Dingin...
Tubuhku ringan sekali!
Apa yang terjadi padaku?
"Aku akan membantumu." Ucap Lily.
"Suara ini! Jadi kamu yang ada di detik terakhir sebelum kematianku?" Tanyaku.
"Benar."
"Jadi begitu ya? Aku mati tanpa bisa membalaskan dendamku." Ucapku.
"Bodoh! Kata siapa kau tak bisa melakukannya?" Tanya Lily.
"Lalu?"
"Mulai sekarang kamu adalah bawahanku! Apapun yang ingin kau lakukan, kau harus tunduk padaku! Aku akan membantumu membalaskan dendam. Hanya saja, kau harus melakukannya dengan tanganmu sendiri bukan?" Tanya Lily.
"Tak masalah. Cuma jadi bawahanmu bukan? Nggak begitu buruk. Selama kamu membantuku, aku tak keberatan melakukannya!" Ucapku.
"Bagus! Aku suka jawabanmu!" Ucap Lily.
"Biasanya dia ada dimana?" Tanya Lily.
"Bar."
"Apa?! Lo pacaran sama cewe yang kerjanya di bar?" Tanya Lily.
"Dia nggak kerja. Nyatanya dia cuma pengangguran." Ucapku.
"Terus ngapain? Ngedugem? Mabuk2an? Main cowo?" Tanya Lily.
"..."
"Nggak habis pikir. Bisa2nya Lo mau sama cewe kayak dia!" Ucap Lily.
Sial!
Ini mengingatkanku pada succubus dan incubus!
Mereka gemar bertebaran di wilayah yang rawan terpapar alkohol!
Jika dibiarkan, masa lalu akan terulang lagi dan kesalahan terus terjadi!
Ini sih nggak ada bedanya dengan pembodohan!
"Wih! Ada cewe bohay tuh! Deketin yok!" Ucap sesama cowo.
"Gass!"
"Seperti biasanya, nona muda kita ini sexy! Kenapa nggak bermain dengan kami hari ini?" Tanya salah satu cowo.
"GRR! Jadi gitu ya cara mereka ngegaet cewe?" Batinku.
"Sialnya wanita yang kamu puja2 itu termakan rayuan para buaya itu! Gimana? Nyesek nih ngeliatnya?" Tanya Lily.
"Berisik! Bukan itu alasan kita datang ke sini! Mari kita singkirkan dendam pribadi untuk sementara!" Ucapku.
"Oh? Tampaknya kau memikirkan rencana yang menarik huh?" Tanya Lily.
"Hei, bos! Bisakah kau ubah wajah dan namaku agar dia tak mengenaliku?" Tanyaku.
"Permintaan dikabulkan. Sekarang kau adalah TouTou." Ucap Lily.
"Nggak ada nama yang bagus tah?" Tanyaku.
"Kamu nolak pemberian majikanmu? Lagipula memangnya nama samaran begitu penting di situasi ini?" Tanya Lily.
"Gw bakal temuin tuh jalang. Nanti pas dia berhasil tatap mata gw, gw mau Lo bantuin gw biar tuh jalang nurut sama gw tanpa perlawanan!" Ucapku.
"Jangan begitu lah! Kalo mau jalanin rencana Lo, setidaknya Lo harus punya image yang bagus di matanya. Atau... Bagaimana jika kita buat situasi kalo Lo itu pujaan hatinya? Bukankah akan lebih mudah selesain segalanya kalo dia terpancing umpan Lo?" Tanya Lily.
"Emangnya punya kemampuan hipnotis?" Tanyaku.
"Kata siapa Lo nggak punya? Gunakanlah semau Lo! Buat kekacauan juga gak masalah!" Ucap Lily.
Karena sesama iblis tak tau terimakasih, sikapnya udah sesuai kok!
Aku pun tak begitu butuh ucapan manis dan menggelikan seperti itu.
Namun...
Aku sungguh penasaran!
Deon bilang jiwa yang murni di mata iblis adalah jiwa2 yang tak ada sedikitpun pengaruh malaikat.
Jika aku yang sekarang tuh iblis dan begitu juga satu2nya anak buahku ini, memangnya bakal ada malaikat yang mengawasi kami?
Kalaupun ada, kenapa mereka tak bertindak lebih awal?
Kupikir bakal ada keributan karna biasanya orang2 tempramental sepertinya akan mengacaukan apapun yang ada di sekitarnya.
Tapi kenyataannya nggak begitu tuh?
Ia menjalankan rencana sesuai perkataanya.
Lucu sekali!
Iblis menepati janjinya?
PFT!
Benar2 konyol!
Apa aku salah mengangkat anak buah?
Atau...
Aku tak jauh berbeda dengan anak buahku sendiri?
Haih!
Bikin pusing aja!
