MASIH POV RENAL....
.
.
.
Pagi kali ini tidak seperti pagi yang biasa aku lewati . Saat ini Apartemen tempat ku tinggal terdengar lebih ramai dari biasanya . suara teriakan bahkan suara tawa Rain terdengar sangat jelas hingga membuat aku pun setengah terbangun dan tersenyum senang setelah aku sepenuhnya tersadar .
Aku melirik jam yang ada di meja nakas lalu segera menyibakkan selimut yang aku kenakan dan berjalan menuju kamar mandi .
Aku teringat hari ini aku harus mengantar putraku ketempat penitipan nya yang baru , aku berniat memasukkan Rain di Tk namun aku belum menemukan TK yang bagus untuk Putraku.
Selesai mandi aku pun keluar dari kamar ku dan berjalan menuju lantai bawah dimana Rain dan Cindy berada saat ini .
"Good Morning , Rain " Sapaku pada Rain yang tengah duduk dimeja makan
Aku pun menaruh jas yang ada di tangan ku pada sandaran kursi dan ku kecup singkat pucuk kepala Rain hingga membuat Rain tersenyum lebar lalu membalas sapaan ku .
Seketika aku mengarahkan pandangan ku kearah sekitar lalu ku lihat Cindy tengah berada di dapur dan bergulat dengan bahan-bahan yang ada di sana , tanpa sadar aku pan tersenyum saat melihat sosok tersebut.
Aku merasa seperti memiliki sebuah keluarga yang lengkap saat ini , istri yang memasak untuk ku dan juga anak yang memeriahkan rumah ku . Aku terus tersenyum seraya menatap kearah Cindy dan seakan tersadar sesuatu aku pun langsung mengalihkan pandangan ku ke arah Rain .
" Apa Rain tidur dengan nyenyak ? " tanyaku pada anak itu seraya mendudukkan tubuhku di kursi meja makan
" iya Om , Rain tidurnya nyenyak banget " ucapnya antusias hingga membuat aku tersenyum bahagia saat mendengar nya.
" Mommy , cepetan masak nya , Lama ih . Rain laper " Ucap nya mengeluh dengan wajah menggemaskan
Tak berapa lama kulihat Cindy pun tiba dengan piring-piring yang ada di tangannya
" Mommy lama juga karena Rain tidak mau Mommy mandikan , terus Rain selalu mengganggu Mommy saat memasak " ucap Cindy protes seraya menaruh piring-piring itu di atas meja makan
Aku yang berada di sana hanya terdiam seraya melihat interaksi ibu dan anak tersebut , namun seketika saja ucapan Ken kembali terlintas dikepala ku secara tiba-tiba .
" Jika kau menginginkan Rain , kau juga harus menginginkan Cindy " ucapan itu kembali terngiang di kepalaku saat melihat interaksi keduanya hingga akhirnya suara Rain menghentikan lamunanku .
" Om kenapa ? , Om sakit ya ? " tanya Rain tiba-tiba namun aku hanya menggelengkan pelan kepalaku sambil tersenyum lembut seraya mengambil roti panggang yang Cindy buat
" Kita berangkat sama Om Renal ya , Mom ? " tanya Rain pada Cindy namun wanita itu hanya menggeleng tanpa repot-repot untuk menatapku
" Iya , Rain dan Mommy akan berangkat bareng Om . Jarak kantor dengan Apartemen cukup jauh " ucapku seketika hingga membuat Cindy menatap kearah ku
Saat Cindy hendak melayangkan protes tiba-tiba mulutnya kembali tertutup saat mendengar Rain yang berteriak senang saat mendengar ucapan ku dan setelah itu Rain kembali sibuk dengan makanan nya sendiri.
Kami kembali terdiam seraya sibuk dengan makana dan juga pikiran masing-masing , sesekali kami akan mendengar suara celoteh Rain yang akan bercerita apa saja padaku dan juga pada Cindy hingga membuat kami tersenyum lebar menanggapi ocehan tersebut , anak itu benar-benar periang pikirku .
Seketika pandangan ku beralih kearah Cindy , aku pun menatap wajah Cindy dan melihat sudut bibir Cindy yang memang terlihat sedikit membiru .
Ternyata wanita itu tidak menghilang dan tidak membawa Rain pergi dari ku . aku tau karna Rain menceritakan semua nya padaku kemarin saat kami berbelanja bahan makanan .
Rain bercerita mengenai Cindy yang pingsan dengan wajah penuh luka dan juga penuh lebam , Seketika ada rasa menyesal dalam hatiku namun segera aku abaikan itu . Cindy bisa saja besar kepala nantinya jika tau bahwa aku mencemaskan nya pikirku .
Setelah menyelesaikan sarapan pagi , kami pun berniat untuk pergi menuju AA Store . Kini aku , Cindy dan juga Rain sudah ada didalam mobil dan siap untuk berangkat menuju AA store .
Rain sangat tenang duduk di kursi penumpang dengan tangan yang setia memegangi robot pemberian dari ku , sedangkan Cindy yang duduk di kursi depan samping ku hanya terdiam seraya mengalihkan pandangannya kearah sisi jalan .
Suasana di dalam mobilku terasa sangat hening hanya suara radio yang terputar tak jelas untuk mengisi keheningan di antara kami , Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya kami pun tiba di depan gedung AA Store .
" Kita sampai " Ucapku seraya menatap kearah Rain yang kini tersenyum lucu
Saat aku dan Cindy tengah membuka sabuk pengamanan tiba-tiba Rain muncul di tengah-tengah kami dan menyuruhku untuk tidak turun terlebih dahulu hingga membuat Cindy menatap bingung kearah anak itu .
" Ada apa , Rain ? " tanyaku heran
" Dasi Om Renal belum rapi , Mommy rapihin dasi om Renal dong " ucap Rain polos hingga membuat aku sedikit terkejut
Cindy pun menatap Rain lalu menghembuskan nafasnya dengan pasrah dan mulai mendekat kearah ku . Wanita itu pun memasangkan dasiku dengan teliti dan cepat , seketika ada rasa aneh dan nyaman saat Cindy melakukan hal itu padaku .
" Mommy jago loh Om " ucap Rain memuji wanita itu hingga membuat aku menatap kearah Rain dan tersenyum lembut
Setelah selesai memasangkan dasi pada leherku Cindy pun keluar dari mobilku dan membukakan pintu mobil untuk Rain tanpa mengucapkan sepatah katapun .
Aku pun mengikuti wanita itu untuk turut dan memberikan kunci mobilku pada salah satu penjaga yang ada di sana .
Kami pun berjalan beriringan masuk menuju AA Store . ada beberapa orang yang melihat kearah kami penuh minat hingga membuat Cindy menundukkan wajahnya seolah tengah menyembunyikan wajah pucat nya , terlihat sekali bahwa wanita itu tidak merasa nyaman .
" Aku yang akan mengantar Rain " ucapnya tanpa melihat kearahku dan segera berlalu meninggalkan ku , Aku hanya terdiam dan mengikuti langkah mereka dengan pelan dari belakang .
Saat ini aku berdiri agak jauh dari Rain dan juga Cindy , terlihat wanita itu tengah berjongkok dihadapan Rain yang tengah menganggukan kepala nya tanda mengerti atau paham . Dan tak lama kemudian Cindy pun mengecup pipi tembam milik Rain lalu berdiri dan meninggalkan Rain di Daycare tersebut .
Kulihat Cindy memutarkan tubuhnya dan meninggalkan Rain di sana hingga membuat aku yang tengah memperhatikan mereka pun kembali berjalan menuju ruangan ku .
Beberapa orang menyapaku dengan ramah saat aku berjalan menuju ruangan ku namun seperti biasa aku hanya mengabaikan nya . sesampainya diruanganku aku segera menuju ke kursi kerajaan milik ku dan membaca beberapa laporan pemasukan minggu ini , sesekali aku mengecek pembukuan yang sudah di ringkas oleh anak buah ku .
Saat tengah asik membaca laporan-laporan tersebut tiba-tiba pintu ruangan ku di ketuk seseorang dari luar sana dan aku pun segera menyuruhnya untuk masuk.
Aku terus menatap kearah pintu tersebut untuk mengetahui siapa sosok yang datang keruang ku saat itu dan tak berapa lama kulihat Gabriella berjalan anggun memasuki ruangan ku.
