Insting

"Aku harus sekolah?" Tanyaku.

"Ya. Kau harus belajar banyak dari mereka, terutama temperamen mereka, gaya mereka bicara, caranya bertindak, dan menyelesaikan masalah sebagai iblis sejati!" Ucapnya.

"Sebagai iblis sejati? Maksudmu aku udah jadi iblis?" Tanyaku.

"Ya liat aja penampilanmu sekarang!" Ucapnya.

Wajah pucat.

Gigi taring lancip.

Mata merah.

Rambut pendek beruban.

Dan...

Tubuh manusia?

Apa aku harus bersyukur karna masih mirip manusia?

Atau ini akan jadi kesialanku?

Haih!

Benar2 bikin sakit kepala!

"Apa2an ini? Kau ingin membuatku ditindas mereka? Katanya kau menjadikanku iblis, tapi kenapa masih wujud manusia?" Tanyaku.

"Banyak bacot! Kau bahkan tak ada terima kasihnya sama sekali ya? Ini hukumanmu!" Ucapnya.

"HOEK!"

Gila!

Seenaknya bertindak!

Mentang2 dia yang berkuasa di sini, aku dipermainkan seenaknya begini?

Memuakkan!

Baiklah!

Teruslah kamu memperlakukanku kayak sampah yang hina!

Akan kupastikan aku bisa mengubah nasibku, membalikkan keadaan, dan balas dendam!

"Hoo... Lihatlah sorot matanya itu! Benar2 sesuai keinginanku! Sepertinya aku telah membuatnya tersulut amarah, iri dengki, penderitaan, kebencian, dan dendam kesumat bukan? Jika dia bisa mempertahankan itu semua di hatinya, dia akan sangat mudah digerakkan loh! Khekhekhe!" Batin Deon.

Sejak perubahan sialan ini, dia jadi sering memberiku barang2 gak guna!

Pakaian.

Kosmetik.

Buku.

Uang.

Hewan peliharaan.

"Sumpah dah! Apa yang sebenarnya dia pikirkan? Tidakkah dia tau semuanya takkan begitu berguna untukku yang bodoh dan pemalas ini?" Gumamku.

"GROWL!"

"Menyingkir dariku!" Ucapku.

"GROWL!"

Semakin aku menyuruhnya pergi, dia semakin lengket denganku.

Imut sih imut, tapi tetap saja menjengkelkan!

Akan sangat menyenangkan kalo aku bisa mengotak-atik isi perutnya, mencicipi darahnya, mencincangnya untuk menu makan malam, dan mandi belumuran darah di bawah red moon!

Tapi...

Bagaimana aku membunuhnya ya?

Cepat atau lambat, pergerakanku akan sangat mudah diketahui bajingan itu kan?

Lalu gimana caranya aku bisa keluar dari situasi gila ini?

"..."

"Kau lapar?" Tanyaku.

Dia mengangguk.

Tersenyum dan duduk dengan patuh.

Yeah...

Aku juga lapar, tapi makanan apa yang bagus untuknya?

"Oi Deon! Dia makannya apa?" Tanyaku.

"Aku tak dengar apapun. Cari tau sendiri sana!" Ucapnya.

"Dih! Pelit amat sih! Bisa2nya dapet majikan kayak dia?" Gumamku.

"Apa? Aku dengar semua loh~" Ucapnya.

"Bukan apa2. Kami pergi dulu!" Ucapku.

Sial!

Dia menakutkan!

Begitu juga dengan hewan ganas ini!

Kenapa pula aku dikasih hewan menyusahkan ini sih?

Bisa gila aku ngurusin beginian!

"SNIFT! SNIFT! GROWLL! GROWL!"

"Kau kenapa lagi? HM? Mau ini? Tidak? Eh? Oi! Apa yang kau lakukan?! Kau bisa menyakiti lainnya!" Ucapku.

Nggak beres!

Masa dia nyerang sesama iblis di sini sih?

Kalo kayak gini sih yang ada aku bakal kena masalah!

Apa yang harus kulakukan?

Apalagi kalo bukan kabur?

Ya.

Aku kabur seperti pengecut.

Bahkan aku tak berani mengakui kesalahanku.

Ini memalukan.

Tapi...

Setidaknya untuk kali ini aku bisa selamat kan?

Selamat dari masalah!

"Tidak semudah itu!" Ucap seseorang.

"GLEK!"

"Kau yang tadi mendorongku ya?" Tanya dia.

"Bukan kok." Ucapku.

"Kau tak pandai berbohong ya?" Tanya dia.

"Apaan sih? Memangnya kamu punya bukti apa nyampe nuduh segala? Faktanya aku memang tak mengusik hidupmu kok! Jadi, abaikan saja masalah ini ok?" Tanyaku.

"Cih!"

Dia menggerutu lalu pergi begitu saja?

Padahal aku hanya membuatnya bingung sesaat, kenapa perhatiannya teralihkan dengan trik konyol begitu?

Dia kan nggak bego!

Kalo dia bego, seharusnya dia nggak bakal nuduh aku begini!

Apa mungkin instingnya begitu tajam?

Sial!

Kuharap kita tak bertemu lagi di kesempatan berikutnya!

"JRENG! JRENG!"

Keberuntungan tak berpihak padaku.

Aku bertemu lagi dengan iblis itu di sekolah yang baru.

Apa dia masih ingat wajahku?

Entahlah.

Ngomong2 sekolah apa ini?

Bukan sekolah yang isinya bocil2 menyusahkan bukan?

Awas aja keparat itu mengirimku ke sini cuma untuk hal konyol beginian!

Aku akan marah besar loh!

Satan School?

Hahaha!

Konyol!

Apa2an nama yang payah ini?

Bisa2nya keparat itu menyuruhku sekolah di sini!

Sialnya, kenapa pula aku patuh terhadap perintahnya ya?

Argh!

Bodohnya aku!

HM...

Jadi ini sekolahku?

Jika diperhatikan, isinya kebanyakan iblis semua?

Ah!

Aku hampir lupa!

Aku kan udah jadi iblis ya saat ini?

Cih!

Jika aku bertindak gegabah, bisa2 aku menarik perhatian mereka!

Eh?

Benar juga!

Kenapa aku tidak menarik perhatian mereka saja?

Maksudku...

Ayo mainkan permainan yang mereka mainkan!

"Kudengar kita kedatangan anak baru?" Tanya seseorang.

Tatapan sinis mengarah padaku.

Ah... Jadi ini yang dimaksud Deon?

Dia ingin mengujiku bagaimana keluar dari masalah ini ya?

HM?

Sepertinya dia meremehkanku?

^U^

"Apa2an seringai Lo itu? Cepat temui kepala sekolah sana!" Ucapnya

"Tak mau mengantarku sekalian berkeliling?" Tanyaku.

"Dih! Ogah! Lo kan punya kaki, ngapain ngajak2 gw?" Tanya dia.

"Jangan marah terus dong! Ntar nggak dapet gebetan loh~ Sayang banget kan wajah tampan kakak ini? HM?" Tanyaku.

"..."

"Aku pergi dulu!" Ucapku.

Aku tak tau seperti apa rumitnya dunia iblis ini.

Satu2nya yang kusadari sekarang hanyalah fakta bahwa mereka tak jauh beda dengan kehidupan manusia!

Hanya saja...

Aku pun penasaran.

Jika iblis dipandang jahat, apa mereka benar2 jahat?

Atau hanya luarnya aja, tapi dalemnya hello kitty?

"TAP! TAP! TAP!"

"Masuklah."

"Memuaskan! Anda bisa merasakan kehadiranku hanya dengan langkah kaki?" Tanyaku.

"Kamu penasaran, Lily kecil?" Tanya kepala sekolah.

"Nggak juga. Jadi, kenapa anda memanggilku?" Tanyaku.

"Kamu akan tinggal di asrama. Ini kuncinya. Jangan terlalu terkejut dengan keadaan sekitarmu! Kamu mengerti maksudku bukan?" Tanya kepala sekolah.

"Iya iya! Bawel amat sih!" Ucapku.

Ini adalah asrama yang dia bicarakan.

Dibandingkan sekolahnya, lebih besar asramanya!

Bahkan asramanya punya 9 gedung masing-masing 5 tingkat!

Uwow!

Seramai apa sih asrama ini?

Aku juga penasaran!

HM?

Jadi ini kamarku?

Aku sekamar dengan 1 wanita dewasa dan 1 loli.

Melihat perbedaan di antara mereka ini, bukankah semuanya sudah jelas?

Pasti berantem terus kerjaannya!

Lalu bagaimana dengan aku yang menginginkan kedamaian?

Jika begini keadaannya, mereka berdua akan leluasa masuk ke wilayahku!

Benar2 menjengkelkan!

"..."

Wanita dewasa itu menatapku sinis.

Tampaknya dia tidak suka keberadaanku.

Lalu bagaimana dengan si cewe loli itu?

Ah...

Dia malah acuh seolah aku hanyalah angin lalu.

Tapi memangnya siapa yang peduli?

Toh iblis tetaplah iblis!

Memangnya iblis punya hati nurani seperti para malaikat?

Kan nggak!

Jadi berhentilah berharap apa2!

Ntar nyesel baru tau rasa!

"Jadi kamu ya anak barunya?" Tanya wanita dewasa.

"Oh ayolah! Jawabannya sudah jelas begitu masih dipertanyakan?" Tanyaku.

"Hoo!"

"TING!"

"Bertemanlah dengan Rosa! Kau butuh keangkuhan, gaya bicara yang arogan, dan sikap merendahkan orang lain untuk benar2 layak diakui iblis sejati!" Pesan dari Deon.

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!