Cepatlah selesaikan masalah di sini!
Aku capek!
"Sayang? Kamu menyelamatkanku!" Ucap mantanku.
"Aku? Tentu saja aku menyelamatkanmu! Aku begitu menyayangimu. Mana mungkin aku tak menyelamatkanmu?" Tanyaku.
"Duda2 di luar sana menjengkelkan sekali! Aku harus berhadapan dengan mereka dan ngelakuin yang menjijikkan demi uang. Kapan ya aku bisa kaya?" Tanya mantanku.
"Nih. Minum dulu." Ucapku.
"Makasih sayang! Kamu yang terbaik!" Ucap mantanku.
Benar.
Dia memang mantanku, tapi di matanya, aku adalah pujaan hatinya yang selalu ia dambakan.
Tentu saja itu bukan aku!
Pria yang dia dambakan pasti pria yang jauh lebih tajir, muda, tampan dariku!
Tapi sayangnya...
Gara2 kejadian itu, aku jadi tau kalo cinta yang dia miliki bukanlah benar2 cinta murni.
Ada yang bilang cinta sejati itu nyata.
Persetan cinta2an!
Wanita yang kucintai setengah mati ini aja malah mengkhianatiku dan memilih bersama bajingan brengsek yang jelas2 hidupnya nggak bener!
Oke.
Singkirkan dulu dendam kesumatku ini!
Aku harus bertindak tanpa melibatkan emosiku sedikitpun!
Jika tidak, semuanya akan berantakan dan apa yang kulakukan berakhir sia2!
Aku tak mau kecewa lagi seperti sebelumnya!
Untuk itu, lebih baik jalang sepertimu mati di tanganku!
Kamu tak masalah kan?
^U^
Itu benar.
Aku memasukkan bubuk pencahar ke dalam minumannya.
Semua pria yang ada di sini udah diberesin Lily dan dikumpulkan di satu ruangan.
Apalagi kalo bukan kumpul kebo?
Bukankah mereka tak jauh berbeda?
Jalang dan bajingan sangat cocok bukan?
"Semuanya udah gw pasang penutup mata. Otak mereka juga udah gw cuci. CCTV di sini udah gw atur. Bagian Lo dah selesai kan?" Tanya Lily.
"Ya. Lo masih punya banyak waktu kan? Mau nonton pertunjukannya?" Tanyaku.
"Sebenarnya gw males sih. Gak ada untungnya buat gw, tapi nggak rugi juga. Aih! Susah bener tawaran Lo! Oke deh. Gw nonton!" Ucap Lily.
Ini adalah ruang kedap suara.
Beruntung sekali aku begitu kenal dengan tempat ini!
Jika bukan gara2 pengusaha terkenal itu, bagaimana mungkin aku bisa memanfaatkan kesempatan ini?
Baiklah jalang!
Jangan cepat mati ya?
Ntar nggak seru loh!
Aku dan bosku bisa cepat kebosanan tau!
Semuanya telanjang bulat tanpa sehelai benang sekalipun!
1 wanita dan 8 pria.
Karena aku dan bosku adalah iblis, kami sangat suka yang ganjil2.
Entahlah.
Aku pun tak tau alasannya.
Hanya saja...
Orang waras mana yang tahan ketika sesama bugil dikumpulkan di tempat yang sama?
"Sayang! Ah! Panas!" Ucap mantanku.
"Aku juga!" Ucap cowo ke-1.
"Sayang? Kamu di mana? Sayang... Jangan tinggalin aku!" Ucap mantanku.
"Aku di sini. Peluk aku sayang!" Ucap pria ke-6.
"Sesak."
"Peluk aku lebih erat lagi!" Ucap pria ke-6.
"Sayang! Sayang!" Ucap pria ke-5.
"Panas..."
"CRACK!"
"CRACK! KRAK! CRACK!"
"Kamu kepanasan kan sayang? Aku akan mendinginkan tubuhmu! Tidak. Lebih tepatnya aku akan memuaskanmu!" Ucap pria ke-5.
"Muach! Muach!"
"Cup!"
"Argh!"
Tidak ada yang lebih baik dari tubuh wanita selain memeras payudaranya dan merebut keperawanan wanitanya.
Seperti itulah yang dilakukan pria2 bejat seperti mereka.
Otak sudah dicuci?
Tentu saja!
Lily memasukkan ke otak mereka segala hal yang mengarah ke porno dan meningkatkan hasrat seksual pria2 ini.
Kejam?
Oh ayolah!
Iblis mana yang punya hati nurani dan belas kasih?
"Punya pistol?" Tanyaku.
"Gak."
"Pisau?"
"Gw cuma punya pisau buah. Pake aja ini. Ntar cuci lagi ya!" Ucap Lily.
"Gak modal!" Ucapku.
"Yeee!"
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments