Jin Xian melihat celah yang ada di mata serigala perak yang tidak di tutup oleh perak. Dia berpikir untuk mencari tempat yang menguntungkannya untuk menyerang serigala perak. Kemudian dia melompat dari satu pohon ke pohon lain, lalu melompat kembali ke arah serigala perak. Dia mengarahkan pedang berkaratnya ke arah mata serigala perak, dan pedangnya menancap kedalam mata serigala perak tersebut.
Tapi serigala perak masih bisa bertahan. Jin Xian yang melihat hal tersebut, kemudian mencabut pedangnya yang tertancap di mata kiri serigala perak, tetapi siapa yang menyangka, karena kecerobohannya sendiri, serigala perak yang sedang merasa kesakitan menyerang tanpa arah dan berhasil mencakar tangan kiri Jin Xian, dan membuat Jin Xian terlempar jauh ke tanah.
Saat serigala perak hendak menyerang ke arah Jin Xian yang sedang berada di tanah. Jin Xian tidak sengaja melihat ke arah perut serigala perak yang tidak di selimuti kulit logam. Kemudian, Jin Xian mendorong pedangnya ke arah perut serigala perak, yang sedang menerkam ke arahnya dan berhasil membuat serigala perak jatuh tepat di atas tubuhnya.
Jin Xian kemudian menghempaskan tubuh serigala perak ke arah kanan tubuhnya. Lalu dia bangun dan berjongkok, dia memotong-motong daging serigala perak menggunakan pedang berkaratnya, dan mengambil daging serigala perak yang sudah terbelah menjadi beberapa bagian, untuk di masak ataupun di jual dikemudian hari. Kulit serigala perak yang merupakan bahan langka dengan nilai jual yang tinggi, Jin Xian berencana menjualnya.
Daging serigala perak tidaklah begitu berharga, yang membuat serigala perak berharga adalah kulitnya yang di lapisi logam adalah barang yang lumayan bagus untuk pembuatan senjata. Serigala perak yang di bunuh oleh Jin Xian tidak memiliki deskripsi yang disebutkan oleh ayahnya semalam, tidak mengeluarkan bau, dagingnya terlihat seperti daging biasa, tanpa ada keanehan lain, dan terlihat layak konsumsi.
Jin Xian mulai mengumpulkan kayu dan menumpukan kayu yang di ambilnya menjadi satu-kesatuan, lalu membakar kayu yang sudah terkumpul untuk membuat api, yang akan digunakannya untuk membakar daging serigala perak yang telah dipersiapkan.
Aroma wangi dari daging yang ditaburkan bumbu yang sudah matang menyebar, lalu dia memakan daging panggang nya dengan lahap. Kemudian dia beristirahat sebentar di bawah sebuah pohon yang sangat besar yang bayangan daunnya bisa menutupi seluruh tubuh Jin Xian dari panas nya terik matahari di siang hari.
Namun, Jin Xian yang sedang beristirahat itu lupa, bahwasanya serigala perak adalah predator yang mencari mangsa secara berkelompok.
"Au....!"
"Au....! "
"Au....!"
Auman serigala terdengar di mana-mana. Jin Xian kemudian terbangun dari tidurnya karena mendengar suara auman serigala yang bisa membuat bising telinga, dengan cepat menyadari bahwa banyak serigala sudah berkumpul di dekat tempat peristirahatannya.
Awalnya Jin Xian hanya berniat istirahat sesaat untuk melemaskan kakinya, tetapi dia tidak menyangka, bahwa ternyata dia ketiduran. Dia dengan cepat berdiri dan mengambil barang-barangnya lalu menyimpannya di kantong penyimpanan.
Saat sedang berjalan, Jin Xian menengok kebelakang dan dia tidak menyadari bahwa terdapat seekor serigala perak yang lebih besar dari sebelumnya tepat di depannya. Serigala perak itu mengeluarkan air liurnya seperti binatang yang sangat kelaparan dan berniat untuk memangsa Jin Xian untuk di jadikan makanannya.
