Bab 20

"Jelaskan apa kesalahan kalian?" suara rendah itu terdengar menakutkan. Fini bahkan tidak sanggup menatap mata Anson. Hanya Aerin yang berani beradu tatap dengan dokter tampan itu.

"Sekali lagi kutanya apa kesalahan yang sudah kalian buat?!" nada suaranya mulai meninggi.

"Lalai dalam bertugas." sahut Aerin dengan sikap tenang dan cenderung masa bodoh.

Anson tertawa keras. Sikap Aerin yang sekarang mengingatkannya pada masa lalu. Sorot mata itu seolah tidak peduli kalau dirinya telah melakukan kesalahan. Itulah salah satu hal yang membuat Anson menjauhinya dulu.

"Siapa yang memberikan obatnya?" tanya Anson menatap lurus ke Aerin dengan tatapan tajamnya lalu pandangannya berpindah-pindah dari Aerin dan Fini yang terus tertunduk. Hanya Aerin yang berani membalas tatapannya.

"Aku." jawab Aerin langsung. Fini langsung mengangkat kepalanya menatap gadis itu. Ia sama sekali tidak menyangka Aerin akan menyembunyikan fakta kalau sebenarnya dirinyalah yang lalai.

"Ada kesalahan dosis, tapi semua baik-baik saja. Aku sudah memeriksa pasien itu, tidak ada masalah besar. Kondisinya sudah kembali normal." kata Aerin lagi panjang lebar.

Namun perkataan itu semakin memicu kemarahan Anson. Lelaki itu menggebrak meja kuat-kuat sampai-sampai para staf lain di luar sana bisa mendengar juga. Mereka penasaran apa yang terjadi di dalam. Biasanya mereka bisa melihat dari balik dinding kaca, tapi hari ini tidak bisa.

Karena Anson sengaja menurunkan Zig blind tirai supaya tidak ada yang melihat dan mendengar pembicaraan mereka dari luar. Walau suara gebrakan meja kedengaran dari luar, namun pembicaraan mereka tidak terdengar jelas. Jadi tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi dalam ruangan Anson.

"Kau pikir salah memberi obat itu bukan masalah besar? Dimana otakmu hah? Kau pikir kau bisa seenaknya bermain-main dengan nyawa manusia, begitu?" tukas Anson sarkas. Ia marah karena melihat raut wajah Aerin yang hanya santai tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Pria itu menarik nafas kasar. Emosinya yang tidak jelas hari ini karena Aerin, di tambah dengan masalah yang baru terjadi, sungguh membuat Anson makin naik darah.

"Dengar, mulai hari ini kau dikeluarkan dari tim ini. Aku tidak suka bekerja dengan dokter yang tidak kompeten, tidak bertanggung jawab dan tak punya perasaan seperti dirimu. Angkat semua barang-barangmu dan pindah ke bagian umum sekarang juga. Kau juga dilarang menangani pasien satu minggu ini. Renungkan kesalahanmu baik-baik sebelum berhadapan dengan pasienmu!" Akhirnya Anson mengambil keputusan. Ia tahu keputusan yang diambil saat marah adalah keputusan yang gegabah. Tapi mau apalagi, semua sudah keluar dari mulutnya. Dia terlalu gengsi untuk menariknya lagi.

Aerin sendiri tampak kaget. Ia tidak berpikir sejauh itu Anson akan bertindak.

Tapi mengingat pria itu yang sudah membencinya dari dulu, ia tidak merasa heran. Anson pasti menggunakan kesempatan ini untuk mengeluarkannya dari tim. Walau hatinya cukup sakit dengan tindakan Anson, ia tidak bisa apa-apa bukan? Lagipula sejak awal dirinya juga tidak berharap masuk ke dalam tim laki-laki itu. Anson mengambil keputusan yang tepat. Dengan begitu, ia tidak akan terlalu banyak terlibat dengan pria itu, juga Logan.

"Dokter sebenarnya aku ... Dokter Aerin ..." Fini, smemberanikan diri untuk berbicara. Sebenarnya masalah yang terjadi murni adalah kesalahannya. Ia jelas tahu.

Dokter Aerin tidak salah apa-apa. Dirinyalah yang lalai. Ia hanya tidak menyangka dokter wanita yang selalu mereka jelek-jelekkan itu malah membelanya. Menutupi kesalahannya, bahkan ...

Fini menunduk merasa bersalah. Ia ingin bilang yang sebenarnya tapi dia masih terlalu takut menatap pria di depannya.

"Dan kau," pandangan Anson beralih ke Fini.

"Gajimu akan dipotong selama tiga bulan." katanya tak ada lembut-lembutnya sedikitpun. Fini bernafas lega. Setidaknya ia tidak di pecat. Selama ini ia hanya mengandalkan pekerjaan itu untuk menghidupi adik-adiknya.

"Keluarlah." pria itu melanjutkan dengan nada dingin. Aerin masih menatap pria itu cukup lama, sebelum akhirnya berbalik pergi.

Anson menatap punggung Ainsley yang lama kelamaan menghilang dari hadapannya. Ia lalu membuang nafas kasar dan menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi sembari memijit pelipisnya

Perasaannya tidak membaik setelah mengeluarkan semua emosinya tadi pada Aerin. Apakah dirinya sudah keterlaluan? Tapi salah sendiri, gadis itu sengaja mengabaikan tugas, bahkan tidak merasa bersalah sedikitpun. Sudah beruntung ia tidak sampai memecat. Namun, kenapa hatinya malah makin gundah?

