Bertemu Kembali ...

Beberapa Tahun Silam ..

Aku mengelap peluh keringat yang membanjiri keningku , lalu kembali mengepel lantai yang semakin sering dilalui oleh orang-orang . Saat ini aku bekerja sebagai office girl disalah satu Dept Store terbesar di new york , apa yang bisa diharapkan oleh orang yang putus sekolah sepertiku ? , Bisa bekerja di tempat ini saja aku sudah sangat bersyukur walaupun gaji di tempat ini tak cukup untuk menghidupi kebutuhan kami setidaknya ini sangat membantu .

Sesekali kulirik jam yang ada tanganku , lalu kembali membersihkan lantai-lantai tersebut . Lima menit lagi jam istirahatku dimulai itu artinya aku akan bertemu malaikat kecilku , yaitu Rain .

Rain adalah anakku , kini dia sudah berusia 4 tahun dan saat ini kami tinggal di new york . aku kembali lagi ke kota ini setelah Rain menginjak usia dua tahun , Mama dan Papa ku tetap berada di desa karna mereka ingin menghabisi hari tua disana katanya .

Lima menit pun telah berlalu dan aku segera membersihkan ember dan peralatan-peralatan lainnya , sebenarnya kami memiliki alat pembersih otomatis tapi entah kenapa itu hanya digunakan jika Mall akan tutup . Setelah mencuci tanganku , aku pun mengambil kotak nasi dan sebotol air minum yang aku bawa untuk anakku .

Saat ini Rain berada di daycare yang berada didepan Dapt Store tempatku bekerja , sebenarnya ditempatku bekerja juga ada tempat penitipan anak hanya saja bayaran perminggu nya sama dengan gajiku satu bulan dan aku benar-benar tidak akan sanggup untuk membayar nya .

" Seperti biasa , Ms . Milen ?" Tanya Viona ramah dengan menyebut nama belakang ku hingga membuat aku pun tersenyum ramah pada wanita itu

Yak , Nama belakangku Milen . Cindy Milen adalah nama lengkapku sedangkan anakku adalah Rain Milen .

" Yes Viona , apa Rain baik-baik saja hari ini ? " Tanyaku pada wanita cantik itu .

Viona pun mengacungkan jempolnya dan tersenyum lembut tanda Rain tidak melakukan apapun . Aku pun langsung berjalan menuju tempat dimana anak-anak bermain saat ini setelah sedikit berbincang-bincang dengan Viona tadi .

Seketika kulihat Rain tengah terduduk sambil memeluk robot miliknya yang aku beli beberapa bulan yang lalu , pandangan ku pun mengarah ke sekeliling anak-anak lainnya yang tengah bermain satu sama lain namun kulihat Rein hanya diam seorang diri di kursi taman tersebut .

Aku pun langsung menghampiri anak semata wayang ku dan menyentuh pucuk kepalanya dengan lembut hingga membuat pandangan Rein tertuju kearah ku .

" Ada apa dengan jagoan , mommy ? " Tanyaku pertama kali dengan suara dan juga senyum lembut

Rain menatapku dengan wajah sendunya seraya berdiri dan menepuk-nepuk pelan pantatnya yang sedikit kotor karena rumput buatan tersebut .

" Mommy lama secali " ucapnya menggerutu hingga membuat aku tersenyum lebar saat melihat wajah nya yang sangat menggemaskan menurut ku

Seketika Rain meraih telapak tanganku dan menggiring ku keluar dari arena taman bermain itu .

Tangan kecilnya yang menggenggam tanganku membuat rasa nyaman dan bahagia menjalar kedalam hatiku hingga membuat rasa lelah yang aku rasakan menghilang seketika .

Kami berjalan menuju taman buatan yang berada diatap gedung tersebut , tempat itu adalah tempat favorit kami berdua sejak pertama kali Rain masuk ke daycare tersebut .

" Mommy , masakin Rain apa ? " Tanyanya seraya menatap kotak bekal yang aku pegang saat ini

" Spaghetti sosis sayang " jawabku hingga membuat Rain pun bersorak riang dan menyuruhku untuk cepat-cepat membuka kotak makan tersebut

" Masakan Mommy yang terbaik " puji nya terus menerus seraya menyantap makanan yang aku suapi ke mulutnya

Aku pun tersenyum senang seraya menatap kearah Rain yang kini terlihat lebih baik dari keadaannya yang sebelumnya . Aku terus menyuapi Rain dan juga sesekali bercerita banyak hal padanya .

" Apa Mommy tidak makan ? " Tanya nya padaku namun aku hanya menggeleng pelan dan tersenyum lembut seraya terus menyuapini nya kembali

Aku sengaja menekan perutku agar tidak terlalu lapar karena uang makan siang dari kantor sengaja kusimpan agar Rain tidak merasakan kekurangan . Aku juga sengaja menyewa apartemen kecil yang sedikit mewah bagi orang kekurangan sepertiku karena aku ingin Rain tinggal dilingkungan yang baik .

Aku terus menyuapi Rain hingga tak terasa ini sudah suapan terakhir dan aku pun memberikan minuman pada Rain hingga membuat Rain tersenyum lebar menampilkan deretan gigi kecilnya.

" Kenyang , terimakasih Mommy " ucap nya sambil tersenyum senang setelah menyelesaikan minum nya

Aku yang melihatnya pun ikut tersenyum senang seraya mengacak-acak pelan rambutnya hingga membuat Rain sedikit sebal namun tingkat nya itu terlihat sangat menggemaskan di mataku .

" Rain mau cerita sesuatu sama Mommy ? " Tanyaku pada Rain mengenai masalah tadi

" Um.. Mereka gak mau main sama Rain , Momm " ucapnya seraya memasang wajah murung

" Mereka bilang Rain itu taunya cuman pinjam-pinjam mainan mereka saja , padahalkan Rain cuman ingin megang saja Momm . Terus mereka ngatain robot Rain jelek , iya sih robot Rain itu jelek tapikan itu Mommy yang kasih " Sambung nya panjang lebar dengan suara cadelnya dan juga wajah sedihnya

Aku pun terdiam seraya terus menatap kearah Rain yang kini tengah menundukkan kepalanya sambil mengelus robot kecil miliknya , robot itu memang sudah jelek seperti yang Rain katakan . seketika Kulihat genangan air berada di mata anakku saat ini hingga membuat hatiku terasa teriris saat melihatnya.

" Maafkan Mommy ya , Rain " ucapku padanya seraya memeluk tubuh anakku dan mengelus lembut pucuk kepalanya

Kalau saja orang itu menerima kita , aku yakin Rain pasti tidak akan kekurangan karena seperti bini karna dia memang dari keluarga kaya.

" Mommy gak salah , ini salah Rain yang megang-megang robot-robottan mereka " ucapnya polos menyalahkan dirinya sendiri

aku pun semakin memeluk tubuh Rain kedalam pelukanku dan menghirup dalam-dalam aroma wangi yang Rain keluarkan seolah itu adalah obat penenang untuk.

" Jagoan Mommy gak boleh nangis " ucapku mengingatkannya dulu pada Rain namun sekarang malah aku yang menangis saat melihat keadaan anakku yang seperti ini

Aku benar-benar merasa bersalah pada Rain , aku merasa tak pantas menjadi orang tua yang baik untuk anakku . Bagiku Rain tidak boleh kekurangan apapun namun kenyataannya aku lah yang tidak bisa membahagiakan anakku .

" Nanti kalau Mommy sudah dapat uang , Mommy akan membelikan robot baru untuk Rain " ucapku lembut seraya melonggarkan pelukan ku hingga membuat Rain menatap kearah ku ,

Kulihat mata beningnya kini berubah bahagia mungkin sangat bahagia sampai mata anak itu berubah menjadi bulan sabit hingga membuat aku yang melihatnya pun ikut bahagia.

" Benarkah , Mom ? " Tanya nya sambil menatap senang kearah ku dan aku hanya menganggukkan pelan kepalaku sambil tersenyum lembut seolah meyakinkan buah hatiku

" Janji " ucapnya lagi memastikan ku seraya menunjukkan jari kelingking nya yang mungil kearah ku

" Iya , Mommy janji " ucap ku meyakinkan buah hatiku itu

" Rein sayang banget sama Mommy " ucapnya seraya menghamburkan tubuhnya kedalam pelukan ku lagi

" Mommy juga sayang dan cinta sama Rain " ucapku seraya mengelus lembut punggung anakku

Setelah menemui Rain aku pun segera berlari terburu-buru menuju Dept Store tempatku bekerja karna aku sudah terlambat 10 menit dari jam istirahat ku dan itu artinya sangat tidak baik , Ms.Lenna bisa saja memarahiku panjang lebar karena keterlambatanku saat ini maka dari itu sebisa mungkin aku segera berlari menaiki eskalator menuju ruangan dimana para pekerja pembersih berada .

Setibanya di sana aku pun langsung mengetuk pelan pintu tersebut dan dapat kulihat Ms.Lenna yang menatap tajam kearah pintu tempat ku berdiri seolah tengah menunggu kehadiran ku .

" Lagi dan lagi Ms.Cindy ? , Ini sudah tiga kali dalam tiga minggu kau terlambat . Apa kau ingin gajimu aku potong ? " Bentak nya padaku namun aku hanya menunduk takut.

" Maafkan aku Ms.Lenna .. Aku janji ini yang terakhir " Ucapku seraya menatap kearah Ms.Lenna dengan tatapan memohon agar wanita itu merasa iba

Kulihat Ms.Lenna hanya memijit pelipisnya lalu meninggalkan ku tanpa sepatah katapun hingga membuat Aku bisa bernafas sedikit lega . Aku pun langsung memasukkan kota bekal yang telah kosong kedalam tasku dan mengambil makanan penunda lapar yang selalu aku makan untuk mengganjal perutku .

Setelah selesai aku pun kembali dengan lap dan juga cairan pembersih untuk membersihkan kaca-kaca yang ada di Mall tersebut .

Setelah selesai di bagian bawah aku pun segera naik menuju lantai atas untuk membersikan tempat-tempat berikutnya , aku berjalan menundukkan kepalaku seraya menatapi lantai-lantai yang aku pijaki saat ini sampai akhirnya aku menabrak sesuatu lebih tepatnya menabrak seseorang .

Ember kecil yang aku bawa pun tak sengaja tumpah hingga mengenai sepatu orang itu dan dengan refleks aku pun langsung menunduk untuk mengelap sepatu mahal tersebut .

" Oh , **** !! . Siapa dia " teriak orang itu dengan nada marah

Aku pun menelan ludahku dengan susah payah saat mendengar suara dari orang tersebut , kuharap dia bukan orang yang aku pikirkan saat ini , aku berharap itu adalah orang lain .

" Kau bisa merusaknya , Nona " ucap nya lagi dengan suara tinggi

Aku semakin menundukkan kepalaku tanpa berniat untuk melihatnya aku benar-benar takut untuk melihat sosok itu , aku takut bahwa itu benar-benar dia.

" A..aku minta maaf , Tuan " ucapku gugup dengan susah payah

Aku pun bangkit dari posisi ku namun aku masih menundukkan kepalaku tanpa berniat untuk menatap kearahnya , saat ini aku hanya bisa melihat setelah mahal yang ia kenakan di tubuhnya . Aku masih tak berani untuk mengangkat wajahku dan menatap kearah nya .

" Apa maaf bisa menyelesaikan semua nya ? " ucapnya dengan suara membentak hingga membuat ku semakin takut dan gugup

Dengan penuh keberanian aku pun mendongkakkan kepalaku dan menatap kearah nya dengan takut dan gugup , Aku sangat-sangat berharap dia bukan orang yang sama dengan yang aku pikirkan . namun saat ini tuhan sedang tidak berpihak kepadaku.

Setelah beberapa tahun silam akhirnya aku dan dia kini bertemu kembali . Dia adalah mantan kekasihku Renal Astan pria yang menolak kehadiran ku dan juga janin dalam perut ku dulu .

.

.

.

Episodes
1 Barang Taruhan ...
2 Bertemu Kembali ...
3 Merasa Takut ...
4 Ingin Tau...
5 Bersikap Tenang...
6 Harga Diri...
7 Pemecatan...
8 Rasa Sakit ...
9 Merusaknya Lagi ...
10 Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11 Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12 Memperingatkan...
13 Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14 HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15 Tiga Hari Kemudian ...
16 Perintah....
17 MASUKAN ...
18 Melepaskan....
19 Gabriella....
20 Kesal...
21 Pengakuan ...
22 Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23 Penolakan...
24 Hal Aneh...
25 Memohon....
26 Hal Baik ...
27 Surat Hak Asuh ....
28 Mengingkari Janji....
29 Menahan Luka...
30 Berbohong...
31 Hilang Di telah Bumi ..
32 Flashback...
33 Datang Dan Bertemu ...
34 Tidak Buruk ...
35 Gundah ...
36 Selamat Datang Kembali ..
37 Kembali Menjadi Miliku..
38 Adik ...
39 Memulai Dari Awal ...
40 Berbaikan Dengan Masalalu ...
41 Sekertaris Pribadi ...
42 Luka...
43 Alasan ...
44 Mati Muda ...
45 Menggoda...
46 Aku Masih Mencintaimu ...
47 Dua Puluh Sembilan Hari ...
48 Memprovokasi ...
49 Merestui ...
50 Panggilan Kasih Sayang...
51 Sesuatu Yang Dahsyat ...
52 Janji...
53 Memberikan Ruang ...
54 Kencan ...
55 Saling Mencintai ...
56 Takut ...
57 Hugo...
58 Langkah Yang Kupilih ...
59 Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60 Gosip...
61 Lamaran....
62 Thanks You Honey , I love You So Much ...
63 Keberangkatan ....
64 Bumerang...
65 Khawatir...
66 Amarah...
67 Hal Yang Paling Sulit ...
68 Berjuang Bersama...
69 Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70 Negatif...
71 Memastikan ...
72 Memilih ...
73 Bersikap Egois...
74 Membutuhkan Mu ...
75 Ngidam ...
76 Kembar...
77 Bukti Kasih Sayang...
78 Antusias ...
79 Koran ..
80 Berita Duka ...
81 Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82 Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83 Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84 Terlalu Menyakitkan....
85 Melarikan Diri ...
86 Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87 Menunggu ...
88 Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89 Bonus Chapter 1
90 Bonus Chapter 2
91 novel baru ....
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Barang Taruhan ...
2
Bertemu Kembali ...
3
Merasa Takut ...
4
Ingin Tau...
5
Bersikap Tenang...
6
Harga Diri...
7
Pemecatan...
8
Rasa Sakit ...
9
Merusaknya Lagi ...
10
Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11
Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12
Memperingatkan...
13
Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14
HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15
Tiga Hari Kemudian ...
16
Perintah....
17
MASUKAN ...
18
Melepaskan....
19
Gabriella....
20
Kesal...
21
Pengakuan ...
22
Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23
Penolakan...
24
Hal Aneh...
25
Memohon....
26
Hal Baik ...
27
Surat Hak Asuh ....
28
Mengingkari Janji....
29
Menahan Luka...
30
Berbohong...
31
Hilang Di telah Bumi ..
32
Flashback...
33
Datang Dan Bertemu ...
34
Tidak Buruk ...
35
Gundah ...
36
Selamat Datang Kembali ..
37
Kembali Menjadi Miliku..
38
Adik ...
39
Memulai Dari Awal ...
40
Berbaikan Dengan Masalalu ...
41
Sekertaris Pribadi ...
42
Luka...
43
Alasan ...
44
Mati Muda ...
45
Menggoda...
46
Aku Masih Mencintaimu ...
47
Dua Puluh Sembilan Hari ...
48
Memprovokasi ...
49
Merestui ...
50
Panggilan Kasih Sayang...
51
Sesuatu Yang Dahsyat ...
52
Janji...
53
Memberikan Ruang ...
54
Kencan ...
55
Saling Mencintai ...
56
Takut ...
57
Hugo...
58
Langkah Yang Kupilih ...
59
Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60
Gosip...
61
Lamaran....
62
Thanks You Honey , I love You So Much ...
63
Keberangkatan ....
64
Bumerang...
65
Khawatir...
66
Amarah...
67
Hal Yang Paling Sulit ...
68
Berjuang Bersama...
69
Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70
Negatif...
71
Memastikan ...
72
Memilih ...
73
Bersikap Egois...
74
Membutuhkan Mu ...
75
Ngidam ...
76
Kembar...
77
Bukti Kasih Sayang...
78
Antusias ...
79
Koran ..
80
Berita Duka ...
81
Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82
Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83
Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84
Terlalu Menyakitkan....
85
Melarikan Diri ...
86
Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87
Menunggu ...
88
Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89
Bonus Chapter 1
90
Bonus Chapter 2
91
novel baru ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!