Ada yang aneh dengan mereka, mengapa mereka bersikap aneh setelah keluar dari ruang BK? apa yang sebenarnya terjadi. Setiap ada kesempatan aku bertanya dengan mereka, namun hasilnya nihil.
Perasaan gelisah pasti ada, tapi aku bingung dengan sikap yang berubah sangat drastis itu. Mereka seolah menutupinya dariku.
Lamunanku buyar karna ada seorang laki-laki yang kemarin aku tidak sengaja menabraknya. Dia sekarang sedang memperhatikanku tajam dan berucap "Nanti kesambet," ujarnya singkat dan datar
Tanpa ku sadari ke dua alis mataku bertautan seolah menyatakan, aku sedang berfikir keras tentang perkataannya tadi.
Dia pun menghela nafas kasar "Maksudnya kalau melamun bisa kesambet," ujarnya singkat
Aku yang mendengarnya pun tersenyum tulus dan berucap "Terima kasih kak. Sudah mau menegur," ujarku
Tapi aku melihat raut wajahnya berubah menjadi tegang dan kemudian dia berhasil menutup ekspresinya itu dengan ekspresi yang sangat datar.
"Iya sama-sama. Kenalin Excell Rama Wilson kelas 11 ipa 1," ujarnya datar
"Salam kenal kak, nama aku Fatimah Azzahra kelas 10 ipa 4," ujarku tersenyum
Tanpa kusadari laki-laki itu tersenyum tipis hanya saja aku tidak melihatnya.
"Jika kamu ada masalah, jangan di pendam sendirian. Berbagi itu lebih dari cukup agar orang di sekitarmu peka atas apa yang terjadi denganmu," ujarnya sambil menunjukkan ekpresi tanpa senyum
Aku pun tersenyum dengan apa yang dia katakan "Kakak benar, tapi? Allah ada kak, yang maha mengetahui segala yang ada di alam semesta ini. Fatimah punya Allah kak, hanya Allah yang bisa membantu Fatimah melalui dari teman-teman sekelas Fatimah dan orang-orang terdekat," ujarku tersenyum tulus
Lagi-lagi dia hanya diam tertegun mendengar perkataanku. Dan seketika ia tersadar berlalu pergi meninggalkan ku. Tetapi? sayup-sayup terdengar "She is mine,"
Apa aku salah mendengar? ahh.. ya.. aku salah mendengarnya pasti batinku.
Di sisi lain....
"Fatimah apa yang telah kau lakukan terhadapku!! mengapa aku tidak bisa sebentar saja untuk tidak mengingatmu. Apa pantas aku dengannya Ya Tuhan," Batinku berteriak frustasi
"Fatimah, akan aku lakukan segala cara agar aku bisa mendapatkan mu itu janji ku Fatimah!!" ujarku menggebu-gebu
Manusia tidak ada yang sempurna di alam semesta ini, di ciptakan dengan berbagai karakter dan kekurangan masing-masing. Lantas mengapa masing banyak orang yang menyepelekan orang lain padahal sebetulnya derajat kita itu sama.
Mengapa demikian? manusia memiliki ego yang menyertainya. dengan ego dia bisa berubah pandangannya yang mulanya baik menjadi sebaliknya.
Jika kita dapat mengendalikan ego insya allah kita akan selamat, kita mempergunakan ego pada saat kita merasa bimbang dan mengambil keputusan tanpa berfikir panjang.
"Selesai juga aku menulis buku diary ini," ujar ku tersenyum
Seketika aku mengingat masa dimana perkataan PEREMPUAN ITU TIDAK BISA APA-APA!! di mana saat itu kami yang perempuan khususnya pada saat itu hanya diam dan tidak percaya atas perkataannya itu.
Hampir 17 tahun umurku, selalu di hiasi suka maupun duka yang datang silih berganti.
Tidak kenal lelah untuk mencapai tujuan itu, aku selalu berdoa agar mereka yang telah menyakitiku dan keluargaku agar mereka tidak lagi menjadi orang yang jahat dan licik.
"Assalamu'alaikum Fatimah," ujar Shafa dan langsung duduk di samping ku
"Kenapa melamun?" ujarnya lanjut
"Wa'alaikumussalam," ujarku dan kemudian tersenyum sambil berucap. "Aku mikirin kalian semua," ujarku lirih
Sontak saja teman-teman sekelasku yang baru datang itu pun diam dan tertegun kemudian menunduk.
"Kalian kenapa? aku ada salah ya dengan kalian," ujarku sayu
Aku merasakan ada yang berbeda dengan kalian. Batinku
"Enggak kok Fatimah perasaan loe aja kali," ujar Dila sambil tersenyum. Padahal aku tahu senyumannya itu fungsinya hanya untuk mengendalikan ekpresi wajahnya yang takut itu.
"Ada yang kalian sembunyikan dariku? jujur saja Insya Allah aku tahan banting kok," ujarku mendesak mereka
SUNYI
"Kalian takut? berbicara hal yang kalian ketahui, cepat atau lambat aku akan mengetahuinya juga? atau ada hal yang kalian tutup-tutupi denganku karna kalian takut akan terjadi sebuah peristiwa yang besar?" tanyaku beruntun
"Katakan yang sejujurnya walaupun pahit, kalian pasti tau perkataan itu kan?" ujarku lembut
SUNYI yang ku dapatkan
Aku pun segera bangkit dari bangku ku dan berjalan keluar kelas. Seluruh siswa di sini free class, karna guru lagi mengadakan rapat.
"Permisi aku mau lewat," ujarku dengan ekpresi yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata
"Tunggu Fatimah?!" ujar Revan dan seketika aku membalikkan tubuhku menghadap mereka semua...
Sedih, dan sesak di dada ku.
"Fatimah maafkan kami. Kami tau, kami salah, kami hanya tidak mau kamu bertemu dengan Nabila Cantika yang telah membuat loe jadi seperti ini!" ujar Revan frustasi
"Ada apa? kenapa kalian?" tanyaku lembut
"Kami semua tidak sengaja mendengar perkataan dia dengan temannya itu. Dia bilang, dia akan menghabisi loe Fatimah!! kami tidak bisa diam begitu saja dengan apa yang dia katakan itu!" ujar Shafa marah
"Dia ingin menghabisiku? jika Allah berkata tidak, pasti itu tidak bisa terlaksana. Walaupun sudah terlaksana pasti itu tidak akan berhasil, kalian tahu bukan? jika kejahatan akan selalu kalah. Jangan takut Allah berada di pihak yang benar," ujarku panjang lebar
"Kami tidak bisa diam begitu saja Fatimah!! gue gak mau loe kenapa-napa. Ngertiin dong Fatimah kami ini semua sayang sama loe!!" ujar Reza frustasi yang tidak mengerti jalan pikiranku
"Terima kasih, kalian telah menyayangiku. Tapi kalian... aku gak mau kalian terluka karna aku. Sudah banyak orang yang berusaha melindungiku tapi....
"Sia-sia maksud loe?" ujar Nila memotong pembicaraanku
"Usaha tidak pernah mengkhianati hasil Fatimah loe gak lupa kan?" lanjutnya
Lelah.... aku sudah lelah
"Jadi rencana kalian apa?" ujarku to the poin
"Biarkan itu menjadi urusan kami, serahkan sama Allah. Mudah-mudahan Allah akan membantu kami semua," ujar Dila
Aku hanya diam dan membiarkan mereka yang sibuk dengan tugas yang tidak aku mengerti itu. Aku berdoa agar mereka selalu dalam lindungan Allah swt.
"Aku yakin kamu kuat sayang," Ujar batin seseorang yang tengah melihat dan mendengarkan semua obrolan singkat kami.
Dan langsung pergi begitu saja. Setelah terjawab pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di pikirannya itu.
Pertemuan tanpa sengaja banyak mengakibatkan hal yang tidak pernah terfikir bagi kita semua.
Akan ada yang berujung baik jika niatnya baik sedari awal, ada yang berujung buruk jika niatnya dari awal buruk bahkan lebih buruk dari yang kita fikirkan.
Pertemuan singkat adalah awal kita untuk mengenal, itu pasti. Tetapi kita tidak bisa menilai sesorang dari raut wajah, tingkah laku atau lain sebagainya.
Karna raut wajah, tingkah laku manusia bisa saja menipu kita semua tanpa kita sadari. Lalu bagaimana kita bisa menilai seseorang itu? perlahan tapi pasti semua itu akan terungkap.
Dan kita hanya bisa mempersiapkan diri untuk mengahadapinya, kesal, marah pastinya kan. Tapi itulah dia, di saat itu juga kita akan di nilai dengan seseorang itu tanpa kita sadari juga.
Intinya selalu berbuat baik, dan berhati-hatilah jika kamu merasa beda dengan orang yang di sekitarku. Jangan berburuk sangka dengan orang lain, karna itu bisa akan menjadi sebuah boomerang untuk kita sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments