Senin

Dikamar, Naya memandangi obat-obatan nya dengan tatapan sedih. Pikirannya mulai melayang kemana-mana.

Setelah obat ini habis, apa yang akan terjadi padaku. Aku tidak mungkin menggunakan uang yang di berikan Zianku untuk kontrol. Dia akan mengusirku dari rumah ini kalau aku menghamburkan uangnya untuk sesuatu yang tidak penting. Aku kan tidak penting baginya, kalaupun aku mati, mungkin dia akan senang. Kenapa hatiku sakit memikirkannya.

Naya segera memasukkan obat itu kedalam lemari. Lalu membaringkan tubuhnya di kasur. Selang beberapa lama, dia tidak dapat memejamkan matanya.

"Zianku sudah tidur, belum ya... " gumam Naya.

Gadis itu pun kembali mengendap-endap menuruni tangga menuju kamar Zian. Namun, saat memutar gagang pintu, ternyata pintu kamarnya terkunci.

"Dia menguncinya," Naya bergegas pergi ke belakang kamar Zian, mengintip lewat jendela.

Bagai mendapat durian runtuh, Naya begitu kegirangan mendapati jendela di kamar suaminya itu ternyata tidak terkunci.

Dengan sangat hati-hati, Naya memasuki kamar Zian. Kakinya berjinjit berjalan mendekati pembaringan suaminya itu agar langkah kakinya tidak terdengar.

Dia menatap wajah Zian yang sedang tertidur dengan kekaguman. Senyum pun kembali terbit di sudut bibirnya.

Naya pun harus kembali menjadi penyelinap dan masuk ke dalam selimut yang di pakai Zian, lalu berbaring disana.

Maafkan aku, harus menyelinap ke sini lagi. Aku akan kembali ke kamarku sebelum kau bangun.

Gadis itu kembali tertidur di kamar itu setelah puas memandangi wajah Zian yang sedang tertidur lelap. Tengah malam, Zian terbangun dan mendapati ada tangan kecil melingkar di perutnya. Ia terlonjak, berusaha mengumpulkan kesadarannya.

Kekesalan pun kembali merajai hatinya. Zian segera menyalakan lampu kamar. Saat akan meneriaki gadis itu, ia menatap dalam wajah Naya yang tertidur lelap.

Ada perasaan tidak tega di hatinya yang entah berasal dari mana. Zian menghela napas, pelan-pelan memindahkan tangan Naya yang melingkar di pinggangnya, lalu beranjak dari tempat tidur dan memilih tidur di sofa.

Aku akan memberimu pelajaran besok pagi karena sudah berani menyelinap masuk ke kamarku.

Subuh-subuh, Naya terbangun dari tidurnya. Ia meraba tempat di sebelahnya dan tidak menemukan apapun. Matanya seketika membulat sempurna.

Matilah aku

Naya bangkit dari posisi berbaringnya. Tubuhnya sudah bergetar saat menyadari Zian tidak berada di sampingnya. Dan, saat mendapati Zian tertidur di sofa, jiwa ketakutannya kembali meronta-ronta.

Hah, sejak kapan dia bangun? Dia pasti menemukan aku tidur di sini? Dia akan menelanku hidup-hidup pagi ini.

Naya menelan saliva, pelan-pelan turun dari tempat tidur empuk itu, lalu mengendap-endap menuju pintu. Saat memutar gagang pintu terdengarlah suara Zian mengagetkannya.

"Mau kemana kau?" Naya mematung di tempatnya berdiri mendengar suara Zian yang terasa seperti mengancam.

"Hehe, ka-ka-kau sudah bangun?" tanya Naya seraya menyunggingkan senyum getirnya.

Zian bangkit dari posisi berbaringnya, berjalan mendekati Naya. Gadis itupun beringsut bersandar di dinding.

"Siapa yang mengizinkanmu masuk ke kamarku lagi?"

"A-aku... Aku... Aku... Aku... " hanya kata itu yang terus terulang diucapkan Naya membuat Zian kesal dan kembali membentaknya dengan keras.

"AKU APA?"

"Ma-maaf... Aku tidak bisa tidur, jadi aku kesini untuk menemanimu tidur," Naya kembali berusaha menyunggingkan senyumnya.

"Menemaniku? Kapan aku bilang mau di temani olehmu?" Tatapan Zian yang sangat mengintimidasi itu membuat nyali gadis itu menciut.

"Dengar baik-baik, kalau berani menyelinap lagi ke kamarku, aku akan membuatmu menyesal pernah lahir ke dunia. Kau mengerti?" bentak Zian lagi, membuat Naya merinding.

Gadis itu hanya dapat menjawab dengan menganggukkan kepalanya. Dengan wajah lesu, ia keluar dari kamar Zian. Langsung menuju dapur untuk membuat sarapan pagi.

