Simfoni Cinta

Simfoni Cinta

Eps 1 : Sang Bintang

NovelToon
__________
Ini tentang mereka, delapan remaja yang melalui badai emosi yang bergemuruh dalam batin
Ini tentang mereka, delapan remaja yang berusaha menemukan ketenangan dan kedamaian
Ini tentang mereka, delapan remaja yang bersusah payah menyatukan keharmonisan layaknya orkes untuk membentuk sebuah simfoni
"Aku mau pulang, aku butuh rumah." -J.A "Dalam pelukanku? Rumah seharusnya hangat, kan?" -R.C
"Kisah kami hanya sekedar kenangan. 𝘐 𝘮𝘪𝘴𝘴 𝘩𝘦𝘳." -J.P "Terimakasih atas kenangan baru, dan terimakasih karena trauma itu perlahan lenyap." -J.N
"𝘐 𝘥𝘰𝘯'𝘵 𝘤𝘢𝘳𝘦, '𝘤𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘐 𝘫𝘶𝘴𝘵 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘺𝘰𝘶." -H.W "Aku bingung, 𝘥𝘰 𝘐 𝘭𝘪𝘬𝘦 𝘺𝘰𝘶?" -W.J
"Aku punya telinga, aku di sini setia mendengarkan." -R.F "Tapi aku cuma punya banyak kalimat." -B.C
Kehangatan, kenangan, perasaan, dan kesetiaan. Bukankah itu semua harus kita hargai? Anggaplah...
Kehangatan cinta adalah nada awal yang dimainkan oleh biola, yang kemudian diiringi oleh kenangan-kenangan manis yang menjadi melodi yang indah
Kenangan-kenangan itu sendiri adalah harmoni yang diciptakan oleh berbagai instrumen, yang dipadukan dengan perasaan-perasaan yang mendalam untuk menciptakan simfoni cinta yang abadi
Perasaan-perasaan itu kemudian diikat oleh kesetiaan yang teguh, seperti irama yang stabil yang dimainkan oleh drum, yang membuat cinta tidak pernah goyah atau berubah
Tanpa salah satu dari elemen-elemen tersebut, simfoni cinta akan menjadi tidak lengkap, seperti orkes yang tidak memiliki konduktor atau musik yang tidak memiliki melodi
Lalu, bagaimana cara mereka menyatukan kepingan elemen-elemen tersebut?
__________
sᴍᴀ ʙᴜᴍᴀɴᴛᴀʀᴀ
ᴋᴇʟᴀs 𝟷𝟶 ɪᴘᴀ 𝟷
"Murid baru? Dua orang?"
"Mereka resmi belajar di SMA Bumantara semester depan, tahun baru."
Wiona Jadinne
Wiona Jadinne
(memandang Bulan) Beneran nih? Murid baru?
Bulan Citrahayi
Bulan Citrahayi
(angguk yakin) Bocoran dari Kak Kenzo selaku mantan Ketua OSIS gak perlu diragukan lagi
Wiona Jadinne
Wiona Jadinne
Cewek atau cowok?
Justin Prajaya
Justin Prajaya
Gue denger cewek sih (mengusap dagu)
Bulan Citrahayi
Bulan Citrahayi
(merotasi mata malas) Kayaknya lo gak pernah ketinggalan berita, ya?
Justin Prajaya
Justin Prajaya
(tersenyum) Maaf, ya, kalo Justin Prajaya ini gak pernah ketinggalan informasi
Wiona Jadinne
Wiona Jadinne
Kelas berapa?
Justin Prajaya
Justin Prajaya
(memandang Wiona) Kayaknya sekelas sama kita
Justin Prajaya
Justin Prajaya
Kalian tau, kan? Ada dua murid yang pindah dari kelas kita
Justin Prajaya
Justin Prajaya
Jadi pastinya dua cewek mubar itu masuk ke kelas kita
Bulan Citrahayi
Bulan Citrahayi
Tumben lancar otak lo (mengernyit)
Sembari menaik-turunkan alis matanya, Justin melemparkan tatapannya pada seorang pemuda yang duduk di seberang mereka
Sedangkan sang pemuda yang ditatap malah mengabaikan dan sibuk mendengarkan apa yang sedang dikatakan oleh kedua sahabatnya
Ricky Fadhila
Ricky Fadhila
Kayaknya kemah aja gak sih?
Ricky Fadhila
Ricky Fadhila
Udah lama kita gak kemah bareng
Harun Wiranata
Harun Wiranata
Lo tau apa yang bakal terjadi kalo kita kemah, kan?
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Om Bagas mati-matian ikut, lo takut sama masakan Bokap sendiri?
Ricky Fadhila
Ricky Fadhila
(merinding) Kalo diinget lagi, gue masih merinding sama sup ayam buatan Om Bagas
Harun Wiranata
Harun Wiranata
Yang mana?
Ricky Fadhila
Ricky Fadhila
Yang dikasih kencur segenggam
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
(menatap heran Harun) Lo yakin Om Bagas itu Bapak lo?
Harun Wiranata
Harun Wiranata
Yakin lah, ege! (ketus)
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Kontras banget, sumpah
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Lo lebih ganteng jauh banget daripada Om Bagas
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Lo lebih bisa masak daripada Om Bagas juga
Ricky Fadhila
Ricky Fadhila
Lo kalo mau bilang Harun anak pungut ya langsung aja, Jun
Ricky Fadhila
Ricky Fadhila
Gak usah basa-basi, buang-buang waktu
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Gak! Bukan itu!
Junna memandang Harun dengan tatapan serius dan berusaha menelisik setiap sudut wajah Harun dengan teliti
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Lo gak mungut Om Bagas, kan?
Harun Wiranata
Harun Wiranata
Gue laporin Om Fajar nanti
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Eee! (panik)
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Bercanda aja, ih! Baperan amat lo! (nyengir)
Ricky Fadhila
Ricky Fadhila
Tapi Junna ada benernya, lho, Run
Harun Wiranata
Harun Wiranata
Gue sepak lo berdua, mau?
_____
ʀᴜᴀɴɢ ɢᴜʀᴜ
Sudah terhitung hampir dua jam menunggu, dua gadis yang konon katanya akan mulai bersekolah di SMA Bumantara semester depan itu mulai bosan
Reyna Cashandra
Reyna Cashandra
(bersandar malas) Kayaknya Emak lo curhat deh, Han
Jihan Nadhifa
Jihan Nadhifa
(memandang malas Reyna) Bukannya Emak lo?
Jihan Nadhifa
Jihan Nadhifa
Cih.. (mengalihkan pandangan)
Jihan Nadhifa
Jihan Nadhifa
Siapa yang nangis-nangis minta gue pindah sekolah, coba? (gumam)
Reyna Cashandra
Reyna Cashandra
(menyinisi Jihan) Wah, maaf udah ngikutin lo pindah ke sini
Reyna Cashandra
Reyna Cashandra
Tapi entah kenapa Mama lebih sayang sama lo daripada gue anak kandungnya (kesal)
Jihan Nadhifa
Jihan Nadhifa
(menyibak rambut kesal) Lo kira Mama lebih sayang gue?
Jihan Nadhifa
Jihan Nadhifa
Bela-belain masak tumis bebek kesukaan lo padahal gue doyannya ayam goreng (memelototi Reyna)
Reyna Cashandra
Reyna Cashandra
(tersenyum) Tukeran Mama aja, yuk
Jihan Nadhifa
Jihan Nadhifa
Ayo (angguk)
Jihan Nadhifa
Jihan Nadhifa
Lumayan, gue dapet Bokap lo juga
Reyna Cashandra
Reyna Cashandra
(mendengus)
Jihan Nadhifa
Jihan Nadhifa
(mengalihkan pandangan)
__________
ᴋᴀɴᴛɪɴ sᴇᴋᴏʟᴀʜ
Di tengah keramaian kantin, ada seorang pemuda dan sang sahabatnya yang rela berdesak-desakan untuk membeli jajan untuk teman-teman mereka
Wiona Jadinne
Wiona Jadinne
(cemberut) Rame banget..
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
(menarik Wiona)
Wiona Jadinne
Wiona Jadinne
(terkejut)
Wiona Jadinne
Wiona Jadinne
(menatap Junna kaget) Ke-Kenapa..?
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
(menatap Wiona) Gue bisa beli sendiri, tapi gak bisa bawa semuanya sendiri
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Lo bisa tenggelam di antara keramaian, jadi lo punya dua pilihan
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Pegang tangan gue, atau pegang baju gue
Wiona Jadinne
Wiona Jadinne
(mengerjap-ngerjap)
___
Sembari berjalan menenteng jajan menuju kelas, Wiona sesekali melemparkan pandangannya pada Junna yang berjalan di depannya
"Gue bukan sengaja mau bilang, tapi lo yang lancang buka buku catatan gue."
Wiona merasakan kalimat itu terus berputar di kepalanya setiap kali ia hanya berduaan dengan Junna
Rasanya aneh, benar-benar aneh. Antara rasa nyaman yang selalu Junna berikan pada teman-temannya, dan rasa risih karena kalimat itu terus mengisi benaknya
ʟᴀᴘᴀɴɢᴀɴ ʙᴀsᴋᴇᴛ
Baru saja terlihat dari kejauhan, Junna dan Wiona dapat mendengar suara menggelegar dari Justin yang duduk di pinggir lapangan
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Lo keringetan padahal gak main basket, nyet? (melemparkan tisu)
Justin Prajaya
Justin Prajaya
(nyengir) Masalahnya gue nongkrong di tempat panas
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
Bulan mana? (melihat sekitar)
Harun Wiranata
Harun Wiranata
(memantulkan bola) Perutnya mendadak sakit, makanya ditemenin Ricky ke toilet
Wiona Jadinne
Wiona Jadinne
Perutnya sakit? (membuka kantong)
Harun Wiranata
Harun Wiranata
(melempar bola)
Justin Prajaya
Justin Prajaya
Mm, kayaknya lagi 'dapet' deh
Baru saja dibicarakan, kedua remaja tersebut malah melambai-lambai dari jauh dan dengan riangnya mendekati teman-teman mereka
Bulan Citrahayi
Bulan Citrahayi
(menghampiri Junna) Mana kola gue? Haus banget rasanya
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
(memberikan air)
Bulan Citrahayi
Bulan Citrahayi
(menatap malas Junna) Kola?
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
(menatap Bulan) Gak ada kola buat lo hari ini
Bulan Citrahayi
Bulan Citrahayi
(cemberut) Tau dari mana?
Justin Prajaya
Justin Prajaya
(tertawa mengejek) Lo sejak pagi prengat-prengut, gak mungkin Junna gak tau
Ricky Fadhila
Ricky Fadhila
Lho? Bukannya lo baru tau kalo lo lagi 'dapet', Lan? (memandang Bulan bingung)
Bulan Citrahayi
Bulan Citrahayi
(angguk)
Harun Wiranata
Harun Wiranata
(mengambil kola) Junna punya kepekaan, bukan kayak kalian
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
(merampas kola)
Harun Wiranata
Harun Wiranata
(cemberut) 𝘙𝘦𝘢𝘭𝘭𝘺?
Ricky Fadhila
Ricky Fadhila
(menatap heran Junna) Gimana lo bisa tau? Padahal Bulan sendiri baru tau
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
(terkekeh pelan) Kita udah temenan lama banget, kalik..
Justin Prajaya
Justin Prajaya
Prengat-prengut, sinis, ngusap perut terus, nempel sama Ricky kalo enggak Wiona
Justin Prajaya
Justin Prajaya
Gue jadi hafal gara-gara Junna (memandang malas Junna)
Junna Adiyaksa
Junna Adiyaksa
(tertawa)
Wiona Jadinne
Wiona Jadinne
Oh.. (membuka botol)
Wiona Jadinne
Wiona Jadinne
Gue baru tau lo seperhatian itu (menatap Junna)
___
Reyna Cashandra
Reyna Cashandra
Apa sih, Han?
Reyna Cashandra
Reyna Cashandra
Sinis bener lo.. (menoyor Jihan)
Jihan Nadhifa
Jihan Nadhifa
(memandang jijik) Gak tau malu, ngomongin perihal haid sama lawan jenis
Reyna Cashandra
Reyna Cashandra
Wajar, mereka keliatannya udah deket banget (merotasi mata malas)
Jihan Nadhifa
Jihan Nadhifa
Najis
Jihan Nadhifa
Jihan Nadhifa
Semua cowok sama aja (tak nyaman)
__________
NovelToon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!