Terjebak Cinta Kupu-Kupu Malam

Terjebak Cinta Kupu-Kupu Malam

Bab 1

"Tapi aku masih suci om," bisik Stevie, wanita cantik yang memutuskan untuk terjun ke dunia malam lantaran ingin mendapatkan uang untuk membiayai kuliahnya. Setelah kedua orang tuanya bercerai, Stevie jadi hilang arah. Ia memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya sebagai bentuk protes atas perceraian kedua orang tuanya.

Setibanya di ibu kota, Stevie menghubungi teman onlinenya dan memberi tau kalau ia sudah sampai di ibu kota dan membutuhkan tempat tinggal beserta pekerjaan.

Sang teman yang bernama Laura pun dengan senang hati membantunya. Akhirnya, pada malam itu, Laura membawa Stevie ke sebuah klub malam bintang lima yang mana pengunjungnya adalah pengusaha dan hidung belang kelas atas.

"Kamu yakin dia ini masih suci?" tanya mami Maya, mami dari para kupu-kupu malam yang ada di klub mewah tersebut.

"Yakin seratus persen mi. Temen aku Stevie baru saja datang dari kampung. Dia butuh tempat tinggal dan juga pekerjaan di kota ini," jelas Laura apa adanya. Sedangkan Stevie, hanya bisa plonga-plongo melihat betapa mewahnya klub malam tersebut.

Sebelumnya sudah dijelaskan oleh Laura jika hanya ada pekerjaan sebagai kupu-kupu malam untuknya. Laura juga menjelaskan berapa banyak uang yang akan Stevie dapatkan jika ia mau menjalani pekerjaan tersebut. Tanpa di duga, ternyata gadis cantik itu tertarik untuk menekuninya. Maka dari itu, Laura segera membawa Stevie ketempat ia bekerja.

"Ok, baiklah kalau begitu. Mami akan terima dia bekerja disini. Coba kamu panggil dia, mami akan bicara langsung dengannya. Jika memang dia masih perawan, maka uang tiga puluh juta akan langsung masuk ke rekening mu," jawab mami Maya membuat senyuman Laura mengembang.

Stevie pun akhirnya di hadapkan kepada Mami Maya, begitu ditanyai, Stevie dengan gamblang dan yakin mengatakan kalau ia masih per4wn ting ting. Stevie juga bahkan mengatakan kalau ia sama sekali belum pernah berpacaran apalagi sampai melakukan hubungan tersebut dengan laki-laki manapun.

"Ok, baiklah Stevie. Untuk sementara kamu bisa tinggal di apartemen di atas klub ini. Nanti, kalau kamu sudah punya uang, kamu bisa menyewa apartemen sendiri ataupun menyewa kosan sendiri sesuka mu. Nanti kamu akan mami kasih kontrak kerja, selama kontrak kerja, kamu tidak dibolehkan keluar dari klub ini. Bagaimana? Kamu paham?" jelas Mami Maya kepada Stevie.

"Paham mi. Terima kasih karena sudah menerima saya bekerja disini," jawab Stevie senang.

"Ok, karena Laura mengatakan kalau kamu baru saja sampai dari desa, maka untuk malam ini kamu bisa beristirahat dulu di apartemen. Laura, tolong kamu antar Stevie ke atas," ucap Mami Maya kemudian mengisap rokok yang hanya bersisa setengah.

Stevie sangat senang sekali karena ia bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak di ibu kota yang terkenal kejam ini. Meskipun tau pekerjaannya sebagai kupu-kupu malam, namun Stevie tidak ambil pusing karena mengingat banyaknya uang yang akan ia dapatkan setelah ini.

"Sebentar lagi aku tidak akan kekurangan uang. Bapak sama ibu bisa lihat, betapa hebatnya anak mu ini," gumam Stevie menatap ke sekeliling apartemennya yang mewah.

Sementara itu, seorang laki-laki paruh baya, tengah berada di sebuah kamar bersama seorang wanita kupu-kupu malam yang berada dibawah naungan Mami Maya.

Laki-laki berkumis tipis dan jenggot tipis itu nampak menikmati pelayanan dari gadis cantik tersebut. Sudah menjadi kebiasaannya tiga sampai empat kali dalam seminggu mengunjungi klub mewah tersebut lantaran ia selalu merasa tidak puas dengan layanan sang istri di rumah. Maka dari itu, ia mencari kepuasan lain di luaran sana.

"Oh, ini enak sekali om," des*h gadis tersebut yang posisinya berada di bawah kungkungan laki-laki yang bernama Om Danu tersebut.

Om Danu terus menghujani gadis tersebut dengan miliknya dan membuat gadis tersebut mengerang kenikmatan.

Sementara itu, di sebuah rumah mewah, ada seorang istri yang tengah menunggu sang suami yang amat sangat dicintainya pulang ke rumah. Istri tersebut adalah istri dari Om Danu. Namanya Linita. Linita sendiri adalah seorang ibu rumah tangga dengan seorang anak laki-laki bernama Willy.

"Papa belum pulang ma?" tanya Willy menghampiri sang mama yang tengah duduk di ruang keluarga.

"Belum Wil. Kamu kalau mau makan, makan saja dulu. Semuanya sudah mama siapkan di atas meja makan," jawab Linita sang mama.

"Aku sudah makan ma. Ya sudah, kalau begitu aku istirahat dulu ya ma ke kamar," jawab Willy lalu naik ke lanta dua rumahnya.

Begitulah kehidupan rumah tangga Om Danu dan Linita. Sama sekali tidak memiliki kehangatan lantaran suami dan anaknya sudah memiliki kesibukan masing-masing.

Keesokan harinya, Stevie turun dari apartemennya bersama dengan Laura untuk mencari makan siang. Kebetulan semalam Laura menemani Stevie tidur di apartemen.

"Oh ya Stev, Mami Maya bilang kalau malam ini lo akan melayani pelanggan pertama lo. Gue denger dia adalah pelanggan VVIP. Dia super kaya dan super tajir. Gue pernah melayani dia sekali, dan lo tau, tips nya aja lima juta Stev. Saran gue ya, lo harus layani dia dengan bagus agar dia mau memberi lo tips yang banyak buat lo," ucap Laura saat mereka tengah menunggu pesanan makanan tiba.

"Oh ya? Tapi Ra, aku ngga ngerti cara melayaninya gimana. Kamu tau kan ini juga baru pertama kali untukku. Bagaimana kalau dia ngga puas sama aku dan tidak membayarkan ku?" jawab Stevie merasa cemas.

"Haha, Stevie, Stevie. Pokoknya lo tenang aja. Jika seseorang sudah berada dalam satu kamar dengan lo, itu artinya dia sudah membayar sejumlah uang ke Mami Maya. Dan buat lo yang pertama kali melakukannya, mungkin agak sedikit sakit, tapi itu ngga lama kok. Yang penting lo nikmatin aja setiap sentuhan dari para tamu lo. Nanti lo juga bakalan bisa sendiri kok. Lo tenang aja," jawab Laura membuat Stevie manggut-manggut.

Beberapa saat kemudian, kedua gadis cantik itupun selesai menikmati santap siangnya. Di saat mereka hendak kembali ke apartemen, Stevie pun izin ke toilet, dan di sanalah ia tak sengaja bertemu dengan seorang laki-laki tampan yang tak sengaja menabraknya.

"Ah, maafkan aku, maafkan aku, aku ngga sengaja," ucap laki-laki yang tak lain tak bukan adalah Willy. Willy sendiri tidak sengaja menumpahkan minuman yang ia bawa ke baju yang di kenakan oleh Stevie.

"Udah, udah, ngga papa kok mas, maaf, permisi," jawab Stevie sembari mengibas-ngibaskan pakaiannya yang basah.

"Ah sebentar, itu sangat basah sekali. Sebentar," balas Willy mengeluarkan sapu tangan lalu memberikannya kepada Stevie.

Tanpa pikir panjang, Stevie pun langsung meraihnya dan menyeka pakaiannya yang basah.

"Ini mas, terima kasih," ucap Stevie beberapa saat kemudian.

"Sama-sama. Oh ya, kenalin, nama aku WilLy," balas laki-laki tersebut mengulurkan tangannya.

"Stevie," jawab Stevie juga mengenalkan dirinya kepada Willy.

"Nama yang bagus. Apa aku boleh minta nomor kamu?" tanya Willy tanpa basa basi.

"Untuk apa?" tanya Stevie mengernyitkan keningnya.

"Untuk... Untuk... Untuk menambah teman saja. Apakah boleh?" jawab Willy sedikit gugup.

Tanpa di duga, Stevie pun memberikan nomor ponselnya kepada Willy lalu masuk ke kamar mandi setelahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!