Apa dia sebenci itu padaku?

Buru-buru Naya menyadarkan diri dari lamunannya, Menyemangati hatinya dengan memikirkan hal-hal baik.

Bersabarlah, Naya. Suatu hari Zianmu akan luluh. Dia akan menyadari betapa dirimu sangat berharga.

Naya pun kembali belajar memasak dengan riang gembira, sesekali terdengar melantunkan beberapa lagu favoritnya. Gadis itu menutupi semua perasaan sakit di hatinya dengan keceriaannya.

Setelah Zian berangkat kerja, Naya kembali melanjutkan aktivitasnya di rumah itu. Membersihkan dan mencuci pakaian. Tidak sedikitpun dia mengeluh dengan semua pekerjaan rumah yang di bebankan Zian padanya.

***

Siang itu, Naya membawakan Zian makanan ke bengkel karena Zian tidak pulang untuk makan siang. Jarak bengkel dan rumah itu tidak begitu jauh, sehingga Naya bisa kesana dengan berjalan kaki.

"Dimas, dimana Zianku?" tanya Naya ketika baru memasuki bengkel itu. Matanya berkeliling kesana-kemari mencari objek yang ingin di lihatnya. Namun, Zian tak juga memunculkan batang hidungnya.

"Ini kan hari senin. setiap hari senin bos libur. Kau kan istrinya. Kenapa kau tidak tahu?"

"Benarkah? Dia kemana?"

Apa dia marah padaku karena aku menyelinap masuk ke kamarnya? batin Naya.

"Aku tidak tahu. Ini sudah kebiasaannya sejak membuka bengkel ini. Setiap hari senin, dia libur."

Sebenarnya Dimas juga merasa penasaran, mengapa setiap hari senin, Zian selalu libur. Dia pergi entah kemana.

"Oh, baiklah. Kalau begitu makan siang ini untukmu saja. Aku pulang dulu ya..."

"Baiklah. Terima kasih, ya..."

Ya ampun. Apa aku harus makan makanan itu. Kemarin saja aku terpaksa memakannya karena ada bos. batin Dimas.

Naya pun bergegas meninggalkan bengkel itu. Ia akan pergi ke pasar untuk berbelanja. keperluan dapur.

****

Sementara itu, disebuah gedung tinggi menjualng, Seorang pria sedang duduk di kursi kebesarannya. Dia terlihat di sibukkan dengan setumpukan pekerjaan di atas mejanya.

Seorang asisten wanitanya memasuki ruangan itu hendak memberikan laporan perusahaan.

"Bagaimana? Kau sudah temukan gadis itu?" tanya pria itu.

"Kami belum menemukan petunjuk."

Lelaki itu terlihat menghela napas. Seperti sedang menahan marah. Dia kemudian menghentikan pekerjaannya sesaat, lalu mengambil sebuah kalung. Dipandanginya kalung itu dalam.

"Kau dimana, Kia?" gumamnya pelan.

"Apa sebaiknya kita berhenti saja mencarinya? Bukankah kita sudah bertahun-tahun mencari info tentang gadis itu. Tapi belum ada petunjuk sedikitpun..."

Pria itu terlihat tidak senang mendengar ucapan asistennya itu.

"Aku tidak meminta kalian berhenti kan? Aku meminta kalian untuk terus mencari. Aku memberimu waktu sampai kau bisa menemukannya. Artinya tetap cari info tentangnya."

"Baiklah," kata wanita itu, "Ini laporan keuangan Yayasan Kia, dan ini laporan keuangan Kia Group." ucapnya kemudian seraya menyerahkan beberapa map.

"Aku akan membacanya dulu," Pria itu kemudian membaca laporan itu satu-persatu, "Bagaimana dengan perusahaan keluarga Adiwinata?" tanya pria itu pada asistennya.

"Sekarang sepenuhnya berada di tangan Marvin Alexander Rusman. Dia mengambil alih seluruh aset perusahaan itu."

"Aku ingin membeli perusahaan itu darinya." ucap pria itu dengan santainya.

"Untuk apa? Lagi pula aku rasa dia tidak akan mau menjualnya."

"Aku membutuhkan perusahaan itu untuk sesuatu. Kita lihat saja nanti sampai kapan Alex mampu mengelola perusahaan itu." Pria itu menyunggingkan senyum lalu kembali membaca laporan perusahaannya.

"Oh, ya... Aku tugas untukmu," katanya kemudian.

"Tugas apa?"

"Akan ku beritahu nanti. Tapi mungkin tugas ini akan sedikit menyulitkanmu,"

"Aku selalu siap,"

"Baiklah, "

****

Terpopuler

Comments

Nartadi Yana

Nartadi Yana

mantan mafia masak menemukan begitu nggak bisa ya, kenapa nggak cari data di rumah sakit padahal masih di kota yang sama juga kan

2024-05-13

0

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

memang Naya ga ada harta sm skali yg bisa dijual. kek emas kah apakah yg berharga lainnya

2023-11-05

0

Novie Yanti

Novie Yanti

asli ak. merinding.. rasanya ak hanyut dalam cerita ini jadi ikut nangis.. sedih banget kk chicha.... kasian naya..

2023-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Sinopsis
2 Salah Tembak
3 Berawal dari mimpi
4 Sengaja merusak
5 Gadis aneh
6 SKINCARE DAN OLI
7 MALAPETAKA
8 Malapetaka sungguhan
9 Tidur bersama?
10 Kabur
11 Hari berduka
12 Ancaman
13 Menikah
14 Kopi asin
15 Belajar Memasak
16 Check up
17 Bos misterius
18 Senin
19 Kemana Zianku?
20 Orang asing
21 Perampok
22 Impian yang terlupa
23 Mencari kerja
24 Kia
25 Bukan gadis manja
26 Berkelahi
27 Alasan untuk berjuang
28 Amarah Zian
29 Menunggu waktu yang indah
30 Tolong aku
31 Ultah Kia Group
32 Kemana Kia-Ku...
33 Banyak rahasia
34 trending di internet
35 Bos Kia Group
36 laporan Dimas
37 Jaket kulit
38 Mimpi buruk Zian.
39 Suamiku lelaki biasa
40 Diusir
41 Dia istriku!
42 Bekas luka
43 Khawatir berlebihan
44 Dosakah?
45 Terbakar Cemburu
46 Naya Vs Gadis dari masa lalu
47 Perasaan aneh
48 Bos Kia Group Vs Zian
49 Diserang
50 kabur
51 Dalang penyerangan
52 TERBONGKAR
53 Gedung Kia Group
54 Menunggu waktu
55 Menorehkan luka
56 PATAH HATI
57 Kecewa....
58 Terakhir kalinya...
59 Kenangan terakhir
60 Selamat tinggal
61 TERUNGKAP
62 TENGGELAM DALAM PENYESALAN
63 Kepergiannya...
64 Kia= Kanaya Indhira Adiwinata
65 Terus mencari
66 Melampiaskan emosi
67 Buku catatan
68 Mulai terbuka
69 Tidurlah Nayaku...!
70 Kritis
71 Hukuman dari Takdir
72 Pendonor hati
73 Harapan hidup...
74 Operasi
75 Trauma berat...
76 TERBALIK
77 Jam tangan
78 Siapa Zian...
79 Terbongkarnya rahasia besar
80 Selesai....
81 Ungkapan perasaan
82 PCSM 82
83 PCSM 83
84 PCSM 84
85 PCSM 85
86 PCSM 86
87 PCSM 87
88 PCSM 88
89 PCSM 89
90 PCSM 90
91 HAREUDANG PART 1
92 HAREUDANG PART 2
93 SEKAREPMU WAE,, Zian!!!!
94 PCSM 94
95 PCSM 95
96 PCSM 96
97 PCSM 97
98 PCSM 98
99 PCSM 99
100 PCSM 100
101 PCSM 101
102 PCSM 102
103 PCSM 103.
104 PCSM 104
105 PCSM 105
106 PCSM 106
107 PCSM 107
108 pCSM 108
109 PCSM 109
110 PCSM 110
111 PCSM 111
112 PCSM 112
113 PCSM 113
114 PCSM 114
115 PCSM 115
116 PCSM 116
117 Ada apa dengan Anita?
118 Rahasia masa lalu part 1
119 Rahasia Masa Lalu part 2
120 Monster Betina
121 Firasat buruk
122 Berita di TV
123 PENGUMUMAN
124 Ditangkap
125 Dimana Zianku?
126 Ancaman hukuman
127 Menjadi Wanita yang Kuat
128 Kelahiran Baby Deniz
129 Pengakuan
130 Dua tahun tanpamu
131 Oh Denizku...!
132 Dimas pengkhianat!!!
133 Seorang penyelamat
134 PENGUMUMAN
135 Apa kabar, Kinara Marissa?
136 LEOPHARD BAY PYORDOVA
137 Talkshow
138 Dimas Vs Zian
139 SIDANG PUTUSAN
140 Keadilan untuk Tuan Maliq
141 Pulang?
142 Mr. Pecicilan dan Monster Betina
143 Kelakuan Bos gesrek!
144 Diculik bos gila.
145 Perfect Honeymoon
146 Penjara Cinta Sang Mafia 2 rilis
147 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
148 Pengumuman Novel Baru
149 BUKAN WANITA MALAM STORY
150 Penjara Cinta Sang Mafia musim 3 rilis (ELSA &DR.WILLY)
151 BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
152 Keong Lucknut rilis
153 HIDDEN WIFE
154 Suami Bohongan
155 MY SEXY LITTLE WIFE
156 KISAH KEONG KEMBAR - RAFLI RILIS
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Sinopsis
2
Salah Tembak
3
Berawal dari mimpi
4
Sengaja merusak
5
Gadis aneh
6
SKINCARE DAN OLI
7
MALAPETAKA
8
Malapetaka sungguhan
9
Tidur bersama?
10
Kabur
11
Hari berduka
12
Ancaman
13
Menikah
14
Kopi asin
15
Belajar Memasak
16
Check up
17
Bos misterius
18
Senin
19
Kemana Zianku?
20
Orang asing
21
Perampok
22
Impian yang terlupa
23
Mencari kerja
24
Kia
25
Bukan gadis manja
26
Berkelahi
27
Alasan untuk berjuang
28
Amarah Zian
29
Menunggu waktu yang indah
30
Tolong aku
31
Ultah Kia Group
32
Kemana Kia-Ku...
33
Banyak rahasia
34
trending di internet
35
Bos Kia Group
36
laporan Dimas
37
Jaket kulit
38
Mimpi buruk Zian.
39
Suamiku lelaki biasa
40
Diusir
41
Dia istriku!
42
Bekas luka
43
Khawatir berlebihan
44
Dosakah?
45
Terbakar Cemburu
46
Naya Vs Gadis dari masa lalu
47
Perasaan aneh
48
Bos Kia Group Vs Zian
49
Diserang
50
kabur
51
Dalang penyerangan
52
TERBONGKAR
53
Gedung Kia Group
54
Menunggu waktu
55
Menorehkan luka
56
PATAH HATI
57
Kecewa....
58
Terakhir kalinya...
59
Kenangan terakhir
60
Selamat tinggal
61
TERUNGKAP
62
TENGGELAM DALAM PENYESALAN
63
Kepergiannya...
64
Kia= Kanaya Indhira Adiwinata
65
Terus mencari
66
Melampiaskan emosi
67
Buku catatan
68
Mulai terbuka
69
Tidurlah Nayaku...!
70
Kritis
71
Hukuman dari Takdir
72
Pendonor hati
73
Harapan hidup...
74
Operasi
75
Trauma berat...
76
TERBALIK
77
Jam tangan
78
Siapa Zian...
79
Terbongkarnya rahasia besar
80
Selesai....
81
Ungkapan perasaan
82
PCSM 82
83
PCSM 83
84
PCSM 84
85
PCSM 85
86
PCSM 86
87
PCSM 87
88
PCSM 88
89
PCSM 89
90
PCSM 90
91
HAREUDANG PART 1
92
HAREUDANG PART 2
93
SEKAREPMU WAE,, Zian!!!!
94
PCSM 94
95
PCSM 95
96
PCSM 96
97
PCSM 97
98
PCSM 98
99
PCSM 99
100
PCSM 100
101
PCSM 101
102
PCSM 102
103
PCSM 103.
104
PCSM 104
105
PCSM 105
106
PCSM 106
107
PCSM 107
108
pCSM 108
109
PCSM 109
110
PCSM 110
111
PCSM 111
112
PCSM 112
113
PCSM 113
114
PCSM 114
115
PCSM 115
116
PCSM 116
117
Ada apa dengan Anita?
118
Rahasia masa lalu part 1
119
Rahasia Masa Lalu part 2
120
Monster Betina
121
Firasat buruk
122
Berita di TV
123
PENGUMUMAN
124
Ditangkap
125
Dimana Zianku?
126
Ancaman hukuman
127
Menjadi Wanita yang Kuat
128
Kelahiran Baby Deniz
129
Pengakuan
130
Dua tahun tanpamu
131
Oh Denizku...!
132
Dimas pengkhianat!!!
133
Seorang penyelamat
134
PENGUMUMAN
135
Apa kabar, Kinara Marissa?
136
LEOPHARD BAY PYORDOVA
137
Talkshow
138
Dimas Vs Zian
139
SIDANG PUTUSAN
140
Keadilan untuk Tuan Maliq
141
Pulang?
142
Mr. Pecicilan dan Monster Betina
143
Kelakuan Bos gesrek!
144
Diculik bos gila.
145
Perfect Honeymoon
146
Penjara Cinta Sang Mafia 2 rilis
147
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
148
Pengumuman Novel Baru
149
BUKAN WANITA MALAM STORY
150
Penjara Cinta Sang Mafia musim 3 rilis (ELSA &DR.WILLY)
151
BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
152
Keong Lucknut rilis
153
HIDDEN WIFE
154
Suami Bohongan
155
MY SEXY LITTLE WIFE
156
KISAH KEONG KEMBAR - RAFLI RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!