malam pertama

"mau ngapain kamu?" tanya Mayra tak suka saat melihat Gans, berbaring diranjangnya.

Gans membuka matanya, menghela nafas panjang.

"mau tidur lah! Pakek nanya! Lu kira gua mau kayang disini!" Gans mendengus kesal, pertanyaan Mayra sangat bodoh menurutnya.

Mayra mendekat menarik lengan Gans dengan kuat.

"apaansih! ngapain narik-narik gue!" gerutu Gans menepis pelan tangan Mayra.

"gaada, kamu gak boleh tidur disini!" ucap Mayra kesal,

"terus ditidur dimana?" tanya Gans heran.

"tuh, kamu tidur aja disana, pokoknya gak boleh, tidur di kasur aku!" tunjuk Mayra kelantai.

Gans membulatkan matanya, dan menggeleng cepat. Mana Sudi dia tidur dilantai.

"enak aja, bisa remuk badan gue, pokok nya gue mau tidur disini!" Gans mengelenggkan kepalanya cepat.

"gak mau, itu kasur aku!" Mayra memukul Gans dengan bantalnya.

"CK, kasur lu, juga kasur gue, ini milik kita bersama," Gans menahan bantal itu.

"jadi suami kok, gak mau ngalah sama istrinya!" Mayra mengerucutkan bibirnya.

"jadi istri kok, gak mau nurut sama suaminya!" balas Gans tak mau kalah.

"ingat, kamu cuma suami terpaksa doang!" ucap Mayra kesal, gadis itu menatap Gans tajam.

"bodo amat, mau suami terpaksa, mau apa tah, apa tah, yang penting gue tetap suami lu!" Gans membaringkan dirinya dikasur.

"oke, aku panggil umi dan Abah, aku bilang aja, kamu ingin memperk*s* aku!" ancam Mayra

Gans terkekeh sendiri mendengar ucapan istrinya, mana mungkin umi dan abahnya Mayra akan marah.

"kenapa ketawa?" ketus Mayra.

"lucu aja!"

"apanya yang lucu?

"ucapan lu tadi. Yang ada, umi dan Abah malah ketawa, gak ada istilahnya suami memperk*s* istrinya, bakal dimarahin sama mereka! pasti mereka bakal senang, menantikan kehadiran cucu!" Gans tertawa-tawa, membuat emosi Mayra memuncak.

"dasar suami gak mau ngalah!" Mayra berdecak kesal.

"dasar istri gak nurut!" balas Gans tak mau kalah.

"yaudah, aku tidur diruang tamu aja!" Mayra mengambil bantalnya.

Dengan cepat arhan menahan tangan Mayra, pria itu menatap Mayra dalam-dalam.

"lo mau dimarahin orang tua kamu?" tanya Gans serius,

Mayra sempat salah tingkah ditatap seperti itu, gadis itu membuang mukanya yang sudah memerah.

"di-dimarahin kenapa?" tanya Mayra tanpa menoleh.

"pakek nanya, Lo ini bodoh atau apa sih!" ketus Gans.

"siapa yang kamu bilang bodoh?!" teriak Mayra kesal.

"lo, emangnya siapa lagi? Bisa-bisa Lo dihukum, karena gak mau tidur sama gue!" balas Gans menatap tajam kearah Mayra.

"apa hubungannya?" Mayra mengerutkan keningnya.

"ampun dah, emang bener bodoh dan lemot!" gerutu Gans geleng-geleng kepala.

Mayra yang terus dikatain bodoh, memukul Gans dengan kedua tangannya, walaupun pukulannya tidak terasa,

"ka-kamu jahat!" lirih Mayra menunduk, suara Mayra terdengar seperti orang menangis.

Gans mengerutkan keningnya, tangan Gans memegang wajah, air mata Mayra mengalir membasahi pipinya. Gans jadi gelagapan.

"Lo, kenapa nangis?" tanya Gans panik.

Mayra tidak menjawab, tangisnya makin pecah membuat Gans jadi semakin panik.

umi dan kyai yang mendengar tangisan itu jadi khawatir dengan putrinya.

"bah, si Mayra kenapa nangis?" tanya umi.

"gak tau mi, mungkin lagi sedih kali!" balas Abah mengedikkan kedua bahunya acuh.

"umi, khawatir, mending kita kekamarnya aja!" balas umi khawatir. Abah hanya mengangguk mereka berdua berjalan kekamar Mayra.

"kenapa nangis sih, gue sodok juga belum," gumam Gans menutup mulutnya yang salah bicara.

Mayra mengusap air matanya cepat, menatap tajam Gans, bisa-bisanya pria itu membahas hal intim.

"ini semua gara-gara kamu!" Mayra melompat ke tubuh Gans.

Posisi Gans dibawah, Mayra menindih perut Gans, membuat si Joni sudah meronta-ronta, ingin lepas dari sangkarnya.

"Lo, mau ngapain! Apa mau malam pertama?" goda Gans terkekeh.

"aahh, kamu nyebelin," ucap Mayra memukul dada Gans yang berada dibawa.

Ceklek!

Gans dan Mayra mengalihkan pandangannya ke pintu yang terbuka.

Umi dan Abah tersenyum salah tingkah,

"maaf, mengganggu kirain umi dan Abah, kamu nangis kenapa!" umi menggaruk kepalanya yang mendadak gatal.

"kalian lanjutin aja, maafin Abah dan umi yang menggangu malam kenikmatan kalian!" Abah menutup pintu dengan cepat.

Gans dan Mayra melongo mendengar ucapan itu, bisa-bisanya mereka berdua salah paham.

"ini semua gara-gara kamu! Pasti mereka mikir yang aneh-aneh!" kesal Mayra menuduh Gans.

Gans melotot tak terima, Mayra yang memulai dia pula yang disalahkan.

"eh, Lo yang nindihin gue ya! Enak aja main nuduh-nuduh!" Gans menghempaskan tubuh Mayra.

Gans bangun dan berjalan menuju kamar mandi, ada hasrat yang harus ia pendam.

"mau ngapain kamu kekamar mandi?" tanya Mayra heran,

"mau ngocok!" balas Gans asal.

"ngocok? Ngocok apa?" tanya Mayra mendekat ke Gans, gadis itu menuntut penjelasan.

Gans menepuk bibirnya yang keceplosan, bodoh sekali mulutnya ini.

"ma-maksud gue, mau ngocok rambut pake sampo!" Gans tersenyum kikuk.

"mandi maksudnya?" tanya Mayra lagi. Gans mengganguk dan berjalan kekamar mandi.

"dia ngapain sih, pake mancing-mancing segala, untung kagak ketahuan," Gans mengelus dadanya yang berdebar kencang.

Gans melirik kebawah celananya yang sudah menegang hebat,

"lu juga Jon, baru digituin aja udah bangkit, dasar gak tau diri!" Gans menunjuk si Joni yang terbangun.

Gans terdiam dikamar mandi, menunggu si Joni agar tidur kembali,

15 menit.....

"apa dia tidur dikamar mandi ya?" gumam Mayra seorang diri.

"tapi bagus juga, biar aku bisa leluasa disini." Mayra tersenyum sendiri.

Tapi hatinya tidak tenang, takut suaminya pingsan dikamar mandi, dengan sigap Mayra berjalan kekamar mandi.

"lama amat dikamar mandi!" gerutu Mayra di luar.

"bentar!" teriak Gans dari dalam.

Ceklek!

Gans keluar dengan mata yang sayu, pria itu mendekat ke ranjang dan membaringkan tubuhnya, Mayra ikut berbaring diranjang.

"Kamu habis ngapain dikamar mandi?" tanya Mayra ketus.

"berisik! Aku mau tidur!" sahut Gans memunggungi Mayra.

Mayra menatap Gans heran, ada apa dengan Gans, apakah pria itu kerasukan jin di kamar mandi.

"sorry, gue gak bisa ngasih nafkah batin buat Lo!" celetuk Gans.

Mayra berdecak kesal, dia juga tidak ingin melakukannya, Gans pikir, Mayra akan Sudi menyerahkan mahkotanya, tentu tidak!

"gak usah ngelantur, aku juga tidak berharap kepadamu," ketus Mayra mengambil guling dan meletakkan di tengah kasurnya.

Gans membalikkan badannya, pria itu menatap heran ke istrinya.

"kenapa gulingnya ditaro ditengah?" tanya Gans mengerutkan keningnya.

"biar kamu gak sentuh aku, dan gak berbuat macam-macam saat aku tidur!"

apakah setidak layak itu Gans menyentuh istrinya sendiri, Gans tersenyum kecut mendengar jawaban istrinya.

"yaudah, awas aja kalau Lo peluk gue," ucap Gans kesal.

"jangan geer, aku tidak Sudi menyentuhmu!" ketus Mayra.

biasanya pengantin baru, akan menikmati malam pertamanya, berbeda dengan Mayra dan Gans yang menikmati debatnya. Keduanya pun tertidur sehabis berdebat.

Terpopuler

Comments

Setsuna F. Seiei

Setsuna F. Seiei

Menakjubkan

2024-09-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!