Bolehkah aku, mengenalmu..

" Sumpah Demi saos tar tar.. bulu kuduk gue merinding gaeesss...! " pekik bastian, di bales delikkan tajam oleh arash.

" Buruan deh makannya, keburu bell lagi. kita kan musti latihan basket buat pertandingan bulan depan. " amaar menyela.

" Yoi bro... yuuukks casss cuss...! " brady semangat.

Selesai jam sekolah, arash, bastian, brady dan amaar kembali ke lapangan untuk berlatih.

Arash mengalihkan pandangan nya, melihat sang bidadari melewati arena tanding.

" Guys..! Gue kesana bentar..! "

" Waah wah, bener bener ini sih. Pujangga mencari cinta. Udah ketemu buruannya..! " kesal bastian, saat arash berlari ke arah lilyana.

" Biarin dah, kali aja ini bisa bikin arash waras. Gak kaya sama susan, tiap hari malah stress di recokin. " amaar menambahi.

" Tapi, gue yakin sih. Ini udah pasti cinta pertama arash. Yah walaupun dia pernah pacaran ama susan, kan juga terpaksa. " terang brady.

Mereka kembali melanjutkan latihan bersama yang lain. Sedang arash berlari mendekati liliyana.

" Lilyana..?! "

Lyana menoleh saat namanya di panggil. " Kakak panggil saya..? "

" Iyah.. kamu sendirian aja? "

" He.um. "

" Mana teman mu yang bareng ke kantin tadi pagi..?"

" Kayla, di panggil ke ruang guru. "

" Ada masalah apa? "

" Di suruh ikut lomba menari. "

" Ooh iya, soalnya bulan depan selama berturut-turut bakalan ada lomba lomba terus buat acara universary sekolah kita. "

" Kayla akan menari di pementasan..? "

" Hah..? Oh of course. Btw, nama kamu lilyana right..? " tanyanya dengan senyum menggoda. Lyana hanya mengangguk.

" Kenalin, aku arash kakak tingkat kamu. " arash mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, namun lyana hanya diam.

" Why..? kok diem.

Bolehkah aku mengenalmu..? "

" Hem.. " lyana hanya menjawab singkat.

' nih cewek bener bener menguji kesabaran, bakal gue kejar.. lihat aja..! ' triak arash dalam hati, serasa ingin mendayung samudra Hindia demi ingin dekat dengan lilyana.

" Mau aku antar..? "

" No. "

" Maybe, sampai depan gerbang, aku temani..? "

" I dare to be alone. " ketus lyana.

" Ah...oh okey. Be careful.. " lyana hanya mengangguk.

Lilyana berjalan tegap dengan pandangan ke depan. Di sana sudah ada johan yang menunggunya.

Johan membukakan pintu mobil untuk nona mudanya. Johan mengendarai mobil Alphard itu dengan kecepatan sedang.

" Dia di jemput ama siapa? Penampilan nya kaya bodyguard gitu. Mobilnya juga mobil mahal.

Fix, bukan anak sembarangan sih dia. Kira kira siapa orang tuanya ya...? "

Arash bertanya tanya dalam hati. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke lapangan.

" Lama bener lu..? Udah pedekate nya?! " bastian ngegas.

" Menarik..! " jawab arash, membuat teman temannya bingung.

" Gak ada tali, apa yang menarik elu..?? " brady bingung.

" Jelas si doi lah, murid baru yang menarik. " tambah amaar.

" Mar, lu gue kasih predikat cowok paling peka sedunia..!

Heran gue, dari kalian cuma amaar yang paham.. " sindir arash.

" Heh terus aja lu nistain temen. Gak bakal gue bantuin cari info soal murid baru. " bastian selalu merasa kesal pada arash.

" Ya deh, kalian yang paling pengertian.

Udah, ayook kita latihan..! "

Di dalam mobil, Lilyana menyenderkan kepala nya. Terasa lelah hari ini. Padahal waktu sekolah di sini lebih singkat di banding sekolah terdahulu nya.

" Bagaimana hari ini nona. Apa menyenangkan..? " tanya johan, menatap ke kaca spion. Nampak nona mudanya kelelahan.

" Biasa saja. Hanya, kenapa aku merasa lelah sekali ya. Padahal waktu di sekolah baru lebih singkat di banding sekolah yang dulu. "

" Mungkin karena nona murid baru. Belum terbiasa bertemu orang orang baru. Wilayah baru, itu pasti melelahkan. "

" Hmm maybe.. "

" Tuan bilang, nona langsung pulang ke mansion. Tuan akan pulang jam sembilan malam. "

" Yah, seperti biasa. Aku melewatkan makan malam bersama daddy. "

" Nona harus makan yang banyak. Akhir pekan, tuan akan mengajak nona jalan jalan ke puncak. "

" Really..?? "

" Benar nona. "

" Yeesss...! "

Sampai di mansion, Lilyana di sambut oleh beberapa pelayan. Ada yang membawakan tas gendong nya. Ada yang mengambilkan minuman. Ada yang memijit kakinya. Ada pula yang melepaskan sepatunya.

