Istriku Korban Nikah Paksa
"aduh, aku harus cepat-cepat. Pulang ini! Kasian orang tua ku sudah menunggu dirumah." ucap Mayra gelisah. Gadis itu berjalan melewati jalan pintas.
Mayra terus berjalan dengan hati yang gelisah, entah mengapa gadis itu merasa malam ini sangat mencekam.
"Ya Allah lindungilah, aku dari marabahaya yang ada didepan mata aku." gumam Mayra seraya memanjatkan doa.
Mayra terus melangkah hingga dia menemukan sebuah gang yang belum pernah ia lewati, konon katanya gang tersebut adalah jalan pintas menuju rumahnya. Mayra tentu tidak pernah melewati gang itu, dia lebih memilih melewati jalan biasa.
Malam ini, karena dia sedang terdesak. Maka gadis itu memberanikan dirinya untuk melewati gang itu.
Saat di pertengahan gang, Mayra mendengar bunyi-bunyi wanita yang sedang berteriak-teriak. Mayra bersembunyi dibalik tembok.
"tolong aku, please jangan pernah sentuh aku!" teriak wanita itu membuat.
"haha, ada santapan baru nih, bro!" celetuk salah satu dari mereka.
"bener juga lu, ayo kita gilir aja ini," temannya tertawa-tawa.
"jangan lakukan itu, aku bakal ngasih kalian uang, asal jangan menyentuhku." wanita itu menangis tersedu-sedu.
tidak ada warga yang berani melewati gang itu saat malam-malam, banyak isu isu yang menyatakan, ada hantu yang nangis dan teriak teriak saat malam. Para warga lebih memilih mengurung diri dirumah saat malam.
"uang? Kita gak butuh uang!!" teriak salah satu dari mereka, laki-laki itu menarik rambut wanita itu membuatnya meringis kesakitan.
"kita, hanya ingin, main-main dengan, tubuh mu yang sangat mulus ini," Mayra yang melihat itu bergidik ngeri.
"hey, gue pengen langsung nikmati tubuh Lo, jangan kebanyakan bac*t!" gerutu bosnya.
mayra merasa tubuhnya tidak bisa bergerak, bahkan untuk berbicara pun lidahnya kelu.
Mayra mendengar suara-suara wanita itu yang sedang digilir berjamaah oleh preman itu, yang bisa dilakukan dirinya, hanyalah menangis diam.
"YA Allah, kasian sekali wanita itu, kenapa mereka tega melakukan zina." gumam nya dalam hati.
"body nya pas banget bro, gak sia-sia gua nyulik!" ucap preman disela aktivitasnya.
Mayra hanya bisa beristighfar dalam hati, saat mendengar ucapan preman itu.
"Ya Allah, berikan aku kekuatan, untuk kabur dari tempat ini, aku sudah tidak sanggup, mendengarnya." doa Mayra sambil menangis.
10 preman itu sudah menyelesaikan aktivitasnya,
"puas, banget gue, montok juga dia!" celetuk mereka.
"sama, gue juga puas banget bro," mereka semua tertawa senang, setelah melakukan. hal-hal bejat.
"jangan, biarin wanita itu hidup, buat dia mat*!!" ucap bosnya menyerahkan pisau keanak buahnya.
"aaaaaaa." teriak wanita itu saat pisau ditancap di lehernya.
Mayra mengendap-ngendap untuk keluar dari persembunyiannya, mumpung preman itu lagi mengeksekusi.
prang!
alangkah sialnya, Mayra malah menginjak sebuah kaleng, sontak membuat 10 preman itu mendongak menatap Mayra dari kejauhan.
"woy, apa yang Lo lakuin!" teriak preman itu.
Deg!
Jantung Mayra hampir melompat saat mendengar suara preman itu, ia menoleh kebelakang dan...
10 preman itu mendekat kearahnya, Mayra dengan panik langsung berlari.
"jangan lari Lo! Awas kalau ketangkep, kita bakal jadiin mangsa!!" umpat bosnya.
Mayra sudah tidak peduli dengan kakinya berdarah-darah, yang ia pikirkan hanyalah keselamatannya. Gadis itu menangis sambil berlari.
"TOLONG! TOLONG!" Teriak Mayra, tidak ada yang menggubris ucapannya.
Mayra terus berlari, walaupun tenaganya akan kalah dengan preman itu. gadis itu tidak ingin menyerahkan kesucianya dengan cuma-cuma.
"mau kemana lagi Lo?" ucap preman itu, melihat Mayra yang sudah terpojok.
Mayra menangis terisak-isak, tubuhnya gemetar hebat.
"tolong, jangan lakuin apa-apa ke saya! saya janji tidak akan memberitahukannya kepada siapapun!" ucap Mayra disela tangisnya.
"bodoamat, gue gak peduli, yang penting kita dapat mangsa baru!" mereka semua tertawa terbahak.
"hey, kamu sangat cantik, walaupun pakaian kamu tertutup, gue jadi penasaran untuk unboxing." balas bos itu tersenyum licik.
"jangan lakukan hal itu, kalian tidak takut dosa?" teriak Mayra masih menangis.
"Ya Allah tolonglah hamba dari keburukan ini." doanya dalam hati.
"gak usah sok suci kamu, dasar munafik!" bos itu menyentuh dagu Mayra.
"woii! Berhenti!" suara seseorang menghentikan 10 preman itu.
"jangan sentuh dia! atau Lo semua, bakal berhadapan dengan gue!" ucap pria sebut aja namanya Gans.
10 preman itu tertawa terbahak bahak, mendengar ucapan Gans yang menurut mereka sangat lucu.
"aduh, ada pahlawan nih," ucap mereka memegangi perut yang terasa sakit.
"dasar bocah kemaren sore!" umpat salah satu dari mereka.
"Kamu tidak tau? siapa kami? emang bocah sialan!" gerutu bos itu dengan tatapan tajam.
"gue gak tau siapa Lo semua, dan gue gak perlu tau juga. hal yang gak penting menurut gue!" balas Gans dengan tatapan dingin.
"sial! Harus kita kasih pelajaran ini, dasar bocah!" gerutu bos itu.
"sini hadapin gue!" tantang Gans mengacungkan jari tengahnya. kemudian ia merogoh saku celananya mengambil sebatang rokok dan membakarnya.
"ayo, maju!" ucap Gans menghembuskan asap rokoknya.
"maju woi, ngapain diem doang!" titah bos itu.
kedua preman itu berlari dan menonjok perut Gans, tetapi tidak membuat Gans terpental sedikit pun.
"hah? Kok gak kesakitan sih!" umpat kedua preman itu.
"hahaha, pukulan kalian gak ada rasanya, sini gua ajarin cara mukul yang bener!" Gans langsung melayangkan Bogeman, dan tendangannya kepada dua preman itu.
Kedua preman itu terkapar ditanah, membuat 8 preman yang lain melongo.
"kita keroyok aja, gak bisa dibiarin ini," bos dan anak buahnya berjalan dan
Bugh
Bugh
Bugh
4 pukulan masing-masing mendarat di wajah 4 preman itu sampai berdarah dan tersungkur ketanah.
Mayra yang melihat itu menghentikan tangisnya,
"ayo lagi!" tantang Gans menyeringai tajam.
Gans berhasil mengalahkan 10 preman itu dengan mudah, baginya mereka semua tidak, ada apa-apanya.
"dasar lemah!" Gans menyudahi bos itu. Dan melempar puntungan rokoknya ke bos preman itu.
"kita harus kabur! Dia terlalu kuat, gue kira bocah itu sangat lemah." 10 preman itu kabur dengan langkah pincang.
Gans tertawa-tawa melihat mereka yang kabur. Kemudian menoleh ke Mayra yang sedang menatapnya. Gans mendekat ke Mayra.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Gans khawatir.
"sa-saya, ba-baik- baik saja," ucap Mayra gugup saat melihat wajah Gans yang sangat tampan.
"Kamu berdarah," ucap Mayra menunjuk sudut bibir Gans sedikit berdarah,
"tenang aja Lo, gue baik-baik aja kok!" Gans nyengir kuda.
"aku obatin ya!" Mayra mengambil obatnya yang berada didalam tas.
"duduk, aku mau ngobatin kamu, ini sebagai ucapan terima kasih aku!" ucap Mayra yang diangguki Gans.
Walaupun sempat bergelut bukan berarti Gans tidak terluka sedikit pun.
Mayra mengobati Gans dengan telaten, kedua mata mereka bertemu.
"masyaallah ganteng!" takjub Mayra dalam hati.
"aku memang ganteng kok!" celetuk Gans seolah bisa membaca pikiran Mayra.
"CK, jangan geer!" gadis itu membuang mukanya yang sudah memerah.
"astaghfirullah, kalian ngapain disini!" ucap para warga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments