Wounded Hope"

NovelToon
Saat ruangan itu kembali hening setelah kepergian Clara, William bersiap untuk berdiri dan meninggalkan ruang makan menuju kantornya. Namun, sebelum ia sempat melangkah, Leora dengan cepat menahan pergelangan tangannya.
William menoleh, matanya menatap dingin, seolah menunggu penjelasan dari Leora. Leora, yang biasanya begitu lembut, kini tampak lebih tegas
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
William, aku perlu bicara denganmu.
William terdiam, melihat perubahan dalam diri Leora. Ia tidak bisa mengabaikan tatapan matanya yang penuh makna
Leora menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara lagi, mencoba menenangkan dirinya.
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Aku tahu kau belum bisa mencintaiku, William. *suara bergetar*
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Tapi... sampai kapan kau akan berpura-pura mencintaiku di depan mama Clara?.
William menatapnya tajam, lalu menghela napas dengan berat.
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Sampai kontrak kita berakhir.
suara William terdengar dingin, seolah tak ada perasaan dalam kata-katanya.
Leora terdiam, hatinya terasa hancur mendengar jawaban itu. Meski ia sudah menduga bahwa pernikahan ini hanyalah perjanjian, hatinya tetap merasa sakit setiap kali diingatkan.
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Jadi... hanya itu yang berarti bagimu?
suara leora pelan, mencoba menahan emosinya
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Aku ini hanya bagian dari kesepakatan, bukan?
William mengalihkan pandangannya, terlihat sedikit gelisah namun tetap mempertahankan sikap dinginnya.
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Kita sudah sama-sama tahu apa yang kita setujui dari awal, Leora. Tidak ada alasan untuk berharap lebih.
Leora tersenyum pahit, berusaha menahan air mata yang mulai menggenang di matanya
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Yah, aku mengerti,
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Tapi... kenapa kau tega sekali membohongi Mama?"
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
*mendengus sinis*
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Tega, katamu? Semua ini terjadi karena ulahmu, Leora! Aku tidak akan perlu membohongi Mama kalau saja waktu itu kau tidak menjebakku ke apartemenmu."
Leora terdiam, terkejut mendengar tuduhan
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Aku tidak pernah bermaksud menjebakmu, William *bisiknya*
William menggelengkan kepalanya, matanya menatap dingin
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Cukup, Leora Kita berdua tahu apa yang terjadi, dan aku terjebak dalam permainanmu.
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Sekarang aku terpaksa mempertahankan kepura-puraan ini demi Mama.
Kata-kata William menusuk hati Leora. Ia tahu hubungan mereka dimulai dengan kesalahpahaman, tapi ia tidak pernah berniat menjebak William. Namun, menjelaskan itu padanya seolah tak ada gunanya, karena hati William sudah tertutup.
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
harus berapa kali kubilang, William, aku tidak pernah menjebakmu! Kau sendiri yang masuk ke apartemen ku.
Suara Leora bergetar, mencoba menahan kemarahan dan kesedihan yang bercampur aduk dalam hatinya.
William memalingkan wajahnya, enggan mendengar pembelaan Leora
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Alasan yang sama terus-menerus.
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Bagaimanapun juga, ini semua sudah terjadi, dan aku terjebak di dalamnya. Jadi, berhenti mencoba membela dirimu.”
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
William, aku tahu kau membenciku, tapi setidaknya dengarkan aku sekali saja. Aku tidak pernah berniat membuat kita berada dalam situasi ini.
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Aku juga terluka... aku juga bingung harus bagaimana.
William terdiam sejenak, mendengar nada ketulusan dalam suara Leora. Namun, alih-alih merespon dengan empati, ia menghela napas panjang, seolah mencoba meredam emosi dalam dirinya.
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
"Tak ada yang perlu dibicarakan lagi, Leora
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Dan Tadi kau bilang kau tidak menjebakku? Lalu bagaimana kamar apartemen mu bisa bersebelahan dengan Zoe?
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Apa kau sengaja pindah ke sana karena tahu aku sering ke apartemen Zoe?
Leora terkejut saat mendengar tuduhan william.
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, William.
suara leora terdengar gemetar, mencoba tetap tenang meskipun hatinya hancur.
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Kamar itu sudah ada di sana sebelum aku pindah. Aku tidak pernah merencanakan apapun untuk membuatmu merasa terjebak. Semua yang terjadi adalah kebetulan."
William menatapnya tajam, wajahnya penuh kebingungan dan amarah yang tersembunyi.
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Kebetulan? Kau benar-benar berharap aku percaya itu?"
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Kau tidak bisa mengelak, Leora. Aku tahu kau tahu apa yang terjadi, dan aku juga tahu kau bisa membuat segalanya terlihat seperti kecelakaan."
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Aku tidak pernah berniat untuk membuat hidupmu sulit, William.
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Aku juga terjebak dalam situasi ini. Mengapa kau selalu menyalahkanku, seakan-akan aku yang bersalah?
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
[mendengus sinis]
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Ya, karena dari awal, bukankah kau memang menyukaiku? Jadi kau sengaja pindah ke apartemen itu supaya bisa menghancurkan hubunganku dengan Zoe, bukan?"
Leora terdiam, terpukul oleh tuduhan yang keluar dari mulut William.
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Kau benar-benar berpikir begitu rendah tentangku?"
leora berusaha menahan air mata yang mulai menggenang.
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Aku tidak pernah berniat merusak hubunganmu dengan Zoe, William.
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Cinta yang aku rasakan bukan berarti aku ingin melihatmu terluka atau menderita. Aku hanya... aku hanya ingin kau bahagia."
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Dan satu lagi aku sudah tinggal di apartemen itu jauh sebelum Zoe. Bahkan, aku juga tidak pernah tahu kalau kamarku dan Zoe bersebelahan."
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Cih, kau pikir aku akan percaya begitu saja pada wanita murahan seperti dirimu?
Leora terkejut mendengar kata-kata itu. Setiap ucapan William terasa seperti tamparan di wajahnya, merobek sedikit demi sedikit harga dirinya.
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
William, kenapa kau begitu kejam?
suara Leora bergetar, namun ia berusaha menahan air mata. "
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Aku tidak pantas diperlakukan seperti ini."
William menatap Leora dengan tatapan penuh kebencian, seolah-olah setiap kata yang keluar dari mulutnya adalah hasil dari kemarahan yang sudah lama terkumpul. Matanya yang dingin dan tajam memancarkan perasaan yang lebih dalam dari sekadar ketidaksukaan—ia seolah melihat Leora sebagai sumber dari semua kekecewaannya.
Sebuah pengingat dari kebohongan dan kesalahpahaman yang selama ini mengelilingi hubungan mereka. Setiap detik tatapan itu terasa seperti beban yang semakin berat.
Seolah-olah William ingin menyakiti Leora dengan setiap pandangan yang ia lemparkan. Dalam tatapannya, Leora bisa merasakan bahwa tidak hanya rasa benci yang ada, tetapi juga kekecewaan mendalam yang telah mengakar.
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Kau tidak tahu apa yang telah terjadi di hidupku.
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Jadi jangan pernah mencoba mengajarkan aku tentang kebaikan atau harga diri.
Leora menggigit bibirnya, berusaha menenangkan diri, meskipun hatinya hancur mendengar kata-kata yang keluar dari mulut William. "
Leora Lawrence Arthur
Leora Lawrence Arthur
Aku hanya ingin kau melihat aku dengan mata yang berbeda, bukan seperti musuh."
William menatapnya tajam, seolah kata-kata itu tak berarti apa-apa baginya
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Bagiku, kau orang yang sangat ku benci, dan sampai kapan pun aku akan melihatmu seperti musuhku, Leora.
Ucapan William penuh kebencian, seolah ingin memutuskan segala bentuk hubungan mereka.
Leora terdiam, hati merasa seperti tertusuk mendengar kata-kata itu. Namun William melanjutkan, nada suaranya semakin keras, penuh dengan ketegasan yang menakutkan.
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Jadi jangan pernah berharap aku akan mencintaimu, Leora.
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Karena sampai kapan pun aku tidak akan pernah mencintaimu, dan aku tidak akan pernah menganggap pernikahan ini serius.
Kata-kata itu terasa seperti guntur yang menggelegar di telinga Leora. la merasa setiap harapannya dihancurkan begitu saja, dan segala usaha untuk mengubah keadaan menjadi sia-sia. William sudah memutuskan, dan sepertinya tidak ada lagi yang bisa ia lakukan untuk mengubah pandangannya
Leora hanya bisa berdiri terdiam, berusaha menguasai diri agar tidak jatuh dalam kesedihan yang mendalam. Namun, meskipun hatinya hancur, ada secercah tekad yang muncul dalam dirinya. Jika memang ini jalan yang harus ia jalani, maka ia akan menjalani pernikahan ini dengan segala rasa sakit yang harus ditanggung, meski hatinya tak lagi mampu berharap.
William mulai Menghela napas panjang, seolah mencoba meredam emosi dalam dirinya.
William Nicholas Wilson
William Nicholas Wilson
Kita tidak perlu membicarakan ini lagi, Leora Kau tahu bahwa kita hanya bertahan demi Mamaku.
Setelah mengucapkan kata-kata yang tajam itu, William berbalik dengan cepat, langkah kakinya terdengar berat di ruang yang sunyi. Tanpa sepatah kata pun, ia meninggalkan Leora, yang kini terdiam, berdiri kaku di tempatnya. Kesunyian yang tiba-tiba mengisi ruangan itu terasa mencekam.
Seolah dunia di sekitarnya berhenti berputar. Leora merasa seolah terperangkap dalam kekosongan, setiap kata yang baru saja diucapkan William seperti bayangan gelap yang menghantui pikirannya.
Air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya mengalir, tanpa bisa ia hentikan. Meski begitu, Leora tetap berdiri di sana, berusaha menahan rasa sakit nya
Seolah dunia di sekitarnya berhenti berputar. Leora merasa seolah terperangkap dalam kekosongan, setiap kata yang baru saja diucapkan William seperti bayangan gelap yang menghantui pikirannya.
Namun, entah mengapa, meski hatinya penuh dengan luka, ada satu hal yang tetap ada dalam dirinya—sebuah harapan kecil, meski rapuh, untuk melihat perubahan. Mungkin suatu saat dia akan mengerti... pikir Leora, meskipun ia sendiri ragu akan hal itu.
like
comment
and
vote
NovelToon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!