Terjebak Cinta Tuan Mafia
Bruk
"Awww"
Dua orang berpakaian hitam melemparkan seorang gadis cantik berbadan mungil itu sampai tersungkur, keduanya lalu menunduk hormat pada sang iblis berwujud manusia itu.
Gadis cantik itu mengedipkan kedua matanya beberapa kali, sampai dia tersadar, namun naas dia sama sekali tidak bisa kabur, siapa sebenarnya orang yang menculiknya dan apa motif nya?.
"Maafkan kami Tuan, karena baru bisa menangkap seseorang yang anda minta, dan gadis inilah yang telah menabrak nona Kiara " pria kepala botak itu menunduk hormat, sang Tuan masih belum menjawab ataupun menoleh.
Sedangkan gadis yang menjadi tersangka itu langsung melebarkan matanya, "kamu jangan gila menuduh orang sembarangan, aku tidak menabrak siapapun, mobil saja tidak punya, bagaimana mau nabrak orang" Gadis cantik itu berteriak dengan kencang, menatap punggung pria yang tengah membelakanginya.
Jessie Christabel, gadis cantik bermata biru itu dituduh sebagai pembunuh tunangan dari ketua mafia kejam yang tidak pernah pandang bulu, bahkan hukum pun tidak mampu untuk mengadilinya. Aaron Barnard
Pria tampan yang sejak tadi membelakanginya menoleh kearah Jessie, tatapan mata keduanya bertemu, "Tuan, entahlah anda siapa, saya tidak begitu mengenal anda, namun saya bersumpah tidak pernah menabrak siapapun, kemarin saya hanya menemukan seorang gadis yang terkapar di jalan, saya hanya menolongnya saja" Jessie berkata seakan tidak ada takutnya, hal itu membuat Aaron menarik sudut bibirnya.
"Kamu!! apa kamu tidak tahu siapa aku hmm?" Bentak Aaron dengan tatapan mata yang tajam, membuat Jessie kaget.
"Astaga Tuan, jangan main tebak-tebakan, saya benar-benar tidak tahu siapa anda, dan sudah saya katakan, saya tidak menabrak siapapun, saya hanya menolongnya saja" ucapnya membuat Aaron emosi, berani sekali gadis kecil itu bicara lantang kearahnya. Jessie memberontak ketika Aaron mencengkram erat rahangnya.
"Kamu pikir, kamu ini siapa berani bicara lantang kepadaku? Hah?" Ucap Gabriel membuat Jessie menggeleng pelan, rahangnya benar-benar sakit.
"Tuan tolong maafkan saya" lirih Jessie
"Diam lah nona Tuan Aaron bisa kapan saja membunuh anda" ucap salah satu anak buah kesayangan Aaron
Mendengar nama Aaron, gadis mungil itu langsung membulatkan matanya, "Aaron Barnard ?" gumamnya pria kejam yang tidak pernah menerima kata maaf jika ada yang berani menyinggungnya.
Aaron memandangi Jessie dari atas hingga bawah, lalu berdiri tegak dengan rahang dengan tatapan tajam, Jessie bisa melihat dengan jelas sekarang, pria yang sering dibicarakan oleh orang-orang tentang kekejamannya itu.
"Kamu sudah mengenalku sekarang? Perempuan sialan?" Aaron tersenyum yang terlihat begitu mengerikan.
"Lepaskan saya Tuan, saya akan bertanggung jawab jika memang saya salah, tolong lepaskan ini sangat sakit"
Aaron menyeringai, saat ini tepat dihadapannya adalah seorang gadis kecil yang baru usia sekitar dua puluh tahun, tetapi sudah berani melakukan pembunuhan terhadap tunangannya, membuat Aaron tidak merasa kasihan ataupun iba, Aaron sendiri sudah berjanji akan membalaskan semua kesakitan yang dirasakan oleh tunangannya, dengan menyiksa gadis kecil di hadapannya ini.
"Dengan cara apa kamu ingin tanggung jawab?"
"Saya akan melakukan apa saja, asalkan jangan memenjarakan saya" Jessie mengiba berkata dengan gugup, nyalinya semakin redup ketika melihat sorot mata Aaron yang menghunus jantungnya.
Aaron menyeringai "Aku ingin nyawamu, jadi bertanggung jawablah dengan nyawamu gadis sialan" Desisnya
Jessie tidak mengerti apa maksud Aaron "Apa maksud anda Tuan?" Bibir mungilnya bergetar, tubuhnya semakin lemas.
"Apa kamu tidak bisa mendengar ucapanku?, aku menginginkan nyawamu sebagai bentuk tanggung jawabmu atas kematian tunangan ku" Menatap tajam. kemarahannya siap meledak.
Aaron mundur satu langkah mengamati Jessie dengan seringai penuh arti yang membuat gadis itu memundurkan langkahnya.
Semakin gadis itu ketakutan semakin menyenangkan bagi Aaron, inilah yang Aaron suka, ditakuti oleh lawannya.
"Kamu akan merasakan apa itu kehidupan di neraka dari ciptaan seorang Aaron Barnard!" Desisnya semakin menunjukan kekuasaannya.
"Tidak Tuan, tolong ampuni saya, kasihani saya, saya hanya seorang yatim piatu yang sudah tidak memiliki apapun di dunia ini, saya mohon Tuan Aaron" Jessie bersimpuh dihadapan Aaron, dia memohon ampun entah kesalahan apa yang dia perbuat, namun Jessie berani bersumpah demi apapun dia tidak pernah menabrak tunangan orang terkejam di negara ini.
Aaron memberi isyarat kepada dua pengawal untuk menarik Jessie agar berdiri, dengan cengkraman keras dua pengawal itu membuat Jessie berdiri.
"Kamu telah membunuh calon istriku, bahkan rekaman CCTV di jalan sekitar sudah menunjukkan semuanya, apa kamu paham gadis kecil?" Dengan tidak ada perasaan iba ataupun kasihan, Jessie adalah seorang perempuan dengan keras menamparnya sampai mengeluarkan cairan merah.
"Saya berjanji Tuan, saya akan menuruti semua perintah anda, asalkan jangan menyiksa saya ataupun memasukan saya ke penjara, saya sudah cukup menderita, hanya menunggu waktu saja" Air matanya lolos begitu saja, dia benar-benar merasakan ketakutan.
Hanya seorang yatim piatu, Jessie tidak bisa membayangkan bagaimana nanti nasibnya didalam penjara, apa lagi dengan kasusnya yang baginya sangat berat, dengan tuduhan pembunuhan sudah pasti akan di hukum mati.
Aaron menyuruh dua pengawal untuk membawa Jessie keruang bawah tanah, dia tidak perduli dengan tangisan Jessie, dengan sigap dua pengawal itupun menyeret tubuh lemah Jessie.
"Ampuni saya Tuan Aaron, saya benar-benar tidak melakukan kesalahan apapun, saya hanya menolong saja Tuan" Teriak Jessie tubuhnya yang diseret oleh dua orang pengawal.
"Ikat dia diruang bawah tanah, aku akan memberinya hukuman agar dia tahu dengan siapa mencari masalah" Tangannya mengepal erat dengan sorot mata tajam.
"Tolong Tuan, ampuni saya, saya siap melakukan apapun, maafkan saya" Teriakannya begitu memilukan namun tidak membuat hati seorang Aaron Barnard terenyuh sama sekali, teriakan Jessie adalah kesenangan baginya.
"Perketat penjagaan, jangan sampai dia kabur, dan satu lagi jangan memberinya minum ataupun makan, apa kalian mengerti?"
"Siap Tuan" Jawab mereka serempak.
"Arnold!!" Serunya memanggil orang kepercayaannya.
"Saya Tuan" menundukkan kepalanya.
"Apa semuanya sudah siap?"
"Sudah Tuan, lalu bagaimana Tuan, apakah kita akan mengadakan upacara untuk pemakaman nona Kiara?" Arnold berkata dengan hati-hati agar tidak memancing kembali emosi Aaron.
"Siapkan semuanya, dan perketat penjagaan, jangan sampai di manfaatkan oleh musuh"
"Siap Tuan" Arnold kembali menunduk.
Aaron berjalan keluar dan berjalan kearah ruang kerjanya, ruangan yang tidak begitu terang namum membuatnya nyaman, Aaron menjatuhkan tubuhnya di sofa empuk yang tersedia di ruangannya, memijat pangkal hidungnya, dia tidak pernah gagal dalam hal apapun, dua bisnisnya berjalan dengan lancar, di dunia bawah dia tidak pernah terkalahkan, bahkan di bisnis atas juga dia di kenal sebagai CEO tanpa ampun.
Tetapi satu kelalaiannya yang membiarkan Kiara keluar sendiri tanpa pengawal, sampai membuatnya mati sangat mengenaskan.
"Gadis sialan, aku akan membuat mu menderita"
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
🐊🐊Buaya darat tersakiti🐊🐊
mampir thor
2024-11-02
1