Sepasang mata cokelat itu bergerak mengikuti langkah pria yang tengah sibuk mencari bahan lainnya. Di sana, dia masih diam-membisu, tidak berani mengatakan sepatah kata kepada pria yang mendadak dingin kepadanya. Dia ingin membantu, tapi sama sekali tak punya nyali untuk membuka pembicaraan.
Sekilas diperhatikan, Corne adalah pria yang dewasa, juga sangat tampan. Hanya menggunakan kaus putih yang agak kebesaran sudah membuat hati wanita meleleh. Rambutnya menjadi daya tarik, dilihat dari segala arah rasanya ketampanan dia tidak akan pudar. Namun, Dety berusaha tidak memandang Corne lebih. Ada hati yang harus ia jaga, sikap setianya tidak akan dia lepaskan hanya karena pria tampan sedang berdiri di depannya. Tampan di luar belum tentu dalamnya baik. Siapa yang akan menyangka dia hanya main-main dengan cewek untuk mengisi waktu luang? Lebih baik biasa saja, tapi tulus.
"Gue hanya punya strawberry, mau beli yang lain?" Lemari pendingin ditutup perlahan oleh Corne. Matanya tertuju kepada Dety yang setia mematung.
"Gue nggak bisa menebak isi pikiran lo," ucapnya karena tidak mendapat respon dari perempuan patung itu.
Ia tersadar dari lamunannya. Tak ingin membuat Corne marah dengan sikap tidak jelasnya itu. "Cukup kok. Kakak mau ikut bantu?" tawarnya.
Tidak ada jawaban atas tawaran yang ia berikan. Tanpa basa-basi pria itu memasukkan tepung ke dalam wadah dan menuangkan air ke dalamnya. Dety segera menyalakan mikser dan mengaduk tepung yang sudah dicampur dengan air.
"Lebih suka pakai pinggiran atau tidak?" Corne mulai berbicara dengan lembut. Ia juga memperhatikan Dety mengaduk tepung tersebut.
Dety mengalihkan pandangannya kepada Corne, ia berpikir sejenak. "Kalau aku lebih suka dikupas pinggiran rotinya, kak, tapi kalau kakak sukanya nggak dikupas, nggak apa-apa," jawabnya mengalahkan kelembutan Corne.
"I'll peel it, Anna."
Alis Dety bertaut mendengar omongan Corne. Ternyata dia serius memanggil namanya 'Anna'. Jika begitu, Dety harus memanggil dia 'Nicho', biar sama-sama punya nama panggilan khusus. Dety tidak pernah keberatan orang lain memanggil dia apa, yang penting sopan dan nama panggilan yang dibuat tidak untuk merendahkan.
Perpaduan antara suara talenan dan pisau menenangkan suasana kala itu. Pisau yang diayunkan oleh tangan kekar itu mendapat penggemar dari balik sana. Keseriusannya mendebarkan hati seseorang, tak kunjung mengalihkan pandangan.
Tepung sudah siap untuk digunakan, kini strawberry dipegang oleh perempuan itu dan hendak membersihkannya. Air dari wastafel mengalir keras membasahi strawberry yang ia pegang. Strawberry-strawberry itu disusun rapi ke atas piring kaca yang memiliki ukuran cukup besar.
Pria bertangan kekar mendekati Dety yang masih mencuci strawberry. Dia menyela tangan Dety untuk membersihkan tangannya. Didapatinya tatapan kesal dari perempuan pendek itu. Dibalasnya dengan senyuman kemenangan sekaligus mengejek.
Corne membentangkan plastic wrap di atas meja. Diambilnya sepotong roti tawar, teroleslah tepung ke atas roti. Jari-jari lentik menyusun strawberry di atas roti yang sudah diberi tepung. Tak mau kalah, Corne melapisi roti dengan tepung menggunakan tenaganya, ia berlomba siapa yang akan menang.
Dety hanya menggelengkan kepalanya. Dilanjutkannya membungkus roti dengan plastic wrap. Pekerjaan yang dia lakukan menarik perhatian Corne, apalagi Dety melakukannya dengan serius.
Tanpa mereka sadari, seseorang memperhatikan mereka dari belakang. Dia tersenyum lucu, mengambil beberapa foto. Elzio sengaja menyuruh Dety membuat Sandwich, dia ingin mendekatkan hubungan Corne dengan adiknya. Dari dulu Elzio sangat ingin Dety memandang Corne, setidaknya sedikit saja. Bukan bermaksud memaksa Dety dan bukan bermaksud mengambil haknya, hanya saja Dety tidak pintar menilai cowok, bisa-bisa dia nanti mendapat cowok yang gila uang, seperti Hans. Jika Dety tidak lebih kaya dari dia, Hans pasti tidak mau berpacaran dengan Dety. Sayangnya Dety tidak terlalu paham. Baginya words of affirmation membuktikan tulusnya cinta seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Aerik_chan
aku membayangkannya seprti gibli
2024-10-28
0