Dua hari lalu adalah hari kematian ayahku yang merupakan satu-satunya keluarga yang kumiliki. Sebelum meninggal, ayah meninggalkan sebuah wasiat padaku. Ia memintaku untuk membuka time capsule yang terkubur di halaman belakang rumah kami.
Surat yang saat ini sedang kupegang kuambil dari dalam time capsule itu. Terdapat beberapa hal yang ayah tulis di dalam sana, seolah ayah memang mengetahui bahwa ia takkan lama hidup di dunia ini. Namun ia berkali-kali menekankan satu hal untukku. Ia memintaku untuk menemui orang tersebut.
Aku menekan bel dan menampakkan wajahku di interkom yang terletak di samping pintu.
Ahn Runa
“Selamat pagi, tante Hana. Saya Ahn Runa—“
Tak perlu menunggu lama, orang yang berada di balik pintu pun langsung membukakan pintunya.
Lee Hana
“Ahn Runa….” Wanita yang berdiri di ambang pintu itu memotong perkataanku dengan wajah terkejut. “A-apakah kau putrinya Ahn Haru?”
Aku mengangguk, lalu lekas dipeluk olehnya.
Lee Hana
“Jika kau sudah sampai sini, berarti kau sudah membaca isi surat itu.”
Ucapnya dengan suara getir. Lalu mempersilahkanku masuk ke dalam rumahnya.
Tante Hana pun menceritakan semuanya bahwa ia dan ayahku dulu adalah pasangan kekasih. Karena dirinya telah dijodohkan serta penyakit yang di derita ayahku, mereka pun terpaksa mengakhiri hubungan mereka.
Ayahku merupakan seorang yatim piatu. Berakhirnya hubungan mereka meninggalkan kesedihan yang mendalam untuknya. Untuk mengakhiri kesedihannya itu, ayahku memutuskan untuk mengadopsi diriku yang masih bayi dan memberikanku nama yang diambil dari nama akhir mereka berdua. Tentu saja tante Hana mengetahuinya. Ia juga terlibat dalam membuat surat yang dikubur dalam time capsule itu untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu pada ayahku.
Lee Hana
“Mulai hari ini kau akan menjadi putriku. Aku akan menjaga hal berharga yang dititipkan Haru padaku.”
Comments