" Ada apa ? " tanyaku tanpa menatap kearah Ella yang kini sudah berada di dekatku dan mendudukkan bokongnya di sandaran kursi kerajaanku
Ella terus menatap kearahku namun aku tak bergeming , aku lebih tertarik dengan dokumen yang tengah aku baca saat ini .
" Tunangan mu datang Renal , mengapa kau malah asik dengan pekerjaan mu Renal " ucapnya menggerutu seperti anak kecil hingga membuat aku mengalihakn pandanganku sekilas kearah nya lalu kembali pada lembaran dokumen yang masih ada di tangan ku
" Sayang , Lihat aku " ucapnya mengeluh seraya menyentuh kedua pipiku dan memaksaku untuk menatap kearahnya
Dengan malas aku pun menutup lembaran dokumen yang ada di tangan ku dan menatap wajah cantik Ella lekat-lekat .
" Miss you " ucapnya manja seraya mengecup seluruh permukaan wajah ku
Aku hanya terdiam tanpa menyahuti ucapan wanita itu hingga membuat Ella semakin kesal dan merubah ekspresi wajahnya menjadi cemburu seraya membelakangi ku dengan punggung nya
" Jadi , ada apa kau datang kemari Ella ?" tanyaku membuka suara setelah sekian lama terdiam
" Aku merindukan mu , Renal " ucapnya kesal seraya terus memunggungi ku
Aku pun menghela nafasku dengan pelan lalu berdiri seraya menarik tangan Ella dan membawanya menuju sofa yang ada di ruangan ku , aku mendudukkan tubuh mungil Ella disebelah ku dengan tubuh yang menempel pada lengan ku .
" Kau tidak menghubungi ku Renal bahkan kau tidak mengangkat telpon ku , kemana saja kau ini . Apa kau tidak merindukan ku ? " Ucapnya menggerutu dengan wajah kesalnya
Aku yang mendengarnya pun langsung tersadar , jika di ingat-ingat memang selama ini aku terlalu sibuk memikirkan Rain dan juga Cindy , kurasa .
Pesan yang Ella kirim pun sering kali aku abaikan , entah kenapa aku tidak terlalu menanggapi nya belakang ini , aku yang seakan tersadar pun langsung mengelus kepala Ella dengan pelan dan lembut.
" Maafkan aku Ella , aku benar-benar sibuk " Ucapku yang sepenuhnya tidak bohong
Aku memang tidak berbohong , bukan . Aku memang sibuk dengan urusan ku pada Cindy . Kulihat Ella menegakkan tubuhnya dan menatapi wajah ku .
" Pembohong " ucapnya datar dengan wajah menggemaskan
Aku pun terkekeh pelan lalu melepaskan rangkulan ku pada tubuh Ella , kutatap wajah Ella lekat-lekat dan mendekatkan wajahku pada wajahnya.
Seketika aku pun langsung mendekatkan bibirku pada bibirnya dan mencium bibir Ella dengan pelan . Tak berapa lama aku melepaskan ciuman tersebut dan menatap wajah Ella dalam-dalam .
" Tapi kau mencintai pria tukang bohong ini " Ucapku sambil tersenyum miring dan kembali mencium bibir Ella dengan penuh naf**
Bahkan kini Ella sudah berada di atas pangkuan ku dengan bibir kami yang saling menyatu satu sama lain .
Tangan ku pun tak ingin tinggal diam , kubuka kancing kemeja yang kini Ella kenakan dan setelahnya aku segera mencari apa yang aku inginkan di dalam sana .
Suara Ella semakin terdengar di ruangan ku untung saja ruangan ini kedap suara jadi tidak mungkin ada orang yang mendengar kami dari luar sana terkecuali pintu ruangan ku terbuka .
Ketika aku ingin bertingkat lebih jauh tiba-tiba pintu ruanganku yang semula tertutup kini terbuka lalu tak berapa lama pintu itu kembali tertutup , sekilas kulihat ada bayangan seseorang disana dan kurasa itu adalah sekretarisku .
Aku pun mengabaikan orang tersebut dan melanjutkan kegiatan ku pada Ella . aku langsung mengangkat tubuh Ella yang terlihat pasrah dan membawa nya menuju kamar yang ada diruangan ku .
Aku pun meneruskan kegiatan panas ku di dalam kamar tersebut tanpa memperdulikan keberadaan kami yang saat ini masih berada di kantor .
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments