Bab 5

Dengan mengikuti langkah kaki laki-laki yang menjemputnya, Stevie pun diarahkan menaiki sebuah mobil sedan mewah berwarna putih. Awalnya ia merasa ragu dan menghubungi Mami Maya. Namun, setelah diyakinkan oleh Mami Maya, Stevie pun merasa tenang dan masuk ke dalam mobil mewah tersebut.

.....

Sepanjang perjalanan, Stevie masih bertanya-tanya kemana ia akan dibawa. Meskipun sudah memberanikan diri untuk bertanya kepada supir yang membawanya, namun Stevie tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Ia hanya diminta untuk tetap tenang dan tidak banyak bicara lantaran si supir tidak diperbolehkan bercerita banyak dengan Stevie.

Karena merasa jenuh, Stevie pun tertidur di sepanjang jalan menuju ketempat tujuan. Hingga setelah sampai, ia pun akhirnya sadar dan tiba-tiba saja sudah berada di atas sebuah ranjang super besar di sebuah kamar mewah.

Tentu hal itu membuat Stevie bingung dan bertanya-tanya. Namun, ia merasa lega setelah bertemu dengan Om Danu, laki-laki yang sudah membookingnya selama satu bulan penuh.

"Om, Om, Om Danu?" ucap Stevie beranjak duduk dan bersandar di kepala ranjang.

"Iya, ini saya Om Danu. Kamu pasti kelelahan. Apa kamu mau makan sesuatu?" jawab Om Danu menghampiri Stevie dan duduk di sebelah Stevie.

"Ngga Om, aku sudah kenyang. Om, ini dimana?" ucap Stevie masih penasaran.

"Ini di rumah saya. Untuk satu bulan kedepan, saya mau kamu tinggal disini dan menjadi wanita spesial buat saya," jelas Om Danu membuat mata Stevie terbelalak.

"Ru, ru, rumah Om Danu? Lalu, lalu bagaimana dengan para penghuni lainnya? Apa kata mereka nanti kalau aku tinggal di rumah ini mas?" tanya Stevie sedikit cemas dan takut. Stevie tau jika Om Danu sudah memiliki keluarga. Maka dari itu, ia takut jika akan menjadi amukan istri dan anak dari laki-laki tua yang sudah membookingnya tersebut.

"Haha, kamu tenang saja. Ini adalah rumah saya yang lainnya. Disini hanya tinggal kamu dengan saya. Kamulah nyonya rumah di rumah ini. Anggap saja ini sebagai rumah mu Stevie," jawab Om Danu terkekeh. Tak lupa, salah satu tangannya mengusap, dan bermain di wajah cantik Stevie.

Mendengar penjelasan dari laki-laki tua itu, Stevie merasa lega. Cuma ia teringat dengan janjinya untuk makan siang bersama dengan seorang laki-laki yang baru ia kenal.

'Ah sudahlah, lagi pula aku tidak kenal dengan laki-laki itu. Aku bisa bertemu dengannya lain kali saja. Yang terpenting saat ini adalah aku harus mengumpulkan uang sebanyak mungkin agar menjadi orang yang kaya dan menyumpal mulut kedua orang tua ku. Aku akan perlihatkan kepada mereka kalau aku, anak yang tidak mereka anggap ini mampu hidup layak dan memiliki banyak uang,' batin Stevie teringat dengan kata-kata kasar dan ketidak pedulian kedua orang tuanya terhadap dirinya.

"Terima kasih Om. Hmmmm, Om, aku mau mandi dulu. Rasanya tubuhku ini lengket sekali," ucap Stevie menggenggam tangan Om Danu yang masih betah bermain di sela-sela leher jenjangnya.

"Ok, baiklah. Di dalam lemari sana, sudah ada handuk mandi dan pakaian ganti yang sudah saya siapkan khusus untuk kamu pakai di rumah ini. Mandilah yang bersih karena setelah ini, saya akan menghabiskan waktu bersama denganmu," jawab Om Danu sembari mengusap bibir merah Stevie sengan jempol tangannya.

Stevie pun tak menjawab. Ia hanya tersenyum lalu turun dari ranjang menuju lemari yang ditunjuk oleh Om Danu.

Ketika Stevie sudah membuka lemari tersbeut, matanya terbelalak saat melihat beberapa jenis pakaian yang tergantung rapi di dalam lemari tersebut. Di sana berjejer berbagai model dan warna pakaian dinas malam yang tentunya kurang bahan semua.

Stevie hanya bisa menarik nafas lalu melihat ke arah Om Danu yang sibu dengan layar ponsel pintar miliknya.

"Om, apa pakaiannya seperti ini semua? Apa tidak ada yang sedikit tertutup? Bagaimana kalau ada orang yang datang ke rumah ini dan melihat aku berpakaian seperti ini," tanya Stevie langsung menarik perhatian sugar daddy nya itu.

"Saya lebih suka model seperti itu Stevie. Tidak akan ada yang datang ke sini. Di rumah ini, hanya ada saya dan juga kamu. Jadi kamu bebas mau memakai pakaian apapun ataupun tidak mengenakan sehelai pakaian pun di rumah ini," jawab Om Danu menjelaskan.

Stevie hanya bisa menarik nafas dalam lalu memilih salah satu pakaian yang ia rasa cocok dikenakan. Pilihan Stevie jatuh kepada lingerie berwarna hitam mengkilap.

Tanpa pikir panjang, Stevie pun langsung membawanya masuk ke kamar mandi. Ia memilih untuk berendam di bathub setelah membuka semua pakaian yang lekat di badan indahnya.

Stevie sungguh menikmati suasana seperti ini. Ia ingat, dulu ia sering dimarahi oleh ibu bahkan ayahnya jika menghabiskan waktu di kamar mandi. Mereka marah karena Stevie selalu mandi dalam waktu yang cukup lama. Hal itu dikarenakan mahalnya mereka membayar iuran air pada setiap bulannya jika Stevie menghabiskan waktu yang lama di kamar mandi yang sederhana dan kecil tersebut.

"Pak, bu, lihatlah, kini aku bahkan bisa berendam sepuasnya di kamar mandi yang super mewah ini. Aku tak perlu cemas dan sakit hati dengan mulut kalian yang tajam itu," gumam Stevie teringat masa-masanya saat tinggal di kampung halaman dulu.

Baru beberapa menit Stevie di kamar mandi, ia mendapati Om Danu masuk dan mendekat ke arahnya yang tengah berendam dengan busa yang melimpah.

Dengan bertelanjang dada, Om Danu menghampirinya dan duduk diluar bathub di sebelahnya.

"Ada apa Om? Apa aku mandinya kelamaan?" tanya Stevie tetap tenang berada di dalam bathub.

"Tidak sayang, saya mengira kamu ketiduran di kamar mandi. Makanya saya menyusulmu ke sini," jawab Om Danu dengan suara yang sudah berat dan juga serah.

"Aku tau, Om pasti sudah tidak sabar kan untuk melakukannya? Ya sudah, kalau begitu Om tunggu di luar ya. Aku akan bersih-bersih dulu dan mengenakan pakaian kurang bahan yang sudah Om siapkan untukku," balas Stevie dem suara manja, membuat Om Danu sudah tidak sabar untuk menci*cpi kembali tu*uh gadis desa yang sangat muda tersebut.

"Kamu ini bisa saja. Ya sudah, kalau begitu saya keluar dulu. Saya tunggu di ranjang besar itu," bisik Om Danu sembari mengangkat tangannya yang tadi menyelinap kedalam bathub dan bermain dengan salah satu gunung kembar miliki Stevie.

Beberapa saat setelah Om Danu keluar, Stevie pun keluar dari bathub. Dengan polos, ia melangkah menuju shower dan menyiram tubuhnya di sana.

Dan beberapa menit kemudian, Stevie pun sudah berdiri di depan cermin besar di kamar mandi tersebut. Ia kemudian mulai mengenakan pakaian yang tadi dipilihnya.

Nampak Stevie terlihat sangat cantik dan juga seksi dengan pakaian tersebut.

Tak sampai lima menit kemudian, Stevie pun membuka pintu kamar mandi. Dengan rambut yang masih basah terurai, Stevie berjalan menuju meja rias untuk menyisir rambutnya yang masih kusut. Namun, dengan cepat, Om Danu turun dan memeluknya dari arah belakang.

"Kamu mau kemana lagi sayang?" bisik Om Danu sembari menenggelamkan kepalanya di bagian leher Stevie.

"Aku ngga kemana-mana kok Om. Aku cuma amu menyisir rambutku dan memakai sedikit parfum," jawab Stevie tak melanjutkan langkahnya.

"Sudah, seperti ini saja. Saya mau kamu tampil polos seperti ini Stevie," jawab Om Danu lalu menuntun Stevie menuju ranjang berukuran besar tersebut.

Stevie, gadis belia yang baru menyicipi sentuhan dari seorang laki-laki, merasa sangat nyaman dan ketagihan dengan belaian demi belaian yang di berikan oleh Om Danu. Stevie begitu candu, sehingga ia selalu bersemangat jika harus melayani laki-laki yang pantas ia panggil sebagai ayah tersebut.

Perlahan, Om Danu mulai mendaratkan cium*annya di bibir indah Stevie. Membuat bulu kuduk Stevie bangkit karena terkena sentuhan kumis tipis-tipis yang berada di sekitar bibir Om Danu. Tak hanya itu, Stevie mulai mengerang nikmat saat tangan Om Danu mulai mere*as dan bermain dengan ujung gunung kembar milik Stevie.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!