Bos misterius

Dokter Fahri mengajak Naya bicara di sebuah taman yang terdapat di dalam rumah sakit, mereka duduk di sebuah kursi kayu.

"Aku sudah dengar tentang semua yang terjadi dari berita yang beredar di TV dan internet. Apa semua berita itu benar?" tanya sang dokter.

"Sebagian benar, sebagian lagi tidak benar," jawab Naya.

"Lalu tentang foto itu?"

"Seseorang ingin menjebakku. Aku juga tidak tahu siapa yang melakukannya. Ayah meninggal setelah melihat berita itu, tanpa sempat kujelaskan yang terjadi sebenarnya. Dan Kak Rama menghilang begitu saja."

Dokter Fahri mengusap punggung gadis itu. "Aku tahu kau bukan gadis seperti itu."

"Kak Fahri percaya padaku, kan?" Kedua bola mata Naya mendadak tergenang cairan bening.

Membuat Dokter Fahri tersenyum. "Ada apa denganmu? Kau tidak biasanya memanggilku dokter. Aku mau kau memanggilku seperti biasa kau memanggilku."

"Aku malu. Aku tidak punya apa-apa lagi. Siapa yang mau berteman dengan gadis penyakitan sepertiku? Semua temanku, kecuali Mia menjauh dariku."

"Nay ... aku sudah merawatmu selama bertahun-tahun. Aku tahu bagaimana peri kecilku ini," ucap sang dokter seraya mengusap puncak kepala. "Kau adalah gadis yang sangat kuat."

"Tidak lagi."

"Oh ya, sekarang kau tinggal dimana?"

"Aku belum bisa bilang. Nanti aku pasti memberitahumu. Sekarang aku harus pulang dulu."

"Baiklah, tapi ingat jadwal kontrolmu. Jangan bandel."

"Baik Kak ... aku pamit dulu."

Setelah berpamitan, Naya segera beranjak menuju ke bagian administrasi untuk melakukan pembayaran. Namun, apa yang ia dapati di sana membuatnya terkejut.

"Mahal sekali, ini setengah dari uang yang di berikan Zian padaku."

Naya lalu membayar tagihan, lalu menuju apotek untuk menebus obat. Gadis itu harus kembali terkejut, karena uang yang tersisa tak cukup untuk menebus obat.

"Apa boleh aku menebus setengahnya dulu?"

"Tentu saja, Nona."

...**** ...

"Aku baru tahu kalau pengobatanku selama ini sangat mahal. Kalau suamiku tahu aku harus menjalani pengobatan semahal ini, dia pasti akan mengusirku dari rumahnya."

Menatap kendaraan yang lalu lalang, Naya menerawang. Masih lekat dalam ingatan ucapan Zian kemarin.

Kau tahu 'kan, aku bukan orang kaya, jadi jangan hamburkan uang itu untuk sesuatu yang tidak berguna.

"Kalau dia tahu aku menghabiskan uang yang dia berikan, dia pasti akan sangat marah. Aku harus bilang apa nanti?"

...***...

"Bagaimana mobil si Malapetaka itu? Apa sudah selesai?" tanya Zian, melirik Dimas yang masih berkutat dengan pekerjaan.

"Sedikit lagi, Bos."

"Cepat kau selesaikan! Mungkin tidak lama lagi dia akan menyerah dan memintaku menceraikannya."

"Baik, Bos."

"Ngomong-ngomong, bagaimana kabar ibumu?"

Mendadak wajah Dimas berubah sedih mendengar pertanyaan itu. Hela panasnya terdengar berat.

"Kata dokter ibuku harus menjalani operasi bypass. Kalau tidak, bisa membahayakan kesehatannya."

"Operasi bypass?"

"Iya, Bos. Kau tahu kan, operasi itu memakan biaya yang sangat mahal. Aku harus dapat uang itu darimana?"

"Memangnya berapa biaya yang kau butuhkan?"

"Pihak rumah sakit bilang, biaya operasi saja sekitar 150 juta, belum biaya perawatan dan lain-lain. Sepertinya aku harus menjual organ tubuhku pada seorang mafia perdagangan organ tubuh manusia, baru aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu."

Selama beberapa saat, Zian terdiam. Bayang-bayang masa lalu mulai terlintas dalam benak. "Berikan nomor rekeningmu. Akan aku Transfer biaya yang kau butuhkan untuk pengobatan ibumu sampai selesai."

Dimas tercengang. Menyorot sang bos penuh tanya.

"Kenapa kau diam?"

"Ti-tidak, Bos. Tapi ... Aku hanya ...."

"Cepat berikan nomor rekeningmu!"

"Bos serius?"

"Apa aku terlihat sedang bercanda?"

Dimas kehilangan kata-kata. Ia baru menyebutkan nomor rekening setelah Zian beberapa kali bertanya. Bahkan ia terlihat belum percaya sepenuhnya.

"Aku sudah transfer. Kau bisa menggunakannya untuk berobat ibumu. Kalau kurang beritahu aku."

"Terima kasih, Bos," ucapnya masih tak percaya. "Kalau begitu aku akan mencicilnya dari gajiku."

"Aku tidak sedang memberimu pinjaman."

Darimana bos punya uang sebanyak itu, dia kan hanya seorang montir. Bos ini memang orang yang misterius. Aku tidak menyangka kalau dia punya uang sebanyak itu.

...****...

"Mau apa lagi kau kemari?" pekik Zian, kala melihat sosok yang tak ingin dilihatnya baru saja melewati pintu.

"Aku membawakan makan siang. Karena kau tidak pulang, jadi aku bawakan."

"Letakkan di situ saja!" ucap Zian, membuat Naya membawa paper bag ke meja.

Gadis itu duduk di kursi sambil memperhatikan Zian yang sedang sibuk bekerja.

"Kenapa kau masih di sini? Pulang sana!"

Naya tersenyum. "Apa boleh aku main ke rumah Mia?"

"Terserah! Aku sudah bilang kan, kau mau kemana itu urusanmu. Tidak perlu minta izin dariku."

Dimas terkejut mendengar nada bicara Zian yang sangat kasar itu, dia belum pernah sebelumnya mendengar bosnya itu bicara kasar pada siapapun. Dan sekarang laki-laki itu sangat kasar pada istrinya sendiri.

Naya melirik Dimas sekilas, lalu tersenyum. Seolah ingin menunjukkan bahwa dia tidak apa-apa walaupun Zian sangat kasar padanya.

"Aku pergi, ya." Naya lalu keluar dari bengkel itu, lalu segera pergi ke rumah Mia.

"Bos, apa kau sebenci itu pada gadis itu?" tanya Dimas.

"Kenapa kau masih bertanya? tentu saja aku sangat membencinya. Dia itu musibah bagiku."

Aku tidak mengerti kenapa Kanaya begitu menyukaimu, padahal dia sebenarnya gadis yang sangat cantik. Aku rasa dia bisa mendapatkan pria manapun yang diinginkannya. batin Dimas.

***

"Kau sedang apa, Nay?" tanya Mia saat melihat Naya mengintip Zian dari balik jendela kamar menggunakan teropong jarak jauhnya.

"Aku sedang melihat suamiku," jawab Naya singkat.

"Ya ampun. Nay... Kau bisa memandanginya di rumah setiap hari kan? Sekarang kalian kan serumah?"

Naya menghela napas panjang, "Ternyata kau benar, Mia... Dia itu super galak. Aku tidak bebas memandangi wajah tampannya selain mengintipnya dari sini."

Mia mengernyit, menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur.

"Kau sudah gila, Nay... Pergilah berobat,!"

"Hehehe," Naya hanya terkekeh mendengar ucapan temannya itu. Kembali menatap Zian dari kejauhan.

Dia sangat sempurna. aku rasa, aku tidak akan bisa membuatnya jatuh cinta padaku. Dia sepertinya sangat membenciku.

****

Malam harinya...

Dengan perasaan berkecamuk, Naya mengetuk pintu kamar Zian. Lelaki itu membuka pintu setelah beberapa kali Naya mengetuknya.

"Ada apa?" tanya Zian.

Naya mematung setelah melihat raut wajah Zian yang tidak bersahabat. Dia merasa sangat takut memberitahu suaminya itu bahwa uang yang dia berikan sudah habis. Dengan nada bergetar, Naya pun mulai bicara.

"Apa kau masih punya uang? Uang yang kau berikan waktu itu, habis..." ucap Naya seraya menunduk.

Zian menghela napas kasar, lalu tersenyum sinis. Dia seperti menemukan sebuah senjata ampuh untuk meruntuhkan pertahanan gadis itu.

"Kau kemanakan uang yang aku berikan?"

Naya terdiam, entah harus menjawab apa. Dia tidak mungkin memberitahu Zian bahwa uang itu dia gunakan untuk biaya kontrol di rumah sakit. Bisa-bisa Zian akan mengusirnya. Begitu dalam pikiran Naya.

"Jawab aku! Kau punya mulut, kan?" teriak Zian membuat Naya terlonjak. "Sepertinya kau lupa kalau sekarang kau hanya istri seorang montir. Kau bukan lagi seorang tuan putri."

Zian bergerak maju, melangkahkan kakinya mendekat pada Naya, sedangkan gadis yang sedang ketakutan itu terus mundur kebelakang.

"Ma-maaf... Aku tidak sengaja menghilangkannya."

"Hilang? Kau pikir aku percaya? Kau pasti menggunakannya untuk bersenang-senang dengan teman-temanmu kan?"

Dengan cepat Naya menggeleng seraya tertunduk. Matanya sudah mulai berkaca-kaca. Dulu dia seenaknya menghambur-hamburkan uang, namun tidak pernah sekalipun ayahnya memarahinya seperti Zian.

"Ti-tidak. Aku tidak bersenang-senang... Aku menggunakannya untuk ber-..." Naya tersadar, menggantung ucapannya. Dia hanpir saja keceplosan bicara.

Zian terkekeh pelan, namun terdengar menyeramkan bayi Naya.

"Aku tahu, anak orang kaya sepertimu terbiasa hidup mewah. Kalian terbiasa menghambur-hamburkan uang orang tua kalian. Kalian semua sama saja."

Zian lalu masuk ke kamarnya, sedangkan Naya mematung bersandar di dinding. Dia berusaha menahan air matanya agar tidak menetes.

Jangan menangis, Naya! Dia hanya manusia biasa, dia berhak marah karena kau menghabiskan uangnya.

Tidak lama kemudian, Zian keluar dari kamarnya dan memberikan Naya sebuah amplop berisi uang dengan jumlah yang sama.

"Ingat, kalau kau menghambur-hamburkan uang lagi, maka aku akan menendangmu keluar dari rumah ini."

"Ba-baik."

Zian lalu kembali ke kamarnya, meninggalkan Naya yang masih mematung bersandar di dinding.

"Untung jantungku kuat."

****

Terpopuler

Comments

Nartadi Yana

Nartadi Yana

setelah tahunkebenarannya kau akan sangat menyesal zian

2024-05-13

0

Leni Suryani

Leni Suryani

😭😭

2024-02-28

0

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

bagi

2023-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Sinopsis
2 Salah Tembak
3 Berawal dari mimpi
4 Sengaja merusak
5 Gadis aneh
6 SKINCARE DAN OLI
7 MALAPETAKA
8 Malapetaka sungguhan
9 Tidur bersama?
10 Kabur
11 Hari berduka
12 Ancaman
13 Menikah
14 Kopi asin
15 Belajar Memasak
16 Check up
17 Bos misterius
18 Senin
19 Kemana Zianku?
20 Orang asing
21 Perampok
22 Impian yang terlupa
23 Mencari kerja
24 Kia
25 Bukan gadis manja
26 Berkelahi
27 Alasan untuk berjuang
28 Amarah Zian
29 Menunggu waktu yang indah
30 Tolong aku
31 Ultah Kia Group
32 Kemana Kia-Ku...
33 Banyak rahasia
34 trending di internet
35 Bos Kia Group
36 laporan Dimas
37 Jaket kulit
38 Mimpi buruk Zian.
39 Suamiku lelaki biasa
40 Diusir
41 Dia istriku!
42 Bekas luka
43 Khawatir berlebihan
44 Dosakah?
45 Terbakar Cemburu
46 Naya Vs Gadis dari masa lalu
47 Perasaan aneh
48 Bos Kia Group Vs Zian
49 Diserang
50 kabur
51 Dalang penyerangan
52 TERBONGKAR
53 Gedung Kia Group
54 Menunggu waktu
55 Menorehkan luka
56 PATAH HATI
57 Kecewa....
58 Terakhir kalinya...
59 Kenangan terakhir
60 Selamat tinggal
61 TERUNGKAP
62 TENGGELAM DALAM PENYESALAN
63 Kepergiannya...
64 Kia= Kanaya Indhira Adiwinata
65 Terus mencari
66 Melampiaskan emosi
67 Buku catatan
68 Mulai terbuka
69 Tidurlah Nayaku...!
70 Kritis
71 Hukuman dari Takdir
72 Pendonor hati
73 Harapan hidup...
74 Operasi
75 Trauma berat...
76 TERBALIK
77 Jam tangan
78 Siapa Zian...
79 Terbongkarnya rahasia besar
80 Selesai....
81 Ungkapan perasaan
82 PCSM 82
83 PCSM 83
84 PCSM 84
85 PCSM 85
86 PCSM 86
87 PCSM 87
88 PCSM 88
89 PCSM 89
90 PCSM 90
91 HAREUDANG PART 1
92 HAREUDANG PART 2
93 SEKAREPMU WAE,, Zian!!!!
94 PCSM 94
95 PCSM 95
96 PCSM 96
97 PCSM 97
98 PCSM 98
99 PCSM 99
100 PCSM 100
101 PCSM 101
102 PCSM 102
103 PCSM 103.
104 PCSM 104
105 PCSM 105
106 PCSM 106
107 PCSM 107
108 pCSM 108
109 PCSM 109
110 PCSM 110
111 PCSM 111
112 PCSM 112
113 PCSM 113
114 PCSM 114
115 PCSM 115
116 PCSM 116
117 Ada apa dengan Anita?
118 Rahasia masa lalu part 1
119 Rahasia Masa Lalu part 2
120 Monster Betina
121 Firasat buruk
122 Berita di TV
123 PENGUMUMAN
124 Ditangkap
125 Dimana Zianku?
126 Ancaman hukuman
127 Menjadi Wanita yang Kuat
128 Kelahiran Baby Deniz
129 Pengakuan
130 Dua tahun tanpamu
131 Oh Denizku...!
132 Dimas pengkhianat!!!
133 Seorang penyelamat
134 PENGUMUMAN
135 Apa kabar, Kinara Marissa?
136 LEOPHARD BAY PYORDOVA
137 Talkshow
138 Dimas Vs Zian
139 SIDANG PUTUSAN
140 Keadilan untuk Tuan Maliq
141 Pulang?
142 Mr. Pecicilan dan Monster Betina
143 Kelakuan Bos gesrek!
144 Diculik bos gila.
145 Perfect Honeymoon
146 Penjara Cinta Sang Mafia 2 rilis
147 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
148 Pengumuman Novel Baru
149 BUKAN WANITA MALAM STORY
150 Penjara Cinta Sang Mafia musim 3 rilis (ELSA &DR.WILLY)
151 BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
152 Keong Lucknut rilis
153 HIDDEN WIFE
154 Suami Bohongan
155 MY SEXY LITTLE WIFE
156 KISAH KEONG KEMBAR - RAFLI RILIS
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Sinopsis
2
Salah Tembak
3
Berawal dari mimpi
4
Sengaja merusak
5
Gadis aneh
6
SKINCARE DAN OLI
7
MALAPETAKA
8
Malapetaka sungguhan
9
Tidur bersama?
10
Kabur
11
Hari berduka
12
Ancaman
13
Menikah
14
Kopi asin
15
Belajar Memasak
16
Check up
17
Bos misterius
18
Senin
19
Kemana Zianku?
20
Orang asing
21
Perampok
22
Impian yang terlupa
23
Mencari kerja
24
Kia
25
Bukan gadis manja
26
Berkelahi
27
Alasan untuk berjuang
28
Amarah Zian
29
Menunggu waktu yang indah
30
Tolong aku
31
Ultah Kia Group
32
Kemana Kia-Ku...
33
Banyak rahasia
34
trending di internet
35
Bos Kia Group
36
laporan Dimas
37
Jaket kulit
38
Mimpi buruk Zian.
39
Suamiku lelaki biasa
40
Diusir
41
Dia istriku!
42
Bekas luka
43
Khawatir berlebihan
44
Dosakah?
45
Terbakar Cemburu
46
Naya Vs Gadis dari masa lalu
47
Perasaan aneh
48
Bos Kia Group Vs Zian
49
Diserang
50
kabur
51
Dalang penyerangan
52
TERBONGKAR
53
Gedung Kia Group
54
Menunggu waktu
55
Menorehkan luka
56
PATAH HATI
57
Kecewa....
58
Terakhir kalinya...
59
Kenangan terakhir
60
Selamat tinggal
61
TERUNGKAP
62
TENGGELAM DALAM PENYESALAN
63
Kepergiannya...
64
Kia= Kanaya Indhira Adiwinata
65
Terus mencari
66
Melampiaskan emosi
67
Buku catatan
68
Mulai terbuka
69
Tidurlah Nayaku...!
70
Kritis
71
Hukuman dari Takdir
72
Pendonor hati
73
Harapan hidup...
74
Operasi
75
Trauma berat...
76
TERBALIK
77
Jam tangan
78
Siapa Zian...
79
Terbongkarnya rahasia besar
80
Selesai....
81
Ungkapan perasaan
82
PCSM 82
83
PCSM 83
84
PCSM 84
85
PCSM 85
86
PCSM 86
87
PCSM 87
88
PCSM 88
89
PCSM 89
90
PCSM 90
91
HAREUDANG PART 1
92
HAREUDANG PART 2
93
SEKAREPMU WAE,, Zian!!!!
94
PCSM 94
95
PCSM 95
96
PCSM 96
97
PCSM 97
98
PCSM 98
99
PCSM 99
100
PCSM 100
101
PCSM 101
102
PCSM 102
103
PCSM 103.
104
PCSM 104
105
PCSM 105
106
PCSM 106
107
PCSM 107
108
pCSM 108
109
PCSM 109
110
PCSM 110
111
PCSM 111
112
PCSM 112
113
PCSM 113
114
PCSM 114
115
PCSM 115
116
PCSM 116
117
Ada apa dengan Anita?
118
Rahasia masa lalu part 1
119
Rahasia Masa Lalu part 2
120
Monster Betina
121
Firasat buruk
122
Berita di TV
123
PENGUMUMAN
124
Ditangkap
125
Dimana Zianku?
126
Ancaman hukuman
127
Menjadi Wanita yang Kuat
128
Kelahiran Baby Deniz
129
Pengakuan
130
Dua tahun tanpamu
131
Oh Denizku...!
132
Dimas pengkhianat!!!
133
Seorang penyelamat
134
PENGUMUMAN
135
Apa kabar, Kinara Marissa?
136
LEOPHARD BAY PYORDOVA
137
Talkshow
138
Dimas Vs Zian
139
SIDANG PUTUSAN
140
Keadilan untuk Tuan Maliq
141
Pulang?
142
Mr. Pecicilan dan Monster Betina
143
Kelakuan Bos gesrek!
144
Diculik bos gila.
145
Perfect Honeymoon
146
Penjara Cinta Sang Mafia 2 rilis
147
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
148
Pengumuman Novel Baru
149
BUKAN WANITA MALAM STORY
150
Penjara Cinta Sang Mafia musim 3 rilis (ELSA &DR.WILLY)
151
BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
152
Keong Lucknut rilis
153
HIDDEN WIFE
154
Suami Bohongan
155
MY SEXY LITTLE WIFE
156
KISAH KEONG KEMBAR - RAFLI RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!