Di luar, Andrea mendekati Aerin. Fini masih berdiri di sebelah Aerin dengan raut wajah bersalah.

"Kenapa kau mengemasi barang-barangmu?" tanya Andrea melihat Aerin mengemasi semua barang-barangnya.

"Dokter Aerin, aku ..." Fini terus menatap Aerin penuh perasaan bersalah. Andrea menatap keduanya bingung. Aerin yang terus mengemasi barang-barangnya, dan Fini yang tidak pindah-pindah juga dari samping gadis itu.

"Fini, jelaskan apa yang terjadi?" Andrea meminta penjelasan pada Fini.

"D ... Dokter Aerin ... Dipindahkan kembali kebagian umum dan dilarang bertugas selama seminggu."

"Apa?!" pekik Andrea tidak menyangka.

Dokter Anson benar-benar keterlaluan. Kenapa langsung mengambil keputusan memindahkan Aerin seenaknya begitu? Sekalipun dia adalah anak pemilik rumah sakit, tapi tidak bisa seenaknya begitu juga kan.

"Aku harus bicara dengan dokter Anson." katanya bersiap-siap melangkah keruangan Anson tapi suara Aerin menahannya.

"Andrea," Andrea menghentikan langkah dan berbalik menatap Aerin yang menggeleng padanya.

"Biarkan saja. Lagipula aku tidak begitu suka di sini. Aku hanya di kembalikan ketempat semula, bukan dipecat." ucap Aerin dengan wajah tegar. Meski dalam hatinya ia merasa sesak. Ia tidak bisa memungkiri bahwa masih ada perasaan yang tersisa dalam hatinya untuk Anson. Itu sebabnya ia merasakan sesak mengetahui pria itu masih sangat membencinya.

"Tapi Aerin,"

"Semuanya selain dokter Aerin, kita dipanggil keruangan dokter Anson sekarang juga." seru Salma yang bekerja sebagai perekam medis. Semua yang ada diruangan itu termasuk Fini dan Andrea mau tak mau ikut pergi meninggalkan Aerin.

Aerin tersenyum kecut. Lalu memasukan lagi semua barang-barangnya dikotak besar. Tak butuh waktu lama baginya untuk meninggalkan ruangan itu. Ia sempat menatap ke dalam ruangan Anson sebentar. Zig blind tirai sudah kembali dibuka oleh pria itu jadi Aerin bisa melihat sosok di dalam sana dengan jelas.

Sesaat tatapan mereka bertemu. Anson menatapnya dari dalam sana dengan tatapan tajam yang begitu mengintimidasi. Aerin sendiri berusaha terlihat sebiasa mungkin. Ia tidak ingin pria itu melihat kelemahannya. Ia bahkan tersenyum lebar pada Anson di dalam sana.

"Astaga, lihat dia. Sudah buat kesalahan fatal tapi masih tersenyum lebar begitu. Tak ada rasa bersalah dan tanggung jawabnya sama sekali."

"Kau tahu sendirikan dokter Aerin itu tidak pernah bekerja serius. Jelaslah dia tidak akan merasa bersalah. Orang pikirannya hanya mencari pria tampan dan kaya raya saja sepanjang waktu."

"Jaga mulut kalian, jangan sembarangan memfitnah orang." sergah Andrea merasa tidak terima. Tega sekali mereka menjatuhkan Aerin saat gadis itu tidak ada. Didepan Anson pula. Kan nama Aerin bisa makin buruk.

Bisik-bisik itu bahkan terdengar begitu jelas ditelinga Anson. Pria itu tidak suka mendengarnya. Apalagi sekarang masih jam kerja tapi mereka semua malah bergosip.

"Sekali lagi kalian bergosip di depanku, aku pastikan besok kalian semua keluar dari tim ini!" ancam Anson murka. Suasana langsung berubah hening dan mencekam.

Terpopuler

Comments

Mrs. Labil

Mrs. Labil

kurang suka sih sm sifat aerin yg sperti Lilin, menerangi sekitarnya tapi malah mmbuat drinya terbakar habis 😌

2024-05-04

1

Ilan Irliana

Ilan Irliana

udh Ae mnding buka Usaha z dah drpd tkanan batin mele...

2024-04-30

0

Mika Manik

Mika Manik

aerin tegar bangat,,,aq nya yang sesak😭

2024-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 113
112 Bab 114
113 Bab 115
114 Bab 116
115 Bab 117
116 Bab 118
117 Bab 119
118 Bab 120
119 Bab 121
120 Bab 122
121 Bab 123
122 Bab 124
123 Bab 125
124 Bab 126
125 Bab 127
126 Bab 128
127 Falling for You (Shawn & Zuya)
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 113
112
Bab 114
113
Bab 115
114
Bab 116
115
Bab 117
116
Bab 118
117
Bab 119
118
Bab 120
119
Bab 121
120
Bab 122
121
Bab 123
122
Bab 124
123
Bab 125
124
Bab 126
125
Bab 127
126
Bab 128
127
Falling for You (Shawn & Zuya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!