" Nona mau makan apa, biar bibi bawakan. " tanya bi muna.

" Hmm coklat cookies ajah bisa. Aku lagi pen nyemil deh. Masih kenyang, makannya entar malem ajah. "

" Baik nona, sama susu strawberry..? "

" Ah ide bagus. Laksanakan bi.. "

" Siap nona. " bi muna berjalan dengan semangat. semenjak kepergian nyonya besar Megan. Lilyana menjadi murung dan pendiam. Hanya bi muna yang dapat menghibur nya. Apalagi dia pandai memasak, dan memasakkan berbagai menu untuk nona muda cantiknya.

" Aaah emang paling sedap makanan buatan bi muna. " ucap lyana dengan lahap menyantap cemilan dan meminum susu strawberry nya.

" Kan biar nona muda senang, dan perut pun kenyang. "

" Tapi, kayaknya berat badanku udah naik berapa kilo ini ya..? "

" Tak masalah nona. Bibi yakin, mau sebanyak apapun nona makan. Tidak akan mempengaruhi bentuk tubuh nona. "

" Really. But, emang sih. Aku makan nya banyak, suka ngemil pula tapi badan masih segini gini ajah. "

" Itu termasuk kelebihan nona. Ada orang yang makan makanan manis sedikit, langsung bikin gemuk. "

" Ahahaha... iya sih, ya udah deh. Abis ini, bikinin cheese cake ya bi. Topingnya crim vanila sama buah strawberry. "

" Siap, laksanakan. " bi muna begitu senang, saat dengan antusias nona mudanya meminta berbagai menu makanan kesukaan nya.

Apapun akan bi muna masakkan, asalkan bisa melihat senyum cerah gadis cantik itu.

Lilyana duduk di gazebo kamarnya, ia membaca sebuah novel dengan kacamata kudanya.

" Honey...? " suara bariton dari arah belakang.

" Daddy...?! " lilyana merasa merasa terkejut, namun senang. Dan langsung menubruk ayahnya.

" Udah makan malam.? " lilyana hanya menggeleng.

" Why..? "

" Tadi masih kenyang dad, abis makan cookies, terus cheese cake. "

" Habis semua..? "

" He.um.. "

" Apa sekarang masih kenyang ? "

" Setelah daddy pulang, lyana rasa jadi lapar. "

" Kalau begitu, ayo kita makan malam. Kasiah bi muna sudah capek memasak. Tidak kamu makan. "

" Oke dad. Ayo dad... ayooo makan bareng daddy... " lilyana menarik tangan ayahnya.

Zayn terkekeh melihat putri semata wayangnya makan dengan lahap.

Lyana memang seperti itu, saat ayahnya tiba. Ia akan makan apapun dengan lahap.

" Honey, coba kamu makan dengan lahap begini walau gak ada daddy. "

" Hmmm bisa sih, tapi kalau makanan favorit lyana ajah. Kalo yang lain, mood nya kalau ada daddy di rumah. "

" Apa daddy seperti vitamin penambah nafsu makan. Right...? "

" He.um.. nafsu makan lyana jadi meningkat drastis kalau ada daddy. "

Zayn mengusap kepala putrinya. Ia berdoa semoga putrinya selalu bahagia. Dan selalu mendapatkan keberkahan dan perlindungan.

" Coba daddy suapin dong..? "

Lyana menyuapi ayah tercintanya. Zayn menganggukkan kepalanya sebagai respon bahwa makanan ini memang enak.

" Masakan bi muna memang enak kan..? "

" Iya dad. Aku jadi gemuk karena bi muna... "

" Gemuk pun kamu tetap putri daddy yang paling cantik sejagat raya...! "

" Ck ck.. daddy gombalan nya udah nyaingin rangga di aadc. "

Zayn tertawa terpingkal mendengar penuturan sang putri. Bagaimana bisa ia di samakan dengan aktor yang melegendaris itu.

Di sisi lain, arash sedang bergulang guling di atas tempat tidurnya. " Haaaah susah amat ini mata buat merem..!

Gila sih.. emang gilaaa... bisa bisanya gue keingetan ama wajah ayu lilyana.. bola matanya yang indah itu. Astaga... gue harus punya fotonya. Biar bisa tidur...! " kekeh arash. Ia juga merasa bingung, bagaimana bisa jadi begini hanya karena seorang murid baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!