Jin Xian kaget saat melihat di depannya terdapat serigala perak, refleks berlari dengan cepat yang membuat serigala perak yang lain mengetahui keberadaannya. Dia berlari semakin dalam kedalaman hutan Belantara untuk menghindari serangan-serangan serigala perak. Sembari berlari, dia juga tidak lupa untuk membunuh para serigala perak tersebut. Kali ini Jin Xian sudah membunuh lebih dari 10 serigala perak dengan mudah karena sudah mengetahui titik lemah serigala perak, yakni di bagian perutnya.
Dia sudah hampir kelelahan karena berlari dan melawan segala perak yang masih mengejarnya. Di tubuhnya banyak bekas cakaran-cakaran serigala perak, dan rasanya sangat-sangat sakit, saat angin berhembus ke arah bekas cakaran para serigala perak itu bahkan lebih menyakitkan dari sebelumnya. Tapi dia tetap tidak bisa diam saja, karena masih banyak serigala perak yang mengejarnya.
“Ibu pernah bilang, kalau di kedalaman Hutan Belantara Barat ada seseorang yang bisa menyelamatkan aku, jika aku mengalami masalah. Aku akan mengikuti perkataan Ibu, dan mencoba mencari orang yang dikatakannya!" Jin Xian masih berlari, saat menggumamkan kata-kata tersebut.
Selama perjalanan di dalam hutan Belantara Barat, Jin Xian tidak pernah bertemu seorangpun anggota keluarga Chen.
Jin Xian masuk lebih dalam, hingga dia melihat badak dengan tanduk berwarna emas dan tubuh yang memiliki kulit perak bercampur dengan perunggu, yang terlihat dari mata telanjangnya. Jin Xian berpikir, bahwa pertahanan badak tersebut lebih kuat di bandingkan dengan pertahanan milik serigala perak.
Lalu dia mengambil kulit serigala perak yang dia bunuh sebelumnya dari kantong penyimpanannya, dan melemparkannya ke arah badak tanduk emas dengan niat memprovokasi badak tanduk emas itu, untuk melawan para serigala perak yang tersisa.
Badak tanduk emas yang melihat kulit serigala perak di dekatnya itupun merasa terganggu. Badak tanduk emas terprovokasi, dia berlari ke arah sekumpulan serigala perak yang terlihat oleh matanya. Badak tanduk emas sangat menghormati kekuasaan, mereka tidak akan pernah membiarkan siapapun masuk ke dalam wilayahnya.
Jin Xian saat ini sedang duduk di dahan pohon besar, sembari memperhatikan pertempuran antara kawanan serigala perak dengan badak tanduk emas, dia mulai memakan daging bakar yang tersisa dari masakan sebelumnya di kantong penyimpanan yang di berikan oleh ayahnya.
Namun, Jin Xian tidak menyangka bahwa setelah sekian lama dia memperhatikan pertempuran antara badak tanduk emas dan serigala perak.
Pertempuran di menangkan oleh sekumpulan serigala perak, "Ah... Kalah... Badak tanduk emas bukannya binatang spiritual tingkat tiga? Tapi kenapa bisa kalah oleh sekumpulan serigala perak tingkat satu itu... " ucap Jin Xian dengan bingung. Bagaimanapun binatang spiritual tingkat tiga setara dengan seorang praktisi bela diri tingkat Tubuh Bela Diri sedangkan binatang spiritual tingkat satu hanya setara dengan seseorang setingkat Praktisi Bela Diri.
Kemudian, serigala perak yang tersisa mencabik-cabik tubuh Badak Tanduk Emas lalu memakan dagingnya hingga hanya tersisa tulang-belulang milik Badak tanduk emas, mereka menghabiskan daging badak tanduk emas kurang dari setengah jam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments