin Prajaya
Eh? Tamunya belum pulang?
(mendekat)
Justin Prajaya
(menatap Ricky)
Gue cuma mau nanya, lo udah bumbuin apa aja padahal
Ricky Fadhila
Udahlah, nanti aja
Ricky Fadhila
(memandang Reyna)
Ini Tuan Rumahnya, langsung bilang ke anaknya lebih sopan, kan?
Reyna Cashandra
(tersenyum simpul)
Baru saja akan bersuara, Reyna instan menoleh ke arah kiri begitu merasakan tangannya tidak terasa sakit lagi
Jihan Nadhifa
(menatap Reyna)
Reyna Cashandra
[ Jihan? ]
Jihan Nadhifa
(melihat Justin)
Sedikit memberikan isyarat pada Reyna, Jihan tersenyum tipis pada Justin untuk mengisyaratkan permintaan maaf lantaran Reyna malah diam
Reyna Cashandra
O-Oh..
(menatap Justin)
Reyna Cashandra
(memberikan keranjang)
Ini dari Papa gue, sebagai bentuk terimakasih karena Ayah lo udah bantuin Papa gue tadi
Justin Prajaya
Kenapa ada imbalan? Membantu kan udah kewajiban manusia
(menerima keranjang)
Ricky Fadhila
(menyinisi Justin)
[ Tapi lo terima juga, kan? ]
Reyna Cashandra
(terkekeh pelan)
Anggap aja ini sedikit yang bisa kami bagi sebagai tetangga baru
Justin Prajaya
Eh? Kalian tetangga baru?
Justin Prajaya
Mau gabung, gak? Kebetulan kita lagi makan-makan
Justin Prajaya
Ajak orangtua kalian aja, gapapa
Justin Prajaya
Sekalian mengakrabkan diri
(tersenyum)
Reyna Cashandra
Eh? Entahlah, nanti gue bilangin ke orangtua gue
Reyna Cashandra
Mungkin ada waktu yang ditentukan?
Justin Prajaya
(mengusap dagu)
Biasanya sih enggak
Justin Prajaya
(menatap Reyna)
Gimana kalo perjanjian aja? Kita gak bisa saling tukeran kontak sekarang
Reyna Cashandra
(tertawa pelan)
Lo bener, gue gak bawa ponsel
Justin Prajaya
Gimana kalo jam tujuh?
Justin Prajaya
Semisal kalian gak dateng sampai jam setengah delapan, kami anggap kalian emang gak mau dateng
Reyna Cashandra
Boleh
(angguk setuju)
Justin Prajaya
Maaf kalo kesannya gak sopan, kami cuma berpatokan sama waktu
Reyna Cashandra
Gapapa, gak masalah sama sekali
Reyna Cashandra
Kalo gitu, gue sama temen gue pulang dulu, ya
Reyna Cashandra
Makasih undangannya, gue gak enak nolak
Cukup lama sibuk di dapur, empat remaja yang tinggal di dalam sana sesekali bertukar dialog karena bingung, mengapa Ricky dan Justin belum datang?
Bulan Citrahayi
Mungkin mereka bingung karena yang dateng orang penting?
Wiona Jadinne
Sepenting apa sih?
Harun Wiranata
Kalo penasaran, kenapa gak liat sendiri?
Wiona Jadinne
(memandang malas Harun)
Gak mungkin dong, Run
Wiona Jadinne
Kan kesannya-
Bulan Citrahayi
Aduh!
(meringis)
Wiona, Harun, serta Junna segera memandang Bulan yang tiba-tiba meringis
Tentu saja, melihat Bulan yang seolah menyembunyikan tangannya membuat ketiga remaja lainnya panik dan segera mendekati Bulan
Wiona Jadinne
Lo gapapa? Kenapa?
(menarik tangan Bulan)
Bulan Citrahayi
Gapapa, gue cuma kaget aja
(menunjukkan tangan)
Harun Wiranata
Astaga, kok bisa sih, Lan?
(menarik tangan Bulan)
Harun membawa Bulan mendekati kran dapur untuk membasuh luka kecil yang Bulan dapati berkat tidak hati-hati dalam memotong daging ayam
Sementara Harun membasuh darah Bulan, Junna justru berlari ke luar dari dapur, mungkin untuk mengambil kotak P3K atau sehelai plester luka
Wiona Jadinne
Jangan bilang lo kira jari lo itu daging ayam?
Bulan Citrahayi
(menatap Wiona)
Kok tau?
Wiona Jadinne
Kebiasaan lo!
Wiona Jadinne
Udah bener biarin Justin sama Ricky yang ngurusin daging ayam juga
(cemberut)
Bulan Citrahayi
(tertawa pelan)
Junna Adiyaksa
(mendekat)
Udah? Sini, gue obatin
Wiona Jadinne
(menatap Junna)
Di saat Junna mulai sibuk mengobati jari Bulan yang terluka, di saat itu pula akhirnya Ricky dan Justin kembali sambil menenteng sebuah keranjang berisi buah jeruk
Tidak ada satupun yang terdistraksi akan kedatangan Ricky dan Justin berkat luka kecil pada jari Bulan yang tadinya mengeluarkan cukup banyak darah
Justin Prajaya
[ Bulan luka? ]
(menaruh keranjang)
Ricky Fadhila
(menghampiri Bulan)
Lo kenapa?
Bulan Citrahayi
(tersenyum simpul)
Cuma kepotong dikit
Bulan Citrahayi
Salah gue karena gak hati-hati
Wiona Jadinne
(menunduk)
[ Ada sesuatu yang.. ]
Wiona Jadinne
[ Buat gue gak nyaman ]
Justin Prajaya
(melihat Wiona)
Di sepanjang perjalanan kembali ke rumah, baik Reyna maupun Jihan terus mengoceh dengan pertanyaan yang sama sekali terjawab
Reyna Cashandra
(memijit pelipis)
Lo beneran, kan? Gak bohong soal 𝘢𝘯𝘥𝘳𝘰𝘱𝘩𝘰𝘣𝘪𝘢, kan?
Jihan Nadhifa
(memandangi jalan)
Gue juga bingung, Reyna
Jihan Nadhifa
Tiba-tiba kayak ngerasa nyaman dan gak asing
Jihan Nadhifa
Cowok pertama tadi memang buat gue takut dan gemetar, tapi cowok kedua..
(melihat kejauhan)
Jihan Nadhifa
(menggandeng Reyna)
Rasanya gue pernah ketemu
Reyna Cashandra
Oh, kalo gak salah dia cowok yang kita liat di SMA Bumantara gak, sih?
Reyna Cashandra
Yang lo bilang najis karena bahas soal haid
Jihan Nadhifa
(mengernyit)
Lo mikirlah, kenapa gue nyaman padahal gue cuma ngeliat dia sekali?
Jihan Nadhifa
Mungkin ada hal lain
Jihan Nadhifa
Entah, tapi mukanya juga gak asing
Reyna Cashandra
Lo pernah ketemu mungkin?
Jihan Nadhifa
Gue gak ingat
Jihan Nadhifa
Semenjak kejadian itu, gue cuma bisa ingat mukanya Om Timmy sama-
Jihan terdiam. Kedua tangannya meremas kuat tangan kanan Reyna begitu sekelompok remaja melewati mereka
Syukurlah semuanya berlalu cukup cepat, sehingga Jihan tidak merasa takut untuk waktu yang lama
Jihan Nadhifa
(menatap Reyna)
Apa?
Reyna Cashandra
(menatap Jihan)
Orang itu
Reyna Cashandra
Lo gak bisa ingat jelas muka cowok selain Papa sama "orang itu", kan?
Jihan Nadhifa
(menunduk)
Mm
Jihan Nadhifa
(merinding)
Apalagi..
Jihan Nadhifa
(memejamkan mata erat)
Ekspresinya yang jahat..
Reyna Cashandra
Gak usah diingat
(merangkul Jihan)
Reyna Cashandra
Nanti malam kita ke rumah mereka lagi
Reyna Cashandra
Kita buktiin kalo lo bisa dekat sama lawan jenis selain Papa
Reyna Cashandra
Harus dan wajib!
(memaksa)
Comments
𝓑𝓲𝓷𝓫𝓲𝓷
Kak? Crazy update bisa gak? 😭🙏
Penasaran banget sama situasinya Jihan 😭
2025-08-07
2